Anggi Lukman Wicaksana
Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengaruh Program Manajemen Perawatan Terhadap Penurunan Tingkat Readmisi Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis Rosyida, Ratna Wirawati; A, Sa'bani Nur; Sari, Ruly Anita; Putra, Muhammad G A; Wicaksana, Anggi Lukman
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurnal kesehatan.v11i2.6525

Abstract

Latar Belakang: PPOK memberikan dampak signifikan terhadap keberlangsungan hidup pasien. Strategi program perawatan perlu diaplikasikan untuk mencegah eksaserbasi akut sehingga dapat menurunkan readmisi pasienTujuan: mencari bukti terkait pengaruh program perawatan terhadap readmisi pada pasien PPOKMetode: Pencarian literatur dengan mencari publikasi artikel 10 tahun terakhir dari database: Science Direct dan Pubmed dengan kata kunci: Chronic Obstructive Pulmonary Disease OR COPD AND care programme AND readmission. Peneliti memilih artikel original dan hasil review dengan kriteria inklusi: teks artikel utuh dan bahasa inggris. Kriteria eksklusi: tidak sesuai dengan rumusan masalah (PICOT), program rehabilitasi, dan seting unit gawat darurat. Peneliti melakukan review dengan mengecek duplikasi, judul, abstrak kemudian membaca artikel keseluruhan. Selanjutnya peneliti melakukan ekstrasi data dari artikel yang dipilih. Pencarian literatur mengikuti panduan PRISMA flowchart.Hasil:Terdapat 3 artikel yang memenuhi kriteria. Hasil temuan didapatkan bahwa program manajemen perawatan PPOK yang komprehensif dan terintegrasi memberikan manfaat dalam menurunkan tingkat readmisi pasien. Program manajemen perawatan yang dimaksud berupa perencanaan kepulangan pasien, kunjungan rumah atau follow-up serta perawatan pasca hospitalisasi. Program ini membutuhkan kerjasama multidisipliner dari perawat, fisioterapis, dokter dan apotekerSimpulan: Program manajemen perawatan yang komprehensif dan terintegrasi perlu dilakukan untuk menurunkan angka readmisi pasien PPOKKata kunci : perawatan, PPOK, program, readmisi
KUALITAS HIDUP PASIEN DENGAN PENYAKIT KARDIOVASKULAR DI YOGYAKARTA Jumayanti, Jumayanti; Wicaksana, Anggi Lukman; Akhmad Budi Sunaryo, Eri Yanuar
Jurnal Kesehatan Vol 13, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v13i1.11096

Abstract

Kualitas hidup merupakan indikator utama bagi penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular mendominasi dan menjadi penyakit utama penyebab kematian di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran kualitas hidup pada pasien dengan penyakit kardiovaskular di Mlati, Yogyakarta. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan pada pasien dengan penyakit kardiovaskular yang berada di wilayah Puskesmas Mlati, Sleman, Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik multistage cluster sampling. Data diambil menggunakan kuesioner Medical Outcome Study 12-Item Short-Form Second-Version (MOS SF-12v2). Analisis data menggunakan tabel distribusi frekuensi terdiri dari rerata, standar deviasi dan frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 107 responden yang berpartisipasi. Jumlah responden per-penyakit, hipertensi (n = 97), stroke (n = 13), gagal jantung (n = 12) dan penyakit jantung koroner (n = 7). Gambaran demografi mayoritas usia ≥ 45 tahun; perempuan (63.6 %), pendidikan terakhir SMP (30.8%), tidak bekerja (66%), pendapatan rendah (78.5%) dan menikah (72.9%). Nilai kualitas hidup pada aspek fisik yaitu 42 ± 9.88 dan 56 ± 9.87 untuk aspek mental. Nilai kualitas hidup pada sub-domain vitality (61.67 ± 10.76) dan general health (35.19 ± 7.31) menduduki nilai tertinggi dan terendah. Skor kualitas hidup lebih tinggi pada domain mental daripada domain fisik.
Pengaruh Program Manajemen Perawatan Terhadap Penurunan Tingkat Readmisi Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis Ratna Wirawati Rosyida; Sa'bani Nur A; Ruly Anita Sari; Muhammad G A Putra; Anggi Lukman Wicaksana
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v11i2.6525

