Munawar Khalil
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh. Jl. Universitas. Kec. Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, 20155.

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

The Effect Of Environmental Condition On The Spawning Period Of Blood Cockle Anadara granosa (Bivalvia: Arcidae) In Lhokseumawe, The Northern Straits Of Malacca khalil, munawar
Agrium Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v10i2.499

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan dalam perkembangan gonad kerang Anadara granosa di Lhokseumawe, bagian utara Selat Malaka dalam hubungannya dengan fluktuasi kualitas air harian. Untuk menentukan periode pemijahan populasi kerang, dilakukan analisis indeks kondisi (condition index/CI). Sampel kerang dikumpulkan dari Juli 2009 sampai Mei 2010 dan parameter kualitas air turut diukur secara berkala. Indeks kondisi tertinggi dari populasi kerang diamati pada Oktober 2009 (13.97±3.49), sedangkan indek kondisi terendah ditemukan pada Januari 2010 (6.76±1.13). Periode pemijahan untuk A. granosa diketahui terjadi terus-menerus sepanjang tahun, dengan puncak pemijahan terjadi pada bulan Oktober 2009 sehingga Januari 2010. Suhu air dan salinitas harian di lokasi penelitian berkisar antara 24-34 oC dan 27-33 ppt. Periode pemijahan populasi A. granosa diketahui bertepatan dengan terjadinya fluktuasi secara drastis pada suhu air dan salinitas harian. Analisis kualitatif menunjukkan bahwa suhu dan salinitas adalah modulator utama peristiwa reproduksi. Ketika suhu dan salinitas berfluktuasi, aktifitas pemijahan secara sporadis terdeteksi pada spesies ini. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa periode pemijahan yang diikuti oleh proses rekrutmen dalam populasi kerang A. granosa Lhokseumawe sangat tergantung pada kondisi lingkungan kawasan tersebut..
Post Tsunami: Marine Protected Areas (MPA) Zonation Structure of Pulo Aceh, Indonesia Rusdi, Muhammad; Khalil, Munawar; Zulfikar, zulfikar
Agrium Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v10i2.500

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan kawasan perlindungan laut (Marine Protected Areas/MPA) di Pulo Aceh, Indonesia, dengan menggunakan input dari analisis Sistem Informasi Geografis. Langkah-langkah pengelolaan adalah diperlukan untuk memastikan bahwa sumber daya laut dapat hidup dan ekosistem dapat dilestarikan. Fokus penelitian ini adalah untuk menunjuk daerah-daerah tertentu sebagai daerah perlindungan laut (DPL). Pulo Aceh meliputi 24,961.9 hektar yang terdiri dari habitat daratan dan habitat lautan yang terpilih sebagai kawasan MPA. Zonasi di kawasan konservasi laut didasarkan pada data ekologi dan data ekologi konservasi, sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat. Zona utama yang telah ditetapkan dan dipetakan dalam kawasan konservasi, yaitu zona inti (94,14 ha atau 0,38 %), zona pemanfaatan (15,144.86 ha atau 60,67 %) dan zona penyangga (1,038.77 ha atau 4,16 %). Zona inti sangat dilarang dari kegiatan pengambilan hasil laut, pariwisata dan ekonomi, sementara kegiatan penelitian dan konservasi dapat diperbolehkan. Zona pemanfaatan dibagi menjadi area untuk pariwisata, penggunaan tradisional, penggunaan pelagis, penelitian dan pelatihan. Akomodasi permanen untuk kegiatan pariwisata atau pengambilan sumber daya alam diperbolehkan melalui pelaksanaan proses penilaian dampak lingkungan terlebih dahulu. Kegiatan di zona penyangga adalah sangat terbatas dan dikendalikan sepenuhnya hanya untuk kegiatan pengambilan hasil laut.
Acta Aquatica: Terbitan Perdana Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu-Ilmu Perairan Munawar Khalil
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 1: No. 1 (October, 2014)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v1i1.289

