Claim Missing Document
Check
Articles

Strategi Pemasaran dan SWOT dalam Pembangunan Brand Image dan Penguatan Pondasi Bank Syariah Habibi Nurul Yaqin; Popon Srisusilawati; Intan Manggala Wijayanti
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.5172

Abstract

Abstract. The development of the Islamic banking industry has made the Indonesian banking world more global, Islamic banks have prioritized cooperatives whose benefits can be obtained through a profit sharing system that has been agreed upon between the customer and the bank. The marketing strategy is carried out by Islamic banks to increase brand image to the public. There are still several reasons that influence consumer considerations so they want to join as customers of Islamic banks. One of them comes from the marketing strategy carried out by Islamic banks through the marketing mix strategy.The research method used is qualitative grounded theory approach. Data collection techniques interviews, questionnaire and literature studies. Data analysis technique Qualitative descriptive analysis technique. This research was conducted in July two thousand twenty-two to October two thousand twenty-two. The results of the study showthat the Marketing Strategy of Bank BSI KC Bandung Asia Africa in building a Brand Image, for the choice of strategic techniques for Bank BSI KC Bandung Asia Africa is the Conglomerate diversification Strategy which means adding new products and marketing them to new markets that are not related to thecurrent one. Abstrak. Perkembangan industri perbankan syariah membuat dunia perbankan Indonesia menjadi lebih global, bank syariah lebih mengutamakan kooperatif yang keuntungannya bisa didapatkan melalui sistem bagi hasil yang sudah disepakati antara nasabah dengan pihak bank. Strategi Pemasaran dilakukan oleh Bank Syariah untuk meningkatkan brand image kepada masyarakat. Masih terdapat beberapa alasan yang berpengaruh terhadap pertimbangan konsumen supaya mau bergabung menjadi nasabah bank syariah. Salah satunya berasal dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh bank syariah melalui strategi bauran pemasaran. Metode Penelitian yang digunakan kualitatif pendekatan grounded theory.Teknik pengumpulan data wawancara, kuesioner dan studi literatur. Teknik analisis data Teknik analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2022 sampai dengan bulan oktober 2022. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Strategi Pemasaran Bank BSI KC Bandung Asia Afrikadalam membangun Brand Image, untuk pilihan teknik strategis Bank BSI KC Bandung Asia Afrika adalah Strategi diversification Conglomerate yang berarti penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tidak terkait dengan yang ada saat ini.
Jual Beli Pohon Campaka dengan Sistem Berjangka Menurut Perspektif Hukum Islam Tiara Marliana; Neneng Nurhasanah; Popon Srisusilawati
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.5251

Abstract

Abstract. Buying and selling with Campaka tree objects carried out by the community in Cigugur Village, Subang Regency has become an inherent tradition. However, in practice, the delivery of the object of goods is submitted a few months after the contract/transaction is made. This has the potential to cause uncertainty in the condition of the object in the form of a Campaka tree in terms of size and quality. Based on these problems, the focus of the study aims to determine the implementation of the sale and purchase contract of Campaka trees carried out by the people of Cigugur Village, Pusakajaya District, Subang Regency, and to find out the review of Islamic law on the implementation of the sale and purchase contract of Campaka trees carried out by the people of Cigugur Village, Pusakajaya District, Subang Regency. The research method used is qualitative analysis through a case study approach by analyzing the practice of buying and selling Campaka trees carried out by the people of Cigugur Village, Pusakajaya District, Subang Regency and then reviewed according to Islamic law both from the madiyah aspect and the adabiyah aspect. The results showed that the practice of buying and selling Campaka trees carried out by the people of Cigugur Village, Pusakajaya District, Subang Regency had an element of a relationship that was not mutually beneficial between the seller and the buyer, and the implementation of buying and selling with Campaka tree objects in Cigugur Village, Subang Regency according to Islamic law was illegal. Abstrak. Jual beli dengan objek pohon Campaka yang dilakukan masyarakat di Desa Cigugur Kabupaten Subang sudah menjadi tradisi yang melekat. Akan tetapi pada pelaksanaannya, penyerahan objek barang diserahkan beberapa bulan setelah akad/transaksi dilakukan. Hal ini berpotensi menimbulkan ketidakpastian kondisi objek barang berupa pohon Campaka dari segi ukuran dan kualitas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka fokus penelitian bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan akad jual beli pohon Campaka yang dilakukan masyarakat Desa Cigugur Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang, dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan akad jual beli jual beli pohon Campaka yang dilakukan masyarakat Desa Cigugur Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif melalui pendekatan studi kasus dengan melakukan analisis praktik jual beli pohon Campaka yang dilakukan masyarakat Desa Cigugur Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang kemudian ditinjau menurut hukum Islam baik dari aspek madiyah maupun aspek adabiyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Praktik jual beli pohon Campaka yang dilakukan masyarakat Desa Cigugur Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang memiliki unsur hubungan yang tidak saling menguntungkan antara pihak penjual maupun pembeli, dan pelaksanaan jual beli dengan objek pohon Campaka di Desa Cigugur Kabupaten Subang menurut hukum Islam adalah tidak sah.
Strategi Pemasaran dan SWOT dalam Pembangunan Brand Image dan Penguatan Pondasi Bank Syariah Habibi Nurul Yaqin; Popon Srisusilawati; Intan Manggala Wijayanti
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.5315

