cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Bangunan
ISSN : 08522480     EISSN : 26210959     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Bangunan terbit minimal 1 (satu) kali setahun berisi gagasan konseptual, kajian teori, praktik, penelitian, dan pengajaran dalam bidang Teknik Bangunan.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 25, No 2 (2020): BANGUNAN EDISI OKTOBER" : 6 Documents clear
PREDIKSI PRODUKTIFITAS KERJA PADA PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI BANGUNAN TAK BERTINGKAT Sugiyanto Sugiyanto; Made Wena
BANGUNAN Vol 25, No 2 (2020): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v25i22020p11-24

Abstract

Abstrak:Kelompok pekerja bangunan yang mengerjakan jenis pekerjaan pengalian tanah, pasangan anstampeng batu kali, pasangan pondasi batu kali, dan pasangan rolag diatas pondasi masih perlu mendapat perhatian, terutama munculnya faktor pengaruh ekternal dan internal dalam bekerja, sehinga mengurangi capaian hasil kerja yang masih rendah dan kurang memberi keuntungan terhadap jasa pelaksana konstruksi. Penelitian mengunakan cara survei, wawancara dan observasi hasil kerja pada setiap jenis pekerjaan konstruksi kepada kelompok pekerja dari pekerja, tukang, mandor dan pelaksana di kota Malang bekerja pada jasa pengembang bangunan tak bertingkat. Hasil penelitian diperoleh sumbangan atribut pada sosio ekonomi meliputi: pengalamam profesi pekerja antara 5-7 th, pendidikan formal yang dicapai sebelum bekerja min SD, Pelatihan ketrampilan kerja yang diperoleh melalui belajar dari tukang atasan, upah satuan harian,Jarak timbunan material kerja terhadap tempat pasangan komponen konstruksi, dan penataan site material dan tempat kerja konstruksi.sumbangan pada lingkungan sarana kerja meliputi variabel: site lokasi pekerjaan konstruksi, ketersediaan material sebelum mengawali pekerjaan konstruksi, kelengkapan peralatan kerja bantu yang dimiliki oleh masing profesi, cara mengunakan material dan metode kerja, Kondisi Cuaca saat berlangsung jam kerja, Profesi tetap sebagai tenaga kerja disektor bangunan, Koefisien upah dari kelompok pekerja dari jenis pekerjaan diperoleh dari hasil capaian produktivitas kerja real dilapangan dalam ukuran waktu kerja 7 jam sehari.Kata-kata kunci: produktivitas, Jenis pekerja bangunan, koefisien upah kerjaAbstract: The group of construction workers who performs the type of earth excavation work, river stone masonry pairs, river stone foundation pairs, and rollerag pairs on the foundation still need attention, especially the emergence of external and internal influencing factors in their work, thereby reducing low and insufficient performance. provide benefits for construction implementation services. The research used surveys, interviews and observations of the work results of each type of construction work to groups of workers, from workers, masons, foremen and implementers in Malang to work in multilevel building developer services. The results showed that the contribution of attributes to the socio-economy includes: professional experience of workers between 5-7 years, formal education achieved before working at elementary school, work skills training obtained through learning from a superior, daily unit wages, distance of work material hoarding to the partner’s place. construction components, and the arrangement of site material and construction workplaces. contributions to the work facility environment include variables: construction work site sites, availability of materials before starting construction work, completeness of work tools owned by each profession, how to use materials and work methods, conditions Weather during working hours, permanent profession as labor in the building sector, the wage coefficient of the group of workers from the type of work is obtained from the results of real work productivity achievements in the field in terms of working time of 7 hours a day.Keywords: productivity, type of construction worker, coefficient of wages
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN RAYA SINGOSARI KABUPATEN MALANG Agustina P. F. Seran; Sugiyanto Sugiyanto; Pranoto Pranoto
BANGUNAN Vol 25, No 2 (2020): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v25i22020p25-38

