cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Edu Geography
ISSN : 22526684     EISSN : 25490346     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Edu Geography [p-ISSN 2252-6684|e-ISSN 2549-0346|DOI 10.15294.edugeo] publishes original research and conceptual analysis of geography education. Edu Geography provides a forum for educators and scholars to present innovative teaching strategies and essential content for elementary and secondary geography, AP Human Geography, introductory college geography, and preservice methods courses. The journal invites scholarly work in the areas of how students learn and instructors teach by preserving and disseminating research. It is also a forum for discussion of state, national, and international trends in geography education. The journal seeks original manuscripts that contribute to the understanding of issues and topics associated with geography education.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue " Vol 7 No 2 (2019): Vol 7 No 2 (2019)" : 11 Documents clear
Analisis Preferensi Pemilihan “Kos-Kosan” Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Tahun 2018 Nuruliyah, Devti; Aji, ananto
Edu Geography Vol 7 No 2 (2019): Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v7i2.30139

Abstract

This reaseach aims to: (1) find out the factors that influence students in choosing boarding houses and the factor that become their main preferences. (2) measuring the level of student satisfaction with the boarding house which they occupied. These are factor analysis and descriptive analysis of percentage. Factor analysis is to answer the objective number 1 and descriptive analysis of percentage is to answer the objective number 2. The results showed that there are four main factors that influence students in choosing their boarding houses. These are environmental sanitation factor, price and facilities factor, safety factor, also accessibility and reference groups factor. The preference of students to choose boarding houses for environmental sanitation factors is the highest. It can be seen from the eigenvalue of environmental sanitation factors which has 2,964. This is the largest eigenvalue of the other factors. Meanwhile, the percentage of variability of variance has 29,641% and the amount of loading factor of three components are the largest. These are 0,915, 0,953 and 0,893 Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih tempat kos dan faktor yang menjadi preferensi utamanya. (2) mengukur tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kos yang ditempatinya. Terdapat dua teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis faktor untuk menjawab tujuan 1, dan analisis deskriptif untuk menjawab tujuan 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat faktor utama yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih tempat kosnya, yakni faktor sanitasi lingkungan, faktor harga dan fasilitas, faktor keamanan, serta faktor aksesibilitas dan kelompok referensi. Preferensi/kecenderungan mahasiswa dalam memilih kos terhadap faktor sanitasi lingkungan adalah yang tertinggi, hal ini dapat diketahui dari eigenvalue faktor sanitasi lingkungan yakni sebesar 2,964, yang mana merupakan eigenvalue terbesar daripada faktor-faktor yang lain, keragaman variannya sebesar 29,641 %, dan nilai loading factor ketiga komponen faktornya adalah yang terbesar yakni 0,915, 0,953, dan 0,893.
Tingkat Strategi Adaptasi Petani Menghadapi Ancaman Kerawanan Pangan Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2017-2018 Safitri, Inka Wahyu; Hariyanto, Hariyanto
Edu Geography Vol 7 No 2 (2019): Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v7i2.30140

Abstract

The purpose of this study is to determine the level of adaptation strategies of farmers facing the threat of food insecurity, measuring the conditions of farm household food security, and describing the corelation of these two things based on the background of the farmer's education level. The sampling technique was using purposive sampling with sample indicators, namely farmers who were household and administratively lived in Srowot Village and Karangdadap Village, Kalibagor District. Data collection techniques are using questionnaires and interviews while the method of data analysis uses descriptive percentages.The results of the study showed that 65% of respondents had sufficient levels of category adaptation strategies. Based on the calculation of PPP respondents have a percentage value of 61% or are in a pagan prone condition and the amount of expenditure per capita is below the provincial average. . Based on correlation calculations, the farmer's educational background is not a dominant factor that influences the condition of food security and the level of adaptation strategies because the correlation value of education relations with these two variables is very low. Tujuan dari penenlitian ini adalah untuk mengetahui tingkat strategi adaptasi petani menghadapai ancaman kerawanan pangan, mengukur kondisi ketahanan pangan rumah tangga tani, serta mendeskripsikan hubungan kedua hal tersebut berdasarkan latar belakang jenjang pendidikan petani.Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan purposive sampling dengan indikator sampel yakni petani yang sudah berrumah tangga dan secara administrasi tinggal di Desa Srowot dan Desa Karangdadap Kecamatan Kalibagor. Teknik pengumpulan data yakni menggunakan kusioner dan wawancara sedangkan metode analisis data dengan menggunakan deskriptif presentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa 65% responden memiliki tingkat strategi adaptasi kategori cukup. Berdasarkan perhitungan PPP responden memiliki presentase nilai 61% atau berada pada kondisi rawan pagan dan jumlah pengeluaran perkapita dibawah rata-rata provinsi. Berdasarkan perhitungan korelasi, latar belakang pendidikan petani tidaklah menjadi faktor dominan yang mempengruhi kondisi ketahanan pangan dan tingkat strategi adaptasi sebab nilai korelasi hubungan pendidikan dengan kedua variabel tersebut sangat rendah.
Pengetahuan Petani dalam Pemanfaatan Lahan Sawah Untuk Usahatani Semangka Desa Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Sari, Irna Nur Fita; Hariyanto, Hariyanto
Edu Geography Vol 7 No 2 (2019): Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v7i2.30141