Abstract

Latar Belakang: PPOK memberikan dampak signifikan terhadap keberlangsungan hidup pasien. Strategi program perawatan perlu diaplikasikan untuk mencegah eksaserbasi akut sehingga dapat menurunkan readmisi pasienTujuan: mencari bukti terkait pengaruh program perawatan terhadap readmisi pada pasien PPOKMetode: Pencarian literatur dengan mencari publikasi artikel 10 tahun terakhir dari database: Science Direct dan Pubmed dengan kata kunci: Chronic Obstructive Pulmonary Disease OR COPD AND care programme AND readmission. Peneliti memilih artikel original dan hasil review dengan kriteria inklusi: teks artikel utuh dan bahasa inggris. Kriteria eksklusi: tidak sesuai dengan rumusan masalah (PICOT), program rehabilitasi, dan seting unit gawat darurat. Peneliti melakukan review dengan mengecek duplikasi, judul, abstrak kemudian membaca artikel keseluruhan. Selanjutnya peneliti melakukan ekstrasi data dari artikel yang dipilih. Pencarian literatur mengikuti panduan PRISMA flowchart.Hasil:Terdapat 3 artikel yang memenuhi kriteria. Hasil temuan didapatkan bahwa program manajemen perawatan PPOK yang komprehensif dan terintegrasi memberikan manfaat dalam menurunkan tingkat readmisi pasien. Program manajemen perawatan yang dimaksud berupa perencanaan kepulangan pasien, kunjungan rumah atau follow-up serta perawatan pasca hospitalisasi. Program ini membutuhkan kerjasama multidisipliner dari perawat, fisioterapis, dokter dan apotekerSimpulan: Program manajemen perawatan yang komprehensif dan terintegrasi perlu dilakukan untuk menurunkan angka readmisi pasien PPOKKata kunci : perawatan, PPOK, program, readmisi
KUALITAS HIDUP PASIEN DENGAN PENYAKIT KARDIOVASKULAR DI YOGYAKARTA Jumayanti Jumayanti; Anggi Lukman Wicaksana; Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo
Jurnal Kesehatan Vol 13, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v13i1.11096

Abstract

Kualitas hidup merupakan indikator utama bagi penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular mendominasi dan menjadi penyakit utama penyebab kematian di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran kualitas hidup pada pasien dengan penyakit kardiovaskular di Mlati, Yogyakarta. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan pada pasien dengan penyakit kardiovaskular yang berada di wilayah Puskesmas Mlati, Sleman, Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik multistage cluster sampling. Data diambil menggunakan kuesioner Medical Outcome Study 12-Item Short-Form Second-Version (MOS SF-12v2). Analisis data menggunakan tabel distribusi frekuensi terdiri dari rerata, standar deviasi dan frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 107 responden yang berpartisipasi. Jumlah responden per-penyakit, hipertensi (n = 97), stroke (n = 13), gagal jantung (n = 12) dan penyakit jantung koroner (n = 7). Gambaran demografi mayoritas usia ≥ 45 tahun; perempuan (63.6 %), pendidikan terakhir SMP (30.8%), tidak bekerja (66%), pendapatan rendah (78.5%) dan menikah (72.9%). Nilai kualitas hidup pada aspek fisik yaitu 42 ± 9.88 dan 56 ± 9.87 untuk aspek mental. Nilai kualitas hidup pada sub-domain vitality (61.67 ± 10.76) dan general health (35.19 ± 7.31) menduduki nilai tertinggi dan terendah. Skor kualitas hidup lebih tinggi pada domain mental daripada domain fisik.
Pemanfaatan Teknologi Dalam Mengurangi Readmission Pada Pasien Dengan Gagal Jantung: Systematic Review Cicirosnita Jayadi Idu; Josepha Mariana Tamaela; Anggi Lukman Wicaksana
Jurnal Kesehatan Vol 14, No.1 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v14i1.11442

