Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH DESAIN MUKA FASHION BATIK TERHADAP KUANTITAS PENJUALAN DI MALANG Kiswandono, Kiswandono; Indriani, Sri; Haryanto, Sony
Jurnal Industri Inovatif Vol 8 No 2 (2018): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan desain muka fashion batik galeri outlet terhadap kuantitas penjualan di Malang dan mencari factor yang paling dominan berpengaruhnya dalam desain muka dan warna dalam kualitas penjualan. Berdasarkan penelitian ini terhadap busana perempuan dan laki untuk produk galeri outlet yang ada di Malang terhadap produk galeri outlet yang selama ini kurang memenuhi target dipasaran. Penelitian dilakukan dengan mengamati desain dan warna pada busana laki dan perempuan produk galeri Batik Malang. Hasil Pengujian Kuantitas Penjualan cara yang digunakan dengan menggunakan kuisoner dengan respoden penduduk kota Malang yang menjadikan konsumen produk tersebut. Dari Analisa yang dilakukan setelah memvariasikan bentuk desain dan warna dapat diketahui bahwa variasi desain dan warna tidak mempunyai pengaruh pada fashion secara signifikan. Dengan melakukan uji regresi dapat diketauhi bentuk dan warna tidak mempengaruhi kualitas penjualann. Dari regresi berganda dapat diketahui variable fashion desain batik yang paling mempengaruhi kuantitas penjualan.
ANALISA PENGARUH KAIN GILINGAN ROKOK KRETEK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK Kiswandono, Kiswandono; Subagyo, Agus
Jurnal Industri Inovatif Vol 7 No 2 (2017): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil dari produk tekstil seperti benang maupun kain telah merambah banyak hal dalam pemanfaatkannya. Salah satunya adalah penggunaan kain cotton 100% sebagai alas giling pada industri pembuatan rokok atau sigaret. Pada pembuatan rokok secara manual (man made), kain giling ini terpasang pada alat giling rokok. Penggunaan pati kentang diharapkan dapat memberi alternatif sebagai salah satu bahan utama dalam penganjian kain giling rokok, karena pada kenyatanya selamaini kebanyakan menggunakan kanji sintetis. Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah menentukan apakah variasi tetal lusi memberi pengaruh terhadap uji kekuatan sobek serta kekuatan tarik dan mulur kain. Selain itu juga mencari variasi tetal lusi terbaik dari keseluruhan pengujian. Analisa data statistic yang digunakan yaitu statistic deskriptif, stastistik inferensial (Anova) serta ujiFtest dan ttest. Adapun sampel yang dipersiapkan yakni kain cotton 100% dengan konstruksi anyaman polos dan variasi besarnya tetal lusi seharga 60, 70 dan 90 per inchi. Dengan menggunakan analisa varians dapat diketahui bahwa variasi tetal lusi memberi pengaruh signifikan terhadap uji kekuatan sobek serta kekuatan Tarik dan mulur kain. Selanjutnya dengan uji Ftest diketahui bahwa data penelitanyang didapatkan kesemuanya data homogen. Bahwa fariasi tetal lusi ketika sebesar 90 merupakan tetal terbaik untuk mendapatkan kain yang lebih kuat, pengujian kekuatan sobek dan kekuatan mulur mendapatkan hasil tertinggi. Dari penelitian ini disarankan menggunakan kain cotton 100% dengan tetal lusi senilai 90 per inchi karena bertambah kuat, durasi pemakain kain giling rokok menjadibertambah lama sehingga meringankan beban biaya produksi .
PENGARUH SETTING FRONT FIXED PLATS XLX DENGAN SILINDER DAN TOTAL DRAFT TERHADAP KETIDAKRATAAN SLIVERDAN JUMLAH NEP/100 SQ Kiswandono, Kiswandono
Jurnal Industri Inovatif Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Benang merupakan  olahan  bahan  baku  serat  yang dihasilkan  melalui  proses  pemintalan.  Benang  yang berkualitas  baik  adalah  benang yang  memiliki  jumlah nep dan ketidakrataan  sliver  yang rendah.  Namun  dari proses  pemintalan,  sering  dihasilkan  benang  dengan  jumlah  nep  dan  ketidakrataan  sliver  yang  tinggi  yang disebabkan karena setting silinder dengan front fixed flats xlx dan total draft yang tidak tepat. Oleh karena itu, dilakukan analisa tentang pengaruh variasi setting front fixed flats xlx dengan silinder dan total draft terhadap jumlah nep/100 SQ dan ketidakrataan sliver pada mesin carding, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sliver yang dihasilkan dari mesin carding. Untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh perubahan  setting  tersebut,  peneliti  menggunakan  metode  eksperimental  dan  diuji  menggunakan  analisa  of variance.  Dari  hasil  penelitian  ini  dapat  disimpulkan,  bahwa  variasi  setting  front  fixed  flats  xlx  pada  mesin carding berpengaruh terhadap jumlah nep/100 SQ dan ketidakrataan sliver, dengan jumlah nep/100 SQ yang paling rendah yaitu sebesar 1,055 terjadi dengan setting front fixed flats xlx dengan silinder 0,1 mm dan total draft 109, dan ketidakrataan sliver yang paling rendah yaitu sebesar 3,865 terjadi dengan setting front fixed flats xlx dengan silinder 0,1 mm dan total draft 109.
Pengaruh Kecepatan Potong, Kecepatan Pemakanan Dan Sudut Potong Utama Terhadap Kekasaran Permukaan Pada Proses Bubut Medium Carbon Steel Gultom, P. I.; Kiswandono
JURNAL FLYWHEEL Vol 11 No 2 (2020): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v11i2.2846

