cover
Contact Name
Markus T. Lasut
Contact Email
lasut.markus@unsrat.ac.id
Phone
+6285298070889
Journal Mail Official
jurnal.asm@unsrat.ac.id
Editorial Address
Jurnal Aquatic Science & Management, Gedung A Lantai 1, Pascasarjana, Universitas Sam Ratulangi, Jln. Kampus UNSRAT Bahu, Manado 95115, INDONESIA
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT
ISSN : 23374403     EISSN : 23375000     DOI : https://doi.org/10.35800/jasm.v10i1.37485
Journal of AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT publishes scientific articles of original research based on in-depth scientific study in the field of aquatic science and management, covering aspects of limnology, oceanography, aquatic ecotoxicology, geomorphology, fisheries, and coastal management, as well as interactions among them.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2016): Oktober" : 5 Documents clear
Implementation of Legal Fishing Operational Letter (LFOL) in 5 GT-tuna handline fishing boat in Bitung, Indonesia Lumempouw, Theodoor F.; Budiman, Johnny; Karwur, Denny
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 4, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.4.2.2016.14447

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Penerapan Surat Laik Operasi (SLO) pada kapal perikanan tuna handline berukuran sampai 5-GT di Bitung, Indonesia This study was carried out in Bitung Oceanic Fishing Port (BOFP) focusing on fishing vessel operations and necessary documents, and tuna production. Data were analyzed using SWOT on legal fishing operation documents of handline tuna fishing boats up to 5-GT. Implementation of  legal fishing operation letter (LFOL) started in 2011. Mean catch was 82.565 kg/month under 182 boats/month. This study concluded that the readiness of legal umbrella, supporting facilities, and the human resources for fish resources management in the integrated service center to prevent the IUU Fishing in the Fisheries Management Authority of 715 and 716 were still not optimal. On the other hand, the impact of the legal fishing operation letter implementation on  the handline tuna fishing boat up to 5-GT has still not followed Marine and Fisheries Minister’s Regulation No. 45, 2014. Therefore, the study reccommends some revisions of the regulations to optimize the implementation in future. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (PPS Bitung) mengenai operasional dan kelengkapan kapal serta produksi ikan tuna. Analisis data menggunakan SWOT terhadap penerapan surat laik operasi (SLO) pada kapal perikanan tuna handline berukuran sampai 5-GT. Penerapan SLO telah dimulai sejak tahun 2011 oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bitung. Jumlah rata-rata hasil tangkapan ikan pada perikanan handline tuna adalah sebanyak 82.565 kg/bulan dengan jumlah rata-rata 182 kapal/bulan. Dapat disimpulkan, bahwa kesiapan payung hukum, fasilitas pendukung dan SDM pengawasan/ pengendalian sumber daya ikan yang ada di Pos Pelayanan Terpadu dalam mengantisipasi IUU Fishing di WPP 715 dan WPP 716 masih belum optimal. Pelaksanaan penerbitan SLO bagi kapal perikanan berukuran sampai 5-GT masih  berbeda dengan penerapan Permen KP No. 45 Tahun 2014, sehingga perlu dilakukan revisi demi perbaikan produk regulasi dari Kementerian Perikanan Dan Kelautan Indonesia di masa datang.
The use of fish dryer to improve the quality of dry salted anchovy (Stolephorus heterolobus) during storage Daeng, Ruslan A.; Onibala, Hens; Agustin, Agnes T.
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 4, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Graduate Program of Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.4.2.2016.14448

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Penggunaan alat pengering ikan untuk meningkatkan mutu ikan teri (Stolephorus heterolobus) asin kering selama penyimpanan Dried salted fish processing, in general, is still traditional, since it is drying directly without using a dryer so that the resulting product can be easily damaged and quickly contaminated by bacterial decay. The use of fish dryers to be one solution in addressing the problems in the processing of fishery products such as dried salted fish. The purpose of this study was to look at the benefits of using fish dryers to the quality of dried salted fish products from various storing methods. Results showed that during 1, 2, and 3 months storage of dryer-based salted fish, total TPC and total fungi were still in the quality standards condition and below the threshold. Panelist’s assessment reflected that organoleptic appearance, odor, flavor, and consistency of the dryer-based salted fish products still met standards established by National Standard of Indonesia. Jenis usaha pengolahan ikan asin kering, pada umumnya, masih bersifat tradisional melalui penjemuran langsung tanpa menggunakan alat pengering sehingga produk, yang dihasilkan, mudah rusak dan cepat terkontaminasi oleh bakteri pembusuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat manfaat penggunaan alat pengering ikan (tipe bongkar pasang) terhadap nilai mutu dari produk ikan teri asin kering, yang dihasilkan dengan berbagai metode penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total TPC dan total kapang ikan teri asin kering, yang dikeringkan menggunakan alat pengering, masih sesuai dengan standar mutu dan jauh dari ambang batas. Hasil penilaian panelis terhadap nilai organoleptik kenampakan, bau, rasa, dan konsistensi pada produk ikan teri asin kering, yang dikeringkan dengan menggunakan alat pengering, secara keseluruhan, masih sesuai dengan standar mutu organoleptik yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI).
Management strategies for dive sites in Bunaken Island (North Sulawesi, Indonesia), based on stakeholder’s perceptions Kamagi, Jongky W.A.; Schaduw, Joshian N.W.; Lasut, Markus T.
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 4, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.4.2.2016.14449