Abstract

This study aims to (1) determine the knowledge of watermelon farmers in watermelon farming on Wolo the part of Penawangan District, Grobogan Regency, (2) Know th watermelon farmers income in watermelon farming on Wolo, Penawangan District, Grobogan Regency. The population of this study were farmers who cultivated watermelon on Wolo, Penawangan District, Grobogan District. The sample of this study were 40 technical watermelon farmers who were taken using total sampling technique. Data collection uses observation, documentation, questionnaires and interviews. Data analysis uses descriptive percentage analysis and revenue cost ratio. The results of the research show that the knowledge of watermelon farmers is in the medium category of 66.75%, even though the majority of formal education farmers only finish primary school. This is because farmers have experience of watermelon farming for more than 20 years which is indicates that the longer the farming experience is to form good knowledge. The income results of farmers grow watermelon as much as 2,69 times the capital issued. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui pengetahuan petani semangka dalam usahatani semangka di Desa Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan, (2) Mengetahui Pendapatan petani semangka dalam usahatani semangka di Desa Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. Populasi penelitian ini adalah petani yang berusahatani semangka di Desa Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. Sampel penelitian ini sebanyak 40 petani semangka teknis yang diambil menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumetasi, angket dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan revenue cost ratio. Hasil peneilitian menunjukkan pengetahuan petani semangka berada pada kategori sedang 66,75 %, walupun mayoritas pendidikan formal petani hanya tamat SD. Hal ini dikarenakan petani memiliki pengalaman berusahatani semangka lebih dari 20 tahun yang menandakan bahwa semakin lama pengalaman bertani maka membentuk pengetahuan yang baik. Hasil pendapatan petani menanam semangka sebanyak 2,69 kali modal yang dikeluarkan.
Implementasi Program Sekolah Sungai Boyolali Sebagai Upaya Pengurangan Risiko Bencana Oleh Bpbd Kabupaten Boyolali Marlina, Iin; Suharini, Erni
Edu Geography Vol 7 No 2 (2019): Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v7i2.30142

Abstract

The purpose of the study was to describe the implementation of the Sekolah Sungai Boyolali program as an effort to reduce disaster risk, obstacles in the implementation of the Sekolah Sungai Boyolali, knowledge and society awareness about disaster risk reduction. Data collection used test instruments, questionnaires, interviews and documentation. Data analysis used descriptive methods to analyze the implementation and obstacles in the Sekolah Sungai Boyolali, descriptive statistical methods to analyze society knowledge and awareness to flood disaster risk reduction. The results of this study indicate that after the implementation of the Sekolah Sungai Boyolali is known society knowledge about flood disaster risk reduction is an average of 74 in the high category. Society awareness about disaster risk reduction is an average of 70,6 in high category. Obstacles in implementation of Sekolah Sungai Boyolali: time of implementation, facilities dan infrastructure in the implementation of socialization and river depuration, final evaluation. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tentang implementasi program Sekolah Sungai Boyolali sebagai upaya pengurangan risiko bencana, hambatan dalam implementasi Sekolah Sungai Boyolali, pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang pengurangan risiko bencana. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes, angket, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif digunakan untuk menganalisis tentang implementasi dan hambatan dalam Sekolah Sungai Boyolali, metode statistik deskriptif untuk menganalisi pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap pengurangan risiko bencana banjir. Hasil penelitian ini menunjukkan setelah implementasi Sekolah Sungai Boyolaili diketahui pengetahuan masyarakat tentang pengurangan risiko bencana banjir memiliki rata-rata 74 yang termasuk kategori tinggi. Kepedulian masyarakat tentang pengurangan risiko bencana banjir memiliki 70,6 yang termasuk kategori tinggi. Hambatan yang menjadi kendala implementasi Sekolah Sungai Boyolali : waktu pelaksanaan, sarana dan prasarana dalam pelakasanaan sosialisasi dan bersih sungai, evaluasi akhir.
Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) Berbasis Masalah Banjir Pada Materi Pokok Mitigasi Bencana Alam Firnanda, Sa'dan; Santoso, Apik Budi
Edu Geography Vol 7 No 2 (2019): Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v7i2.30143

