Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Smartphone dan Pemaknaannya Di Kalangan Kaum Muda Karawang: (Studi Kritis Atas Subjektivitas Pengguna Smartphone) Arindawati, Weni Adityasning
Jurnal Ilmu Komunikasi AKRAB Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Komunikasi AKRAB
Publisher : Jurnal Ilmu Komunikasi AKRAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.469 KB)

Abstract

ABSTRACTThe digital age allows anyone to easily access the internet through a smartphoneat any time and place. Young people who consider the phase are still in the process ofcharacter formation, relatively open to changes from the outside tend to be dynamic.The conception of young people who are active, dynamic and sensitive to changes in thisstudy above discussion of young people who use smartphones not only supportscommunication, but also helps other things that can be interpreted in accordance withcultural cooperation that produces new cultural meaning. This study aims to gain anunderstanding of the meaning of smartphones for its users, namely young people inKarawang. This study uses consideration of technological determination that emphasizesthe aspect of subjectivity as smartphone users on the meaning of the communicationtools they mean in their lives.Keywords: Smartphone, Cultural Meaning, Determinism Technology, McLuhan
REPRESENTASI MASKULINITAS PESERTA LAKI-LAKI DALAM TAYANGAN MASTERCHEF INDONESIA SEASON 7 Akbar Raka Parsetya; Weni Adityasning Arindawati; Rastri Kusumaningrum
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 3 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i2.2022.601-612

Abstract

Tayangan televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat luas. Pesan atau nilai yang terkandung dalam sebuah tayangan televisi dapat mempengaruhi penonton baik secara kognitif, afektif maupun konatif. MasterChef Indonesia adalah program televisi yang menghadirkan kompetisi memasak terbesar di Indonesia. Dalam acara ini, memasak tidak lagi menjadi kegiatan yang hanya dilakukan oleh seorang wanita, tetapi laki-laki yang dekat dengan maskulinitas juga dapat berpartisipasi bahkan menjadi juara. Topik maskulinitas dalam lomba memasak menarik perhatian peneliti karena selama ini memasak identik dengan perempuan, bahkan sejak kecil laki-laki ditanamkan bermain sepak bola dan bukan memasak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kode semiotik mengenai maskulinitas pada tataran realitas, tataran representasi dan tataran ideologi. Untuk menjawab penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika John Fiske berdasarkan kode-kode televisi yang terbagi dalam tiga tingkatan yaitu tingkat realitas, tingkat representasi dan tingkat ideologi. Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai maskulinitas yang dapat diamati pada tataran realitas melalui kode penampilan, tata rias, kostum, tutur kata, lingkungan dan perilaku. Pada level representasi, nilai maskulinitas ditampilkan melalui kode kamera, karakter, aksi, konflik, dan dialog. Pada tataran ideologis, nilai maskulinitas direpresentasikan melalui istilah “newman” dimana sosok laki-laki maskulin bersifat lembut, sensitif, ekspresif, tidak pengecut, peduli penampilan dan tidak menggunakan maskulinitas macho, hasil dari penelitian ini menunjukan kebaruan bahwa terdapat maskulinitas pada tayangan MasterChef Indonesia Season 7 setelah diamati dengan semiotika John Fiske.
RASISME DALAM FILM SKIN 2018 DARI PANDANGAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES Rendi Julianto; Siti Nursanti; Weni Adityasning Arindawati
SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi Vol 14, No 2 (2020): SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/s:jk.v14i2.2349

