Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pencegahan stunting melalui edukasi gizi dan keterampilan kreasi pangan bergizi kepada ibu balita Fadjri, T Khairul; Mulyani, Nunung Sri; Jamni, Teuku; Junaidi, Junaidi
Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan Vol 5, No 3A (2024): Agustus
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/gikes.v5i3A.1731

Abstract

Background: The Golden Age period of children under five lasts from 0 months since the fetus in the womb until the age of 2 years. During this period, high protein intake is needed for the formation of the child's brain. Protein needs at that age must be met from animal protein, one of which is sourced from fish. One of the strategic alternatives in solving the problem of macro nutrition in toddlers is through nutrition education and assistance to improve the ability and awareness of families in preventing the risk of stunting in toddlers.Objectives: This study aims to improve the understanding and skills of mothers of toddlers in nutritious food processing in an effort to prevent stunting.Methods: This research study was conducted through training on nutritious food creation skills for mothers of toddlers with counseling and practice methods.Results: There was a significant increase in the insights and skills of activity participants regarding nutritious food creations, namely how to make nuggets made from mujair fish, insight into the potential of tilapia in preventing stunting before being given nutrition education in the form of counseling was 20%. Meanwhile, insight into the processing of fish food into nuggets and their mixed ingredients also increased by 40%. A significant increase also occurred in the participants' skills in how to make and create nuggets made from tilapia, these two indicators both increased by 80%.Conclusion: There was a significant increase in the insights and skills of the participants of the activity regarding nutritious food creations on how to make nuggets made from mujair fish.  
Pengaruh media video tentang obesitas terhadap pengetahuan dan sikap remaja Mulyani, Nunung Sri; Nisa, Putri
Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan Vol 5, No 3A (2024): Agustus
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/gikes.v5i3A.1808

Abstract

Background: The incidence of stunting among children under five in Indonesia still exceeds the target set by WHO. Efforts to increase cadress knowledge about stunting by providing health education using video media and e-leaflets. Information conveyed using media will speed up comprehension by 50%.Objectives: This study aims to measure the effect of education through animated video media and e-leaflets on early stunting detection behavior.Methods: This research used a quasi experimental pre-post test design with control group. The research was conducted at the Community Health Center in Bengkulu city from December 2023 to February 2024. The treatment given to the intervention group used an animated video media and to the control group used an e-leaflet media. With a sample of 36 people. Research data was collected during the pre-test and post-test. Data analysis was carried out using the Wilcoxon Signed Rank Test and the Mann Whitney Test.Results: The research results show the influence of animated video media on the knowledge, attitudes and skills of posyandu cadres in early detection of stunting (p-value <0,05).Conclusion: Animated video media and e-leaflets can increase the knowledge, attitudes and skills of posyandu cadres to detect stunting, but with animated video media changes in knowledge, attitudes and skills of posyandu cadres are higher.  
RISK FACTORS AFFECTING URIC ACID LEVELS IN HYPERURISEMIA PATIENTS mulyani, nunung sri
JURNAL RISET GIZI Vol 10, No 1 (2022): Mei (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v10i1.7763

Abstract

Background : The causes of hyperuricemia are divided into 2, namely factors that cannot be controlled and those that can be controlled. Factors that cannot be controlled are age, sex and genetics, while factors that can be controlled are BMI and purine intake. The purpose of this study was to determine the risk factors that affect uric acid levels in hyperuricemia patients in the Muara Satu Health Center Work Area, Lhokseumawe City.Methods : This research is descriptive analytic usingdesign case control. This research was carried out at the Muara Satu Health Center, Lhokseumawe City in February 2021. Age, sex and genetic data were collected using a questionnaire by means of interviews. BMI was collected using weight and TB measurements and purine intake was collected using recall by means of interviews. Data were analyzed using Chi-Squarae .  Results : Most of the hyperuricemia patients were in the early elderly as many as 11 people (52.4%) and 18 women (85.7%). BMI mostly mild overweight as many as 14 people (66.7%) and have a genetic history as many as 12 people (57.1%) with purine intake mostly 18 people (85.7%).Conclusion : There is a significant relationship between genetics and purine intake with uric acid levels and there is no significant relationship between age, gender and BMI with uric acid levels in hyperuricemic patients who are outpatients at the Muara Satu Health Center, Lhokseumawe.Suggestion : It is recommended for people with hyperuricemia to pay attention to the intake of food sources of purines, in order to normalize blood uric acid levels. Key words : Age; Gender; Genetics; BMI; Purine intake
PERSEPSI IBU TENTANG PENGARUH PROGRAM BINA KELUARGA BALITA (BKB) TERHADAP TUMBUH KEMBANG mulyani, nunung sri
JURNAL RISET GIZI Vol 9, No 2 (2021): November (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v9i2.7576