Abstract

The purpose of this research is to find out: 1) The learning preparation about natural cruising around (JAS) method based on the material of flooding problem on natural disaster mitigation, include the natural cruising around RPP of natural disaster mitigation material 2) The implementation of natural cruising around (JAS) based on the material of flooding problem on the natural disaster mitigation include the activity of teacher and student activity, 3) The natural cruising around learning evaluation based on the material issues of the natural disaster mitigation include the results of the study of knowledge, study attitude result and study skills. The technique of collecting data are test, observation, question form, documentation, and interviews. The analytical techniques using descriptive precentage. The result of this reasearch showed that 1) The learning preparation is JAS RPP device of natural disaster mitigation material entered criteria very well with the percentage reached 91,7%, 2) The student activity in learning reached 85% and The tecaher activity reached 83,13% so, the criteria is very well 3) the results of study knowledge of students who complete test reached 77%, the results of the study skills is well with the average result of 81,25%. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1) Perencanaan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) berbasis masalah banjir pada materi mitigasi bencana alam meliputi perangkat RPP Jelajah Alam Sekitar (JAS) materi Mitigasi Bencana Alam, 2) Pelaksanaan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) berbasis masalah banjir pada materi mitigasi bencana alam meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa, 3) Evaluasi pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) berbasis masalah pada materi mitigasi bencana alam meliputi hasil belajar pengetahuan, hasil belajar sikap dan hasil belajar ketrampilan. Teknik analisis data menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) persiapan pembelajaran yaitu perangkat RPP JAS materi Mitigasi Bencana Alam masuk kriteria sangat baik dengan persentase mencapai 91,7%, 2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran yaitu 85% dan aktivitas guru mencapai 83,13% sehingga masuk kriteria sangat baik, 3) hasil belajar pengethauan dari 26 siswa memliki nilai rata-rata sebesar 82 dengan KKM yang diterapkan di sekolah sebesar 80, siswa yang mendapat nilai tuntas sebanyak 20 atau 77% sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 6 atau 23%, sehingga dapat dikatakan hasil belajar pengetahuan siswa sebagian besar sudah tuntas.
Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Geografi di Sma Negeri SeKabupaten Pemalang Hermawan, Arief Yulianto; Sriyanto, Sriyanto
Edu Geography Vol 7 No 2 (2019): Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v7i2.30144

Abstract

The purpose of this study was to (1) find out the learning planning in the 2013 curriculum implementation (2) find out the implementation of learning in the 2013 curriculum implementation (3) find out the assessment system in the 2013 curriculum (4) analyze the driving and inhibiting factors in the 2013 curriculum implementation. The purposive sampling technique was used to take a sample of 10 geography teachers from 10 schools, where each school was taken by 1 geography teacher who had participated in the training and implemented the 2013 curriculum during learning. Data collection uses questionnaires, observation, interviews and documentation. The results of the study show that (1) the geography teacher's learning planning falls into very good criteria (2) the implementation of learning by geography teachers in which 7 schools fall into very good criteria and 3 schools fall into sufficient criteria (3) teacher assessment geography falls into very good criteria (4) there are still some obstacles faced by geography teachers in implementing the 2013 curriculum. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui perencanaan pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013 (2) mengetahui pelaksanaan pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013 (3) mengetahui sistem penilaian dalam kurikulum 2013 (4) menganalisis faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam implementasi kurikulum 2013. Teknik purposive sampling digunakan untuk mengambil sampel sebanyak 10 guru geografi dari 10 sekolah, dimana setiap sekolah diambil 1 guru geografi yang sudah ikut pelatihan dan mengimplementasikan kurikulum 2013 pada saat pembelajaran. Pengumpulan data menggunakan quesioner, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) perencanaan pembelajaran oleh guru geografi masuk ke dalam kriteria sangat baik (2) pelaksanaan pembelajaran oleh guru geografi dimana 7 sekolah masuk ke dalam kriteria sangat baik dan 3 sekolah masuk ke dalam kriteria cukup (3) penilaian pembelajaran oleh guru geografi masuk ke dalam kriteria sangat baik (4) masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh guru geografi dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
Penggunaan Energi Listrik Warga Fis dalam Mewujudkan Pilar Energi Bersih di Kampus Unnes Tahun 2018 Sholekhah, Siti Nur Fatimah; Setyowati, Dewi Liesnoor
Edu Geography Vol 7 No 2 (2019): Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v7i2.30145