Abstract

Terimakasih atas bantuan dan dukungan dari segala pihak sehingga kami dengan berbangga hati dapat menerbitkan edisi perdana dari jurnal Acta Aquatica ini. Jurnal ini merupakan salah satu jurnal saintifik yang berfokus pada bidang ilmu perairan yang diterbitkan secara berkala oleh Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh. Acta aquatica mempublikasikan hasil penelitian, ikhtisar dan penelaahan yang berhubungan dengan sistem lingkungan perairan (lahan basah, perairan tawar dan perairan laut) dan kawasan pembatas sistem lingkungan tersebut serta dampak aktivitas manusia terhadap sistem lingkungan. Acta Aquatica memiliki cakupan studi dalam bidang bioekologi sumberdaya perairan, hidrologi, biodiversitas biosfer perairan, oceanologi, rekayasa teknologi eksploitasi dan eksplorasi sumberdaya perairan, mikrobiologi akuatik, pemodelan akuatik, sistem informasi geografi akuatik, dan sosial ekonomi sumberdaya perairan. Acta Aquatica bertujuan untuk mempublikasikan jurnal saintifik yang berkualitas tinggi untuk peneliti, pegiat, akademisi dan kepada seluruh khalayak yang berminat tentang ilmu perairan. Kami berusaha sekuat tenaga untuk menjaga publikasi ilmiah ini agar dapat terbit secara berkala dan dengan cakupan distribusi nasional bahkan internasional. Penyempurnaan-penyempurnaan tentu saja akan terus kami lakukan agar jurnal ini menjadi salah satu jurnal terbaik dalam lingkupnya. Kami juga akan terus berusaha untuk melakukan perbaikan dalam hal konektifitas jurnal ini dengan media internet sehingga para penulis dan pembaca jurnal ini dapat secara leluasa berinteraksi dengan tulisan atau ulasan yang termuat dalam jurnal. Tentu saja ini semua memerlukan waktu dan sumberdaya yang luar biasa besarnya, namun sebuah cita-cita pasti akan terlaksana karena kemauan keras dan kerjasama yang kuat. Tulisan ilmiah yang berkualitas tinggi dari berbagai sumber selalu kami undang serta nantikan untuk dapat direview kelayakannya sehingga dapat dimuat ke dalam jurnal ilmiah ini. Akhirnya Editor, Reviewer dan Mitra Bebestari mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas saran, masukan, komentar dan bimbingan dari berbagai pihak. Keterlibatan anda sangat berguna untuk menjadikan Acta Aquatica ini menjadi salah satu jurnal terbaik dalam bidang sains akuatik. Kami selalu menanti anda untuk berpartisipasi dalam pengembangan jurnal ini. Terima kasih!!!!
Observasi aktivitas pengeraman telur dan perkembangan larva lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) Munawar Khalil; Ita Ramadhani; Eva Ayuzar
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 5: No. 1 (April, 2018)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v5i1.717

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkah laku induk lobster air tawar pada saat proses perkawinan, pengeraman dan pemeliharaan telur, Penelitian ini juga melakukan observasi terhadap tahapan perkembangan larva yang dilihat melalui mikroskop. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yaitu untuk melihat tingkah laku induk betina selama proses pengeraman telur dan perkembangan larva pada lobster air tawar. Parameter uji dilakukan selama pemeliharaan induk dan pengeraman telur menetas. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tingkah laku induk selama proses pengeraman telur terlihat mulai dari 15 hari setelah induk melakukan perkawinan. Proses pemijahan akan terjadi pada malam hari atau menjelang pagi hari. Selama proses pengeraman yang terjadi selama lebih kurang 35 hari, telur lobster mengalami beberapa kali pembelahan dan perkembangan telur itu terlihat dengan adanya perubahan warna telur. Pada tahap perkembangan larva, bagian larva yang di amati adalah pada bagian yang di mulai dengan tumbuh atau terjadi penambahan bulu-bulu halus, umbai-umbai (setae), bintik hitam pada cangkang larva, serta bentuk perubahan pada selubung kepala.The purpose of this study was to observe the behavior of freshwater lobster broodstock during the process of mating, incubation and egg nursering. This research also observed the development stages of larvae through microscope. The method used in this research was experimental that was to observed the behavior of freshwater lobster broodstock during the process of egg incubation and larval development. The tested parameters during the lobster broodstock nursering phase and egg nursering until they hatched. The results showed that the behavior of the lobster broodstock during the process of egg nursering seen starting from 15 days after the broodstock mating. Spawning process will occur at night or before the morning. During the incubating process that lasted for approximately 35 days, the lobster eggs experienced several cleavages and the development of the egg was noticeable by the change of egg color. At the developmental stage of the larvae, the larval part observed is on the part that begins with growing or occurring the addition of fine hairs, the tassels (setae), the black spots on the larval shell, and the shape of the change in the head sheath.
Studi pembesaran tiram (Crassostrea sp) melalui desain tata letak yang berbeda Zainura Zainura; Rachmawaty Rusydi; Munawar Khalil
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 3: No. 2 (October, 2016)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v3i2.393

