Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efektivitas Filter Serpihan Marmer Terhadap Penurunan Kadar Besi, Mangan dan Magnesium pada Air Sumur Gali Maharani, Nine Elissa; Wartini, Wartini
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurkes.v10i1.5486

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas filter serpihan batu marmer dalam penurunan kadar besi, mangan dan magnesium pada air sumur gali di Desa Kaloran Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Sampel diambil dari salah satu air sumur gali penduduk yang memiliki karakteristik berwana kekuningan kecoklatan, berbau besi dan agak amis, serta meninggalkan noda kuning pada bak mandi. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Pada penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan terhadap sampel air. Perlakuan I sebagai kontrol yaitu sampel air tidak diberikan perlakuan filter serpihan batu marmer. Perlakuan II sampel diberikan perlakuan berupa filter batu marmer dengan diameter < 1 mm dan yang ketiga sampel air sumur gali diberikan perlakuan dengan media filter batu marmer dengan diameter ? 1 mm. Hasil dari ketiga jenis perlakuan tersebut kemudian dibandingkan dan dianalisis efektivitas filter batu marmer dalam menurukan kadar besi, mangan dan magnesium dalam air sumur gali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan One Way Anova dengan taraf 5%. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak ada efektivitas filter batu marmer dalam penurunan besi, mangan dan magnesium, dengan nilai p berturut-turut 0,193; 0,930 dan 0,729.
Efektivitas Filter Serpihan Marmer Terhadap Penurunan Kadar Besi, Mangan dan Magnesium pada Air Sumur Gali Nine Elissa Maharani; Wartini Wartini
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v10i1.5486

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas filter serpihan batu marmer dalam penurunan kadar besi, mangan dan magnesium pada air sumur gali di Desa Kaloran Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Sampel diambil dari salah satu air sumur gali penduduk yang memiliki karakteristik berwana kekuningan kecoklatan, berbau besi dan agak amis, serta meninggalkan noda kuning pada bak mandi. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Pada penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan terhadap sampel air. Perlakuan I sebagai kontrol yaitu sampel air tidak diberikan perlakuan filter serpihan batu marmer. Perlakuan II sampel diberikan perlakuan berupa filter batu marmer dengan diameter 1 mm dan yang ketiga sampel air sumur gali diberikan perlakuan dengan media filter batu marmer dengan diameter ≥ 1 mm. Hasil dari ketiga jenis perlakuan tersebut kemudian dibandingkan dan dianalisis efektivitas filter batu marmer dalam menurukan kadar besi, mangan dan magnesium dalam air sumur gali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan One Way Anova dengan taraf 5%. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak ada efektivitas filter batu marmer dalam penurunan besi, mangan dan magnesium, dengan nilai p berturut-turut 0,193; 0,930 dan 0,729.
PENGARUH HOUSE INDEX DAN MAYA INDEX TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO MENGGUNAKAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) Nine Elissa Maharani; Pranichayudha Rohsulina
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 14 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v14i2.10461

Abstract

Dengue fever is an important public health problem in indonesia, in the year 2014 the number of death due to dengue fever in Indonesia 903 people from 99499 cases. Sukoharjo district is one of the bloody endemic distrric in central java. In eradicating dengue fever, the larva survey used is a visual method using the entomology indicator, the house index and maya index. This study aims to determine the effect of house index and maya index on the incidence of dengue fever in Grogol district of Sukoharjo using geographic information system (GIS). The research method used is an analytical survey wuth cross sectional approach. The result of the study showed a maya index effect on the incidence of dengue fever in Grogol district of Sukoharjo (p value 0,00), there is no effect of house index on the incidence of dengue fever in Grogol District of Sukoharjo (p value 0,87).
HUBUNGAN HYGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN DENGAN ANGKA KUMAN MAKANAN JAJANAN SEKITAR SMA NEGERI 3 WONOGIRI Nine Elissa Maharani
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah merupakan tempat berkumpulnya peserta didik dan warga sekolah dalamkegiatan proses belajar mengajar, dengan demikian kondisi sekolah yang tidak sehatdapat berpengaruh terhadap kesehatan peserta didik. Makanan jajanan yang disajikanharus memenuhi syarat kesehatan. Banyak infeksi yang dapat ditularkan melaluipenjamah makanan jajanan, antara lain Staphylococcus aureus ditularkan melalui hidungdan tenggorokan, kuman Clostridium perfringens, Streptococcus, Salmonella dapatditularkan melalui kulit. Oleh karena itu penjamah makanan jajanan harus selalu dalamkeadaan bersih dan sehat.Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan hygiene sanitasi penjamah makanandengan angka kuman makanan jajanan di sekitar SMA Negeri 3 Wonogiri.Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dimana variabelbebas hygiene sanitasi penjamah dengan angka kuman diukur dalam satu waktu. Sanitasipenjamah diukur menggunakan kuesioner sedangkan angka kuman diukur dengan pengambilan sampel makanan minuman jajanan kemudian dianalisis di laboratoriumkesehatan Sukoharjo.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara hygienesanitasi penjamah makanan dengan angka kuman makanan jajanan di sekitar SMA Negeri3 Wonogiri (p vaule 0,295 > 0,05). Kata Kunci : hygiene sanitasi penjamah, angka kuman, makanan/minuman jajanan
Kampanye Pelayanan Kesehatan Berbasis Komunitas Sebagai Upaya Self-Care Pencegahan Covid-19: Sebuah Edukasi Protokol Kesehatan Dewi Puspito Sari; Nine Elissa Maharani; Nur Aini; Wartini Wartini; Hanifah Dina Aulia
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.13 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.14