Abstract

Abstract. The development of the Islamic banking industry has made the Indonesian banking world more global, Islamic banks have prioritized cooperatives whose benefits can be obtained through a profit sharing system that has been agreed upon between the customer and the bank. The marketing strategy is carried out by Islamic banks to increase brand image to the public. There are still several reasons that influence consumer considerations so they want to join as customers of Islamic banks. One of them comes from the marketing strategy carried out by Islamic banks through the marketing mix strategy.The research method used is qualitative grounded theory approach. Data collection techniques interviews, questionnaire and literature studies. Data analysis technique Qualitative descriptive analysis technique. This research was conducted in July two thousand twenty-two to October two thousand twenty-two. The results of the study show that the Marketing Strategy of Bank BSI KC Bandung Asia Africa in building a Brand Image, for the choice of strategic techniques for Bank BSI KC Bandung Asia Africa is the Conglomerate diversification Strategy which means adding new products and marketing them to new markets that are not related to the current one. Abstrak. Perkembangan industri perbankan syariah membuat dunia perbankan Indonesia menjadi lebih global, bank syariah lebih mengutamakan kooperatif yang keuntungannya bisa didapatkan melalui sistem bagi hasil yang sudah disepakati antara nasabah dengan pihak bank. Strategi Pemasaran dilakukan oleh Bank Syariah untuk meningkatkan brand image kepada masyarakat. Masih terdapat beberapa alasan yang berpengaruh terhadap pertimbangan konsumen supaya mau bergabung menjadi nasabah bank syariah. Salah satunya berasal dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh bank syariah melalui strategi bauran pemasaran. Metode Penelitian yang digunakan kualitatif pendekatan grounded theory. Teknik pengumpulan data wawancara, kuesioner dan studi literatur. Teknik analisis data Teknik analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2022 sampai dengan bulan oktober 2022. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Strategi Pemasaran Bank BSI KC Bandung Asia Afrika dalam membangun Brand Image, untuk pilihan teknik strategis Bank BSI KC Bandung Asia Afrika adalah Strategi diversification Conglomerate yang berarti penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tidak terkait dengan yang ada saat ini.
Jual Beli Pohon Campaka dengan Sistem Berjangka menurut Perspektif Hukum Islam Tiara Marliana; Popon Srisusilawati; Neneng Nurhasanah
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.5386