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Strategi pengelolaan untuk daerah penyelaman berdasarkan persepsi stakeholder di Pulau Bunaken, Sulawesi Utara, Indonesia Bunaken Island is one of the island located in the Bunaken National Park, North Sulawesi, Indonesia. Most of the diving activities are in the waters of Bunaken Island, in which the management involves stakeholders (public, tourists, policy makers, NGOs, and academia). This study used questionnaires as a research instrument to obtain primary data, while secondary data were used as a complement to formulate an alternative strategy, using SWOT analysis. Based on the stakeholders’ perception, dive site management strategies covered research development on environmental issues, regulation availability, carrying capacity and information, community empowerment in addressing environmental problems, coordination among stakeholders for institutional issues and the environment, and improvement of service managing institutions in terms of organizational management and risk management. The study recommended the need for a clear management strategy, the necessity of doing research for regional development strategies/ locations for both diving and other potentials, the need of good marketing strategy, and the need for tourism activities diversification. Pulau bunaken merupakan salah satu pulau yang berada di dalam Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara, Indonesia. Sebagian besar aktivitas penyelaman berada di Pulau Bunaken di mana dalam pengelolaannya melibatkan stakeholder (masyarakat, wisatawan, pengambil kebijakan, LSM, dan akademisi). Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner sebagai alat pengumpul data primer; data sekunder dikumpulkan sebagai pelengkap untuk merumuskan alternatif strategi, menggunakan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan, secara umum, bahwa strategi pengelolaan daerah penyelaman, berdasarkan persepsi stakeholder, meliputi: pengembangan penelitian untuk isu-isu lingkungan; ketersediaan regulasi, pengelolaan pengunjung (daya dukung) dan informasi; pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi masalah lingkungan; koordinasi antar stakeholder untuk isu-isu kelembagaan dan lingkungan; dan peningkatan pelayanan lembaga pengelola dalam hal manajemen organisasi maupun manajemen resiko. Penelitian ini merekomendasikan perlu adanya strategi pengelolaan yang jelas, perlu dilakukan penelitian untuk strategi pengembangan daerah/lokasi untuk objek wisata baik wisata selam maupun wisata lainnya, perlu strategi pemasaran yang baik, dan perlu diversifikasi aktivitas kegiatan pariwisata.
Characteristics of Aeromonas hydrophila isolated from tilapia (Oreochromis niloticus) Arwin, M.; Ijong, Frans G.; Tumbol, Reiny
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 4, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.4.2.2016.14450

