Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Evaluasi Penentuan Waktu Tanam Padi (Oriza Sativa L.) Berdasarkan Analisa Curah Hujan Dan Ketersediaan Air Pada Wilayah Bedungan Sekka-Sekka Kabupaten Polewali Mandar Harli A Karim; Mardjani Aliyah
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2018): Agrovital Volume 3, Nomor 2, November 2018
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v3i2.203

Abstract

Tanaman  padi merupakan tanaman penting dan strategis di Indonesia. Kebutuhan pangan khususnya beras mengalami peningkatan setiap tahunnya. Salah satu unsur iklim yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi padi adalah curah hujan. Produktivitas rata-rata tanaman padi berkisar 5,14 t /ha.  Padahal, potensi produktivitas tanaman padi dapat mencapai 10-11 t/ha.  Salah satu penyebabkan rendahnya produktivitas tersebut adalah ketersediaan air khususnya pada musim kemarau. Upaya yang bisa diakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengevaluasi dari optimasi waktu tanam berdasarkan  analisa curah hujan dan ketersediaan air.  Metode yang digunakan adalah metode survei dengan sumber data primer dan data sekunder.  Data primer diperoleh dari observasi langsung di lapangan tentang kegiatan dan penerapan teknik budidaya hingga waktu panen dan pasca panen. Data primer juga diperoleh dari suatu pengukuran curah hujan, tanah, hidrotopografi dan teknis jaringan. Data sekunder diperoleh dari penelusuran kepustakaan berupa buku-buku teks, laporan penelitian, jurnal ilmiah, peta serta internet. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi waktu tanam padi berdasarkan analisa curah hujan dan ketersediaan air pada Bendungan Sekka-Sekka Kabupaten Polewali Mandar. Hasil penelitian Bendungan Sekka-sekka terbagi menjadi 2 jaringan primer yakni  Saluran Induk Maloso Kanan dan Saluran Induk Maloso Kiri. Pembagian air di dilakukan berdasarkan 3 UPTD yakni UPTD Bendung Sekka-Sekka, UPTD Maloso Kanan dan UPTD Maloso Kiri. Penentuan waktu tanam di Wilayah Bendungan Sekka Musim tanam I dimulai pada Bulan Maret  dan Bulan April sedangkan pada musim II dimulai pada Bulan Juli , Agustus dan September.
Respon Pemberian Pupuk Mikrobat Dengan Berat Umbi Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Harli A. Karim; Abd Jamal; Tri Sutrisno
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 1 (2019): Agrovital Volume 4, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v4i1.321

Abstract

Bawang merah merupakan komoditi hortikultura yang tergolong sayuran rempah. Sayuran rempah ini banyak dibutuhkan terutama sebagai pelengkap bumbu masakan guna menambah cita rasa dan kenikmatan masakan. Selain sebagai bumbu masak, bawang merah dapat juga digunakan sebagai obat tradisional yang bermanfaat untuk kesehatan.  Selain berfungsi sebagai bumbu dapur dan penyedap masakan, bawang merah juga bermanfaat bagi kesehatan diantaranya untuk penyembuhan sembelit, mengontrol tekanan darah, menurunkan kolesterol, menurunkan resiko diabetes, mencegah pertumbuhan sel kanker dan mengurangi resiko gangguan hati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial terdiri dari 2  faktor. Faktor pertama yaitu pemberian  Mikrobat dengan 3 taraf yaitu: 0,  10 dan  20 ml/liter air; Faktor kedua adalah berat umbi bawang merah terdiri dari 3 taraf yaitu:  6, 8 dan 10  gram/umbi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Mikrobat dengan dosis 20 lm/liter air memberikan pengaruh baik terhadap parameter panjang daun, jumlah daun, jumlah anakan, berat segar dan berat kering tanaman bawang merah. Penanaman berat umbi  10 gram berpengaruh lebih baik pada jumlah daun, jumlah anakan, berat segar dan berat kering tanaman bawang merah. Interaksi antara pupuk Mikrobat dengan dosis 20 lm/liter air dengan berat umbi ± 6 gram  memberikan pengaruh baik pada parameter panjang daun pada umur 28, 42 dan 56 HST dan juga jumlah daun pada umur 14 dan 42 HST.
Uji berbagai Sistem Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Makmur Makmur; Harli A. Karim; Hasanuddin K; Suryadi Suryadi
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5, No 2 (2020): AGROVITAL : Volume 5, Nomor 2 November 2020
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v5i2.1748

