cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Edu Geography
ISSN : 22526684     EISSN : 25490346     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Edu Geography [p-ISSN 2252-6684|e-ISSN 2549-0346|DOI 10.15294.edugeo] publishes original research and conceptual analysis of geography education. Edu Geography provides a forum for educators and scholars to present innovative teaching strategies and essential content for elementary and secondary geography, AP Human Geography, introductory college geography, and preservice methods courses. The journal invites scholarly work in the areas of how students learn and instructors teach by preserving and disseminating research. It is also a forum for discussion of state, national, and international trends in geography education. The journal seeks original manuscripts that contribute to the understanding of issues and topics associated with geography education.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 3 (2016)" : 16 Documents clear
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN PASARBATANG KABUPATEN BREBES TAHUN 2015 Asriati, Asriati; Suharini, Erni
Edu Geography Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat pendidikan ibu rumah tangga di Kelurahan Pasarbatang (2) mengetahui pemeliharaan kebersihan lingkungan di Kelurahan Pasarbatang (3) mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu rumah tangga terhadap pemeliharaan kebersihan lingkungan di Kelurahan Pasarbatang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan angket. Metode analisis data menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan ibu rumah tangga di Kelurahan Pasarbatang tergolong sangat rendah. Ibu rumah tangga yang tahun sukses  ≤6 tahun terdapat 208 orang atau 47,70%, tahun sukses 7 – 9 tahun sebanyak 84 orang atau 19,27%, tahun sukses 10 – 12 tahun sebanyak 95 orang atau 21,79%, dan tahun sukses >12 tahun sebanyak 49 orang atau 11,24%. Terdapat 159 orang atau 36,47% memiliki tingkat pemeliharaan kebersihan lingkungan sangat tinggi, 249 orang atau 57,11% memiliki tingkat pemeliharaan kebersihan lingkungan tinggi dan 28 orang atau 6,42% memiliki tingkat pemeliharaan kebersihan lingkungan  rendah serta 0 atau 0% untuk kriteria sangat rendah. This research aims to (1) know the level of housewife education in the village Pasarbatang (2) to the maintenance of environmental cleanliness in the Village Pasarbatang (3) to know the relationship of education level housewife towards the maintenance of environmental cleanliness in the Village Pasarbatang. This research uses a quantitative approach. Sampling using proportional random sampling technique. Methods of data collection in this research is the observation, documentation and quesioner. The data collectting method of this research use percentage descriptive. The results showed the level of housewife education in the village Pasarbatang relatively very low. Housewife who ≤6 years successful years there were 208 people or 47.70%, a successful year 7-9 years as many as 84 people or 19.27%, year success 10-12 years as many as 95 people or 21.79%, and year successful > 12 years as many as 49 people or 11.24%. There are 159 people or 36.47% have a maintenance level of environmental hygiene is very high, 249 people or 57.11% have a maintenance level of environmental hygiene high and 28 people or 6.42% have high levels of environmental hygiene Low maintenance and 0 or 0% to criteria very low.
PARTISIPASI PETANI KENTANG DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA DI DATARAN TINGGI DIENG (Studi Kasus di Desa Sembungan Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo) Saputro, Eko Adi; Sanjoto, Tjaturahono Budi; Sriyanto, Sriyanto
Edu Geography Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pariwisata sebelum pengembangan pariwisata, mengetahui kondisi pariwisata sesudah pengembangan pariwisata dan mengetahui partisipasi petani kentang dalam pengembangan pariwisata. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani kentang yang ada di Desa Sembungan dengan jumlah 652 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling, dengan perhitungan rumus Solvin dapat diambil sampel dengan jumlah 87 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi lapangan, studi literatur, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebelum pengembangan pariwisata pengelola wisata terkendala dengan pendanaan serta masih kurangnya dukungan dari masyarakat maupun pemerintah. Setelah pengembangan pariwisata fasilitas tersedia dengan baik, serta mulai ada dukungan dari masyarakat maupun keterlibatan pemerintah maupun swasta. Partisipasi petani kentang dalam pengambilan keputusan pengembangan pariwisata masuk kedalam kriteria sedang dengan skor 64,59%, dalam pelaksanaan masuk kedalam kriteria sedang yaitu 66,14%, kemudian dalam pemantauan dan evaluasi 49,17% masuk kedalam kriteria rendah, dan dalam pemanfaatan masuk kedalam kriteria tinggi dengan skor 81,37%. This research aimed to analyze tourism condition before tourism development, knowing the tourism condition after the development and the participation of potatoe farmers in tourism development. Population in this research was the entire potatoe farmers existed in Sembungan field with total 652 people. Sampling technique used was Purposive Sampling, by using Solvin formula could be taken by 87 people. The data collecting technique used field observation, literary studies, interview, questionnaires, and documentation. The data analysis used was percentage descriptive. The result of this research known that before tourism development, the tourism organizer constraint by funding by funding and the lack of support from people and government. After tourism development the tourism facility was available, moreover support from people and government or private appeared. Potatoe farmers participation was about 64,59%, in implementation included in medium criterion was 66,14%, then in observation and evaluation 49,17% included in low criterion, and the profit included in high criterion was about 81,37%.
AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP 2 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN Pratama, Bregas Widya; Sriyanto, Sriyanto; Suroso, Suroso
Edu Geography Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa dalam metode problem solving dan mengetahui pembelajaran metode problem solving yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran IPS di SMP 2 Kesesi Kabupaten Pekalongan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi.Teknik analisis data yang dipilih adalah statistik deskriptif dengan menggunakan analisis frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aktivitas siswa pada metode problem solving secara keseluruah termasuk dalam kriteria aktif yang meliputi aktivitas menyadari masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis. Sedangkan pada aktivitas menyusun dan mempresentasikan laporan dikategorikan cukup aktif, karena hanya ada beberapa orang saja yang menyelesaikan laporan dan aktif berbicara, bahasa yang digunakan masih campuran, serta keberanian siswa saat bertanya jawab masih terlihat ragu-ragu. (2) Pembelajaran menggunakan metode problem solving yang dilaksanakan guru termasuk kategori baik karena guru sudah melaksanakan tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Namun guru masih kurang kreatif dalam penggunaan media pembelajaran. Bagi guru sebaiknya lebih banyak menggunakan media pembelajaran seperti membuat power point slide dan mind mapping. This research aims to understand the level of student learning activity in the method of problem and understand method problem solving learning of teacher on the subjects of social class in Junior High School 2 Kesesi Pekalongan District . Data collection technique that is used is a method of observation .Data analysis technique of the research is descriptive statistics with using analysis the frequency . The results showed that (1) the activity of the students on the methods of problem solving are included in the criteria they have actively covering the activities realized the problem, formulating problems, formulate a hypothesis, collect data, and test the hypothesis. Whereas, in the activity of drawing up and presenting the report categorized quite active, because there are only few people who completed the report and actively speak, the language is still in the mix, as well as the courage of the student when asked the answer still looks hesitant. (2) Learning use the method problem solving implemented teacher in the category of good because teacher have carry out three stages, namely preparation, the implementation, and evaluation. But the teacher is weak creative in media uses learning. For teacher should greater use of media learning such as making power point slide and mind mapping.
HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI DI SMA N 12 SEMARANG Prayogo, Doni; Aji, Ananto; Suroso, Suroso
Edu Geography Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran kooperatif dan untuk mengetahui seberapa besar hubungan aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran kooperatif dengan hasil belajar geografi. Pengambilan data diperoleh dengan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam model kooperatif tergolong tinggi. Dikatakan tinggi karena mayoritas siswa bertanggung jawab pada tugas yang diberikan dan kerja sama antar siswa yang terjalin. Selain itu, hasil uji korelasi product moment menunjukkan bahwa hubungannya tinggi antara aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran kooperatif dengan hasil belajar. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran siswa yang mempunyai aktivitas belajar dalam model pembelajaran kooperatif yang tinggi maka akan mendapatkan hasil belajar yang tinggi pula. Saran, pada aktivitas siswa yang masih tergolong rendah perlu adanya perbaikan, yaitu siswa terus berlatih berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan menerima pendapat siswa lainnya. This study aims to know how much the improvement of students learning activity using cooperative learning model and to know how much the correlation of learning activities in cooperative learning with learning outcomes geography. The data collection gained by the observation and documentation. The use of statistical analyses of the product moment correlation and descriptive statistical. The results of the study shows that students learning activity in cooperative model is in high category. It can be said because the majority of students are responsible for the task given and cooperation among students of being interwoven. In addition, the results of the product moment correlation showed that the impact high between the activity of student learning in the model of cooperative learning towards learning outcomes. Thus, in students learning activity who have learning activities in high cooperative, they will get learning outcomes which also high. The suggestion, in the students activity which is still relatively low need to be improved, that students need to practice to communicate using good and right Indonesian language, and accept the opinion from other students.