Abstract

Abstrak:Peningkatan volume lalu lintas jika tidak diimbangi dengan kinerja jaringan jalan yang baik akan menyebabkan terjadinya kemacetan. Dengan mengetahui tingkat pelayanan jalan saat ini, dapat ditentukan penanganan yang tepat untuk meningkatkan kinerja jalan.Tujuan penelitian : (1) Mengetahui karakteristik lalu lintas Jalan Raya Singosari; (2) Mengetahui kinerja ruas Jalan Raya Singosari; (3) Mengetahui kinerja ruas Jalan Raya Singosari setelah diterapkan alternatif penanganan masalah lalu lintas yang terjadi.Metode dilakukan dengan survei geometri jalan, survei volume kendaraan, survei kecepatan kendaraan, dan survei hambatan samping. Analisis data menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Penelitian dilakukan pada hari Minggu, Senin, dan Selasa pukul 06.00-22.00.Hasil penelitian : (1) Karakteristik lalu lintas pada ruas Jalan Raya Singosari arah Lawang, volume kendaraan tertinggi sebesar 2561,8 smp/jam pada pukul 16.30 – 17.30, kecepatan rata-rata 26,31 km/jam, dan kepadatan rata-rata 155,99 smp/km. Sedangkan untuk arah Malang, volume kendaraan tertinggi sebesar 2455,4 smp/jam pada pukul 16.00 -17.00, kecepatan rata-rata 29,34 km/jam, dan kepadatan rata-rata 132,35 smp/km. (2) Tingkat pelayanan rata-rata pada ruas Jalan Raya Singosari berada di rentang D dan E dengan tingkat pelayanan pada jam puncak adalah F. (3) Dengan alternatif pelebaran jalan dalam bentuk penambahan 1 lajur, tingkat pelayanan menjadi lebih baik di kelas C. Sedangkan dengan alternatif penerapan jalan tanpa hambatan samping, tingkat pelayanan menjadi lebih baik di kelas C dan D.Kata-kata kunci: kinerja jalan, tingkat pelayanan, jalan raya singosariAbstract: An increase in traffic volume if not balanced with good road network performance will cause congestion. By knowing the current level of road service, it can be determined the appropriate treatment to improve road performance. Research objectives: (1) Knowing the traffic characteristics of Singosari Highway; (2) Knowing the performance of the Singosari Highway section; (3) Knowing the performance of the Singosari Highway section after implementing alternative handling of traffic problems. The method is carried out by surveying the road geometry, surveying the volume of vehicles, surveying the speed of vehicles, and surveying side friction. Data analysis used the Indonesian Road Capacity Manual 1997. The study was conducted on Sundays, Monday and Tuesday from 06.00-22.00. The results of the study: (1) Traffic characteristics on Jalan Raya Singosari in the direction of Lawang, the highest vehicle volume was 2561.8 pcu hours at 16.30 - 17.30, average speed of 26.31 km / hour, and an average density of 155.99 pcu / km. Meanwhile, for Malang direction, the highest vehicle volume was 2455.4 pcu / hour at 16.00-17.00, the average speed was 29.34 km / hour, and the average density was 132.35 pcu / km. (2) The average service level on Jalan Raya Singosari is in the range D and E with the level of service at peak hours is F. (3) With the alternative of road widening in the form of adding 1 lane, the service level is better in class C. Whereas with the alternative of implementing roads without side obstacles, the level of service is better in classes C and D.Keywords: road performance, service level, Jalan Raya Singosari
PENYUNTING penyunting penyunting
BANGUNAN Vol 25, No 2 (2020): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v25i22020p%p

Abstract

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN K3 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GKB UNIVERSITAS NEGERI MALANG Lenny Novitasari; Suparno Suparno; Boedi Rahardjo
BANGUNAN Vol 25, No 2 (2020): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v25i22020p39-48