Abstract

Persaingan di industri manufaktur menuntut produk dengan kualitas tinggi dan produktivitas tinggi juga.Parameter pemesinan seperti sudut potong, kecepatan potong dan kecepatan pemakanan menentukan besarnya laju pengerjaan material atau material removal rate (MRR) dari proses bubut. Penentuan parameter pemesinan secara berlebihan justru akan menurunkan produktivitas karena adanya suatu produk yang harus dikerjakan ulang (reworked). Penelitian ini khususnya akan ditekankan pada proses bubut dengan benda kerja medium carbon steel.Permasalahan yang timbul adalah bagaimana menentukan kecepatan potong, kecepatanpemakanan, dan sudut potong utama pada proses bubut dengan benda kerja medium carbon steel yang akan menghasilkankehalusan permukaan hasil bubut pada produk. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa proses bubut baja ST-60 tanpa follower rest, dengan parameter pemesinan sudut potong utama Kr = 45°, kecepatan potong 60,5 m/menit, kecepatan pemakanan 44,66 mm/menit dan pada kedalaman potong 0,2 mm diperoleh nilai kekasaran permukaan 3,72 µm atau tingkat kekasaran N8. Sedangkan untuk parameter pemesinan sudut potong utama Kr = 90°, kecepatan potong 60,5 m/menit, kecepatan pemakanan 22,33 mm/menit dan pada kedalaman potong 0,2 mm diperoleh nilai kekasaran permukaan 3,69 µm atau tingkat kekasaran N8.
Kecepatan Potong, Kecepatan Pemakanan dan Sudut Potong Utama Terhadap Kekasaran Permukaan pada Proses Bubut Medium Carbon Steel Gultom, Peniel Immanuel; Kiswandono
Prosiding SENTIKUIN (Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur) Vol 3 (2020): PROSIDING SENTIKUIN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Competition in the manufacturing industry demands products with high quality and high productivity too. Machining parameters such as cutting angle, cutting speed, and feed speed determine the rate of material works or the rate of material removal (MRR) of the lathe process. Determination of excessive machining parameters will reduce productivity because there is a product that must be reworked. This research will specifically emphasize the lathe process with medium carbon steel workpieces. The problem is how to specify its cutting speed, feed speed, and the primary cutting angle in the lathe process with a medium carbon steel workpiece that will produce a smooth surface of the lathe on the product. The workpiece used in the experiment is ST 60 steel dimensions Ø30 mm x 200 mm with a chuck-tailstock spindle gripping system. The results showed that the ST-60 steel lathe process without followers, with the primary cutting angle machining parameters Kr = 45°, cutting speed 60.5 m /min, feeding speed 44.66 mm/min, and at a depth of cut 0.2 mm obtained surface roughness value 3.72 μm or N8 roughness level. As for the primary cutting angle machining parameters Kr = 90°, cutting speed 60.5 m/min, feeding speed 22.33 mm/min, and at a depth of cut 0.2 mm, the surface roughness value 3.69 μm or N8 roughness level is obtained.
ANALISA REKAYASA NILAI DESAIN STRUKTUR SARUNG UNTUK MEMENUHI SELERA KONSUMEN Kiswandono Kiswandono; Sony Hariyanto
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 9 No 2 (2019): Inovatif Vol. 9 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v9i2.354