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Karakteristik Aeromonas hydrophila yang di isolasi dari ikan nila (Oreochromis niloticus) Information related to bacteria Aeromonas hydrophila that infects almost all freshwater fish and brackish water fish with low salinity that causes significant losses to fish farmers is highly needed. Thus this study aimed to characterize some isolates of A. hydrophila from several farms. The method used in this research was the exploratory-description method. The isolates used in this study were from Denpasar, Luwuk and Manado. The isolates were then identified using a series of microbiological test which included test motility, gram test, haemolysis test and a series of biochemical tests. The results showed that haemolysis test of isolates of A. hydrophila in hemolysis from Manado was α type weheras Denpasar and Luwuk were β-type. Catalase test and oxidase test were positive all isolates. TSI test showed Acid-Alkaline for Manado and Luwuk isolates but Acid-acid for Denpasar isolates. Indol and MR test twere positive for Manado and Denpasar isolates, whereas Luwuk was negative. Vp, Citrate and Urea tests were negative for all siolates and OF test was fermentative. Gelatinase and DNase test were positive for all isolates. Test NaCl 4% for isolates Manado and Denpasar Positive, negative Luwuk. 6% NaCl third test negative isolates. The incubation temperature at 37% was positive for Manado isolates, Denpasar and Luwuk were negative.The motility test was positive for Manado and Denpasar isolates, whereas Luwuk isolate was negative. The gas glucose test was negative for Manado isolates, Denpasar and Luwuk isolates were positive. Sugars test on Glucose was positive for all isolates, lactose-negative, Sucrose was negative Manado but positive for Denpasar Luwuk; whereas in Inositol and Raffinosa tests, all isolates were negative and KCN test was positive for all. From the results of this study it can be concluded that A. hydrophila isolated from some areas have slightly different characteristics from one another. Informasi yang berhubungan dengan bakteri Aeromonas hydrophila yang menyerang hampir semua ikan air tawar dan ikan yang dipelihara di tambak dengan salinitas rendah dan menyebabkan kerugian yang cukup berarti bagi pembudidaya ikan sangat dibutuhkan. Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengikarakterisasi beberapa isolat A. hydrophila yang berasal dari beberapa lokasi budidaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksploratif-deskripsi. Isolat yang digunakan berasal dari Denpasar, Luwuk dan Manado. Isolat yang ada selanjutnya diidentifikasi dengan menggunakan serangkian test mikrobiologi yang meliputi test motilitas, uji gram, uji hemolisis dan serangkaian uji biokimia. Hasil menunjukkan bahwa isolat A. hydrophila pada uji hemolisis bertipe α (Manado), bertipe β (Denpasar, Luwuk), Uji Katalase dan oksidase ketiga isolat positif, Uji TSIA untuk Manado dan Luwuk Asam-Alkali tetapi untuk Denpasar Asam-Asam. Uji Indol dan MR Untuk Manado dan Denpasar Positif sedangkan Luwuk negatif. Uji Vp, Citrat dan Urea Ketiga isolat negatif; dan Uji OF ketiganya Fermentatif. Uji Gelatinase dan DNase ketiganya positif. Uji NaCl 4% untuk isolat Manado dan Denpasar Positif, Luwuk negatif. Uji NaCl 6% ketiga isolat negatif. Suhu inkubasi pada 37% Manado positif, Denpasar dan Luwuk negatif. Untuk Uji Motilitas, isolat Manado dan Denpasar positif, sedangkan isolat Luwuk negatif. Uji Gas glukosa, isolat Manado negatif, isolat Denpasar dan Luwuk positif. Uji gula-gula pada Glukosa ketiganya positif, laktosa Negatif, pada Sukrosa Manado negatif Denpasar dan Luwuk positif, sedangkan pada Inositol dan Raffinosa ketiganya negatif dan Uji KCN ketiganya positif. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bawah Isolat A. hydrophila yang diisolasi dari beberapa lokasi ini memiliki karakteristik yang sedikit berbeda satu dengan yang lainnya.
Strategic plan for the working area development of fishing port for optimum services Watung, Franky Y.; Masengi, K.W.A.; Dien, Heffry V.
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 4, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.4.2.2016.14446

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Rencana strategis pengembangan wilayah kerja pelabuhan perikanan untuk mendukung operasional pelabuhan secara optimal This study examines the working area development of fishing port to support optimal operations and services. The purpose of this study is to examine the working area coverage in  ​​the sea and land operations based on the ratio conditions of spatial utilization and sea operation in 2025, and to examine the implementation of IIU Fishing control in the fishing port and the carrying capacity of the port, based on the provisions of Ocean Fishery Port class. This study included primary and secondary data. The former was collected through interviews using questionnaires. The analysis applied SWOT, starting with identification of internal and external factors. Results found several development strategies including fishing port working area development of Bitung Fishing Port, fishermen’s residential area development, inter-sectoral coordination synergy, raw material availability for strengthening fisheries industries, sustainable and responsible fish resources management, human resources capacity building, law enforcement, information technology applications, standard dock development, and regulation consolidation. Penelitian ini mengkaji pengembangan wilayah kerja pelabuhan perikanan untuk mendukung operasional dan pelayanan pelabuhan secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji luas wilayah kerja operasional laut dan daratan berdasarkan kondisi rasio pemanfaatan ruang wilayah kerja dan operasional laut pada tahun 2025, mengkaji kondisi pelaksanaan pengendalian IIU Fishing di pelabuhan perikanan dan kondisi daya dukung dermaga, yang disesuaikan dengan ketentuan kelas Pelabuhan Perikanan Samudera. Data diperoleh dengan metode wawancara menggunakan kuisioner. Data sekunder juga digunakan dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis SWOT, dengan langkah awal mengidentifikasi faktor internal dan eksternal. Hasil yang diperoleh berupa strategi pengembangan, antara lain, memperluas WKOPP PPS Bitung, menetapkan kawasan pemukiman nelayan, sinergitas koordinasi antar sektor, penguatan ketersediaan bahan baku industri perikanan, pengelolaan sumber daya ikan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, penguatan kompetensi sumber daya manusia, penegakan hukum, aplikasi teknologi informatika, pengembangan dermaga sesuai standar, dan konsolidasi regulasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 5