Abstract

Gagal jantung merupakan penyakit yang membutuhkan regimen pengobatan yang lama dan kompleks. Tingginya tingkat kekambuhan pada pasien dengan gagal jantung menyebabkan kemungkinan lama hari perawatan atau kemungkinan untuk dirawat kembali (readmission) di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemanfaatan teknologi terhadap tingkat readmission pada pasien gagal jantung. Review sistematis digunakan sebagai metode dalam penelitian. Artikel diperoleh dari PubMed, ProQuest, ScienceDirect, dan EBSCO dengan kata kunci pencarian:“Management Technology”, “Heart Failures”, dan “Readmission”. Artikel  yang terbit dalam 10 tahun terkahir dan berbahasa Inggris dilakukan proses review. Selanjutnya, artikel dianalisis menggunakan analisis konten. Terdapat tiga artikel penelitian yang memenuhi kriteria dan mengindikasikan luaran penelitian. Pasien dengan gagal jantung memiliki resiko tinggi untuk dirawat inap kembali (readmission). Upaya pemanfaatan teknologi dalam menurunkan readmission dapat berupa interactive voice response system (IVRS) dengan daily self-management dan clinical monitoring, penggabungan pelatihan telepon perawatan transisi dengan telemonitoring, dan home telemonitoring. Terdapat pengaruh pada readmission 30 hingga 180 hari pada pasien gagal jantung. Inti dari Pemanfaatan teknologi yakni pasien gagal jantung mampu secara mandiri melakukan self-management. Sebagai upaya penurunan readmission pasien gagal jantung, maka perlunya manajemen teknologi interaktif agar pasien dapat memantau kondisinya selama perawatan di rumah.
Manfaat Mobile Phone dalam Intervensi Pasien dengan Ketoasidosis Diabetes: Tinjauan Sistematis Ruly Anita Sari; Ratna Wirawati Rosyida; Muhammad GA Putra; Sa’bani Nur A; Anggi Lukman Wicaksana
Jurnal Kesehatan Vol 14, No.2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v14i2.15024

Abstract

Ketoasidosis diabetes (KAD) merupakan komplikasi akut pada diabetes yang dapat mengakibatkan kematian. Namun tidak banyak kajian yang dilakukan untuk mengetahui upaya intervensi dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Tulisan ini bertujuan untuk mengekplorasi manfaat mobile phone dalam intervensi bagi pasien dengan KAD. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kajian sistematis pada lima database. Kata kunci yang digunakan adalah Diabetic Ketoacidosis AND Mobile Phone AND Adult. Proses pencarian menggunakan panduan dari PRISMA. Hasil seleksi artikel dilanjutnya dengan melakukan telaah kritis untuk menentukan kelayakan artile penelitian. Data diolah secara kualitatif sintesis dan disajikan tabel ekstraksi. Dari total 308 artikel yang masuk, hanya 3 artikel yang memenuhi kriteria. Ketiganya memiliki nilai yang baik sehingga layak dilakukan proses telaah. Ketiga artikel menyajikan informasi yang baik terkait dampak penggunaan mobile phone terhadap kejadian KAD. Pemanfaatan disini meliputi penggunaan text message, konseling, edukasi, dan dukungan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan tatalaksana yang tepat pada kondisi KAD. Hasil dari kajian sistematis ini dapat diketahui bahwa mobile phone memberikan manfaat dalam mendukung pemberian intervensi pada pasien dengan KAD tertutama dalam pengambilan keputusan klinis.
Gambaran Tingkat Risiko Penyakit Kardiovaskular di Wilayah Kerja Puskesmas Mlati Sleman Yogyakarta Vania Elysia Septiani; Anggi Lukman Wicaksana; Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.931 KB) | DOI: 10.22146/jkkk.44259