Abstract

Rasisme menjadi permasalahan dunia yang hingga saat ini masih belum bisa diselesaikan. Penyampaian isu-isu rasisme saat ini sudah masuk ke media elektronik, misalnya film. Film dapat mempengaruhi pandangan seseorang melalui pesan-pesan yang mereka sampaikan. Film Skin merupakan salah satu film yang mengangkat isu rasisme terhadap publik baik dari segi rasial maupun agama. Hal itulah yang membuat peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana representasi denotasi, konotasi, dan mitos yang terbentuk mengenai rasisme yang terdapat dalam film Skin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika. Data yang digunakan adalah adegan atau scene rasisme baik secara ras maupun agama, serta studi kepustakaan seperti buku, jurnal, dan skripsi penelitian terdahulu. Data-data tersebut dianalisis menggunakan teori semiotika Roland Barthes melalui dua tahap, yaitu signifikasi tahap pertama yang mengetahui makna denotasi pada scene-scene terpilih, serta signifikasi tahap kedua yang mengetahui makna konotasi pada scene-scene terpilih, selanjutnya pada signifikasi tahap kedua, tanda juga bekerja melalui mitos. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna denotasi yang terdapat dalam film Skin adalah contoh nyata sikap, perilaku, perkataan ataupun tindakan rasisme yang orang kulit hitam, umat muslim, dan junior dapatkan dari kelompok supremasi kulit putih. Selain itu, makna konotasi yang terdapat dalam film Skin adalah orang – orang supremasi kulit putih yang memandang rendah orang kulit hitam, dan muslim sebagai sebuah ancaman dan harus dihabiskan, selain itu sikap diskriminatif mereka terhadap junior. Dan mitos yang terdapat dalam film Skin adalah bagaimana sikap, perilaku, perkataan dan tindakan rasisme tersebut diturunkan dari generasi ke generasi ataupun di wariskan sehingga sikap, perilaku, perilaku, dan tindakan rasisme tersebut masih ada hingga saat ini. ABSTRACT             Racism is a world problem that has yet to be resolved. Presenting issues of racism have now entered electronic media, such as films. Movies can influence a person's views through the messages they convey. Film Skin is one of the films that raises the issue of racism against the public, both from a racial and religious perspective. That is what makes researchers interested in knowing how the representations of denotation, connotation, and myths are formed about racism in the film Skin. This study uses a qualitative method with a semiotic analysis approach. The data used are scenes or scenes of racism both by race and religion, as well as literature studies such as books, journals and previous research theses. These data were analyzed using Roland Barthes' semiotic theory through two stages, namely the first stage of significance knowing the meaning of denotation in the selected scenes, and the second stage of knowing the meaning of connotation in selected scenes, then in the second stage of significance, the sign also working through myths. The results of this study indicate that the denotation meaning contained in the film Skin is a clear example of the attitudes, behavior, words or actions of racism that black people, Muslims, and juniors get from white supremacists. In addition, the connotation contained in the film Skin is that white supremacists look down on black people and Muslims as a threat and must be eliminated, besides their discriminatory attitude towards juniors. And the myth that is contained in the film Skin is how attitudes, behavior, words and actions of racism are passed down from generation to generation or inherited so that attitudes, behaviors, behaviors and acts of racism still exist today.
ANALISIS RESEPSI KHALAYAK TERHADAP MAKNA BODY POSITIVITY PADA INSTAGRAM TARA BASRO Milatishofa Milatishofa; Kusrin Kusrin; Weni Adityasning Arindawati
Linimasa : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 4 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/linimasa.v4i2.4136

Abstract

This study aims to see how the public understands and interprets the application of a body positivity carried out by Tara Basro on March 3, 2020 which is uploaded to her Instagram account. The reason researchers took this topic was because of the controversy that arose first, government agencies labeled it inappropriate. This study used a qualitative approach with Stuart Hall's reception analysis method and data analysis techniques in the form of in-depth interviews. The differences in the background of the informants' religious and cultural norms affect their acceptance. The results of this study, the informants interpreted body positivity of the body carried out by Tara Basro through her Instagram upload in the form of self-appreciation and giving her followers an understanding that everything that is owned by the body must be accepted as it is with gratitude.
Aktivitas Komunikasi Komunitas Pokemon Go Club Karawang Fardiah Oktariani Lubis; Flori Mardiani Lubis; Weni Adityasning Arindawati
Jurnal Politikom Indonesiana Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Politikom Indonesiana
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/jpi.v4i2.3229

Abstract

Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki naluri untuk hidup secara berkelompok. Kelompok  jugaterbentuk karena anggota-anggotanya mempunyai tujuan bersama dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama dan mengenal satu sama lainnya Komunitas merupakan salah satu bentuk dari kelompok, dan di dalam komunitas saling terjadi pertukaran pesan, dan pertukaran pesan tersebut membentuk suatu aktivitas komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas komunikasi dari komunitas pemain game augmented reality Pokemon Go yang berada di Karawang, yaitu Pokemon Go Club Karawang (PCK). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif deskriptif melalui proses wawancara dengan nara sumber, yaitu koordinator-koordinator lapangan dari komunitas PCK, observasi, dan juga studi pustaka. Dari penelitian diperoleh bahwa komunitas PCK melakukan aktivitas komunikasi hampir setiap hari dalam bentuk komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal mendominasi keseharian interaksi diantara anggota-anggotanya, dan sebagian besar interaksi terjadi dengan menggunakan whatsapp. Fitur-fitur dari game Pokemon itu sendiri menghasilkan istilah-istilah khusus yang dipahami bersama maknanya oleh para anggota. Aktivitas komunikasi nonverbal diidentifikasi pada gerakan tangan pemain dan juga atribut-atribut yang menjadi identitas dari komunitas.Kata Kunci: Pokemon Go, Komunikasi Kelompok, Aktivitas Komunikasi
HUBUNGAN ANTARA PEMBERITAAN VAKSINASI COVID-19 DI KOMPAS.COM DENGAN PERILAKU PEMBACANYA UNTUK MELAKUKAN VAKSINASI Muhammad Rizki Maulana; Weni Adityasning Arindawati; Luluatu Nayiroh
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 7 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i7.2022.2437-2443

