widjajantie, kusrina
Departement  Of Drama Dance And Music, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENERAPAN METODE MENDONGENG DALAM PEMBELAJARAN ELECTONE DASAR BAGI ANAK USIA DINI DI YAMAHA MUSIC SCHOOL KUDUS Pratidina, Nirmala Nandya; widjajantie, kusrina
Jurnal Seni Musik Vol 6 No 1 (2017): June 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.838 KB) | DOI: 10.15294/jsm.v6i1.15533

Abstract

Storytelling method is a way to achieve learning purposes through storytelling so that learners are more enthusiastic in following a lesson. This study aims to know, describe, and conclude how the use of storytelling method in basic electone classes for toddlers in Kudus Yamaha Music School. This study uses qualitative methods with data collection through nontest techniques such as observation, interviews, and documentation. The results of this study are as follows know the use of storytelling method in basic electone classes and how the attitude of students in learning activities. As a result, the selection of music terms likened to fairy tales is also deemed appropriate and relevant. The simulation of music terms in fairy tales also matches with the age and capability of learners. In addition, students aged between 4 and 5 years old become more enthusiastic in listening to teachers in delivering teaching materials when taught by the storytelling method. Keywords: storytelling, early childhood, electone classes
MANAJEMEN PERTUNJUKAN DAN DAMPAK PSIKOLOGI SOSIAL KOMUNITAS MUSIK JAZZ NGISORINGIN DI SEMARANG Andriawan, Lilik; F, Totok Sumaryanto; widjajantie, kusrina
Jurnal Seni Musik Vol 7 No 2 (2018): December 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (976.15 KB) | DOI: 10.15294/jsm.v7i2.27593

Abstract

Pada pengamatan sementara, Komunitas Musik Jazz Ngisoringin, merupakan sebuah perkumpulan yang konsisten mewadahi masyarakat untuk mengembangkan kemampuan dalam hal bermain musik bergenre Jazz, dengan maraknya aksi kriminalitas dan pergaulan bebas yang dilakukan oleh oknum masyarakat dibeberapa wilayah pesisir dan perkotaan di Kota Semarang, memunculkan ide kreatif dari Komunitas Musik Jazz Ngisoringin untuk menyelenggarakan sebuah pertunjukan dengan nama Festival Loenpia Jazz yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui dan mendeskripsikan manajemen organisasi dan manajemen pertunjukan Komunitas Musik Jazz Ngisoringin (2) Mengetahui dampak psikologi sosial dengan keberadaan Komunitas Musik Jazz Ngisoringin (3) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang ada pada Komunitas Musik Jazz Ngisoringin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara tersruktur dan studi dokumen yang dapat dipahami pewawancara dalam menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan, teknik keabsahan data dalam penelitian ini peneliti menetapkan kriteria Credibility dengan menggunakan teknik triangulasi dan menggunakan teknik analisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat khususnya pemuda lebih memahami dan mengerti arti pentingnya kegiatan positif baik antar anggota, maupun lingkungan sekitar. Serta dengan adanya berbagai bentuk sajian pertunjukan Komunitas Musik Jazz Ngisoringin memberikan dampak psiokologis sosial pada masyarakat yang mengarah pada perubahan perilaku masyarakat yang lebih baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Komunitas Musik Jazz Ngisoringin tidak memiliki struktur organisasi yang mengikat namun memiliki steering komite yang berfungsi sebagai dewan pertimbangan keputusan. (2) Dampak psikologi yang dirasakan oleh masyarakat Kota Semarang yaitu mulai berkurangnya aksi kriminalitas yang dilakukan oleh remaja serta berkurangnya gelandangan, pengemis dan preman dikawasan yang pernah menjadi lokasi penyelenggaran pertunjukan Komunitas Musik Jazz Ngisoringin. (3) Faktor Komunitas Musik Jazz Ngisoringin adalah kekompakan pengurus dan anggota, serta pengelola tempat kegiatan yang mendukung adanya pertunjukan Komunitas Musik Jazz Ngisoringin, Faktor penghambat yaitu jumlah sumber daya manusia yang sudah memiliki kesibukan lain.
STRATEGI PEMBELAJARAN KARAWITAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 BODEH KECAMATAN BODEH KABUPATEN PEMALANG Sidik, Yogi Pratama; Wiyoso, Joko; Widjajantie, Kusrina
Jurnal Seni Musik Vol 8 No 2 (2019): December 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.226 KB) | DOI: 10.15294/jsm.v8i2.33301

Abstract

Kegiatan ekstrakurikuler seni karawitan Jawa di SMP Negeri 1 Bodeh, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, telah berlangsung dari tahun 2012. Guru atau pelatih kegiatan ekstrakurikuler karawitan di SMP Negeri 1 Bodeh, memiliki dedikasi yang sangat tinggi dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar ekstrakurikuler karawitan, dengan kreatifitasnya yang mampu membuat suasana belajar menjadi menarik dan menyenangkan. Berdasarkan pokok permasalahan yang dikaji, yaitu mengenai Strategi Pembelajaran Karawitan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Bodeh, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, maka penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah penguraian tentang kejadian-kejadian berdasarkan data-data baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran karawitan dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Bodeh, kecamatan Bodeh, kabupaten Pemalang antara lain: pembelajaran rutin dan pembelajaran insidental. Pembelajaran rutin ekstrakurikuler karawitan terdiri dari beberapa komponen pembelajaran, antara lain: tujuan pembelajaran, siswa, pelatih, metode, materi, media pembelajaran, evaluasi, serta sarana dan prasarana. Langkah memotivasi siswa dalam pembelajaran karawitan yaitu dengan membuat pembelajaran yang menyenangkan, dan diminati siswa, diantaranya dengan pemilihan materi belajar yang baik, serta materi disesuaikan dengan kemampuan siswa dan tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran karawitan. Bagi guru seni musik agar dapat memaksimalkan pengajaran tidak hanya disaat kegiatan ekstrakurikuler saja, tetapi juga pada kegiatan belajar mengajar.
Faber Method Classical Piano Learning In Purwacaraka Music School Purwokerto Utami, Nur Aini Putri; Widjajantie, Kusrina
Jurnal Seni Musik Vol 9 No 1 (2020): June 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.02 KB) | DOI: 10.15294/jsm.v9i1.30417