Abstract

Background: Cardiovascular disease is the cause of global death. A cardiovascular-diseases diagnosed person has a risk for non-lethal and lethal incidents, ranging from heart attack, stroke, and even death.Objective: This research was aimed to obtain an overview of the risk level of cardiovascular-disease in the working area of Mlati Community Health Center Sleman, Yogyakarta.Methods: A cross-sectional research was conducted in the working area of Mlati Community Health Center Sleman, Yogyakarta from September until October 2017. Samples were taken using a multistage cluster sampling technique with the overall subjects of 107 patients. Respondents were patients diagnosed with cardiovascular disease and aged from 40 to 79 years. The research employed WHO/ISH risk prediction chart for Indonesia (South-East Asia Region B). The prediction of cardiovascular risk level was obtained through interview concerning on demographic data, blood pressure, and cholesterol level. The results were analyzed and presented in descriptive and central tendency.Result: Respondents were mostly female patients with an average age of 59,15 (±9,73) years. The level variances of cardiovascular risk in the next ten years were i.e. low-risk 50,47%; moderate risk 13,08%; high risk 14,02%; and very high risk 22,43%.Conclusion: Most respondents have a low risk to experience non-lethal and lethal incidents of cardiovascular events in the next ten years. ABSTRAKLatar Belakang: Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian global. Individu yang terdiagnosa penyakit kardiovaskular memiliki risiko mengalami kejadian non-fatal maupun fatal, mulai dari serangan jantung, strok, dan bahkan kematian.Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tingkat risiko penyakit kardiovaskular di wilayah kerja Puskesmas Mlati, Sleman, Yogyakarta.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mlati Sleman Yogyakarta pada bulan September hingga Oktober 2017. Sampel penelitian diperoleh melalui teknik multistage cluster sampling dengan total subjek penelitian sejumlah 107 orang. Responden penelitian ini yaitu pasien yang terdiagnosis penyakit kardiovaskular dan berusia 40-79 tahun. Tingkat risiko kardiovaskular diukur menggunakan diagram WHO/ISH risk prediction chart wilayah Indonesia (South-East Asia Region B). Data yang diperlukan untuk mengisi diagram prediksi risiko kardiovaskular diperoleh melalui wawancara karakteristik responden, pengukuran tekanan darah dan kolesterol. Hasil penelitian dianalisis dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.Hasil: Responden penelitian didominasi oleh perempuan dengan rata-rata usia responden yaitu 59,15 tahun (±9,73). Tingkat risiko kardiovaskular dalam kurun waktu sepuluh tahun yang akan datang yaitu risiko rendah 50,47%; risiko sedang 13,08%; risiko tinggi 14,02%; dan risiko sangat tinggi 22,43%.Kesimpulan: Mayoritas responden memiliki risiko rendah mengalami kejadian non-fatal dan fatal penyakit kardiovaskular dalam kurun waktu sepuluh tahun yang akan datang.
Penggunaan Smartphone dalam Mengelola Kadar Glukosa Darah dan Glycated Haemoglobin pada Diabetes Melitus Tipe 2: Literatur Review Latifah Nurul Aziza; Anggi Lukman Wicaksana; Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.693 KB) | DOI: 10.22146/jkkk.44297

