Dewi Puspito Sari
Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19 DI KABUPATEN SUKOHARJO, JAWA TENGAH Akhmad Azmiardi; Dewi Puspito Sari
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 9 No 3 (2020): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v9i3.511

Abstract

Background: Covid-19 is an emerging infectious disease that poses a significant threat to public health. Preventive measures play an important role in reducing infection rates and controlling the spread of disease Objective: This study aimed to determine factors influence Covid-19 prevention behavior in Sukoharjo. Methods: This was a cross-sectional study conducted in Sukoharjo, Central Java in April 2020. A total of 246 research subjects were obtained using simple random sampling. The dependent variable in this study was the prevention behavior. The independent variables in this study were age, education, occupation, income, knowledge, and attitudes. The data was obtained using online questionnaire and analyzed using multiple logistic regression Results: The were 226 people (91.87%) using face mask, 199 people (80.89%) regularly washing their hands and 130 people (52.85%) practice social distancing. Education >high school (OR= 3.69; 95%CI= 1.42-9.56; p= 0.007), Income >1.8 million/month (OR= 2.90; 95%CI= 1.29-6.52; p= 0.010). High knowledge (OR= 2.25; 95%CI= 1.04-4.83; p= 0.037) and a positive attitude (OR= 5.18; 95%CI= 2.36-11.37; p <0.001) were increased preventive behavior.. Conclusion: higher education, income level, knowledge, and positive attitude are increase Covid-19 prevention behavior.
Efektivitas Program Jogo Tonggo dalam Upaya Pengendalian Covid-19 Dewi Puspito Sari; Ratih Mar'atu Sholihah
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kasus Covid-19 mengalami peningkatan di Jawa Tengah dan berdampak pada bidang kesehatan, ekonomi, sosial, pendidikan dan pariwisata. Kabupaten Sukoharjo mengalami kejadian peningkatan kasus Covid-19 khususnya di Kecamatan Mojolaban. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengeluarkan Instruksi Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pemberdayaan Masyarakat Dalam Percepatan Penanganan COVID-19 Di Tingkat Rukun Warga (RW) Melalui Pembentukan Satuan Tugas (SATGAS) Jogo Tonggo. Program Jogo Tonggo sebagai konsep community empowerment yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaannya bertujuan untuk membentuk kesadaran bersama, ketaatan masyarakat Jawa Tengah pada imbauan negara, serta solidaritas sosial di antara warga masyarakat. Artikel ini merupakan hasil penelitian kualitatif pendekatan deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder dari Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo dan survey pendahuluan, kemudian data primer berupa Hasil indept interview mengenai implementasi program Jogo Tonggo. Teknik sampling menggunakan tekhnik Purposive Sampling sedangkan metode analisis data menggunakan tekhnik reduction, data display dan conclusion drawing/verification, sedangkan untuk mempermudah keakuratan sebuah data yang diperoleh melaui wawancara dan observasi dengan tekhnik Triangulasi. Hasil penelitian mengungkapkan Program Jogo Tonggo terkesan terlambat dalam upaya penanganan Covid-19 karena sebelumnya telah ada dibentuk Satgas Covid-19.
Evaluasi Surveilans Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Pudakpayung Semarang Tahun 2018 Dewi Puspito Sari1
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Berkala (JIKeMB) - Mei 2020
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v2i1.813

Abstract

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang mudah menular disebabkan oleh virus dengue hingga menyebabkan kematian. Tingginya kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Semarang memberikan dampak buruk dan kerugian secara sosial dan ekonomi diantaranya kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga, dan berkurangnya usia harapan penduduk. Puskesmas Pudakpayung adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Semarang yang menyelenggarakan pembangunan kesehatan dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan Pemerintah melalui pemberian pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat dimana wilayah kerja Puskesmas Pudakpayung termasuk daerah endemis penyakit DBD. Berbagai upaya telah dilakukan Puskesmas Pudakpayung untuk mengendalikan penyakit Demam Berdarah Dengue salah satu penanggulangannya dengan Surveilans Epidemiologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi Surveilans Epidemiologi Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Pudakpayung Semarang Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan rancangan studi evaluasi dengan informan berjumlah 4 orang. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara terstruktur dan observasi. Simpulan dari penelitian ini adalah masih kurangnya tenaga pengelola program Surveilans Epidemiologi, kurangnya alokasi dana program surveilans epidemiologi Demam Berdarah Dengue, kurangnya kendaraan dinas, ketidakrapian administrasi, pembaharuan informasi Demam Berdarah Dengue belum dilakukan, pengumpulan data, kelengkapan dan ketepatan data sudah melebihi 80% dan laporan secara vertikal maupun horizontal telah dilaksanakan secara rutin. 
Pendidikan Kesehatan Berpengaruh terhadap Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat tentang Demam Berdarah Dengue Dewi Puspito Sari; Puji Rahayu
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 3 (2021): Juli 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i3.1540