Abstract

Tiram (Crassostrea sp) merupakan salah satu bivalvial potensial yang dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi. Tata desain media budidaya tiram yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiram. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tata desain media budidaya tiram yang baik sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiram. Penelitian ini dilaksanakan di Keramba Jaring Apung Loskala Lhokseumawe dan di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Reulet Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh dari bulan Juni sampai Agustus 2015. Adapun perlakuannya yaitu metode peletakkan benih tiram secara rak (horizontal), gantung (vertikal) dan didasar perairan dengan substrak batuan. Adapun rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan dan 3 perlakuan dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) jika terdapat perbedaan. Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup, pertambahan panjang, lebar, ketebalan cangkang, pertambahan bobot dan kualitas air. Pertambahan bobot, lebar, panjang, dan ketebalan cangkang tertinggi terdapat pada perlakuan B yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 42,95 gram, 1,331 mm, 1,487 mm, 1,843 mm dan pertambahan bobot, lebar, panjang, dan ketebalan cangkang terendah terdapat pada perlakuan C yaitu 0,00 gram dan 0,00 mm. Rata-rata kelangsungan hidup yaitu 84% pada perlakuan A dan B, 0% pada perlakuan C. parameter kualitas air berada pada kisaran yang baik untuk pertumbuhan tiram dalam kisaran suhu 27 - 30 oC, pH 6,8 – 7,5 , dan DO 4,8 – 7,4 ppm.Oysters (Crassostrea sp) is one of the bivalves that is potential to be developed for improving the economic income. The good layout design for culturing oyster will affect its growth and survival. This study aimed to evaluate the layout design which was good for oyster cultivation affecting the growth and survival of oyster. This research was conducted at floating cage Loskala,  Lhokseumawe and in Hatchery and Technology Laboratory, Aquaculture Department, Agriculture Faculty Malikussaleh University fwhich was held on June to August 2015. The treatments were to use rack method (horizontal), hanging (vertical) and bottom methods. Completely randomized design (CRD) was used as research design with three replication for three treatments. Then it was continued by LSD (Least Significant Difference) Test,if there was a difference.Parameters measured were survival length, width, thickness of the shell, weight and water quality.The highest weight, width, length, and thickness of shell were obtained in treatment B which were 42,95 gram; 1,331 mm, 1,487 mm, 1,843 mm. other wise, the lowest one were obtained in treatment C which were 0 gram and 0 mm.The survival rate of both treatment A and B was 89%, which treatment C was 0%. water quality parameters were in good range for growth of oysters where as temperature 27-30 ° C, pH 6,8 to 7,5, and DO 4,8 to 7,4 ppm.
Identifikasi kawasan penangkapan induk udang windu (Penaeus monodon) pada perairan pesisir Kabupaten Aceh Jaya Munawar Khalil; Zulfikar Zulfikar; Saifullah Saifullah
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 1: No. 1 (October, 2014)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v1i1.299

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kawasan penangkapan induk udang windu (Penaeus monodon) dan kondisi lingkungan perairannya ditinjau dari aspek fisika kimia perairan pada kawasan perairan kabupaten Aceh Jaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey dan teknologi system informasi geografis. Kawasan penangkapan induk udang di Kabupaten Aceh Jaya pada umumnya terdapat pada titik ordinat: (1) H 950 34’ bujur timur dan 040 38’ lintang utara, (2) H 950 33’ bujur timur dan 040 39’ lintang utara, (3) H 950 34’ bujur timur dan 040 40’ lintang utara, (4) H 950 34’ bujur timur dan 040 33’ lintang utara. Parameter fisika kimia perairan yang diukur pada kawasan penangkapan induk udang menunjukkan kondisi yang sangat sesuai bagi sistem kehidupan udang.The aims of this study was to establish the broodstock catchment areas of tiger prawn (Penaeus monodon) and the condition of the waters which was surrounding their habitat in terms of environmental aspects of physical chemical water parameter in the coastal waters of Aceh Jaya region. This study used survey approach and geographic information system technology as methodelogy. The catching areas of broodstock in Aceh Jaya region commonly found on the ordinate point: (1) H 950 34' east longitude and 040 38' north, (2) H 950 33' east and 040 39' north, (3) H 950 34' east and 040 40' north, (4) H 950 34' east and 040 33' north. Physical and chemical parameters of water measured at catchment areas showed that the water parameters in the prawn habitat were very suitable for supporting of tiger prawn living.
Pengaruh penurunan salinitas terhadap laju konsumsi oksigen dan pertumbuhan ikan kerapu lumpur (Epinephelus tauvina) Munawar Khalil; Ainol Mardhiah; Rachmawaty Rusydi
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 2 (October, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i2.720