Abstract

Dalam meningkatkan mutu hasil produksi kain tenun banyak faktor yang harus di perhatikan agara mempunya kualitas yang baik. Begitu pula hal nya dengan kain sarung selain motif nya desain struktur yang di utamakan, faktor yang harus di perhatikan adalah karakteristik,pemilihan model dan ukuran, mengingat tingkat selera konsumen berbeda-beda. Selera identik dengan keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut.Rekayasa nilai adalah suatu teknik atau metode pengendalian biaya dengan menganalisa nilai terhadap fungsi nya dengan kata lain rekayasa nilai bermaksud menghasilkan suatu yang optimalbagi sejumlah uang yang di keluarkan. Penerapan rekayasa nilai adalah suatu untuk menyelesaikan masalah. Tahap – tahap yang di lakukan dalam rencana kerja penerapan metoder rekayasa nilai terdiri dari 5 tahap yaitu : tahap informasi,tahap kreatif,tahap analisa,tahap pengembangan, dan tahap presentasi. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang di lakukan dengan rekayasa nilai di peroleh 3 alternastif : harga, model,kombinasi warna, estetika dan kualitas bahan. Adapun hasil analisa alternatif desain produk sarung tenun adalah alternatif desain awal yang mempunyai performance terbesar yang di pertimbangkan untuk di produksi dalam jumlah yang besar dengan biaya bahan dan harga jual produk adalah Rp 151.800
PENGARUH DESAIN MUKA FASHION BATIK TERHADAP KUANTITAS PENJUALAN DI MALANG Kiswandono Kiswandono; Sri Indriani; Sony Haryanto
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 8 No 2 (2018): Inovatif Vol. 8 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v8i2.654

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan desain muka fashion batik galeri outlet terhadap kuantitas penjualan di Malang dan mencari factor yang paling dominan berpengaruhnya dalam desain muka dan warna dalam kualitas penjualan. Berdasarkan penelitian ini terhadap busana perempuan dan laki untuk produk galeri outlet yang ada di Malang terhadap produk galeri outlet yang selama ini kurang memenuhi target dipasaran. Penelitian dilakukan dengan mengamati desain dan warna pada busana laki dan perempuan produk galeri Batik Malang. Hasil Pengujian Kuantitas Penjualan cara yang digunakan dengan menggunakan kuisoner dengan respoden penduduk kota Malang yang menjadikan konsumen produk tersebut. Dari Analisa yang dilakukan setelah memvariasikan bentuk desain dan warna dapat diketahui bahwa variasi desain dan warna tidak mempunyai pengaruh pada fashion secara signifikan. Dengan melakukan uji regresi dapat diketauhi bentuk dan warna tidak mempengaruhi kualitas penjualann. Dari regresi berganda dapat diketahui variable fashion desain batik yang paling mempengaruhi kuantitas penjualan.
ANALISA PENGARUH KAIN GILINGAN ROKOK KRETEK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK Kiswandono Kiswandono; Agus Subagyo
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 7 No 2 (2017): Inovatif Vol. 7 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil dari produk tekstil seperti benang maupun kain telah merambah banyak hal dalam pemanfaatkannya. Salah satunya adalah penggunaan kain cotton 100% sebagai alas giling pada industri pembuatan rokok atau sigaret. Pada pembuatan rokok secara manual (man made), kain giling ini terpasang pada alat giling rokok. Penggunaan pati kentang diharapkan dapat memberi alternatif sebagai salah satu bahan utama dalam penganjian kain giling rokok, karena pada kenyatanya selama ini kebanyakan menggunakan kanji sintetis. Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah menentukan apakah variasi tetal lusi memberi pengaruh terhadap uji kekuatan sobek serta kekuatan tarik dan mulur kain. Selain itu juga mencari variasi tetal lusi terbaik dari keseluruhan pengujian. Analisa data statistic yang digunakan yaitu statistic deskriptif, stastistik inferensial (Anova) serta uji Ftest dan ttest. Adapun sampel yang dipersiapkan yakni kain cotton 100% dengan konstruksi anyaman polos dan variasi besarnya tetal lusi seharga 60, 70 dan 90 per inchi. Dengan menggunakan analisa varians dapat diketahui bahwa variasi tetal lusi memberi pengaruh signifikan terhadap uji kekuatan sobek serta kekuatan Tarik dan mulur kain. Selanjutnya dengan uji Ftest diketahui bahwa data penelitan yang didapatkan kesemuanya data homogen. Bahwa fariasi tetal lusi ketika sebesar 90 merupakan tetal terbaik untuk mendapatkan kain yang lebih kuat, pengujian kekuatan sobek dan kekuatan mulur mendapatkan hasil tertinggi. Dari penelitian ini disarankan menggunakan kain cotton 100% dengan tetal lusi senilai 90 per inchi karena bertambah kuat, durasi pemakain kain giling rokok menjadi bertambah lama sehingga meringankan beban biaya produksi
PENGARUH SETTING FRONT FIXED PLATS XLX DENGAN SILINDER DAN TOTAL DRAFT TERHADAP KETIDAKRATAAN SLIVER DAN JUMLAH NEP/100 SQ” Kiswandono Kiswandono
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 6 No 1 (2016): Inovatif Vol. 6 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v6i1.940

