Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERBEDAAN PH SALIVA BERKUMUR DENGAN OBAT KUMUR YANG MENGANDUNG DAUN SIRIH DAN OBAT KUMUR YANG MENGANDUNG POVIDONE IODINE PADA SISWA MTSN 1 BUKITTINGGI LISNAYETTI, LISNAYETTI
Menara Ilmu Vol 11, No 74 (2017): Vol. XI Jilid 2 No. 74, Januari 2017
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v11i74.1280

Abstract

Obat kumur dapat menghambat pertumbuhan bakteri di dalam mulut. Obat kumur yang mengandung daun sirih dan obat kumur yang mengandung povidone iodine mampu menghambat pertumbuhan streptococcus mutans. Dengan adanya daya hambat kedua obat kumur tersebut, maka produksi asam dalam mulut akan menurun karena tidak terjadi fermentasi sisa makanan menjadi asam dan pH saliva tetap netral.Disain penelitianeksperimen quasi. Populasi seluruh siswa MTsN I Bukitinggi.Sampel terdiri dari 60 orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan pemeriksaan langsung pada subjek penelitian. Analisa statistikyang digunakan adalah uji data berpasangan (paired t-test). Hasil penelitian perbedaan pH saliva berkumur dengan obat kumur daun sirih dan obat kumur yang mengandung povidone iodine nilai “α”(0,642) > 0,05.Kesimpulan dari penelitian ini tidak ada perbedaan yang bermakna pH saliva berkumur dengan obat kumur yang mengandung daun sirih dan obat kumur yang mengandung povidone iodine. Disarankan kepada siswa MTsN 1 Bukittinggi serta pembaca untuk dapat menggunakan obat kumur yang mengandung daun sirih atau obat kumur yang mengandung povidone iodine karena dapat menetralkan pH saliva. Kata kunci: berkumur, pH saliva, daun sirih, povidone iodine
The Difference Plaque Index of Brushing Teeth A Combination to Grade Students Yessi Yuzar; Lisnayetti Lisnayetti; Nurul Amelia
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 12, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v12i1.377

Abstract

Plaque is caused of the caries and periodontal deseases. Plaque can be cleaned up by mechanization that is brushing teeth. The data show that decline in behave right of brushing teeth from 6.2% in 2007 become 1.7% in 2013. Best on the kinds of the movement of tooth brusing, there are six methode. Every techniques of brushing teeth having a overbalance and shortage. The objective research is knowing the differences plaque index of brushing teeth a combination of techniques roll and horizontal with a combination techniques vertical and horizontal to grade IV – V students in SDN 08 Kubang Duo Koto Panjang. The methode research is quasi experiment with pretest and postest approach. Technique sampling is random sampling as many as 54 people. Data retrival through observation dan treatment. The analysis data statistic with T-Test showed the significant difference between plaque index of brushing teeth a combination of techniques roll and horizontal with a combination techniques vertical and horizontal with p value 0,03. A combination of techniques roll and horizontal is more effectivly lowering plaque. Suggestion for the students to apply tooth brushing a combination of techniques roll and horizontal routinely every day 2 times to prevent the oral deseases.
PERBEDAAN PH SALIVA BERKUMUR DENGAN OBAT KUMUR YANG MENGANDUNG DAUN SIRIH DAN OBAT KUMUR YANG MENGANDUNG POVIDONE IODINE PADA SISWA MTSN 1 BUKITTINGGI LISNAYETTI LISNAYETTI
Menara Ilmu Vol 11, No 74 (2017): Vol. XI Jilid 2 No. 74, Januari 2017
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v11i74.1280

Abstract

Obat kumur dapat menghambat pertumbuhan bakteri di dalam mulut. Obat kumur yang mengandung daun sirih dan obat kumur yang mengandung povidone iodine mampu menghambat pertumbuhan streptococcus mutans. Dengan adanya daya hambat kedua obat kumur tersebut, maka produksi asam dalam mulut akan menurun karena tidak terjadi fermentasi sisa makanan menjadi asam dan pH saliva tetap netral.Disain penelitianeksperimen quasi. Populasi seluruh siswa MTsN I Bukitinggi.Sampel terdiri dari 60 orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan pemeriksaan langsung pada subjek penelitian. Analisa statistikyang digunakan adalah uji data berpasangan (paired t-test). Hasil penelitian perbedaan pH saliva berkumur dengan obat kumur daun sirih dan obat kumur yang mengandung povidone iodine nilai “α”(0,642) > 0,05.Kesimpulan dari penelitian ini tidak ada perbedaan yang bermakna pH saliva berkumur dengan obat kumur yang mengandung daun sirih dan obat kumur yang mengandung povidone iodine. Disarankan kepada siswa MTsN 1 Bukittinggi serta pembaca untuk dapat menggunakan obat kumur yang mengandung daun sirih atau obat kumur yang mengandung povidone iodine karena dapat menetralkan pH saliva. Kata kunci: berkumur, pH saliva, daun sirih, povidone iodine
Efektifitas Daya Hambat Ekstrak Kulit Buah Naga Merah Konsentrasi 25% dan 50% Terhadap Pembentukan Plak Lisnayetti Lisnayetti; Nova Herawati; Yustina Sriani; Yessi Yuzar; Syukra Alhamda
Jurnal Sehat Mandiri Vol 17 No 1 (2022): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 17, No.1 Juni 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v17i1.371