Abstract

Abstract. Buying and selling with Campaka tree objects carried out by the community in Cigugur Village, Subang Regency has become an inherent tradition. However, in practice, the delivery of the object of goods is submitted a few months after the contract/transaction is made. This has the potential to cause uncertainty in the condition of the object in the form of a Campaka tree in terms of size and quality. Based on these problems, the focus of the study aims to determine the implementation of the sale and purchase contract of Campaka trees carried out by the people of Cigugur Village, Pusakajaya District, Subang Regency, and to find out the review of Islamic law on the implementation of the sale and purchase contract of Campaka trees carried out by the people of Cigugur Village, Pusakajaya District, Subang Regency. The research method used is qualitative analysis through a case study approach by analyzing the practice of buying and selling Campaka trees carried out by the people of Cigugur Village, Pusakajaya District, Subang Regency and then reviewed according to Islamic law both from the madiyah aspect and the adabiyah aspect. The results showed that the practice of buying and selling Campaka trees carried out by the people of Cigugur Village, Pusakajaya District, Subang Regency had an element of a relationship that was not mutually beneficial between the seller and the buyer, and the implementation of buying and selling with Campaka tree objects in Cigugur Village, Subang Regency according to Islamic law was illegal. Abstrak. Jual beli dengan objek pohon Campaka yang dilakukan masyarakat di Desa Cigugur Kabupaten Subang sudah menjadi tradisi yang melekat. Akan tetapi pada pelaksanaannya, penyerahan objek barang diserahkan beberapa bulan setelah akad/transaksi dilakukan. Hal ini berpotensi menimbulkan ketidakpastian kondisi objek barang berupa pohon Campaka dari segi ukuran dan kualitas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka fokus penelitian bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan akad jual beli pohon Campaka yang dilakukan masyarakat Desa Cigugur Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang, dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan akad jual beli jual beli pohon Campaka yang dilakukan masyarakat Desa Cigugur Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif melalui pendekatan studi kasus dengan melakukan analisis praktik jual beli pohon Campaka yang dilakukan masyarakat Desa Cigugur Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang kemudian ditinjau menurut hukum Islam baik dari aspek madiyah maupun aspek adabiyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Praktik jual beli pohon Campaka yang dilakukan masyarakat Desa Cigugur Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang memiliki unsur hubungan yang tidak saling menguntungkan antara pihak penjual maupun pembeli, dan pelaksanaan jual beli dengan objek pohon Campaka di Desa Cigugur Kabupaten Subang menurut hukum Islam adalah tidak sah.
Efisiensi Penghimpunan dan Pendistribusian Zakat Infak Sedekah dan Wakaf di Lembaga Insan Dermawan Kabupaten Bandung Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Aisyah Shohwatul Islam; Zaini Abdul Malik; Popon Srisusilawati
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.5441

Abstract

Abstract. Zakat, infaq, alms and waqf are supporters of economic growth, besides that ziswaf is an instrument of socio-economic equity that can be used to reduce contributors to poverty line. The Insan Dermawan Fondation is one of the ziswaf management institution in Bandung Regency. This study aims to find out how the practice of collecting ziswaf at the Insan Dermawan Institute, to determine the distribution practice at the Insan Dermawan Institute and to analyze the efficiency level of the Insan Dermawan Institute using the Data Envelopment Analysis (DEA) method. This research uses descriptive quantitative research. The data obtained from the object to be studied using financial statements, observations, interviews and documentation. The financial statements used in this study are financial statements used in this study are financial statements for the period 2020-2022 wich are then calculated using the Data Envelopment Analysis (DEA) method. Based on the results of the research, it was found the Generous Personnel were efficient as an institution manages zakat, infaq, alms and waqf, this was indicated by efficienty value obtained, which was 100% or 1. Although, the Generous Personnel were still unable to pursue the predetermined collection and distribution targets. Abstrak. Zakat, infak, sedakh dan wakaf adalah pendukung pertumbuhan ekonomi, selain itu ziswaf merupakan instrument pemerataan sosial ekonomi yang bisa digunakan untuk mengurangi penyumbang garis kemiskinan. Yayasan Insan Dermawan adalah salah satu lembaga pengelola ziswaf yang berada di Kabupaten Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik penghimpunan ziswaf di Lembaga Insan Dermawan, untuk mengetahui praktik pendistribusian di Lembaga Insan Dermawan dan untuk menganalisis tingkat efisiensi Lembaga Insan Dermawan menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Data yang diperoleh dari objek yang akan diteliti menggunakan laporan keuangan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Laporan keuangan yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan periode Tahun 2020-2022 yang kemudian dihitung menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA). Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa Insan Dermawan telah efisien sebagai lembaga pengelola zakat, infak, sedekah dan wakaf hal ini ditunjukan dengan perolehan nilai efisiensi yang didapat yaitu 100% atau 1. Walaupun Insan Dermawan masih belum bisa mengejar target penghimpunan dan pendistribusian yang ditentukan sebelumya.
Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Jual Beli Anak Ayam yang Diwarnai Pewarna Tekstil Sabarina Irbah; Neneng Nurhasanah; Popon Srisusilawati
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.5664