Abstract

Tanaman  padi merupakan tanaman penting dan strategis di Indonesia. Kebutuhan pangan khususnya beras mengalami peningkatan setiap tahunnya. Salah satu unsur iklim yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi padi adalah curah hujan. Produktivitas rata-rata tanaman padi berkisar 5,14 t /ha.  Padahal, potensi produktivitas tanaman padi dapat mencapai 10-11 t/ha.  Salah satu penyebabkan rendahnya produktivitas tersebut adalah sistem tanam yang belum tepat. Upaya yang bisa diakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menguji berbagai sistem tanam yang sering digunakan petan.  Penelitian ini bertujuan untuk menguji berbagai sistem tanam ( SRI, Jajar Legowo 2:1, Hazton, Tegel, Tabela dan Hambur) terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Nepo Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar selama ± 4 bulan dimulai dari  Mei-Juli 2020 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok  yang terdiri dari faktor sistem tanam dengan 6 perlakuan yaitu System Rice Intensification (SRI), Legowo 2:1, Hazton, Tegel, Tanam Benih Langsung dan Hambur. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga ada 18 petak penelitian. Analisis statistik dilakukan dengan uji F pada taraf nyata 5 %. Jika F hitung lebih besar dari F tabel 5 %, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT). Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan vegetatif dan produktif, jumlah gabah isi tiap malai, Panjang malai, jumlah gabah permalai, berat gabah 1000 biji, hasil perpetak dan Hasil per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam tabela menunjukkan rata-rata tinggi tanaman terbaik pada umur 45 HST dan 60 HST. Padi yang ditanam menggunakan legowo menghasilkan produktivitas  13.07 ton/ha. Hasil tersebut merupakan hasil tertinggi diabandingkan dengan sistem tanaman lainnya yaitu tegel (12.60 ton/ha), hazton (12.08 ton/ha), sistem SRI (11.67 ton/ha), tabela (9.91ton/ha) dan hambur (8.56 ton/ha).
Pemberian Mol Nasi Basi dengan Mol Limbah Buah Pepaya dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Terong (Solanum Melogena L.) Amir M; Adel Mariana; Abd Jamal; Harli A. Karim
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 6, No 2 (2021): Agrovital Volume 6, Nomor 2, November 2021
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v6i2.2712

Abstract

Terong merupakan komoditas sayuran hortikultura yang digemari masyarakat dan terong masih memberikan peluang yang cukup baik peluang, pasar yang cukup baik terutama untuk memenuhi permintaan pasar, kemudian secara berangsur-angsur tanaman terung mulai dibudidayakan karena buahnya dapat digunakan untuk bahan makanan sayuran. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemberian Mol Limbah Buah Pepaya dengan Dosis yang berbeda Terhadap Pertumbuhan dan produksi Tanaman Terong ungu. Penilitian ini dilaksanakan, di lahan Fakultas Pertanian Universitas Al-Asy’arih Mandar, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar. Berlangsung dari bulan Agustus sampai bulan Oktober 2018 Penilitian ini dilaksanakan dalam bentuk rancangan acak kelompok (RAK). Pemberian Mol Limbah Buah Pepaya dengan dosis yang berbeda dengan 1 faktor yang terdiri dari 9 tarap. Hasil penilitian menujukan bahwa Pemberian Mol Nasi Basi 20 ml/liter air + Mol Limbah Buah Pepaya dengan dosis 20 ml/litir air (M8) memberikan pengaruh terbaik tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah buah dan bobot buah.
Prospek Kakao Nasional dalam Perspektif Kebijakan Frederik Depparaba; Harli A Karim
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 1 (2018): Agrovital Volume 3, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v3i1.215

Abstract

Perhatian Pemerintah terhadap usahatani kakao cukup besar, hal ini tercermin dengan diselenggarakannya program dan proyek dan didukung sejumlah lembaga penelitian dan lembaga lainnya yang tertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan produksi kakao nasional. Kakao nasional berada pada urutan ke-2 penghasil kakao dunia setelah Pantai Gading, Afika Barat, suatu capaian produksi yang signifikan sebagai penghasil devisa utama dalam ekspor komoditi perkebunan. Meskipun dalam tahun 2018 terdapat penurunan produksi kakao nasional karena berbagai faktor teknis, non teknis, dan produktivitas fluktuatif, namun itu tidak menjadi kendala dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi kakao nasional ke depan, dengan harapan kendala teknis dan non teknis dapat diatasi dengan dukungan berbagai pihak yang terkait dengan industri kakao nasional.
Pengaruh Pupuk Organik Hasil Fermentasi Biogas Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Harli A. Karim; Fitriani Fitriani; Nurhaya Kusmiah; Nihlawati Nihlawati
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Agrovital Volume 4, Nomor 2, November 2019
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v4i2.501

