cover
Contact Name
Sonya Sulistyono, ST., MT., IPM.
Contact Email
sonya.sulistyono@unej.ac.id
Phone
+62331-410241
Journal Mail Official
jrsl.sipil@unej.ac.id
Editorial Address
Universitas Jember
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 25489518     DOI : https://doi.org/10.19184/jrsl.v3i2
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan (JRSL) adalah jurnal peer-review nasional dan akses terbuka. Artikel penelitian yang diterbitkan mencakup semua aspek teknik sipil, termasuk Rekayasa Struktural, Rekayasa dan Manajemen Transportasi, Manajemen Konstruksi, Rekayasa Hidro, Rekayasa Geoteknik, dan Rekayasa Lingkungan.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN" : 10 Documents clear
EVALUATION OF AIR TRANSPORT MODE RATES MALANG - DENPASAR ROUTE AT ABDUL RACHMAN SALEH AIRPORT MALANG CITY EAST JAVA PROVINCE BASED ON AIRLINE OPERATIONAL COST ANALYSIS Kurnia Hadi Putra; Wisnu Wardana Basuki
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.208 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.5416

Abstract

Transport means efforts to move, drive, carry, or redirect objects from one place to other ones. Air transport is one of transport modes having characteristics of serving limited passengers and freights particularly for high value goods which need fast delivery and can penetrate to all areas that cannot be reached by other transport modes. The importance of air transport eases Malang inhabitants to come to Bali Island fast. Air transport is easier to take than land and sea transports. Air transport requires Airline Operating Cost for operating flight. It refers to the total cost of operating expenses of each airline company covering the total of direct and indirect operating costs. Analysis on Airline Operating Cost was carried out using RevisedMinisterial Decree Number 26 in 2010. Malang-Denpasar route from Abdul Rachman Saleh airport has travel distance 345 km/air, travel time 1 hour 5 minutes by ATR 72 propeller plane. The total Airline Operating Cost was IDR 53,932,497 per flight. The result of tariff evaluation based on the RevisedMinisterial Decree was IDR 1,057,500 with 70% load factor or around 51 passengers. The tariff based on Ministerial Regulation Number 126 in 2015 was IDR 1,159,200 but the tariff referring to the Ministerial Regulation Number 14 in 2016 was IDR 1,148,000 for upper limit and IDR 344,000 for lower limit, while the existing tariff is IDR 648,600. Thus, the existing tariff has been ideal. Transportasi merupakan usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain. Transportasi udara merupakan salah satu moda transportasi memiliki karakteristik yang dapat melayani angkutan penumpang dan barang relatif terbatas khususnya barang bernilai tinggi dan membutuhkan waktu cepat, serta dapat melakukan penetrasi keseluruh wilayah yang tidak dapat dijangkau moda transportasi lain. Pentingnya transportasi udara membuat penduduk kota Malang dengan mudah menuju ke pulau dewata yaitu mudah dan cepat. Dengan menggunakan transportasi udara sangatlah efisien dibandingkan rute transportasi darat maupun rute transportasi laut. Dalam transportasi udara dibutuhkan Biaya Operasional Airline untuk menjalankan operasi penerbangan. Biaya Operasional Airline merupakan biaya keseluruhan pengeluaran operasi pada setiap perusahaan maskapai penerbangan meliputi keseluruhan biaya operasi langsung, biaya operasi tidak langsung, dan biaya operasi total. Didalam menganalisis Biaya Operasional Airline dilakukan berdasarkan Revisi KM 26 Tahun 2010. Untuk rute Malang – Denpasar dari bandara udara Abdul Rachman Saleh memiliki jarak tempuh 345 km per udara, waktu tempuh 1 jam 5 menit dengan pesawat terbang propeller jenis ATR 72. Hasil dari Biaya Operasional Airline yang dianalisis sebesar Rp 53.932.497 dalam sekali penerbangan. Hasil evaluasi tarif berdasarkan Revisi KM 26 Tahun 2010 sebesar Rp 1.057.500 dengan Load Factor 70% yaitu 51 penumpang, tarif berdasarkan PM 126 Tahun 2015 sebesar Rp 1.159.200, tarif berdasarkan PM 14 Tahun 2016 batas atas sebesar Rp 1.148.000 dan batas bawah sebesar Rp 344.000, tarif yang sedang terjadi saat ini sebesar Rp 648.600. Jadi tarif yang sedang terjadi saat ini adalah sudah ideal.
THE EFFECT OF THE USE OF BEACH SAND AS FINE AGGREGATE AND SHELLS AS CEMENT PARTIAL SUBTITUTION TOWARDS COMPRESSIVE STRENGTH OF CONCRETE Roby Siswanto; Hernu Suyoso; Gati Annisa Hayu
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.798 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.6895