Abstract

Abstract. Allah Swt prescribes buying and selling as a facility to fulfill their needs, buying and selling is a mutually binding agreement between the seller and the buyer. namely the seller who sells or surrenders valuables to the seller to the buyer. the buyer pays the price of the goods sold by the seller. To run an Islamic trading business, traders must follow the rules of buying and selling in Islam in order to avoid complicated problems, if carried out without proper rules and norms it will cause problems, losses for oneself and others. But in Islam doing muamalah should not harm each other, in Islamic Shari'a it prioritizes benefit and avoids harm to human life and even other creatures of God. one of the buying and selling is the buying and selling of colorful chicks at the Pamekasan August 17 market. During this sale and purchase, traders color the chicks with textile dyes to attract buyers. The purpose of this study was to find out the practice of buying and selling colorful chicks in the Pamekasan August 17 market and knowing the muamalah fiqh review on buying and selling colorful chicks. This study uses a qualitative method with a qualitative descriptive approach to the type of field research. Data collection techniques used are interviews, observation, and literature study. The results of this study indicate that from the Muamalah Fiqh Review that the activity of buying and selling colorful textile chicks in the Pamekasan August 17 market can be said to be invalid, because one of the objects being sold does not comply with Islamic rules because the goods or objects being sold bring harm or evil rather than the benefits to animals are torturing animals which results in sick animals, and leads to the death of children to chickens. Abstrak. Allah Swt mensyariat kan jual beli sebagai suatu kemudahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, jual beli yaitu persetujuan saling mengikat antara penjual dan pembeli. yaitu penjual yang menjual atau menyerahakan barang berharga kepada penjual kepada pihak pembeli. pembeli yaitu membayar harga barang yang dijual penjual. untuk menjalankan usaha perdagangan secara Islam, pedagang harus mengikuti aturan aturan jual beli dalam islam agar terhindar dari permasalahan yang rumit, jika dilaksanakan tanpa aturan dan norma yang tepat akan menimbulkan permasalahan, kerugian untuk diri sendiri dan orang lain. Namun dalam islam melakukan bermuamalah tidak boleh saling merugikan, dalam Syariat Islam lebih mengedepankan kemaslahatan dan menghindari kemudharatan bagi kehidupan kemanusiaan bahkan makhluk Allah yang lainnya. salah satu jual beli ialah jual beli anak ayam warna-warni di pasar 17 Agustus Pamekasan, pada jual beli tersebut pedagang mewarnai anak ayam dengan pewarna Tekstil agar menarik minat pembeli, yang dimana dalam proses pewarnaan tersebut penjual memasukkan anak ayam ke suatu wadah lalu memasukkan pewarna tekstil. hal ini terdapat kebatilan yang dimana penjual menimbulkan Dharar (Kemudharatan). Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui praktik jual beli anak ayam warna-warni di pasar 17 Agustus Pamekasan dan mengetahui Tinjauan Fikih Muamalah pada jual beli anak ayam warna-warni pewarna Tekstil. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari Tinjauan Fiqih Muamallah bahwa kegiatan jual beli anak ayam warna warni tekstil dipasar 17 agustus pamekasan dapat dikatakan tidak sah, karena salah satu objek yang dijual tidak terpenuhi dengan aturan islam karena barang atau objek yang dijual mendatangkan kemudharatan atau kebhatilan daripada manfaatnya kepada hewan yaitu penyiksaan, Kedzaliman terhadap hewan yang mengakibatkan hewan sakit, dan berujung kematian anak kepada ayam
Praktik Jual Beli Gigi Hiu Megalodon (Gigi Purba) dalam Perspektif Etika Bisnis Islam Moh Ramdhan Rizalussani; Neneng Nurhasanah; Popon Srisusilawati
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.5708