PENGARUH PENGATAHUAN PETANI KENTANG TERHADAP PERTANIAN BERKELANJUTAN DI DESA KEPAKISAN KECAMATAN BATUR Prastia, Dedy Hendra; Hariyanto, Hariyanto; Banowati, Eva
Edu Geography Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Kepakisan merupakan salah satu desa di dataran tinggi Dieng yang mayoritas warganya bekerja sebagai petani kentang. Akan tetapi dalam usaha pertanian kentang mereka kurang memperhatikan tentang kelestarian lingkungan. Populasi dalam penelitian ini adalah petani dan buruh tani kentang yang berada di Desa Kepakisan berjumlah 902 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil 10% dari populasi yang ada sebanyak 90 sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan petani kentang cukup baik karena petani telah bertani lebih dari 20 tahun, petani kentang telah berpengalaman yang cukup lama dalam pertanian kentang dan banyaknya petani yang pernah mengikuti penyuluhan sebanyak 83,33%. Dalam cara pengelolaan tanah dan pengendalian hama serta penyakit antar setiap petani hampir memiliki kesamaan, jadi dapat dikatakan dalam penelitian ini tidak ada pengaruh antara pengetahuan petani kentang terhadap pertanian berkelanjutan. Kepakisan village is located  in the Dieng plateau which the majority of citizen as a potato farmer. But in potato agricultural enterprises they are less concern about environmental preservation. Population of this research is potato farmers and farm laborers in  Kepakisan village totaled  902 people. The sample in this researchare taken 10% sample of population totaled  90 samples. Data collection technique to be used by observation, interview, and documentation. Data analysis technique is  using description percentation. Research results showed potato farmers knowledge is good enough because farmers have been farm more than 20 years, potato farmers have quite a long experience damount in potato farming and many farmers have been  following the counseling amount 83.33%. In land management and pests and diseases control  between each farmer is  almost the same, itcan be said in this research there is no influences between potato farmers knowledge against sustainable agriculture
PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM KLATEN TAHUN 2015 Astuti, Ati; Setyaningsih, Wahyu
Edu Geography Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengurangan risiko bencana dapat dilakukan melalui pendidikan siaga bencana dalam sekolah dengan membentuk Sekolah Siaga Bencana (SSB). Parameter kesiapsiagaan sekolah diidentifikasi terdiri dari empat faktor, yaituSikap dan Tindakan,Kebijakan sekolah, Perencanaan Kesiapsiagaan, dan Mobilisasi Sumberdaya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana potensi bencana di lingkungan SMA Negeri 1 Karanganom dan mengetahui bagaimana pelaksanaan programSSB disekolah tersebut.Variabel dalam penelitian ini, yaitu potensi bencana di lingkungan SMA Negeri 1 Karanganom dan pelaksanaan Program di sekolah tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan observasi yang dilengkapi dengan wawancara dan dokumentasi.Data hasil penelitian dianalisis menggunakan deskriptif.Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah potensi bencana di lingkungan sekolah yang paling besar adalah gempa bumi, dan pelaksanaan program SSB mencapai 78,4%  dengan kesiapsiagaan yang sedang. Disaster risk reductioun can be conducted throught a disaster prepared education in school by forming a disaster prepared school (DPS).An emergency respons school parameter is identified with four factors, such as attitude and act, school policy, emergency respons plan, and mobilitation of human resource.the research aimed to find how potential disaster in SMA Negeri 1 Karanganom is and its DPS implementation. The variable of research are disaster potential an SMA Negeri 1 Karanganom environmen and disaster prepared school program implementationin. Questionaire and observation that is completed with interview an documentation are used as techniques of collecting data. The result of study is displayed in a descriptive analysis. Some conclutions are gained from the study, such as the biggest potential disaster in  the school aenvironment is earthquake amd DPS implementation reach 78,4% with medium emergency response.