Abstract

Abstrak:Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) sangat penting untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Komitmen dan kebijakan dalam proyek dibuat langsung dengan berdasarkan standart perusahaan. 2) Perencanaan K3 dilakukan proyek konstruksi GKB UM dengan mengidentifikasi bahaya, melakukan penilaian risiko, dan menentukan pengendalian risiko. Kemudian perencanaan K3 diawali dengan membuat safety plan yang disusun berdasarkan penilaian awal dan juga berdasarkan undang-undang dan persyaratan K3 terkait. 3) Proyek konstruksi para pekerja dan karyawan baru akan diberikan safety induction dan cek kesehatan. APD disediakan secara lengkap sesuai potensi risiko dan setiap pekerja diwajibkan untuk menggunakan APD selama bekerja dilapangan, melaksanakan she talk dan toolbox meeting secara rutin sebagai bentuk komunikasi K3 antar pekerja. 4) Pemantauan dan evaluasi K3 dilakukan dengan kegiatan inspeksi secara berkala untuk memastikan bahwa setiap potensi bahaya yang dapat timbul dari kondisi tempat kerja, peralatan kerja, material serta tindakan pekerja teridentifikasi, dan juga berguna untuk mengambil tindakan perbaikan serta pencegahan yang diperlukan serta menyediakan peralatan darurat sesuai dengan peraturan tentang peralatan dan sistem tanda bahaya keadaan darurat yang disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala. 5) Peninjauan dan peningkatan dilaksanakan dengan membuat statistik risiko kecelakaan maupun audit temuan yang terjadi di proyek serta melakukan perbaikan terhadap penyimpangan yang ditemukan.Kata-kata kunci: GKB, Implementasi, Sistem Manajemen K3Abstract: Occupational health and safety (K3) is very important to prevent and reduce occupational accidents and diseases as well as the creation of a safe, efficient and productive workplace. The results showed: 1) Commitments and policies in the project were made directly based on company standards. 2) OHS planning is carried out by the UM GKB construction project by identifying hazards, conducting risk assessments, and determining risk control. Then OHS planning begins with making a safety plan based on initial assessments and also based on laws and related OSH requirements. 3) Construction project workers and new employees will be given safety induction and health checks. PPE is provided in full according to potential risks and every worker is required to wear PPE while working in the field, carry out she talk and toolbox meetings regularly as a form of K3 communication between workers. 4) OHS monitoring and evaluation are carried out with periodic inspection activities to ensure that any potential hazards that may arise from workplace conditions, work equipment, materials and worker actions are identified, and are also useful for taking necessary corrective and preventive actions and providing emergency equipment. in accordance with the regulations regarding the equipment and system of emergency alerts provided, checked, tested and maintained periodically. 5) Reviews and improvements are carried out by making accident risk statistics and auditing the findings that occur in the project and making corrections to any deviations found.Keywords: GKB, Implementation, K3 Management System
ANALISIS TITIK KEMACETAN DARI TERMINAL ARJOSARI KE TERMINAL GADANG BERDASARKAN TRAYEK ANGKUTAN KOTA AG MENGGUNAKAN SIG Fitris Dyah Astiti; Titi Rahayuningsih; Pranoto Pranoto
BANGUNAN Vol 25, No 2 (2020): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v25i22020p49-60

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kinerja ruas jalan dari terminal Arjosari ke terminal Gadang berdasar trayek angkot AG agar mampu diketahui apakah dari hasil kenerja jalan tersebut menunjukkan kemacetan atau tidak. (2) Mengetahui analisis titik kemacetan di akses jalan dari terminal Arjosari ke terminal Gadang berdasar trayek Angkot AG menggunakan SIG. Hasil analisis kinerja jalan di jalan Raden Panji Suroso, jalan Ahmad Yani, jalan Jaksa Agung Suprapto, Jalan Pasar Besar, Jalan Sersan Harun, Jalan Kolonel Sugiono masuk kategori F atau terjadi kemacetan. Analisis titik kemacetan pada jalan yang menjadi trayek angkutan kota AG dari terminal Arjosari ke terminal Gadang terdapat dua puluh tundaan disebabkan oleh tundaan geometri, delapan tundaan disebabkan oleh tundaan lalu-lintas. Faktor yang paling banyak memunculkan kemacetan di sepanjang trayek angkutan kota AG dari terminal Arjosari ke terminal Gadang adalah tundaan geometri berupa U-TURN, Overlay, Simpang tanpa sinyal dan simpang bersinyal. Interaksi lalu-lintas baik berupa kendaraan parkir dan berhenti, kendaraan masuk dan keluar, pejalan kaki, dan kendaraan lambat hanya berpengaruh besar pada tundaan di segmen jalan tertentu seperti jalan Pasar Besar, jalan Sersan Harun, dan Pasar Comboran. Tundaan yang besar menyebabkan angkutan kota AG memiliki kecepatan rata-rata pada pagi hari adalah 15,05 km/jam. Kecepatan rata-rata pada siang hari adalah 15,91 km/jam, kecepatan rata-rata pada sore hari adalah 16,28 km/jam.Kata-kata kunci: Sistem Informasi Geografi, Kemacetan, Kinerja Jalan, Tundaan, MKJIAbstract: This study aims (1) to determine the performance of the road sections from Arjosari terminal to Gadang terminal based on the AG Angkot route so that we can determine whether the road performance results indicate congestion or not. (2) Knowing the analysis of congestion points in the road access from Arjosari terminal to Gadang terminal based on the Angkot AG route using GIS. The results of the analysis of road performance on Raden Panji Suroso Street, Ahmad Yani Street, Attorney General Suprapto Street, Pasar Besar Street, Sersan Harun Street, Colonel Sugiono Street were in category F or congestion occurred. Analysis of the congestion points on the road which is the route of the AG city transport from Arjosari terminal to the Gadang terminal there are twenty delays caused by geometric delays, eight delays due to traffic delays. The factors that cause the most traffic jams along the AG city transport route from Arjosari terminal to Gadang terminal are geometric delays in the form of U-TURN, Overlay, intersections without signal and intersections with signals. Traffic interactions in the form of parking and stopping vehicles, incoming and outgoing vehicles, pedestrians and slow vehicles only have a major effect on delays in certain road segments such as Jalan Pasar Besar, Jalan Sersan Harun, and Pasar Comboran. Large delays cause AG city transportation to have an average speed of 15.05 km / hour in the morning. The average speed during the day is 15.91 km / hour, the average speed in the afternoon is 16.28 km / hour.Keywords: Geographic Information System, Congestion, Road Performance, Delays, MKJI
ANALISA MODEL HIDROGRAF BANJIR KALI NGOTOK DENGAN METODE SCS, SNYDER DAN NAKAYASU Gilang Id'fi
BANGUNAN Vol 25, No 2 (2020): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v25i22020p1-10