Abstract

Latar Belakang : Program Bina Keluarga Balita (BKB) dirancang untuk melakukan pemantauan dan penangganan permasalahan yang terjadi dimasyarakat. Persepsi ibu terhadap program ini perlu dilakukan penilaian untuk mengetahui bagaimana pemahaman ibu terkait program ini dan cara pemantauan pertumbuhan balita dengan melihat Kartu Menjuju Sehat (KMS) dan perkembangan balita dapat dilihat dari Kartu Kembang Anak (KKA).Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk menilai persepsi ibu tentang pengaruh program Bina Keluarga Balita (BKB) terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita.Metode : Penelitian kuantitatif berdesain crossectional (potong lintang). Pengolahan data menggunakan uji chi-square. Penelitian ini dilakukan pada 45 orang ibu balita, pengambilan sampel ditentukan dengan rumus Lameshow.Hasil : Terdapat hubungan antara persepsi ibu terhadap pertumbuhan dan perke mbangan balita, dilihat dari hasil statistik yang menunjukan nilai p0,05. Dimana hubungan persepsi ibu terhadap pertumbuhan p = 0,007 dan hubungan persepsi ibu terhadap perkembangan nilai p = 0,017.Kesimpulan : Persepsi ibu balita dengan pertumbuhan dan perkembangan balita memiliki hubungan yang saling berkaitan, sehingga persepsi yang bagus akan membuat pertumbuhan dan perkembangan balita lebih baik.Kata Kunci : Bina Keluarga Balita (BKB); persepsi ibu; KKA; KMS
Edukasi gizi tentang pembuatan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan pemanfaatan pangan lokal di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar Fitriyaningsih, Eva; Mulyani, Nunung Sri; Ahmad, Aripin
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 5, No 1 (2023): Maret
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/pade.v5i1.1097

Abstract

Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. Makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi / anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan. Pengenalan makanan dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan pangan disekitar tempat tinggal atau pangan local yang sering dikonsumsi oleh masyarakat atau keluarga. Pemberian edukasi kepada ibu balita sangat berpengaruh terhadap pengetahuan ibu untuk memanfaatkan pangan lokal agar makanan yang diberikan kepada anak dapat bervariasi. Metode yang dilaksanakan dalam pengabmas adalah penyuluhan dan demo masak bahan pangan lokal dalam  pembuatan makanan pendamping ASI. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari yaitu tgl 25 Agustus dan 29 September 2022 di dsa Ateuk Mon Panah Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar. Hasil yang diperolah Pemanfaatan pangan lokal sekitar sudah dilakukan namun informasi pemanfaatan ini  belum merata. Ada peningkatan pemanfaatan pangan lokal setelah diberikan edukasi. Pemanfaatan pangan lokal yang banyak digunakan adalah ubi kayu dan ubi jalar, labu kuning, daun kelor, daun ubi, wortel, ikan mujair dan lele serta pisang dan pepaya. Ada peningkatan pemberian makanan selingan/snack dengan pangan lokal juga ferkuensi pemberiannya.Informsi pemanfaatan pangan lokal ini dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan nilai gizi balita bersumber pangan lokal.
Penguatan percepatan penurunan stunting melalui pemberdayaan remaja peduli stunting Wagustina, Silvia; Arnisam, Arnisam; Mulyani, Nunung Sri; Hadi, Abdul; Fitriyaningsih, Eva
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 6, No 1 (2024): Maret
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/pade.v6i1.1788