Abstract

Beach sands are one of the natural wealth sources in Indonesia. The beach sand are formed by the blasht of waves and ocean flow on the corals, then it will produce a smooth and round teksture that very good for concrete material. The reasearch uses beach sands and shells from Madura island as concrete materials. This reasearch also uses river sands as control. For material validation test the results to density of the sand beach of a 2,64, while in the river sand to density of 2,69. After a testing material of concrete, the next stage of the mix design with the quality of concrete plans K-225. The results from both of the materials are very satrsfying. From the mixed beach sand materials show compressive strength 227,41 kg/cm2, while in the river sands in compressive strength all the concrete at 260,00 kg/cm2. The use of shells as divided into three variations 3%, 5% and 7% from the needs of cement to show positive results in the proportion of the 3% and 5% compressive strenght all the concrete had increased to 237,78 kg/cm2, and 231,11 kg/cm2. While for the 7% proportion, the compressive strenght it decreases to 220,00 kg/cm2. So beach sand can be used as a mixture of concrete, and the proportion of seashells said he was 3% of the total demand for cement. Pasir pantai adalah salah satu kekayaan alam yang melimpah di seluruh wilayah Indonesia. Pasir pantai yang terbentuk akibat hembusan ombak dan arus laut pada karang memiliki tekstur yang halus dan bulat sangat bagus untuk material penyusun beton. Pada penelitian ini digunakan pasir pantai pulau madura dan cangkang kerang sebagai penyusn beton. Sebagai pembanding penulis juga menggunakan pasir sungai sebagai kontrol. Pada uji material didapat berat jenis pasir pantai sebesar 2,64 gr/m3, sedangkan pada pasir sungai didapat berat jenis sebesar 2,69 kg/m3. Maka dari itu, pada penelitian ini penulis membuat dua mix design yang berbeda bergantung pada sifat-sifat material penyusun beton, tetapi mutu yang disyaratkan sama yaitu K-225. Dari dua material tersebut didapat hasil yang memuaskan, pada campuran pasir pantai didapat kuat tekan sebesar 227,41 Kg/cm3. Sedangkan pada pasir sungai di dapat kuat tekan sebesar 260,74 Kg/cm3. Penggunaan cangkang kerang menggunakan tiga variasi 3%, 5% dan 7% dari kebutuhan semen, menunjukkan hasil yang posistif pada proporsi 3% dan 5% kuat tekan beton berhasil naik menjadi 237,78 Kg/cm3 dan 231,11 Kg/cm3. Sedangkan pada 7% kuat tekan beton turun menjadi 220,00 Kg/cm3. Jadi pasir pantai bisa digunakan sebagai campuran beton, dan proporsi optimum cangkang kerang ialah 3% dari total kebutuhan semen.
ANALYSIS OF TRIP GENERATION BASED ON CHARACTERISTICS OF HOUSEHOLDS ON METRO REGENCY JUANDA HOUSING Amrita Winaya Shita Dewi
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.43 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.5414