Abstract

Abstrak:Permasalahan banjir seringkali melanda wilayah DAS Kali Ngotok setiap tahun. Masalah banjir pada umumnya disebabkan oleh perubahan tata guna lahan dan penurunan fungsi sungai yang ada di wilayah DAS Kali Ngotok serta sering terjadinya back water dari sungai-sungai yang bermuara di Kali Brantas pada saat mengalami debit maksimal. Untuk itu studi perbandingan debit puncak banjir perlu dilakukan karena belum adanya penelitian mengenai pengendalian banjir. Sehingga dilakukan penelitian mengenai analisis model hidrograf satuan sintetik. Metode hidrograf satuan sintetik yang digunakan adalah SCS, Snyder, dan Nakayasu. Data hujan yang digunakan adalah data hujan tahun 1998-2016 dari 14 stasiun hujan di wilayah DAS Kali Ngotok. Metode poligon Thiessen digunakan untuk mengetahui besaran hujan yang tersebar di wilayah DAS Kali Ngotok. Besaran hujan rata-rata yang turun di DAS Kali Ngotok dalam kurun waktu 1998-2016 sebesar 97.05 mm. Pada tahap pemodelan, pembagian sub catchment DAS dilakukan dengan membagi menjadi 5 sub DAS. Hasil pemodelan dengan metode SCS, Snyder, dan Nakayasu menunjukkan besaran debit untuk kala ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, 25 tahun, 50 tahun, 100 tahun, dan 200 tahun yang bervariasi. Data AWLR yang mendekati hasil pemodelan adalah data tahun 2014. Hasil kalibrasi hidrograf untuk metode SCS dengan kala ulang 25 tahun sebesar 0.88, untuk metode Snyder dengan kala ulang 25 tahun sebesar 0.74, dan untuk metode Nakayasu dengan kala ulang 25 tahun sebesar 0.43. Dengan demikian model hidrograf SCS dengan kala ulang 25 tahun mendekati dengan model hidrograf lapangan berdasarkan data AWLR yang ada serta sesuai dengan hasil pengamatan pada saat survey penduduk.Kata-kata kunci: DAS, Kali Ngotok, SCS, Snyder, NakayasuAbstract: Flood problems often hit the Ngotok River watershed every year. The problem of flooding is generally caused by changes in land use and a decrease in river functions in the Ngotok River watershed area as well as frequent back water from rivers which empties into Brantas River when experiencing maximum discharge. For that reason a comparative study of peak flood discharge needs to be done because there is no research on flood control. So that research is conducted on the analysis of synthetic unit hydrograph models. The synthetic unit hydrograph method used is SCS, Snyder, and Nakayasu. Rainfall data used is data from 1998-2016 from 14 rain stations in the Ngotok River watershed. The Thiessen polygon method is used to determine the amount of rain scattered in the Ngotok River watershed. The average rainfall in the Ngotok River watershed in the period 1998-2016 was 97.05 mm. In the modeling phase, the sub catchment division of the watershed is carried out by dividing it into 5 sub catchments. The modeling results using the SCS, Snyder, and Nakayasu methods show the amount of discharge for the return period of 2 years, 5 years, 10 years, 20 years, 25 years, 50 years, 100 years, and 200 years which varies. AWLR data approaching the modeling results are 2014 data. The hydrograph calibration results for the SCS method with a 25 year return period are 0.88, for the Snyder method with a 25 year return period of 0.74, and for the Nakayasu method with a 25 year return period of 0.43. Thus the SCS hydrograph model with a 25 year return period approaches the field hydrograph model based on the AWLR data that exists and is in accordance with the observations during the population survey.Keywords: Watershed, Ngotok River, SCS, Snyder, Nakayasu

Page 1 of 1 | Total Record : 6