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penurunan salinitas terhadap laju konsumsi oksigen dan pertumbuhan ikan kerapu lumpur (E. tauvina). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 April sampai 22 Mei 2015 di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Perikanan Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan tiga ulangan dan dilanjutkan dengan Tukey jika terdapat perbedaan. Perlakuan yang diberikan yaitu : perlakuan A (27 ppt), B (24 ppt), C (21 ppt), D (18 ppt) dan E (15 ppt). Parameter yang diamati adalah laju konsumsi oksigen, pertambahan bobot, pertambahan panjang dan kelangsungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi oksigen tertinggi terdapat pada pelakuan  E (15 ppt) yaitu 0,987±0,085 mgO2/gr/jam dan terendah pada perlakuan A (27 ppt) yaitu 0,612±0,033 mgO2/gr/jam. Pertambahan bobot, panjang dan kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada perlakuan B (24 ppt) yaitu masing-masing sebesar 1,231±0,153 gram, 0,970±0,083 cm dan 90,476 %. Selama penelitian ini suhu bekisar antara 26,9 – 29 oC, pH 6,8 – 8,2 dan DO 6,8 – 8,1 mg/ L.The purpose of this study was to determine the effect of salinity reduction in the rate of oxygen consumption and growth grouper (E. tauvina). The research was conducted on April 22 to May 22, 2015. The research was conducted at the Laboratory of Aquatic Hatchery and Technology, Department of Aquaculture Faculty of Agriculture, University Malikussaleh. The study design used was completely randomized design (CRD) with three replication and five treatments followed by Tukey if there is a difference. The treatments were as follow: treatment A (27 ppt), B (24 ppt), C (21 ppt), D (18 ppt) and E (15 ppt). Parameters measured were oxygen consumption rate, weight gain, length and survival rate. The results showed that oxygen consumption is highest in the carrying out of  E (15 ppt) is 0,987±0,085 mgO2/gr/h and the lowest in treatment A (27 ppt) is 0,612±0,033 mgO2/gr/h. Weight gain, length and survival rate is highest in treatment B (24 ppt) are respectively 1,231±0,153 gr, 0,970±0,083 cm and 90,476 %. During this study the temperature ranged between 26,9 – 29 oC, pH 6,8–8,2 and DO 6,8–8,1 mg/L.
Pengaruh penggunaan beberapa jenis filter alami terhadap pertumbuhan, sintasan dan kualitas air dalam pemeliharaan ikan mas (Cyprinus carpio) Muhammad Nasir; Munawar Khalil
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 3: No. 1 (April, 2016)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v3i1.336

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan beberapa jenis filter alami zeolit, arang dan sabut kelapa dalam menetralisir pH dan Amoniak untuk memperbaiki kualitas air pada wadah pemeliharaan ikan mas dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan sintasan serta mengetahui media filter mana yang terbaik untuk pertumbuhan ikan mas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November - Desember 2015 yang bertempat di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Budidaya Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh, rancangan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 3 ulangan, dimana A: kontrol (tanpa filter), B: filter zeolit, C: filter arang, D: filter sabut kelapa dan E: kombinasi. Hasil penelitian menunjukkan Zeolit, Arang, Sabut kelapa dan Kombinasi dapat memperbaiki kualitas air untuk menetralisir pH dan amoniak. Pertumbuhan dan konversi pakan terbaik ditemukan pada perlakuan E (kombinasi) sedangkan untuk tingkat kelangsungan hidup terbaik ditemukan pada perlakuan D (sabut kelapa).This study aimed to determine the effectiveness of the use of several types of natural zeolite filter, charcoal and coconut fiber in neutralizing the pH and ammonia to improve the quality of water in the goldfish maintenance container and the effect on growth and survival rate and determine the best filter media for the growth of gold fish. This study was conducted on November to December 2015 at Laboratory of Aquaculture Hatchery and Technology Studies Program Aquaculture Faculty of Agriculture, University of Malikussaleh. The research design uses a completely randomized design (CRD) with 5 treatments 3 replications, that is A: control (without filter), B: zeolite filter, C: charcoal filters, D: coconut fiber filter and E: combination. The results showed zeolite, charcoal, coconut fiber and combination can improve water quality neutralize pH and ammonia. The best growth and feed conversion ratio are found in treatment E (combination) while for the best survival rate is found in treatment D (coconut fiber).
Pengaruh salinitas yang berbeda terhadap tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiram (Crassostrea sp) Helmi Yanti; Muliani Muliani; Munawar Khalil
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 4: No. 2 (October, 2017)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v4i2.301

