Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Faktor yang Berhubungan Dengan Pencegahan Diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2023 Simahara, Riski Bike; Arbi, Anwar; Ariscasari, Putri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3428

Abstract

Diare adalah buang air besar lebih dari tiga kali per hari pada balita, disertai konsistensi feses yang berubah menjadi cair bisa juga disertai dengan lendir atau darah, berlangsung kurang dari seminggu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pencegahan diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2023. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini seluruh ibu yang memiliki balita sebanyak 1722 ibu di wilayah kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh. Pengambilan sampel sebanyak 95 responden dari 16 desa, menggunakan tehnik Accidental Sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 13 – 20 Juli Tahun 2023 dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Data di analisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square melalui aplikasi software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan 77,9% responden melakukan pencegahan diare, 55,8% responden memiliki pengetahuan yang kurang baik, responden dengan sikap positif 58,9%, sebagian besar ibu balita tidak bekerja 52,6%, hanya 35,8 % ibu balita yang tidak memberikan ASI Ekslusif. Ada hubungan antara pengetahuan (p-value 0,006), sikap (pvalue 0,000), pemberian ASI ekslusif (p-value 0,005). Tidak ada hubungan antara pekerjaan (p-value 0,102) dengan pencegahan diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2023. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk terus memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat agar menghindari segala bentuk faktor terjadinya diare pada balita.Kata kunci: Pencegahan Diare, Pengetahuan, Sikap, Pekerjaan, Pemberian ASI EkslusifDiarrhea is defecation more than three times per day in toddlers, accompanied by a stool consistency that turns liquid and may also be accompanied by mucus or blood, lasting less than a week. The aim of this research is to determine the factors associated with preventing diarrhea in toddlers in the Meuraxa City Health Center Working Area, Banda Aceh City in 2023. This research is descriptive analytical with a cross-sectional approach. The population in this study were all 1722 mothers with toddlers in the working area of the Meuraxa Health Center, Banda Aceh City. Samples were taken of 95 respondents from 16 villages, using the Accidental Sampling technique. The research was conducted on 13 – 20 July 2023 by means of interviews using a questionnaire. Data were analyzed univariately and bivariately using the chi-square test via the SPSS software application. The results showed that 77.9% of respondents were preventing diarrhea, 55.8% of respondents had poor knowledge, 58.9% of respondents had a positive attitude, most of the mothers of toddlers did not work 52.6%, only 35.8% of mothers of toddlers who do not provide exclusive breastfeeding. There is a relationship between knowledge (p-value 0.006), attitude (p-value 0.000), exclusive breastfeeding (p-value 0.005). There is no relationship between work (pvalue 0.102) and preventing diarrhea in toddlers in the working area of the Meuraxa Health Center, Banda Aceh City in 2023. It is recommended that health workers continue to provide education and counseling to the community to avoid all forms of factors causing diarrhea in toddlers.Keywords: Prevention of diarrhea, Knowledge, Attitudes, Occupation, Exclusive Breastfeeding
Hubungan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Status Gizi pada Balita di Pulau Nasi Kabupaten Aceh Besar Bancin, Zahwa Aurellia Lolona; Arbi, Anwar; Septiani, Riza
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 4 No 3 (2024): JUPIN Agustus 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.681

Abstract

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya status gizi pada balita adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Cakupan PHBS yang rendah dapat menyebabkan suatu individu atau keluarga mudah terjangkit penyakit sehingga derajat kesehatan menjadi rendah dan dapat memicu terjadinya masalah gizi. Namun, masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan PHBS dan masih jarang yang datang ke posyandu untuk melakukan  pengecekan kesehatan pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan PHBS dengan                                          status gizi pada balita. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross- sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pengambilan total sampling. Populasi yaitu ibu yang memiliki balita dengan jumlah 80 orang. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah angket, dan wawancara sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam bentuk tabel dan narasi untuk menginterpretasikan hasil data yang diolah. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa status gizi balita kurang 50,0%, normal 32,5% dan lebih 17,5%, memberikan ASI Eksklusif 51,2%, menimbang balita setiap  bulan 31,3%, penggunaan air bersih 23,8%, melakukan CTPS 20%, menggunakan jamban sehat 20% dan merokok didalam rumah 46,3%. Hasil analisis bivariat ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif (p value = 0,014), menimbang balita setiap bulannya (p value = 0,005), penggunaan air bersih (p value = 0,015), CTPS (p value = 0,002) dengan status gizi balita. Tidak ada hubungan   antara jamban sehat (p value = 0,076), tidak merokok didalam rumah (p value = 0,652) dengan status gizi balita. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ibu semakin paham akan pentingnya PHBS untuk meningkatkan derajat kesehatan dan menekan angka terjadinya permasalahan gizi pada balita.
HUBUNGAN GAYA HIDUP (LIFESTYLE) DAN STRES TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI USIA 45-54 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH TAHUN 2023 Hidayani, Halimah; Santi, Tahara Dilla; Arbi, Anwar
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.34951

Abstract

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan darah diastolic > 90 mmHg. Usia 45-54 tahun merupakan kelompok pra lansia dengan vaskularisasi pembuluh darah akan menurun seiring bertambahnya usia maka resiko terkena hipertensi semakin besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan stres terhadap kejadian hipertensi pada laki-laki usia 45-54 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda Aceh Tahun 2023.Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan case control. Sampel dalam penelitian ini adalah 86 responden yang terdiri dari 43 kasus dan 43 kontrol. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2023 sampai 8 januari 2024. Analisa data menggunakan uji chi-square dengan program computer SPSS 25. Berdasarkan hasil univariat responden yang memiliki aktivitas ringan 51,2,%, merokok 60,5%, pola makan kurang 53,5%, dan stres sangat berat sebesar 2,3 %. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan aktivitas fisik  (p = 0,447, OR = 0,843), pola makan (p = 0,272, OR = 0,616)  dengan kejadian hipertensi dan ada hubungan perilaku merokok (p = 0,001,OR = 4,449), dan stres (p = 0,001, OR = 3,550) terhadap kejadian hipertensi pada laki-laki usia 45-54 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda Aceh Tahun 2023.Hasil penelitian menunjukkan bahwa merokok dan stres merupakan salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan hipertensi.