Abstract

Benang merupakan olahan bahan baku serat yang dihasilkan melalui proses pemintalan. Benang yang berkualitas baik adalah benang yang memiliki jumlah nep dan ketidakrataan sliver yang rendah. Namun dari proses pemintalan, sering dihasilkan benang dengan jumlah nep dan ketidakrataan sliver yang tinggi yang disebabkan karena setting silinder dengan front fixed flats xlx dan total draft yang tidak tepat. Oleh karena itu, dilakukan analisa tentang pengaruh variasi setting front fixed flats xlx dengan silinder dan total draft terhadap jumlah nep /100 SQ” dan ketidakrataan sliver pada mesin carding, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sliver yang dihasilkan dari mesin carding. Untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh perubahan setting tersebut, peneliti menggunakan metode eksperimental dan diuji menggunakan analisa of variance. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa variasi setting front fixed flats xlx pada mesin carding berpengaruh terhadap jumlah nep/100 SQ” dan ketidakrataan sliver, dengan jumlah nep/100 SQ” yang paling rendah yaitu sebesar 1,055 terjadi dengan setting front fixed flats xlx dengan silinder 0,1 mm dan total draft 109, dan ketidakrataan sliver yang paling rendah yaitu sebesar 3,865 terjadi dengan setting front fixed flats xlx dengan silinder 0,1 mm dan total draft 109.
ANALISA PENGARUH JUMLAH SUB NOZZLE DAN RPM TERHADAP KUALITAS KAIN E – 208 TC PADA MESIN AIR JET LOOM TYPE JALS-T 600 Kiswandono Kiswandono
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 2 No 1 (2012): inovatif Vol. 2 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pabrik tekstil merupakan salah satu industri yang sangat vital di Indonesia untuk kebutuhan sandang, belum memenuhi kualitas produk yang diinginkan. Meskipun kondisi proses produksi bagian – bagian dari mesin yang bisa meningkatkan kualitas kain, salah satunya yaitu jumlah sub nozzle dan Rpm yang dapat meningkatkan kualitas kain. Tujuan penelitian untuk menganalisa pengaruh jumlah sub nozzle dan Rpm terhadap kualitas kain yang ditimbulkan. Dalam penelitian menggunakan metode eksperimental dengan diuji melalui analisa statistik : uji dua varian, uji dua harga rata – rata, analisa faktorial dan korelasi berganda. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa jumlah sub nozzle dan Rpm berpengaruh terhadap kualitas kain di mana kualitas kain terbaik diperoleh dengan jumlah sub nozzle 24 psc dengan Rpm 670 ppm dengan rata – rata cacat 10 point per 21 yard kain, sehingga memperoleh grade AA.