Abstract

Tiram (Crassostrea sp) merupakan salah satu bivalvial potensial yang dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi. Kualitas air (salinitas) yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas yang berbeda (30 ppt, 25 ppt, 20 ppt, 15 ppt) terhadap tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiram (Crassostrea sp). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Reulet Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh dari bulan April sampai Juni 2015. Adapun perlakuannya yaitu benih tiram dipelihara pada salinitas 30 ppt, 25 ppt, 20 ppt, dan 15 ppt. adapun rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan dan 4 perlakuan dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) jika terdapat perbedaan. Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup, pertambahan panjang, lebar, pertambahan bobot dan kualitas air. Pertambahan bobot, lebar, dan panjang tertinggi terdapat pada perlakuan A yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 1,104 gram, 0,144 mm, 0,252 mm dan pertambahan bobot, lebar, dan panjang terendah terdapat pada perlakuan D yaitu 0,358 gram, 0,039 mm dan 0,063 mm. Rata-rata kelangsungan hidup yaitu 97% pada perlakuan A, 93% pada perlakuan B dan 90% pada perlakuan C dan D. parameter kualitas air berada pada kisaran yang baik untuk pertumbuhan tiram dalam kisaran suhu 27,3 – 30,1 oC, pH 7,2 – 7,8 , dan DO 4,6 – 6,0 ppm.Oyster (Crassostrea sp) is one bivalvial potential that can be developed in order to improve the economic income. Water quality (salinity) which either will affect the growth and survival of oysters. This study aims to determine the effect of different salinity (30 ppt, 25 ppt, 20 ppt, 15 ppt) the growth rate and survival of oysters (Crassostrea sp). This research was conducted at Hatchery and Technology Laboratory, Aquaculture Department, Agriculture Faculty Malikussaleh University, which was held on April to June 2015. The treatment of seed oysters are reared at a salinity of 30 ppt, 25 ppt, 20 ppt and 15 ppt. As for the design used in this study is completely randomized design (CRD) with three replications and 4 treatments and continued by Least Significant Difference (LSD) if there is a difference. Parameters measured were survival, the length, width, weight gain and water quality. Added weight, width, and length highest in treatment A is the average value of 1,104 gram, 0,144 mm, 0,252 mm, and weight gain, width, and length was lowest for the treatment D, namely 0.358 g, 0.039 mm and 0,063 mm. The average survival is 97% at treatment A, 93% in treatment B and 90% in treatment C and D. The water quality parameters in the range which is good for the growth of oysters in the temperature range from 27,3 – 30,1 °C, pH 7,2 to 7,8, and DO 4,6 to 6,0 ppm.
Penetasan telur penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dengan kedalaman yang berbeda Erlangga Erlangga; Ayu Lestari; Zulfikar Zulfikar; Munawar Khalil; Riri Ezraneti
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 8: No. 2 (August, 2021)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v8i2.4778

Abstract

This research was conducted from November 2018 until January 2019 which was held at the UPTD Conservation and Supervision of Marine Resources and Fisheries in West Sumatera, Pariaman City.  The aim of the research is to know hatchling hawksbill sea turtle eggs based on nest depth. The method used in this study is a nonfactorial randomized block design (RBD) consisting of 3 treatments and 3 replications. The treatments used were treatment A (with a depth of 30 cm incubation nest), treatment B (with a depth of incubation nest 40 cm), and Treatment C (with a depth of incubation nest 50 cm). The results of this study showed that hatching hawksbill eggs hatched very significantly, the best hatching percentage was in treatment A (30cm) with 78% hatching at 6:00 a.m. with hatching temperature range of 24-28oC, hatching pH of 6,6-6,8 and medium sized incubation sand with a size of 0.150 mm with a weight reaching 461 grams.Keywords: Hatching percentage, Hawksbill turtle, pH, Temperature