TINGKAT PENGETAHUAN WARGA KAMPUS DI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH Sari, Ika Yunita; Sunarko, Sunarko; Hardati, Puji
Edu Geography Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena pengelolaan sampah di lingkungan Universitas Negeri Semarang masih belum optimal karena hanya sebagian kecil dari sampah organik yang dikelola sedangkan sisa dari sampah organik lain dan anorganik dibuang ke TPS banaran.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan warga kampus di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang tentang pengelolan sampah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif (description research). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga kampus di Fakultas Ilmu Sosial  sebanyak 2.027 orang yang terdiri dari dosen, karyawan dan mahasiswa dengan jumlah sampel sebanyak 137 warga kampus. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, dokumentasi dan observasi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan warga kampus di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang tentang pengelolaan sampah termasuk dalam kategori sedang dengan rincian pengetahuan tentang reduce dan reuse yaitu dalam kategori sedang sedangkan tingkat pengetahuan tentang recycle termasuk dalam kriteria tinggi. The phenomenon of environmental waste management in Semarang State University is still not optimal because only a fraction of the organic waste managed while the rest from other organic and inorganic garbage dumped into the TPS Banaran. The purpose of this study was to determine the level of knowledge of campus citizens at the Faculty of Social Sciences, State University of Semarang on the management of garbage.  This research is descriptive (description research). The population in this study are all citizens of the campus at the Faculty of Social Sciences as many as 2.027 people consisting of faculty, staff and students with a total sample of 137 residents of the campus. Data collection techniques using the test, documentation and observation. Data analysis using descriptive techniques percentage. Data analysis using descriptive techniques percentage. The results showed that the level of knowledge of citizens of the campus at the Faculty of Social Sciences, State University of Semarang on waste management in medium category with details of the reduce and reuse of knowledge that is in the medium category, while the level of knowledge about recycle included in the high criteria.
PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 Sarjono, Danang; Banowati, Eva; Hardati, Puji
Edu Geography Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui pelaksanaan kelas belajar pada kelompok tani yang didasarkan pada kajian geografi pertanian di Kecamatan Puring, (2) Mengetahui kondisi sosial dan ekonomi petani setelah mengikuti kelas belajar pada kelompok tani di Kecamatan Puring, (3) Mengetahui peranan kelas belajar pada kelompok tani terhadap kondisi sosial dan ekonomi di Kecamatan Puring. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian dilakukan pada Kelompok Tani Sido Dadi, Sido Subur, Ngudi Mulyo dan Margo Mulyo. Sampel penelitian yaitu anggota kelompok tani dan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis Deskriptif Presentase (DP) dan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pelaksanaan kelas belajar pada kelompok tani di Kecamatan Puring termasuk dalam kategori baik, (2) Kondisi sosial dan ekonomi petani meningkat setelah mengikuti kelas belajar pada kelompok tani di Kecamatan Puring, (3) Kelas belajar berperan terhadap kondisi sosial dan ekonomi petani pada semua kelompok tani. The aims of this study are (1) to know the implementation of classroom learning on farmers based on the study of the agriculture geography in Puring (2) to know the social and economic conditions of farmers after following the classroom learning on farmers in Puring, and (3) to know the role of classroom learning on farmers toward the social and economic conditions in Puring. This study used a quantitative approach. This study was giving on Farmers Group of Sido Dadi, Sido Subur, Ngudi Mulyo and Margo Mulyo. The samples of this study are the farmers and Agricultural Extension Workers (PPL). This study used interviews, observation and documentation for collecting the data. The data analysis used Descriptive Percentage (DP) and simple linear regression. The results showed that (1) the implementation of classroom learning at farmer groups in Puring was a good category (2) the social and economic conditions of farmers are up after the classroom learning at farmers groups in Puring (3) the classroom learning had a role to social and economic conditions of farmers at all groups of farmers.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN PASARBATANG KABUPATEN BREBES TAHUN 2015 Asriati, Asriati; Suharini, Erni