Abstract

Metro Regency Juanda is one of settlements in Sedati Area, Sidoarjo Regency with relatively high occupancy rates. This leads to an increase in traffic movement coming from the region. Multiple linear regression analysis is used to determine the factors that affect the number of trips generated by housing and tje magnitude of the influence of these factors. Based on the total number of households in Metro Regency Juanda, samples of 11 households were being taken. The independent variables consist of the number of family members (X1), average family income (X2), vehicle ownership (X3), number of family members who work (X4), and numbers of family members attending school (X5). The model shows there is a strong correlation between number of trips and number of family member who work, also between number of trips and number of family members attending school. Perumahan Metro Regency Juanda merupakan salah satu kawasan permukiman di daerah Sedati, Kabupaten Sidoarjo dengan tingkat hunian yang relatif tinggi. Hal ini menyebabkan peningkatan pergerakan lalu lintas yang berasal dari kawasan tersebut. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jumlah perjalanan yang dibangkitkan oleh perumahan dan besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut. Berdasarkan jumlah keseluruhan rumah tangga di perumahan Metro Regency diambil sampel sebanyak 11 rumah tangga. Variabel-variabel bebasnya terdiri dari jumlah anggota keluarga (X1), pendapatan rata-rata keluarga (X2), kepemilikan kendaraan (X3), jumlah anggota keluarga yang bekerja (X4), dan jumlah anggota keluarga yang bersekolah (X5). Dari pemodelan yang dilakukan diketahui bahwa terdapat korelasi kuat yaitu antara variabel jumlah perjalanan dengan variabel jumlah anggota keluarga yang bekerja dan variabel jumlah anggota keluarga yang bersekolah.
THE FEASIBILITY STUDY OF PASURUAN – PROBOLINGGO TOLL ROAD Willy Kriswardhana; Nunung Nuring Hayati; Ikhwan Tri Kuncahyo
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.645 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.5907

Abstract

Pasuruan and Probolinggo Regency is a Regency in East Java which is famous for its tourism and industry, such as mount bromo and the safari park. This makes the Pasuruan regency is experiencing significant economic growth. To smoothen and spur economic growth in this area, the government built the Pasuruan – Probolinggo toll road. The objective of this study is to analyze the existing road traffic of Pasuruan and Probolinggo and doing the feasibility study. Feasibility study is determined based on the value of the ratio between the income investors gained at the cost of build the toll road. The value of these feasibilitystudy based on the analysis of the Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) and the Pay Back Period (PBP). Financially value NPV > 1, value of BCR > 0 and the value of the IRR 8.3%. Toll Road construction project – Probolinggo Pasuruan worth financially and economically. Direction for future research is presented. Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo adalah salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang terkenal dengan pariwisata dan industrinya, seperti gunung bromo dan taman safari. Hal ini membuat Kabupaten Pasuruan mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan. Untuk memperlancar dan memacu pertumbuhan ekonomi di kedua kabupaten tersebut, pemerintah membangun jalan tol Pasuruan – Probolinggo. Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk menganalisis lalu – lintas jalan eksisting Pasuruan – Probolinggo dan melakukan analisis kelayakan secara finansial. Untuk analisis kelayakan secara finansial ditentukan berdasarkan nilai rasio antara income investor yang didapat dengan biaya pembuatan jalan tol. Nilai kelayakan finansial tersebut berdasarkan analisis Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan Pay Back Period (PBP). Dalam penelitian ini, nilai DS pada Kecamatan Grati dengan nilai DS rata-rata 0.69 dan pada titik Kecamatan Leces dengan DS rata-rata sebesar 0.60. Secara finansial nilai NPV >1, nilai BCR >0 dan nilai IRR 8.3 %. Sehingga secara finansial proyek Pembangunan Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo layak secara finansial. Arah penelitian selanjutnya telah diberikan pada akhir artikel.
COARSE AGGREGATE COMPARATIVE ANALYSIS COMING FROM RIVER AND MOUNTAIN AGAINST STRONG PRESS AND STRENGTH CONCRETE DRAG Armin Naibaho
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.738 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.6034