Abstract

Background: Globally, people with diabetes mellitus are increasing in number, mostly type 2 diabetes mellitus (T2DM). There is a specific diabetes management that could prevent severe complication. This diabetes management could be helped by using smartphone application.Objective: To identify the use of a smartphone application on blood glucose level and glycated haemoglobin management in T2DM.Methods: This study was a literature review. The database used in this study were Pubmed, Science Direct, and Cochrane. The literature inclusion criteria were written in English, published between 2008 and 2018, available in free full text, using T2DM as a sample, using smartphone or mobile phone as intervention, provided blood glucose levels and/or glycated haemoglobin as outcomes, and research paper. Books and seminar results were excluded. The study applied PRISMA guidelines to extract and synthesize data.Results: There were three papers that met the requirements as the result of systematic search. The use of smartphone application supported blood glucose and glycated haemoglobin improvement by reducing their level, from bad to moderate condition. The improvement was happened in the presence of several smartphone applications for diabetes education service, feedback, and self-monitoring.Conclusion: The use smartphone application help in managing blood glucose and glycated haemoglobin levels. Nurse and other healthcare staffs could utilize smartphone to control blood glucose and glycated haemoglobin levels by educating and self-monitoring diabetes patient’s condition. ABSTRAKLatar Belakang: Jumlah penyandang diabetes melitus di seluruh dunia terus mengalami peningkatan dengan mayoritas diabetes melitus tipe 2. Diabetes memerlukan adanya manajemen secara tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi. Pemakaian smartphone, dipercaya dapat membantu pengelolaan diabetes.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui penggunaan smartphone dalam mengelola kadar glukosa darah dan glycated haemoglobin pada penyandang diabetes melitus tipe 2.Metode: Penelitian ini merupakan literature review. Database yang digunakan, yaitu PUBMED, Science Direct, dan Cochrane. Kriteria inklusi literatur meliputi naskah berbahasa Inggris, terbit antara tahun 2008 sampai 2018, tersedia dalam free full text, sampel penelitian adalah penyandang diabetes melitus tipe 2, intervensi berupa penggunaan smartphone atau mobile phone, memiliki luaran kadar glukosa darah dan/atau kadar glycated haemoglobin, dan berupa artikel penelitian. Literatur yang berbentuk buku dan hasil seminar tidak dimasukkan dalam analisis. Penelitian menggunakan panduan PRISMA untuk ekstraksi dan sintesis data.Hasil: Ditemukan hanya ada tiga naskah penelitian yang memenuhi persyaratan berdasarkan pencarian sistematis. Penggunaan smartphone membantu mengelola kadar glukosa darah dan glycated haemoglobin, yaitu dapat membantu menurunkan kadarnya sehingga mengubah dari kategori buruk ke kategori sedang. Perbaikan tersebut terjadi karena adanya aplikasi smartphone dalam bentuk layanan edukasi, umpan balik, dan pemantauan mandiri.Kesimpulan: Penggunaan smartphone membantu mengelola kadar glukosa darah dan glycated haemoglobin. Perawat dan petugas kesehatan dapat memanfaatkan smartphone untuk membantu mengendalikan kadar glukosa darah dan glycated haemoglobin melalui pendidikan dan pemantauan mandiri pada kondisi pasien diabetes.
Pengaruh Aktivitas Fisik terhadap Penurunan Berat Badan dan Tingkat Kolesterol pada Orang dengan Obesitas: Literature Review Aziz Ar Rafiq; Sutono Sutono; Anggi Lukman Wicaksana
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.263 KB) | DOI: 10.22146/jkkk.60362