Abstract

The purpose of this study was to determine the understanding of the FIS residents in the use of electrical energy, knowing the concerns of the leaders and managers of the FIS campus about electricity. The population in this study were leaders, facilities and infrastructure managers, lecturers, education staff and students. Sampling used stratified random sampling technique with the sample total of 99. Data collection techniques used were observation, tests, questionnaires and interviews. The results of this study indicate that FIS citizens' understanding includes high knowledge (72.0%), The attitude of citizen’s of 49,9% agreed with the existence of policies and appeals in saving electricity, and the behavior of FIS citizen’s 41,0% often made electricity savings on campus. The concern of the leaders and managers regarding the saving of electricity is the making of SOPs for the use of electrical equipment, the replacement of lamps in the FIS environment into LED lights, and the installation of air conditioners in certain rooms. Commitments given by the leadership are in accordance with the objectives, principal and function of the mandate given. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pemahaman warga FIS dalam penggunaan energi listrik, mengetahui kepedulian pimpinan dan pengelola kampus FIS tentang energi listrik. Populasi dalam penelitian ini adalah pimpinan, pengelola sarana prasarana, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan total sampel 99. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, angket dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman warga FIS yang meliputi pengetahuan tinggi (72,0%), sikap warga FIS 49,9% setuju dengan adanya kebijakan dan himbauan dalam penghematan listrik, serta perilaku warga FIS 41,0% sering melakukan penghematan listrik dikampus. Kepedulian pimpinan dan pengelola kaitannya penghematan energi listrik yaitu pembuatan SOP penggunaan peralatan listrik, penggantian lampu di lingkungan FIS menjadi lampu LED, serta pemasangan AC diruangan tertentu.
Tingkat Pengetahuan Perajin Industri Kecil Genteng Di Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen Nurazizah, Sukma Muliana; Hardati, Puji
Edu Geography Vol 7 No 2 (2019): Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v7i2.30146

Abstract

Tile Small Industry have some practices that are detrimental to the nature conditions such as the large number of ex-pit holes and many flooded rice fields.This study aims to determine the level of knowledge of tile craftsmen small industry about the activities of tile small industry in Sruweng Subdistrict, Kebumen. The population in this study amounted to 364 tile craftsmen with a sample of 81 tile craftsmen. The sample collection method used was proportional area random sampling. Data collection tools and techniques use questionnaires and documentation. The variable in this study was the level of knowledge of tile craftsmen small industry. Data analysis techniques in this study used descriptive presentatif. Descriptive presentatif analysis with scoring method. The results showed that the level of knowledge of tile craftsmen in Sruweng Subdistrict was categorized as moderate (64.72%). Suggestion, it is necessary to increase the level of knowledge in tile small industry activities with do exactly training programs. Industri kecil genteng terdapat praktek-praktek yang merugikan kondisi alam seperti banyaknya bekas lubang bahan galian dan lahan sawah banyak yang tergenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan perajin industri kecil genteng tentang kegiatan industri kecil genteng di Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 364 perajin genteng di Kecamatan Sruweng dengan sampel 81 perajin genteng. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah proportional area random sampling. Alat dan teknik pengambilan data menggunakan angket dan dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan perajin genteng. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif presentase. Proses analisis menggunakan metode skoring. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan perajin industri kecil genteng tentang kegiatan industri kecil genteng di Kecamatan Sruweng termasuk dalam kategori sedang dengan presentase 62,53%. Hal ini berarti perlu ditingkatkan lagi pengetahuan dalam kegiatan industri kecil genteng dengan mengikuti berbagai pelatihan yang tepat.
Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Persepsi Masyarakat Mengenai Pembangunan Kawasan Industri Candi Kelurahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang Pramawidya, Leksahawa; Sanjoto, Tjaturahono Budi
Edu Geography Vol 7 No 2 (2019): Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v7i2.30147