Abstract

Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan beton adalah memilih jenis agregat kasar yang tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan kualitas agregat kasar dari batu gunung dan dari batu sungai terhadapkuat tekan beton fc’ 30 MPa (K300)dan kuat tarik belah beton. Penelitian ini menggunakan agregat kasar dari batu gunung dengan warna abu-abu dan berdebu yang diperoleh dari Desa Beji Kec. Junrejo Kota Batu sedangkan agregat kasar dari batu sungai berwarna lebih gelap dan bersih berasal dari Sungai Brantas Kab. Malang dengan ukuran masing-masing maksimal 40 mm. Penelitian ini dilakukan di laboratorium bahan bangunan dan beton Politeknik Negeri – Malang, dan pelaksaannya dimulai pada tanggal 29 Juli sampai 30 Agustus 2016. Pada pengujian kuat tekan beton menggunakan 10 benda uji sama dengan pengujian kuat tarik belah beton juga menggunakan 10 benda uji, masing-masing terdiri dari 5 sampel agregat kasar daribatu sungai dan 5 sampeldaribatu gunung. Pengujian kuat tekan beton menggunakan benda uji kubus (150 x 150 x 150 mm),pengujian kuat tarik belah beton menggunakan benda uji bentuk silinder (diameter 150 mm dan tinggi 30 mm). Seluruh prosedur pengujian, analisis hasil pengujian dan penarikan kesimpulan penelitian ini menggunakan SNI. Hasil uji kuat tekan beton menggunakan agregat kasar dari batu gunung 615,38kg/cm2masuk fc’ 30 MPa (K600) sehingga lebih besar dari batu sungai 587,35kg/cm2masuk fc’ 50 Mpa (K500). Hasil pengujian kuat tarik belah beton menggunakan agregat kasar dari batu gunung 29,6kg/cm2 lebih kecil dari batu sungai 35,5kg/cm2.Keduanya sama-sama kurang dari 10% terhadap kuat tekannya. Hasil uji kuat tekan beton yang menggunakan agregat kasar dari batu gunung lebih baik dari batu sungai,karenamudah homogen dan takaran air sisa 0,7 liter, sehingga nilai slump lebih rendah. Sedangkan nilai kuat tarik belah beton menggunakan agregat kasar dari batu sungai lebih tinggi dari batu gunung karena termasuk jenis batuan vulkanik yang memiliki pori lebih kecil sedangkan batu gunung termasuk batuanendapanyang tersingkap di dalam tanah. Kesimpulannya, penggunaan kedua agregat kasar tersebut layak digunakan sebagai material bangunan pada rencana beton fc’ 30 Mpa (K300) dengan menggunakan mix desain SNI untuk RAB. Tetapi perlu diteliti kembali dengan proporsi campuran yang sama yang menggunakan mix design SNI 03-2834-1993.
PARKING CHARACTERISTIC ON SEVERAL CENTRAL ACTIVITY AREAS IN JEMBER Iwan Herdianto; Nunung Nuring Hayati; Akhmad Hasanuddin
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.662 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.6038

Abstract

Jember is a district that is now starting to grow like other districts. As a result, many new buildings will be built to meet the needs of the community. While in the parking lot of the building must be planned in accordance with the needs of parking. To find out the needs of the parking lot it is necessary to note the characteristics of parking in Jember. Therefore, this study will estimate the characteristics of parking in Jember. The study aims to facilitate determining the need for parking spaces in some kind of center of activity in Jember. The method of study in this research are observation and analysis. Observation is used to get data of parking volume, while the analysis is conducted in accordance with the technical guidelines for the implementation of parking facility. From the analysis results obtained for the hotel parking characteristics of 47% for motorcycles and 53% of four-wheeled vehicles, school by 54% for motorcycles and 46% of fourwheeled vehicles, hospitals amounted to 35% for motorcycles and 65% of four-wheeled vehicles, and for 28% trading center of motorcycles and 72% of four-wheeled vehicles. Jember merupakan kabupaten yang saat ini mulai berkembang seperti kabupaten lainnya. Akibatnya akan banyak bangunan baru yang akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan pada bangunan harus merencanakan lahan parkir yang sesuai dengan kebutuhan parkir. Untuk mengetahui kebutuhan lahan parkir maka perlu diketahui karakteristik parkir di Jember. Oleh karena itu penelitian ini akan memperkirakan karakteristik parkir di Jember. Penelitian bertujuan untuk mempermudah menentukan kebutuhan lahan parkir dibeberapa jenis pusat kegiatan di Jember. Metode pada penelitian ini yaitu observasi untuk mendapatkan data volume parkir dan analisis dilakukan dengan mengacu pada peraturan dinas perhubungan darat. Dari hasil analisa didapatkan karakteristik parkir untuk hotel sebesar 47% kendaraan roda dua dan 53% kendaraan roda empat, sekolah sebesar 54% kendaraan roda dua dan 46% kendaraan roda empat, rumah sakit sebesar 35% kendaraan roda dua dan 65% kendaraan roda empat, dan untuk pusat perdagangan sebesar 28% kendaraan roda dua dan 72% kendaraan roda empat.
EVALUATION OF AC-BC MIXTURES STABILITY AND FLOW VALUES ON THE USE OF ANALOG AND DIGITAL MARSHALL TEST EQUIPMENT Sonya Sulistyono; Ririn Endah Badriani; Zakaria Zakaria
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.517 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.6035