Abstract

Latar belakang: Pencegahan menjadi salah satu kunci keberhasilan transmisi virus corona dan variannya. Masyarakat saat ini mengalami dampak negatif dari pandemi Covid-19 seperti stres, beban kerja berlebih dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan diri. Self-care adalah pilihan yang efektif untuk meminimalisir dampak negatif Pandemi. Desa Ketitang, Nogosari, Boyolali merupakan Desa dengan resiko tingkat penularan Covid-19 sangat rendah, diperlukan upaya dan inovasi dalam mempertahanankan kondisi tersebut melalui upaya self-care dengan edukasi protokol kesehatan melalui kampanye pelayanan kesehatan berbasis komunitas. Tujuan: Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah agar masyarakat dapat melakukan upaya self-care sehingga dapat mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan individu dalam keadaan sehat dan sakit secara mandiri. Metode: Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam 3 tahap, tahapan pertama sosialisasi, edukasi dan kampanye pelayanan kesehatan kepada anggota Forum Kesehatan Desa (FKD) secara daring yang diukur keberhasilannya dari tingkat pemahaman terhadap materi dengan menggunakan instrumen berbasis Google Form, tahap kedua pembentukan program kegiatan terkait dengan upaya self-care dengan indikator terbentuknya program dan tahapan ketiga program dilaksanakan oleh masyarakat selama ±3bulan, kegiatan pendampingan, monitoring dan evaluasi kegiatan pada individu dan masyarakat. Hasil: Terjadi peningkatan pemahaman peserta sebesar 42,11%, terbentuk program kegiatan yang diberi nama Gotong Royong dimana kegiatan sosialisasi self-care disampaikan oleh anggota FKD kepada masyarakat dan mendampingi selama kegiatan. Kesimpulan: Anggota FKD dan masyarakat dapat memahami self-care dan melakukan secara mandiri melalui program Gotong royong pencegahan Covid-19 dan pendampingan oleh anggota FKD. Diharapkan peningkatan peran Puskesmas untuk memperkenalkan self- care dan manfaatnya kepada kader kesehatan dan masyarakat. Kata kunci: Self – care, Covid-19, Kampanye kesehatan, Preventif dan promotif, Desa Ketitang __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Prevention is the key to the successful transmission of the coronavirus and its variants. The pandemic has a negative impact on society such as stress, excessive workload, and lack of understanding of personal health. Self-care is an option to minimize the negative impact of the pandemic. Ketitang Village, Nogosari, Boyolali is a village with a low risk of Covid-19 transmission, efforts and innovation are needed to maintain this condition through self-care with health protocol education and community-based health service campaigns. Objective: so that people make efforts to self-care independently so that they can maintain their life, health, and well-being. Methods: The activity is carried out in 3 stages, the first stage is socialization, education, and health service campaigns to members of the Village Health Forum (FKD) online. program for ±3 months, mentoring, monitoring, and evaluation of activities. Results: There was an increase in participants' understanding by 42,11%, an activity program was formed under the name Gotong Royong which included self-care socialization activities delivered by FKD members to the community along with mentoring. Conclusion: FKD members and the community can understand self-care and do it independently through the Covid-19 prevention mutual cooperation program and assistance by FKD members. It is hoped that the role of the Puskesmas will increase to introduce self-care to health cadres and the community. Keywords: Self–care, Covid-19, Health campaign, Preventive and promotive, Ketitang Village