Abstract

Abstract. Megalodon is a huge shark(Otodus Megalodon) it is now thought to have become extinct, between about 15 and 2.6 million years ago, during the middle Miocene and Pliocene epochs. Buying and selling denotes the action of one activity, namely that of a seller and a buyer. So in this case there was a sale and purchase transaction that brought legal consequences. In this study, there were several problems that were not carried out in this buying and selling transaction, especially in terms of Islamic business ethics which should be a reference for fellow Muslims. This study aims to determine Islamic business ethics in buying and selling ancient goods, the practice of buying and selling Megalodon Shark Teeth in Gunung Sungging Village, Kec. Surade Kab.Sukabumi and find out the review of Islamic business ethics on the buying and selling of megalodon shark teeth in Kp. Cilutung Village. sungging mountain. The method used is descriptive qualitative, using an empirical approach. The type of data in this study uses field data with primary and secondary data sources. Data collection techniques used in this study were observation, interviews, literature studies, and documentation. The results of this study conclude that (1) Islamic business ethics in buying and selling ancient objects must pay attention to the following principles: a. Unity b. Balance, c. Free will, harming others, d. Responsibility. e. Truth: virtue and honesty (truth, goodness, honesty). (2) The practice of buying and selling Megalodon shark teeth at kp.cilutung contains violations in terms of mining as well as in terms of buying and selling: a. Mining destroys the environment. b. Selling to middlemen c. There are attempts to trick sellers or buyers by making fake shark teeth. d. How to pay e. The sale violated the provisions of the 1945 Constitution No. 11 of 2010 which contained Cultural Conservation. (3) Based on the review of Islamic business ethics regarding the sale and purchase of Megalodon shark teeth, seen from the madiyah and adabiyah aspects, it does not comply with/violates the principles of Islamic business ethics, namely: a. The principle of balance, where there is an element of fraud in the sale and purchase. b. The principle of responsibility is because it is not in accordance with ethics in Islam, in mining practices it does not pay attention to the impacts that arise, without thinking about the impacts around it Abstrak. Megalodon adalah hiu besar (Otodus Megalodon) kini dianggap telah punah, antara sekitar 15 dan 2,6 juta tahun yang lalu, selama zaman Miosen tengah dan Pliosen.Jual beli menunjukkan adanya perbuatan dalam satu kegiatan, yaitu pihak penjual dan pembeli. Maka dalam hal ini terjadilah transaksi jual beli yang mendatangkan akibat hukum. Dalam penelitian ini ada beberapa permasalahan yang tidak dilaksanakan dalam transaksi jual beli ini terlebih dalam hal etika bisnis islam yang seharusnya menjadi acuan bagi sesama muslim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etika bisnis islam dalam jual beli barang purba, praktik Jual Beli Gigi Hiu Megalodon di Desa Gunung Sungging Kec. Surade Kab.Sukabumi dan mengetahui tinjauan etika bisnis islam terhadap jual beli gigi hiu megalodon di Kp. Cilutung Desa. Gunung sungging. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, menggunakan pendekatan empiris. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data lapangan dengan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, interview, studi literatur, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Etika bisnis islam dalam jual beli benda purba harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Kesatuan b. Keseimbangan, c. Kehendak bebas, merugikan orang lain, d. Tanggung jawab. e. Kebenaran: kebajikan dan kejujuran (truth, goodness, honesty). (2) Praktik jual beli gigi hiu Megalodon di kp.cilutung terdapat pelanggaran dari segi penambangan maupun dari segi jual belinya: a. Dalam penambangan merusak lingkungan. b. Menjual kepada tengkulak c. Adanya upaya mengelabui penjual atau pembeli dengan cara membuat gigi hiu palsu. d. Cara pembayaran nya e. Penjualannya melanggar aturan UUD 1945 No.11 Tahun 2010 yang berisikan tentang Cagar Budaya. (3) Berdasarkan tinjauan etika bisnis islam terhadap jual beli gigi hiu Megalodon tersebut di lihat dari aspek madiyah dan adabiyah belum sesuai/melanggar prinsip-prinsip etika bisnis islam yaitu: a.Prinsip keseimbangan, dimana ada unsur penipuan dalam jual beli tersebut. b. Prinsip tanggung jawab karena belum sesuai dengan etika dalam Islam, pada praktik penambangan nya tidak memperhatikan dampak yang timbul, tanpa memikirkan dampak di sekitarnya
Analisis Yuridis Jual Beli yang Dilakukan Anak yang Belum Baligh Ditinjau dari Perspektif Mazhab Imam Syafi’i Vina Fazri Aryani; Zaini Abdul Malik; Popon Srisusilawati
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.6353