Abstract

One of the ways to control the formation of plaque is by acting chemically. Flavonoids are antibacterial compounds that can inhibit the growth of Streptococcus mutants. The flavonoid content in dragon fruit peel has been shown to inhibit the growth of Streptococcus mutants. The purpose of this study was to determine the effect of gargling 25% and 50% red dragon fruit peel extract on plaque formation. The research design used was True Experimental Design with the design of The Randomized Posttest Only Control Group, with the number of research samples consisting of 3 groups, namely 2 treatment groups and 1 control group. Data were collected by examining the Plaque Index. The analysis used paired t-test (paired test) α <0.05. The results showed that the mean difference in plaque index before and after rinsing with red dragon fruit peel extract, the concentration of 25% was 0.50 + 0.42, while for the red dragon fruit peel extract solution the concentration of 50% was 0.83 + 0.74 and chlorhexidine. 0.83 + 0, 57. This shows that the red dragon fruit peel extract with a concentration of 25% is more effective in suppressing plaque growth than the 50% concentration of dragon fruit peel extract. Red dragon fruit peel extract with a concentration of 25% can be recommended as a basic ingredient of herbal mouthwash for the prevention of dental and oral diseases.
Daya Hambat Ekstrak Kulit Buah Apel Manalagi dan Kulit Buah Naga Dalam Pembentukan Plak Nova Herawati; Lisnayetti Lisnayetti; Eldarita Eldarita; Yustina Sriani; Syukra Alhamda
Journal of Oral Health Care Vol. 10 No. 1 (2022): 1
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/ohc.v10i1.1635

Abstract

Mikroorganisme yang terdapat dalam plak bertanggung jawab dalam terjadinya kerusakan pada gigi, mikroorganisme melakukan metabolisme terhadap sisa-sisa makanan yang tertinggal. Streptococus mutans merupakan mikroorganisme yang dominan pada plak gigi. Salah satu tindakkan control plak yaitu secara kimiawi. Flavonoid salah satu senyawa antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. Kandungan flavonoid pada kulit buah naga dan apel telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan S treptococcus mutans.. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui daya hambat ekstrak kulit apel dan kulit buah naga dalam pembentukan plak. Desain peneliian yang digunakan adalah True Experimental Design dengan rancangan The Randomized Posttest Only Control Group. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan Indeks Plak. Analisis yang digunakan One Way Anova ? < 0.05. Hasil penelitian terdapat perbedaan indeks plak yang bermakna antara berkumur dengan ekstrak kulit buah naga merah kosentrasi 25%, ekstrak kulit apel manalagi kosentrasi 25% dan placebo dengan nilai p (0.008) < 0.05. Rerata indeks plak ekstrak kulit buah apel 0,39, ektrak kulit buah naga merah 0,44 dan placebo. 0,71. Kesimpulan Ekstrak kulit buah naga dan kulit apel manalagi kosentrasi 25% mempunyai daya hambat terhadap pembentukkan plak
Gambaran Kondisi Gingiva Pada Siswa Smpn 1 Lubuk Alung Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman Lisnayetti Lisnayetti; Aljufri Aljufri; Yustina Sriani; Nova Herawati; Yessi Yuzar; Syukra Alhamda; Raudhatul Zahra
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 18, No 1 (2024): Vol 18 No. 01 APRIL 2024
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v18i1.5266

Abstract

Peradangan gingiva bisa terjadi pada semua kelompok umur, namun prevalensi kasus tertinggi 40-60%  terjadi pada kelompok usia remaja. Peradangan gingiva pada remaja dapat disebabkan oleh kebersihan gigi dan mulut yang kurang baik, sehingga menyebabkan penumpukan plak pada permukaan gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kondisi gingiva pada siswa SMPN 1 Lubuk Alung Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2023. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif. Populasi penelitian seluruh siswa SMPN 1 Lubuk Alung yang berjumlah 775 dengan sampel 288 siswa. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling. Cara pengumpulan data dilakukan dengan pemeriksaan kondisi gingiva dan analisis data yang digunakan adalah univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi gingiva siswa SMPN 1 Lubuk Alung menunjukkan bahwa frekuensi kondisi gingiva tertinggi yaitu dengan peradangan ringan sebanyak 64% (183 orang), sedangkan kondisi gingiva normal sebanyak 29% (85 orang), kondisi peradangan sedang  sebanyak 6% (17 orang) dan kondisi peradangan berat 1% (3 orang). Kesimpulan dari penelitian adalah sebagian besar kondisi gingiva pada siswa SMPN 1 Lubuk Alung mengalami peradangan ringan. Disarankan sebaiknya menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, banyak mengkonsumsi sayur dan buah-buahan yang berserat, memperbanyak minum air mineral, memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut/klinik gigi minimal 1 x 6 bulan. Kata kunci: Gingiva, Kondisi Gingiva, Remaja