Abstract

Kacang tanah merupakan salah satu jenis tanaman penting di indonesia. Selain memiliki nilai gizi yang cukup tinggi, pemamfaatan kacang tanah sebagai buuk masak atau sebagai bahan baku berbagai industri makanan, minuman dan obat-obatan. Salah satu penyebab rendahnya produkifitas kacang tanah adalah teknik pemupukan yang belum tepat. Pemupukan merupakan salah satu fakor yang mempengaruhi produktifitas tanaman kacang tanah. Salah satu teknologi alternatif yang di kembangkan adalah Biogas, pemanfaatan limbah organik hasil fermentasi biogas kotoran sapi dari hasil biogas sebagai pupuk justu lebih ramah terhadap lingkungan. Penelitian ini di laksanakan di Desa Taan Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju. Yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 sampai dengan bulan Desember 2018. Bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik hasil fermentasi biogas kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah (Arachis hipogaea L). Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 0, 0,5 kg, 1 kg, 1,5 kg, 2 kg biogas setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali terdapat 15 satuan petak percobaan, hasil pengamatan pemberian pupuk dengan dosis 2 kg menunjukan pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, waktu muncul bunga pertama, berat polong basah, berat polong kering, jumlah polong kering dan jumlah polong hampa yang berpengaruh baik dengan rata-rata terendah.
Uji Produktivitas Berbagai Varietas Jagung (Zea mays L.) Hibrida dan Non Hibrida yang Sesuai pada Agroekosistem Kabupaten Polewali Mandar Harli A. Karim; M. Yasin HG; Hasanuddin Kandatong; Hasan Hasan; Hikmahwati Hikmahwati; Fitrianti Fitrianti
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5, No 1 (2020): Agrovital Volume 5, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v5i1.635

Abstract

Jagung merupakan komoditas strategis setelah komoditas padi, yakni selain dikonsumsi sebagai bahan pangan langsung dan pakan ternak, juga digunakan sebagai bahan baku industri lainnya, seperti bahan bakar alternatif (biofuel), polymer, minyak jagung dan lainnya. Permintaan jagung baik untuk industri pangan, pakan, dan kebutuhan industri lainnya dalam beberapa tahun ke depan diproyeksikan akan terus meningkat. Berbagai varietas jagung telah dilepas. Namun demikian masih terdapat varietas jagung yang belum mencapai produktivitas optimum. Salah satunya disebabkan ketidaksesuai ekosistem. Kabupaten Polewali Mandar  merupakan daerah pengembangan jagung. Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pertumbuhan dan Produksi berbagai Varietas Jagung yang Sesuai dengan Agroekosistem Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2019 di Desa Tumpiling Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali mandar Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 7 varietas jagung yaitu, varietas BISI 18, Pertiwi,  OPV Srikandi A. Depu, Anoman 1, Bima 12Q,  URI 3, dan Sukmaraga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji berbagai varietas jagung memberikan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman jagung 2 MST dan berpengaruh nyata 10 MST, umur berbunga, panjang tongkol. BISI 18 dan Pertiwi memberikan hasil terbaik terhadap jumlah daun 8 MST, Pertiwi memberikan pengaruh terbaik terhadap jumlah biji dalam baris namun tidak berbeda nyata dengan BISI 18, Pertiwi memberikan hasil terbaik terhadap berat biji tanaman jagung namun tidak berbeda nyata dengan BISI 18 dan Sukmaraga, Pertiwi memberikan hasil terbaik terhadap produktivitas tanaman jagung namun tidak berbeda nyata dengan BISI 18 dan Sukmaraga.
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN WAKTU PEMBERIAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) Masdar Fatman; Harli A. Karim; Hasanuddin Kandatong; Resky Resky
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 3, No 1 (2021): Peqguruang, Volume 3, No.1, Mei 2021
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.541 KB) | DOI: 10.35329/jp.v3i1.1812