Abstract

Abstract. The legality of buying and selling by minors according to the Hanafi and Syafi'i Mahdzab. It is known that the practice of buying and selling in Islam must fulfill predetermined conditions, one of which is that sellers and buyers are reasonable, of their own free will, not redundant, and mature. However, in practice there are many traders who sell food or snacks to children who have not yet reached the age of puberty (underage). Buying and selling by children who are under the age of the Syafi'i School considers it illegal because children who are underage do not have eligibilityThe research method used is qualitative with a case study approach, using primary and secondary data with the data analysis technique used is descriptive analysis. The results of the study show that buying and selling by children is considered valid because such things are considered relative so Imam Syafi'i provides a space that it is okay if buying and selling is carried out by children if the goods being traded are in a simple category. Abstrak. Keabsahan jual beli oleh anak dibawah umur menurut Mahdzab Hanafi dan Syafi’i. Diketahui bahwa praktek jual beli dalam Islam harus memenuhi syaratsyarat yang sudah ditentukan, salah satunya adalah penjual dan pembeli berakal, dengan kehendak sendiri, tidak mubadzir, dan baligh. Namun, pada praktiknyabanyak dijumpai pedagang yang menjajakan makanan atau makanan ringan kepada anak yang belum memasuki usia baligh (di bawah umur). Jual beli oleh anak yang masih di bawah umur Madzhab Syafi’i menganggapnya tidak sah karena anak yang masih di bawah umur tidak memiliki kelayakan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan menggunakan data primer dan sekunder dengan Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maka jual beli oleh anak dianggap sah sebab hal demikian dianggap relatif sehingga Imam Syafi'i memberikan suatu ruang bahwa boleh saja jika jual beli dikakukan oleh anak jika barang yang diperjualbelikan itu termasuk kategori yang sederhana.
Tinjauan Hukum Islam terhadap Persaingan Usaha Beda Harga pada Toko Sembako Pasar Panorama Lembang Rima Karnipa Agusti; Popon Srisusilawati; Akhmad Yusup
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.7081

Abstract

Abstract. Trade is a basic form of human economic activity with the aim of achieving profits through buying and selling. Broadly speaking, business is often interpreted as a whole business activity that is carried out by a person or entity on a regular and continuous basis, namely in the form of activities of providing goods or services or facilities to be traded, exchanged or leased with the aim of making a profit. Islam Talking about business competition, in Islam every human being is encouraged to take action in trying but Islam underlines that the business in question should be in goodness not the other way around which can plunge people into evil deeds. This study uses qualitative research methods with a case study approach, data collection techniques, observation, interviews, and literature study. The result of his research is that as long as there is no argument against the creation of a muamalah type, then muamalah is permissible (mubah). In relation to habl min an-nas (muamalah), its implementation is left to humans according to conditions at all times not contrary to religious principles. For sellers, it is better if the price difference given in the price difference for buying and selling groceries is minimized again in nominal terms to close to the minimum and always maintain good quality groceries for buyers, so that buyers are more satisfied in shopping for groceries, try to always ask about the price of groceries because the price of groceries can be change from time to time depending on conditions and season, and the quality of the groceries to be purchased. Abstrak. Bisnis adalah bentuk utama dari kegiatan ekonomi manusia, yang tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan melalui jual beli. Secara umum, bisnis sering diartikan sebagai totalitas dari apa yang dilakukan seseorang atau organisasi secara teratur dan berkesinambungan. Setiap makhluk sosial disarankan untuk bersaing menurut Islam, tetapi dalam islam di tekankan bahwa bisnis disini harus didasarkan pada perbuatan baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor serta menganalisis tinjauan hukum Islam terhadap persaingan usaha beda harga pada toko sembako di Pasar Panorama Lembang. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus, teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini yaitu muamalah boleh (mubah) selama tidak ada dalil yang melarang pembuatan jenis muamalah ini. Mengenai ‘habl min an-nas’, penerapannya diserahkan kepada manusia dengan syarat-syarat tertentu sepanjang tidak melanggar prinsip-prinsip agama. Bagi para penjual, selisih harga antara jual beli sembako sebaiknya dijaga seminimal mungkin dan dijaga pada nilai nominal yang tinggi. Hal tersebut bertujuan agar pembeli lebih puas saat berbelanja sembako, dan bagi para pembeli diusahakan untuk selalu menanyakan harga sembako karena harga sembako sewaktu-waktu dapat berubah berdasarkan musim, kondisi dan kualitas sembako.
BPRS Performance Evaluation Using Importance-Performance Analysis (IPA) Yayat Rahmat Hidayat; Mohammad Andri Ibrahim; Popon Srisusilawati; Nanik Eprianti; Intan manggala Wijayanti
AMWALUNA (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Univeristas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/amwaluna.v7i1.11232