Abstract

Marshall test-equipment is used to determine the stability of the flow and MQ of AC-BC pavement. It can be an analog and a digital test-equipment. Analog test-equipment reading the data manually dependens on the operator skills. While the digital test equipment uses a computer system produces maximum data with minimum operator. The research is conducted based on a mixture SNI 06-2489-1991 AC-BC with five variation of asphalt content. The presumptions of the test result of Marshall characteristic are found out as: the direct observation-analogue gets the stability (kg) = 1490.49; Flow (mm) = 4.48; MQ (kg / mm) = 335.55. The visualization analogue gets the stability (kg) = 1482.91; Flow (mm) = 4.44; MQ (kg / mm) = 336.48. The digital test-equipment gets the stability (kg) 1508.36; Flow (mm) = 4.42; MQ (kg / mm) = 342.93. Based on the three different analysis evenly show that there are no different significantly from the test result by using the direct observation-analogue, the visualization analogue, and the digital Marshall test-equipment. Alat uji Marshall digunakan untuk mengetahui stabilitas terhadap kelelehan plastis (flow) dan MQ dari lapis perkerasan AC-BC. Tipe alat pengujian Marshall dapat berupa analog dan digital. Alat uji analog dengan pembacaan data manual sangat bergantung pada ketrampilan operator. Alat uji digital menggunakan sistem komputer, sehingga menghasilkan data maksimum dengan operator minimum. Penelitian dilaksanakan berdasarkan SNI 06-2489-1991 pada campuran AC-BC dengan lima variasi kadar aspal. Hasil pengujian didapatkan nilai rata-rata alat uji analog pengamatan langsung: stabilitas (kg) = 1490,49; Flow (mm) = 4,48; MQ (kg/mm) = 335,55. Alat uji analog pengamatan perekaman video: stabilitas (kg) = 1482,91; Flow (mm) = 4,44; MQ (kg/mm) = 336,48. untuk alat uji digital menghasilkan stabilitas (kg) = 1508,36; Flow (mm) = 4,42; MQ (kg/mm) = 342,93. Berdasarkan analisa perbedaan tiga rata-rata menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan hasil pengujian menggunakan alat uji Marshall analog pengamatan langsung, perekaman video dan digital.
THE EVALUATION OF MINIMUM SERVICE STANDARD AND PASSANGER SATISFACTION LEVEL ON JEMBER RAILWAY STATION THROUGH BOARDING PASS SYSTEM IMPLEMENTATION Septiana Desy Ratnasari; Willy Kriswardhana; Nunung Nuring Hayati
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.624 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.6043