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan tayangan hubungan pemberitaan perilaku pada media Kompas.com dengan masyarakat. Metode penelitian memanfaatkan paradigma kuantitatif. Sumber data penelitian masyarakat RT 04, RW 07, Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi menemukan 150 responden. Penelitian ini memanfaatkan analisis korelasional untuk melihat signifikan antara terpaan berita Vaksinasi Covid-19 di Kompas.com dengan perilaku pembacanya. Teknik pengambilan sampel menggunakan Probability Sampling dengan Simple Random Sampling dan melakukan penarikan sampel menggunakan tabel Isaac dan Michael dengan tingkat margin error sebesar 5%.Teknik pengumpulan data menggunakan angket, studi Pustaka. Sedangkan Teknik analisis data mengaplikasikan analisis Statistik Inferensial, korelasi Rank Spearman, Uji T, dan Koefisien Determinasi. Hasil penelitian menunjukkan berita mengenai vaksinasi yang dilakukan Kompas.Com mampu memberikan efek kepada para pembaca untuk melakukan vaksinasi, sehingga dengan terbitnya berita tersebut mampu meneguhkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
PEMANFAATAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA INFORMASI PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK (Analisis Deskriptif Terhadap Akun @Alfamartgemabudaya) Navyani Ainul Husnah; Eka Yusuf; Weni Adityasning Arindawati
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 1 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i1.2023.54-63

Abstract

Tingginya tingkat penggunaan internet dan media sosial di Indonesia khususnya para pengguna Instagram yang kini menjadi peringkat kedua sebagai sosial media yang paling banyak digunakan. Perkembangan tersebut dapat menjadi peluang yang baik bagi kemajuan beberapa industri. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang merupakan salah satu perusahaan retail terbesar di Indonesia juga memanfaatkan Instagram sebagai media informasi perusahaannya. Dalam penelitian ini akan membahas mengenai pemanfaatan media sosial Instagram @alfamartgemabudaya sebagai media informasi  PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan media sosial Instagram @alfamartgemabudaya sebagai media informasi  dengan menggunakan teori kekayaan media (Media Richness Theory) yang terdiri dari kesegeraan informasi, keragaman isyarat, variasi bahasa, dan sumber personal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif  dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi partisipan, dokumentasi dan studi literatur.Teknik keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Hasil dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa akun Instagram @alfamartgemabudaya mampu melakukan pemanfaatan media sosial sebagai media informasi dengan baik hal ini dapat dilihat dari kesesuaian pada empat kriteria dalam teori kekayaan media, walaupun demikian masih harus konsisten serta meningkatkan kembali agar semakin baik kedepannya.
Analisis Semiotika Pesan Moral Film Dua Garis Biru karya Gina S. Noer Nadira Hajarani; Rifa Aisa Nabillah; Sella Noviyah Ramadhani; Weni Adityasning Arindawati
Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal (JPRMEDCOM) Vol 4 No 2 (2022): JPRMEDCOM
Publisher : Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal (JPRMEDCOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/jprmedcom.v4i2.8242

Abstract

The film “Dua Garis Biru” is a romantic drama film by Ginatri S. Noer which will be shown in Indonesian cinemas in 2019. It tells of a pair of high school student lovers who have free sex and end in pregnancies outside of marriage, to the importance of the role of parents and the environment in growing up. child flower. This film can open our eyes about the importance of sexual education from an early age, psychology of adolescents & communication between family members. This study uses a qualitative study with technical content analysis. This study will analyze the moral message about early marriage in "Dua Garis Biru" where, the contents of the message contained in this film will be observed, both verbal and nonverbal moral messages. This research uses qualitative descriptive research with research methods that use Charles Sanders Pierce's semiotic analysis with a constructivist paradigm. This method is used in order to help the public to see and interpret the signs of a film, that from the film "Dua Garis Biru" it can be seen what moral messages are obtained through the signs. Keywords: Film, Semiotics, Moral Message, Constructive Paradigm.