Abstract

ABSTRACTBackground: Obesity is a complex condition, has many risk factors, but it can be prevented. People with obesity have high cholesterol levels and often have difficulty in losing weight. Moreover, physical exercise has vital role for reducing weight for people with obesity, since physical exercise affects one third of body’s energi expenditure.Objective: To review the effect of physical exercise on weight loss and cholesterol levels in obese people.Methods: Three electronic data sources, namely Scopus, PubMed, and Science Direct were explored for literature search. PICO was used along with few keywords i.e., obesity, physical activity or physical exercise or exercise, weight, and cholesterol. The search was resulted in seven literatures that matched the inclusion criteria, namely published on electronic data sources between 2008 to 2018, quantitative research, using population of people with obesity aged 20-60 years, English language literature and available in full text. The selected literatures were analyzed by descriptive narrative method and data extraction.Results: These literatures consisted of two case study and five randomized-controlled trial method. According to literature review, physical activity influenced weight loss and cholesterol levels. Physical activity was ranging form moderate intensity exercise, walking, aerobic to endurance training programs.Conclusion: Physical exercise influences on weight loss and cholesterol level in people with obesity. Furthermore, it gives positive influence toward body condition, such as improving metabolism, quality of life, self efficacy, and cardiorespiratory fitness.Keywords: cholesterol, obesity, physical activity ABSTRAKLatar belakang: Obesitas merupakan suatu keadaan yang kompleks dan memiliki banyak faktor risiko, tetapi besar kemungkinannya untuk dicegah. Orang dengan obesitas memiliki tingkat kolesterol yang tinggi dan sering mengalami kesulitan dalam menurunkan berat badan. Aktivitas fisik memiliki peran penting bagi orang yang mengalami obesitas untuk menurunkan berat badan, karena satu pertiga pengeluaran energi tubuh dihasilkan melalui aktivitas fisik.Tujuan: Mengulas pengaruh aktivitas fisik terhadap penurunan berat badan dan tingkat kolesterol pada orang dengan obesitas.Metode: Pencarian literatur dilakukan di tiga sumber data elektronik, yaitu Scopus, PubMed, dan Science Direct. Pencarian tersebut menggunakan PICO dengan kata kunci obesity, physical activity atau physical exercise atau exercise, weight dan cholesterol. Dari pencarian tersebut ditemukan 7 literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi, yaitu literatur terbit pada sumber data elektronik dari tahun 2008 hingga 2018, merupakan jenis penelitian kuantitatif, dengan populasi orang obesitas berusia 20-60 tahun, literatur berbahasa Inggris dan tersedia dalam teks lengkap. Literatur terpilih selanjutnya dianalisis dengan metode naratif deskriptif dan dilakukan ekstraksi data.Hasil: Tujuh literatur terpilih terbagi menjadi dua literatur studi kasus dan lima literatur uji acak terkendali. Hasil dari tujuh literatur tersebut yaitu bahwa aktivitas fisik memiliki pengaruh terhadap penurunan berat badan dan tingkat kolesterol. Aktivitas fisik yang dilakukan bervariasi, mulai dari latihan intensitas sedang, jalan kaki, aerobik, hingga program latihan ketahanan.Kesimpulan: Aktivitas fisik memiliki pengaruh terhadap penurunan berat badan dan tingkat kolesterol pada orang dengan obesitas. Aktivitas fisik dapat menimbulkan pengaruh yang baik terhadap tubuh, yaitu memperbaiki metabolisme tubuh, meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan efikasi diri dan meningkatkan kebugaran kardiorespirasi.Kata kunci: aktivitas fisik, kolesterol, obesitas 
Literature Review: Model PRECEDE dapat Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien dengan Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) Lutfiasih Rahmawati; Lusi Anika; Anggi Lukman Wicaksana
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 3 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v12i3.2426

Abstract

One type of cardiovascular disease that often occurs is coronary heart disease. Although the coronary artery bypass grafting (CABG) procedure can help overcome coronary heart disease problems, the post-CABG recovery stage can also lead to an increase in angina symptoms (chest pain), decreased ability to exercise, and mostly in the Quality of dimension life. The purpose of this literature review is to determine the effectiveness of the PRECEDE educational model in reducing depression and improving quality of life in patients with coronary heart disease who have CABG. This idea seems reasonable was carried out by searching through databases in PubMed and ScienceDirect until May 13, 2020, for nursing studies in chronic heart disease patients with CABG. Two articles were found that were suitable for a literature review. Findings from the literature suggest that designing educational interventions according to the PRECEDE model significantly improves all aspects of a patient's quality of life. Providing educational programs with the PRECEDE model can reduce depression in patients with CABG. This PRECEDE educational model can reduce depression and increase QoL in patients with Coronary heart disease who have undergone CABG.