Abstract

In fullfiling the needs of public transportation in Jember District, many people demand a safe, fast, economical and fluently transportation. The railway is more efficient public transportation because it is more economical, safe and travel time is fast. Therefore PT. Kereta Api Indonesia (Persero) needs to improve the service and facilities of Jember Station in order to become the main attraction of people to use rail transport services. The implementation of the Boarding Pass system in Jember Station currently needs to be evaluated to assess station services and facilities based on Regulation of the Minister of Transportation Number: PM 48 Year 2015. Analysis of minimum service standards in Jember Station has been done before applying the boarding pass system. This study also aims to determine the satisfaction and expectations of passengers as measured by the questionnaire. The questionnaire data using Likert scale was processed using SPSS program with Importance Performance Analysis (IPA) method and described with Cartesian diagram. The gap between the level of satisfaction and interest is obtained in the form of gap value with the largest indicator below the average that is the problem of parking space available at Jember Station. Dalam memenuhi kebutuhan transportasi massal di Kabupaten Jember, banyak masyarakat menuntut suatu angkutan umum yang aman, cepat, ekonomis dan lancar. Kereta api merupakan transportasi massal yang cukup efisien karena lebih ekonomis, aman dan waktu tempuh yang cepat. Maka dari itu PT. Kereta Api Indonesia (Persero) perlu meningkatkan pelayanan dan fasilitas Stasiun Jember agar menjadi daya tarik masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan kereta api. Penerapan sistem Boarding Pass di Stasiun Jember saat ini perlu dievaluasi untuk menilai pelayanan dan fasilitas stasiun berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 48 Tahun 2015. Analisa standar pelayanan minimum di Stasiun Jember sudah pernah dilakukan sebelum penerapan sistem boarding pass. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kepuasan dan harapan penumpang yang diukur berdasarkan kuesioner. Data kuesioner menggunakan skala Likert diolah menggunakan program SPSS dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan digambarkan dengan diagram Kartesius. Kesenjangan antara tingkat kepuasan dan kepentingan didapat berupa nilai GAP dengan indikator terbesar di bawah rata-rata yaitu permasalahan lahan parkir yang tersedia di Stasiun Jember.
TRAFFIC SIMULATION OF JEMBER RAILWAYS STATION DEVELOPMENT Vicky Hidayatullah; Nunung Nuring Hayati; Willy Kriswardhana
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.37 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.5879

Abstract

The increasing population in Jember district has caused the higher needs of transportation facilities in Jember, particularly on train as a public transportation. The increase can be seen by the number of passengers in Daop 9 Jember. By 2015, the number of train passengers in Jember Station which originally amounted 640.000 passengers increased to 800.000 passengers by 2016 (increase about 20%). PT. KAI is planning to develop Jember Station in order to provide convenience and better service for train passengers. Jember Station development will result in changes of traffic flow around the station, so that traffic simulations due to this station development need to be done. Traffic simulations were done by creating scenarios of traffic flow around Jember Station, until the intersection performance of this area can be known. In this study, the method used to collect traffic volume data and inventory is by direct survey on field. In the calculation of intersection performance and traffic simulation, the method used is MKJI (Indonesian Highway Capacity Manual) 1997. After the analysis was conducted, the obtained intersection performance data in road network around Jember Station was very diverse. On signalized intersection, the highest intersection performance was located in SMPN 2 Jember intersection from eastern intersection in Bedadung street with Level of Service (LoS) F. Whereas on unsignalized intersection, the highest intersection performance was located in Hotel Nusantara intersection with Level of Service (LoS) C. Then, in order to obtain a better intersection performance in road network around Jember Station after development, a traffic management was done with : setting the traffic flow, installation of traffic signs on the road network, and also resetting the traffic light in signalized intersection. After the traffic management was conducted, there was a better level of service on both signalized and unsignalized intersection around Jember Station, which means the recommended traffic scenarios are proper to be implemented. Jumlah penduduk yang meningkat di Kabupaten Jember menyebabkan kebutuhan akan sarana transportasi di Jember semakin tinggi, khususnya pada transportasi umum jenis kereta api. Peningkatan yang terjadi terlihat dari jumlah penumpang di Daop 9 Jember. Pada tahun 2015 jumlah penumpang kereta api di Stasiun Jember yang semula berjumlah 640.000 penumpang meningkat menjadi 800.000 penumpang pada tahun 2016 (meningkat sekitar 20%). PT. KAI berencana untuk melakukan pengembangan stasiun Jember agar dapat memberikan kenyamanan dan pelayanan yang lebih baik bagi penumpang kereta api. Pengembangan Stasiun Jember ini akan mengakibatkan perubahan arus lalu lintas di sekitar stasiun, sehingga simulasi-simulasi lalu lintas akibat pengembangan stasiun perlu dilakukan. Simulasi lalu lintas dilakukan dengan membuat skenario arus lalu lintas di sekitar Stasiun Jember, hingga akhirnya dapat diketahui kinerja simpang pada daerah ini. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk pengambilan data volume lalu lintas dan inventarisasi yaitu dengan cara survei langsung di lapangan. Pada perhitungan kinerja simpang dan simulasi lalu lintas, metode yang digunakan yaitu metode MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997. Setelah dilakukan analisis, data kinerja simpang yang didapat pada jaringan jalan di sekitar Stasiun Jember sangat beragam. Pada simpang bersinyal, kinerja simpang paling tinggi terdapat pada Simpang SMPN 2 Jember dari kaki simpang timur atau pada Jalan Bedadung dengan tingkat pelayanan (LoS) F. Sedangkan pada simpang tak bersinyal, kinerja simpang tertinggi terdapat pada Simpang Hotel Nusantara dengan tingkat pelayanan (LoS) C. Kemudian, untuk mendapatkan kinerja simpang yang lebih baik di jaringan jalan Stasiun Jember setelah pengembangan, dilakukan manajemen lalu lintas yaitu : pengaturan arus lalu lintas, pemasangan rambu-rambu lalu lintas pada jaringan jalan, serta pengaturan ulang traffic light pada simpang bersinyal. Setelah dilakukan manajemen lalu lintas tersebut, didapat tingkat pelayanan yang lebih baik pada simpang bersinyal dan simpang tak bersinyal disekitar stasiun Jember, yang berarti skenario lalu lintas yang direkomendasikan layak untuk diterapkan di lapangan.
IDENTIFICATION OF INTERNAL NON-TECHNICAL DOMINANT RISK AFFECTING THE CONSTRUCTION COST OF HIGH RISE BUILDING USING THE SEVERITY INDEX METHOD Adriani Okta Fara Dita; Anik Ratnaningsih; Sri Sukmawati
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.763 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.6044