Abstract

Angka Kejadian stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Prevalensi stunting di Provinsi Aceh menempati posisi ke lima tertinggi dengan angka 33,2% menempati posisi ke lima tertinggi secara nasional.  Kabupaten Aceh besar merupakan salah lokasi focus stunting dari 13 kabupaten/kota yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk mencegah kejadian stunting ini, intervensi selanjutnya harus melibatkan pada remaja sebagai calon ibu. Keterlibatan remaja dalam upaya mengatasi dan mencegah stunting ini sesuai dengan program Badan Koordinasi Keluarga Beremcana Nasional (BKKBN) dalam bentuk remaja peduli stunting. Remaja peduli stunting ini diberdayakan sebagai konselor bagi remaja sebaya dan ibu yang mempunyai balita. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang stunting dan keterampilan remaja sebagai konselor remaja terkait stunting. Metode pelaksanaan dilakukan dengan pendekatan edukasi melalui pelatihan konseling gizi bagi remaja tentang stunting: pengkajian, perencanaan, intervensi dan evaluasi. Hasil, terjadi peningkatan pengetahuan remaja tentang stunting sebesar 33,3%. kemampuan memberikan konseling kepada remaja sebaya serta ibu yang mempunyai balita dengan menggunakan keterampilan dasar konseling meningkat sebesar 33,3%. Kesimpulan, setelah dilatih, remaja mampu memberikan konseling gizi tentang anemia gizi, KEK dan dampaknya terhadap stunting kepada remaja sebayanya dan kepada ibu balita.   
Deteksi dini kejadian sindrom metabolik melalui penyuluhan gizi, pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) dan pemeriksaan tekanan darah serta kadar gula darah Mulyani, Nunung Sri; Fitriyaningsih, Eva; Wagustina, Silvia; Arnisam, Arnisam
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 5, No 1 (2023): Maret
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/pade.v5i1.1098

Abstract

Sindroma metabolik merupakan kumpulan kelainan metabolik komplek yang muncul sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular serta diabetes mellitus tipe II. Komponen utama sindrom metabolik diantaranya adalah obesitas abdomen, peningkatan kadar glukosa darah (sewaktu dan atau puasa), peningkatan tekanan darah dan dislipidemia. Penyuluhan gizi pada pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai sindrom metabolik yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular. Pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan pada tanggal 19-20 September 2022 di desa Lamrukam kecamatan Peukan Bada Aceh Besar. Peserta pengabmas adalah ibu-ibu yang memiliki resiko sindrom metabolic sebanyak 25 orang. Kegiatan pengabmas terdiri dari pre test untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang sindrom metabolic, pengukuran tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) untuk mengetahui status gizi peserta pengabmas, pemeriksaan tekanan darah, pengukuran gula darah, penyuluhan gizi dan post test. Hasil, status gizi peserta overweight yaitu 12 orang (48%), sedangkan tekanan darah   dan kadar gula darah normal yaitu 18 orang (72%) dan 22 orang (88%). rata-rata pengetahuan peserta sebelum penyuluhan gizi yaitu 36 sedangkan setelah dilakukan penyuluhan gizi rata-rata pengetahuan peserta menjadi 64,8. Hal ini dapat disimpulkan adanya peningkatan pengetahuan peserta sebesar 28,8%. Kesimpulan, penyuluhan pada peserta pengabdian masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat cara deteksi dini kejadian sindrom metabolik.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat Meunasah Krueng Kecamatan Ingin Jaya tentang bahan makanan yang mengandung formalin Hadi, Abdul; Ichsan, Ichsan; Alfridsyah, Alfridsyah; Khazanah, Wiqayatun; Mulyani, Nunung Sri
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 5, No 1 (2023): Maret
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/pade.v5i1.1334

Abstract

Sebagian besar konsumen tidak paham seberapa besar bahaya yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya, mereka tertarik pada bahan makanan seperti ikan dan daging yang tampak segar, berwarna cerah, kenyal, tidak berbau dan murah walaupun sebenarnya bahan makanan tersebut mengandung pengawet berbahaya. Metode : Metoda yang dilakukan di pengabdian masyarakat ini adalah metode penyuluhan tentang bahan makanan yang mengandung Formalin Hasil Kegiatan : Dari hasil perolehan nilai rata-rata pengetahuan dan sikap peserta yang mengikuti pre-test dan posttest terlihat bahwa ada peningkatan pengetahuan peserta sebesar 57,5% yaitu dari 37,5% menjadi 95%. Kemudian, terjadi peningkatan juga terhadap rata-rata sikap peserta sebesar 63,68% yaitu dari 33,04% menjadi 96,72%. Kesimpulan : Penyuluhan yang dilakukan sebanyak dua hari telah dapat menambah wawasan masyarakat serta dapat peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat menjadi lebih baik.