Abstract

Untuk meningkatkan pengetahuan tentang tehnik budidaya suatu tanaman maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor pertumbuhan dan produksi tanaman tersebut. Ada berbagai faktor yang menentukan pertumbuhan dan produksi. Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktifitas tanaman sawi adalah pemberian pupuk kandang ayam dan waktu pemberiannya. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mannababa, Kecamatan Tandukkalua’, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat pada bulan Desember 2020 sampai pada bulan Januarii 2021. Penelitian ini dilaksanan dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam bentuk faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu: Faktor Pertama yaitu pemberian dosis pupuk kandang ayam: (D1) pupuk kandang ayam 1 kg/petak, (D2) pupuk kandang ayam 1,5 kg/petak, (D3) pupuk kandang ayam 2 kg/petak, dan Faktor kedua yaitu waktu pemberian: (W1) 7 hari sebelum tanam, (W2) pada saat penanaman, (W3) 7 hari setelah penanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi antara pemberian pupuk kandang ayam 2 kg/petak dengan waktu pemberian pupuk 7 hari sebelum tanam (D3W1) memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi, ini terlihat pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan berat tanaman. Dosis Pupuk kandang 2 kg/petak (D3) memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi, ini terlihat pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan berat tanaman. Pemberian pupuk kandang 7 hari sebelum tanam (W1) memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi, ini terlihat pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan berat tanaman.
PENGARUH PUPUK MIKROBAT DENGAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) Muhammad Sabri; Harli A Karim; Iinnaninengseh Iinnaninengseh
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 2, No 1 (2020): Peqguruang, Volume 2, No.1, Mei 2020
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.226 KB) | DOI: 10.35329/jp.v2i1.739

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Kasambang, Kecamatan Tapalang, berlangsung bulan Juli 2019 sampai bulan September 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pemberian Pupuk Mikrobat dengan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Panjang. Penelitian ini menggunakan (RAK) yang terdiri dari 2 (dua) faktor yaitu: Faktor pertama adalah pemberian pupuk Mikrobat yang terdiri dari 3  taraf yaitu : kontrol, 20 ml/liter air, 20 ml/liter air. Sedangkan Faktor kedua adalah pemberian pupuk kandang ayam yang terdiri dari tiga taraf yaitu: 50 gr/tanaman, 100 gr/tanaman, 150 gr/tanaman. Sehingga dalam penelitian ini terdapat 9  kombinasi perlakuan masing- masing diulang sebanyak 3 kali,  Jumlah kombinasi perlakuan sebanyak 27 dan setiap kombinasi masing-masing 4 tanaman sehingga jumlah keseluruhan 108 tanaman.  Hasil penelitian sebagai berikut: pemberian Pupuk Mikrobat 20 ml/liter memberikan pengaruh baik pada tinggi tanaman 15, 30 HST, jumlah polong pertanaman, panjang polong dan berat polong. Pemberian pupuk kandang ayam 100 gr/tanaman juga memberikan pengaruh baik pada tinggi tanaman umur 30 HST dan Panjang Polong Pertanaman. Sedangkan Interaksi pupuk Mikrobat dengan pupuk kandang ayam memberikan pengaruh baik padatinggi tanaman 30 HST.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK MUTIARA DAN SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KUBIS BUNGA ( Brassica Oleraceae Var. Botrytis L. ) Korslinggo Korslinggo; Harli A. Karim; Satriani Satriani
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 2, No 1 (2020): Peqguruang, Volume 2, No.1, Mei 2020
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.993 KB) | DOI: 10.35329/jp.v2i1.766

Abstract

Kubis bunga merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi sehingga diusahankan secara meluas di berbagai Negara termasuk petani yang ada di Indonesia. Namun Permintaan dipasaran tidak diimbangi dengan hasil produksi yang ada karna pengetahuan petani terhadap langka budidaya terutama pada pemeliharaan masih kurang. Sehingga perlu diadakan penelitian tentang pengaruh pemberian pupuk NPK mutiara dan sekam padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei sampai pada bulan agustus 2019 di desa penatangan, kecamatan buntu malangka’ kabupaten Mamasa, bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK mutiara dan sekam padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga.Penelitian ini menggunakan RAK dengan pola factorial yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor pertama yaitu penggunaan pupuk NPK mutiara dengan 3 taraf yaitu penggunaan pupuk  NPK mutiara dengan dosis 10 gr/tanaman, 15 gr/tanaman, dan 20 gr/tanaman. Faktor kedua yaitu penggunaan pupuk sekam padi dengan 3 taraf yaitu tanpa penggunaan sekam padi, penggunaan pupuk sekam padi dengan dosis 150 gr/tanaman dan 300 gr/ tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat Interaksi dosis pupuk NPK mutiara dan sekam padi tidak memberikan pengaruh baik pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, waktu terbentuknya bunga, berat tanaman, dan berat bunga pada pertumbuhan dan produksi tanaman kubis bunga. Begitupun pada Penggunaan pupuk NPK mutiara dan sekam padi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap parameter tersebut.