Abstract

High Rise Building project has a very high work complexity so that the probability of the risk is enormous. The risks are likely to occur can inhibit the work of the project and can affect costs. It is therefore necessary to risk management to minimize the impacts caused by therisk. This research aims to know the factor dominant risk on construction projects that have an impact on costs. Identification of risk review of aspects of the internal non technical : construction management cost, risk, uncertainty work, terlamba t his project, the uncertainties of material and equipment. The methods used by conducting a detailed questionnaire on the project of High Rise Building. Methods of analysis using the method of Pearson. The dominant risk analysis obtained from the main questionnaire and is calculated based on the method of the concept of Severity Index (SI) as well as the measurement of the value of the level of risk. Analysis on the dominant risk against 12 can cost. The most dominant risk impacting on the cost of the plan is the owner of the project fee usually varies due to the risk of total value could reach 10% of the contract value. Proyek High Rise Building memiliki kompleksitas pekerjaan yang sangat tinggi sehingga kemungkinan terjadinya risiko sangat besar. Risiko yang kemungkinan terjadi dapat menghambat pekerjaan proyek dan dapat berpengaruh pada biaya. Oleh karena itu diperlukan manajemen risiko untuk meminimalisir dampak-dampak yang disebabkan oleh risiko tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dominan pada proyek kontruksi high rise building yang berdampak pada biaya. Identifikasi risiko ditinjau dari aspek internal non teknis meliputi : risiko biaya, manajemen konstruksi, ketidakpastian pekerjaan, terlambatnya proyek, ketidakpastian material dan peralatan. Metode yang digunakan dengan melakukan kuisioner pada pengelola manajemen proyek High Rise Building. Metode analisis menggunakan metode Pearson. Analisis risiko dominan diperoleh dari kuisioner utama dan dianalisis berdasarkan konsep metode Severity Index (SI) serta pengukuran nilai tingkat risiko. Hasil analisis di dapat 12 risiko internal dominan yang berdampak pada biaya. Risiko yang paling dominan dengan nilai severity index dan nilai risiko terbesar adalah rencana pemilik proyek yang sering berubah-ubah, sehingga biaya akibat risiko tersebut dapat mencapai total nilai 10% dari nilai kontrak.

Page 1 of 1 | Total Record : 10