Abstract

This destination research examines the level of education for community funders of the Kawasan Industri Candi (KIC) in Bambankerep Sub-District, Ngaliyan District, Semarang City. In the Buffering concept , one of the most affected and closest locations is in RW1, Bambankerep Village of distance 75m and is the focus of research. The sample used was taken 15% of the population of RW1 320KK, and produced a sample of 48KK. The method of data collection in the study was conducted in three ways, namely questionnaires, interviews, and documentation. While the method of data analysis uses descriptive analysis and linear regression. Based on the results of research, There is a significant influence between the level of education and the public perception of KIC development, which is 33.7%. While the average perception of the level of education with public perceptions of KIC development of 74.12% .which is quite good. The community strongly supports development because they have positive but negative impacts on the environment. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh tingkat pendidikan terhadap persepsi masyarakat mengenai pembangunan Kawasan Industri Candi (KIC) di Kelurahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Dalam konsep Buffering, salah satu tempat yang paling terdampak dan paling dekat dengan lokasi industri adalah di RW1 Kelurahan Bambankerep dengan jarak 75m dan menjadi titik fokus penelitian. Sampel yang digunakan diambil 15% dari populasi jumlah RW1 320KK, dan menghasilkan sampel sebanyak 48KK. Metode pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan tiga cara yaitu kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan regresi linear. Berdasarkan hasil penelitian, Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan dengan persepsi masyarakat terhadap pembangunan KIC, yaitu sebesar 33,7%. rata-rata persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi masyarakat terhadap pembangunan KIC sebesar 74,12% termasuk dalam kriteria cukup baik. Masyarakat sangat mendukung pembangunan ini karena dianggap memiliki kontribusi positif tetapi juga terdapat dampak negatif terhadap lingkungan.
Faktor Penarik dan Faktor Pendorong Mobilitas Eks Tki Desa Purworejo Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal Rochaniyah, Nina; Indrayati, Ariyani
Edu Geography Vol 7 No 2 (2019): Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v7i2.30149

Abstract

This study aims to determine 1) the environmental conditions of the coastal area, 2) the perception of pond farmers in the preservation of the coastal area environment in Ketawangrejo Village, 3) the participation of pond farmers in environmental conservation in the coastal area in Ketawangrejo Village, Grabag District, Purworejo Regency. The population in this study were 120 pond farmers. The sample of this study was 30 pond farmers with Proportionate Stratified Random Sampling techniques. Data collection techniques used observation, questionnaires, documentation and interviews. The data analysis technique uses descriptive percentages. Based on the results of the study, it can be seen that the condition of coastal areas has environmental degradation due to the conversion of agricultural land and forests into aquaculture areas and has a dense impact on agricultural area pollution. Farmers have understood and taken the initiative in responding to problems in the coastal area through actions to improve and preserve the coastal area. Participation of pond farmers in organizations tends to be passive from 4 forms of participation, namely partitioning ideas or ideas, energy, funds, and facilities. Banyaknya pencari kerja yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja membuat banyak penduduk Desa Purworejo melakukan moblitas antara negara menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Setiap mobilitas yang dilakukan memiliki faktor penarik dan faktor pendorongnya masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya mobilitas, faktor penarik dan pendorong mobilitas yang dilakukan oleh eks TKI Desa Purworejo dari tahun 1985-2015 serta persebaran berdasarkan negara tujuan. Pengambilan sampel menggunaan metode proporsional random sampling, dengan sampel sebanyak 90 orang. Penelitian ini menggunaan metode kuantitatif. Data dikumpulkan dengan kuesioner, wawancara dan dokumentasi, dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif . Hasil penelitian menunjukkan mobilitas tertinggi yang dilakukan oleh eks TKI adalah negara tujuan Hong Kong sebanyak 29%, Taiwan 26%, Arab Saudi 16%, Malaysia dan Singapuran 10% serta Korea Selatan dan Uni Emirat Arab sebesar 4%. Faktor-faktor penarik diantaranya adalah gaji, remitan, jaminan ibadah, bahasa pengantar dan ajakan dari saudara/teman.

Page 1 of 2 | Total Record : 11