Edu Geography Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat pendidikan ibu rumah tangga di Kelurahan Pasarbatang (2) mengetahui pemeliharaan kebersihan lingkungan di Kelurahan Pasarbatang (3) mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu rumah tangga terhadap pemeliharaan kebersihan lingkungan di Kelurahan Pasarbatang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan angket. Metode analisis data menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan ibu rumah tangga di Kelurahan Pasarbatang tergolong sangat rendah. Ibu rumah tangga yang tahun sukses ≤6 tahun terdapat 208 orang atau 47,70%, tahun sukses 7 – 9 tahun sebanyak 84 orang atau 19,27%, tahun sukses 10 – 12 tahun sebanyak 95 orang atau 21,79%, dan tahun sukses >12 tahun sebanyak 49 orang atau 11,24%. Terdapat 159 orang atau 36,47% memiliki tingkat pemeliharaan kebersihan lingkungan sangat tinggi, 249 orang atau 57,11% memiliki tingkat pemeliharaan kebersihan lingkungan tinggi dan 28 orang atau 6,42% memiliki tingkat pemeliharaan kebersihan lingkungan rendah serta 0 atau 0% untuk kriteria sangat rendah. This research aims to (1) know the level of housewife education in the village Pasarbatang (2) to the maintenance of environmental cleanliness in the Village Pasarbatang (3) to know the relationship of education level housewife towards the maintenance of environmental cleanliness in the Village Pasarbatang. This research uses a quantitative approach. Sampling using proportional random sampling technique. Methods of data collection in this research is the observation, documentation and quesioner. The data collectting method of this research use percentage descriptive. The results showed the level of housewife education in the village Pasarbatang relatively very low. Housewife who ≤6 years successful years there were 208 people or 47.70%, a successful year 7-9 years as many as 84 people or 19.27%, year success 10-12 years as many as 95 people or 21.79%, and year successful > 12 years as many as 49 people or 11.24%. There are 159 people or 36.47% have a maintenance level of environmental hygiene is very high, 249 people or 57.11% have a maintenance level of environmental hygiene high and 28 people or 6.42% have high levels of environmental hygiene Low maintenance and 0 or 0% to criteria very low.
PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM KLATEN TAHUN 2015 Astuti, Ati; Setyaningsih, Wahyu
Edu Geography Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengurangan risiko bencana dapat dilakukan melalui pendidikan siaga bencana dalam sekolah dengan membentuk Sekolah Siaga Bencana (SSB). Parameter kesiapsiagaan sekolah diidentifikasi terdiri dari empat faktor, yaituSikap dan Tindakan,Kebijakan sekolah, Perencanaan Kesiapsiagaan, dan Mobilisasi Sumberdaya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana potensi bencana di lingkungan SMA Negeri 1 Karanganom dan mengetahui bagaimana pelaksanaan programSSB disekolah tersebut.Variabel dalam penelitian ini, yaitu potensi bencana di lingkungan SMA Negeri 1 Karanganom dan pelaksanaan Program di sekolah tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan observasi yang dilengkapi dengan wawancara dan dokumentasi.Data hasil penelitian dianalisis menggunakan deskriptif.Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah potensi bencana di lingkungan sekolah yang paling besar adalah gempa bumi, dan pelaksanaan program SSB mencapai 78,4% dengan kesiapsiagaan yang sedang. Disaster risk reductioun can be conducted throught a disaster prepared education in school by forming a disaster prepared school (DPS).An emergency respons school parameter is identified with four factors, such as attitude and act, school policy, emergency respons plan, and mobilitation of human resource.the research aimed to find how potential disaster in SMA Negeri 1 Karanganom is and its DPS implementation. The variable of research are disaster potential an SMA Negeri 1 Karanganom environmen and disaster prepared school program implementationin. Questionaire and observation that is completed with interview an documentation are used as techniques of collecting data. The result of study is displayed in a descriptive analysis. Some conclutions are gained from the study, such as the biggest potential disaster in the school aenvironment is earthquake amd DPS implementation reach 78,4% with medium emergency response.

Page 1 of 2 | Total Record : 16