Abstract

BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) is a bank that conducts its business activities based on Sharia procedures. However, its assets and financing are still relatively small compared to commercial banks. One of the reasons for this is that BPRS is limited in providing services for payment transactions. Therefore, it is important to evaluate the performance and customer satisfaction levels of BPRS. This study aims to measure the efficiency of BPRS performance using the Importance Performance Analysis (IPA) method. The research was conducted at PT. BPRS Bhakti Sumekar, a BPRS owned by the Regency Government of Sumenep. The results of this measurement can be used to evaluate the performance of BPRS Bhakti Sumekar in facing challenges and opportunities as well as for policy making considering its huge impact on the community. The results showed an average Conformity Level (TKi) of 99.57%, indicating that the performance of each attribute has met customer expectations but still requires improvement. The Customer Satisfaction Index (CSI) value resulting from this study was 75.45%, indicating that customer satisfaction with BPRS Bhakti Sumekar as a whole can be considered as satisfied. This customer satisfaction is based on the CSI interpretation table, which shows that the value obtained in this study falls in the range of 66% - 80.99%. This suggests that the performance of BPRS Bhakti Sumekar has almost reached customer expectations, leading to a high level of customer satisfaction.
Co-Authors A dliya wahyuni Aisyah Shohwatul Islam Aisyah Shohwatul Islam Akbar S, Torik Akhmad Yusup Alisya Aulia Rusmana Anggelia Nurfitria Anisa Fitria Annisa Indrawati Anya Aurellya Ariani Siregar Asep Ramdan Hidayat Asri Dara Binekas Ayu Tuty Utami Cecep Soleh Kurniawan D. Gandana Madjakusumah Deden Gandana Madjakusumah Deden Gandana Madjakusumah Delia Dwiyanti Hasanah Elisa Siti Eva Misfah Bayuni Fairuz Syifa Rosyidah Faisa Azmi Firjatullah Farha Ratu Sabila Fayza Ikhrom Habibi Nurul Yaqin Hana Khairunnisa Ilham Mujahid Imelda Putri Intan Manggala Intan manggala Wijayanti Intan Manggala Wijayanti Intan Nurrachmi Irma Yulita Silviany Irma Yunita Silviany Isfi Rizka Pitsyahara Ivan Wahyudi Iwan Permana lia yulia Lia Yulia Luni Nur Rahmah Maman Surahman Milka Nurul Fauziah Moh Ramdhan Rizalussani Mohamad Andri Ibrahim Mohammad Andri Ibrahim Muhammad Arya Naufal Saleh Muhammad Gandhi Darmawan Nadya Az-zahra Nadya Az-Zahra Nandang Ihwanudin Nanik Eprianti Neli Erlianti Nendiarti Juniar Neneng Nurhasanah Neng Dewi Himayasari Neng Dewi Himayasari Nur Fadilah Sukmawardani Nymas Mu’nisah Anggraeni Panji Adam Agus Putra Putri Diani Hardianti Ramdan Fawzi Randi Ganjar Ratih Tresnati Redi Hadiyanto Reyhan Maharis Fadilah Reza Fauzia Tarende Reza Naftali Rahmayosa Rima Karnipa Agusti Riska Ariani Siregar Risma Mustika Fajaria Rita Mustika Sabarina Irbah Safira Muthia Rosyid Sartika Herawati Selly Eriska Selva Selfia Ginanjar Shakila Carisya Tsania Siti Karomah Nuraeni Siti Rosiyana Dewi Syifa Tahany Tahany Tiara Deasy Nurfitriani Sumarwan Tiara Marliana Tiara Marliana Tiya Rissa Kamila Torik Akbar S. Tri Ambarwati Vina Fazri Aryani Wahyudi, Ivan Winda Widya Rahma Yayat Rahmat Hidayat Yovanka Graciela Rois Yunifa Rahmadani Zaini Abdul Malik Zea Fauziah Zia Firdaus Nuzula