Abstract

Purwacaraka Purwokerto Music School is able to give birth to talented classical piano students so they can win various championships. From the observations, this is influenced by the use of the faber method in learning. This study aims to describe learning methods faber at Purwacaraka Purwokerto Music School. The research approach applied in this study is descriptive qualitative. Data collection techniques are carried out by observation, interview and document study. The results of this study indicate that the use of the faber method in classical piano learning in Purwacaraka Purwokerto Music School is only used at the beginner level (Grade Preparatory) and is an excellent method for learning at the beginner level because it uses books specifically designed for beginners with many bring up colorful images that make students imagine, so students understand learning material in their own way. The advantages of the faber method are that students get a strong foundation in reading beam notation, dynamics games and articulation in a score of songs played and this method is a very good method used as a basis for learning piano because it has material and theory that is emphasized to provide basic reference piano playing with piano playing techniques.
The Interest Of Classic Piano Student In Semarang Music Course Widjajantie, Kusrina; Nugroho, Agustinus Dwi Eka Arum
Jurnal Seni Musik Vol 10 No 1 (2021): June, 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v10i1.46879

Abstract

The community is very enthusiastic about welcoming music education institutions. There are many people's desire to learn music, especially piano, but not all students have the same interest in learning music. In this case the researchers limited the classical piano participants, with ages 4-6 years. Based on observations, the classical piano learning process has a very detailed learning stage, so that students experience boredom in learning. Seeing this fact, the researcher wanted to know the students' interest in learning classical piano in the Music course in Semarang. The benefit of this research is to know the students' interest in learning classical piano. So that these results can be used for the development of methods, materials, strategies, and media in classical piano learning. The development of this learning component has a beneficial impact on the owners of educational institutions, teachers and students. The result of the discussion is that interest has a great influence on students in learning, because if the material and learning methods are not in accordance with their interests, students will not learn as well as possible, because there is no attraction for them. For students aged 4-6 years, students cannot achieve learning goals just because of interest, but other psychological factors such as intelligence, attention, talent, maturity, readiness, especially motivation that can help return the initial interest, namely learning the piano. Motivation from the closest people, usually parents play an important role in the growth of interest.
Pola Interaksi Simbolik Dan Pewarisan Kesenian Jaran Kepang Semarangan Berbasis Agil Di Era Disrupsi Eny Kusumastuti Kusumastuti; Indriyanto -; Kusrina Widjajantie
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 35 No 3 (2020): September
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v35i3.883

Abstract

Jaran Kepang Semarangan merupakan salah satu kesenian tradisional kerakyatan yang ada di wilayah Kabupaten Semarang. Pola interaksi simbolik dan pewarisan pertunjukan Jaran Kepang memiliki keunikan tersendiri dalam menghadapi berbagai tantangan di era disrupsi ini. Penelitian ini mengkaji 1) Pola interaksi simbolik dalam pertunjukan Kesenian Jaran Kepang Semarangan di era disrupsi, 2) Pola pewarisan Kesenian Jaran Kepang Semarangan di era disrupsi. Tujuan penelitian mendiskripsikan dan menarik sebuah konsep atau teori terkait dengan pola interaksi simbolik dan pewarisan Kesenian Jaran Kepang Semarangan di era disrupsi. Lokasi penelitian di Paguyuban Langen Budi Sedyo Utomo Dusun Sombron Desa Tlompakan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnokoreologi dan sosiologi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan kriteria dependabilitas dan konfirmabilitas dengan teknik triangulasi sumber, teori dan teknik. Analisis data melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan simpulan data. Teori yang digunakan untuk menganalisis interaksi simbolik yakni milik Herbert Mead. Temuan penelitian meliputi 1) pola interaksi simbolik antara penari dengan penari, penari dengan pemusik, penari dengan penonton, pemusik dengan penonton dan penonton dengan penonton dan 2) pola pewarisan Kesenian Jaran Kepang Semarangan di era disrupsi mengacu skema AGIL yaitu adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi dan latensi. Pertama, dalam proses adaptasi, pola-pola kesenian Jaran Kepang Semarangan beradaptasi dengan perkembangan jaman di era modern seperti sekarang ini dengan melihat kebutuhan masyarakat. Kedua, dalam proses pencapaian tujuan, kelompok kesenian Jaran Kepang Semarangan harus memiliki tujuan dalam pelestarian di era modern. Ketiga, dalam proses integrasi, kesenian Jaran Kepang Semarangan dapat mengintegrasikan kelompok masyarakat pelaku, pendukung dan penikmat secara tidak langsung. Keempat, dalam proses latensi, kelompok Kesenian Jaran Kepang Semarangan tetap menjaga dan melestarikan kesenian Jaran Kepang Semarangan di era modern.