Abstract

Demam Berdarah Dengue atau DBD merupakan masalah kesehatan masyarakat disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang mengalami peningkatan jumlah kasus dalam 3 tahun terakhir di Kecamatan Gemolong. Pendidikan kesehatan merupakan aspek penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD karena dapat memberikan pengetahuan masyarakat untuk terjadi perubahan perilaku dan terbentuknya tindakan seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang DBD Dusun Sendang Sampir Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan rancangan One-Group Pretest-Postest, dilaksanakan pada bulan Mei-Juli dengan populasi 150 KK, sampel yang digunakan 60 KK dengan teknik sempel random sampling. Variabel bebas adalah media pendidikan kesehatan, variabel terikat adalah tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan DBD. Kuisioner penelitian melalui uji validitas dan reliabilitas yang bertujuan untuk menganalisis instrument pertanyaan pengetahuan dan perilaku. Hasil uji validitas terhadap 20 item pertanyaan menunjukkan semua pertanyaan dinyatakan valid dengan nilai korelasi lebih besar dari 0,361. Hasil uji reliabilitas item pertanyaan pengetahuan dan perilaku menunjukkan nilai Alpha Chronbach > 0,60, maka instrument yang diuji dapat dinyatakan reliabel atau konsisten. Uji statistik menggunakan wilcoxon dengan koefisien α ≥ 0,05. Hasil uji statistik wilcoxon pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahaun reponden didapat hasil p value 0,000 < 0,05 dengan ini Ha diterima, jadi ada pengaruh pendidikan kesehatan bahaya DBD terhadap pengetahuan responden. Hasil uji statistik wilcoxon pengaruh pendidikan kesehatan bahaya DBD terhadap perilaku pencegahan DBD didapat hasil p value 0,000 < 0,05 dengan ini Ha diterima, jadi ada perngaruh pendidikan kesehatan DBD terhadap perilaku pencegahan DBD.
Kampanye Pelayanan Kesehatan Berbasis Komunitas Sebagai Upaya Self-Care Pencegahan Covid-19: Sebuah Edukasi Protokol Kesehatan Dewi Puspito Sari; Nine Elissa Maharani; Nur Aini; Wartini Wartini; Hanifah Dina Aulia
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.13 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.14

Abstract

Latar belakang: Pencegahan menjadi salah satu kunci keberhasilan transmisi virus corona dan variannya. Masyarakat saat ini mengalami dampak negatif dari pandemi Covid-19 seperti stres, beban kerja berlebih dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan diri. Self-care adalah pilihan yang efektif untuk meminimalisir dampak negatif Pandemi. Desa Ketitang, Nogosari, Boyolali merupakan Desa dengan resiko tingkat penularan Covid-19 sangat rendah, diperlukan upaya dan inovasi dalam mempertahanankan kondisi tersebut melalui upaya self-care dengan edukasi protokol kesehatan melalui kampanye pelayanan kesehatan berbasis komunitas. Tujuan: Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah agar masyarakat dapat melakukan upaya self-care sehingga dapat mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan individu dalam keadaan sehat dan sakit secara mandiri. Metode: Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam 3 tahap, tahapan pertama sosialisasi, edukasi dan kampanye pelayanan kesehatan kepada anggota Forum Kesehatan Desa (FKD) secara daring yang diukur keberhasilannya dari tingkat pemahaman terhadap materi dengan menggunakan instrumen berbasis Google Form, tahap kedua pembentukan program kegiatan terkait dengan upaya self-care dengan indikator terbentuknya program dan tahapan ketiga program dilaksanakan oleh masyarakat selama ±3bulan, kegiatan pendampingan, monitoring dan evaluasi kegiatan pada individu dan masyarakat. Hasil: Terjadi peningkatan pemahaman peserta sebesar 42,11%, terbentuk program kegiatan yang diberi nama Gotong Royong dimana kegiatan sosialisasi self-care disampaikan oleh anggota FKD kepada masyarakat dan mendampingi selama kegiatan. Kesimpulan: Anggota FKD dan masyarakat dapat memahami self-care dan melakukan secara mandiri melalui program Gotong royong pencegahan Covid-19 dan pendampingan oleh anggota FKD. Diharapkan peningkatan peran Puskesmas untuk memperkenalkan self- care dan manfaatnya kepada kader kesehatan dan masyarakat. Kata kunci: Self – care, Covid-19, Kampanye kesehatan, Preventif dan promotif, Desa Ketitang __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Prevention is the key to the successful transmission of the coronavirus and its variants. The pandemic has a negative impact on society such as stress, excessive workload, and lack of understanding of personal health. Self-care is an option to minimize the negative impact of the pandemic. Ketitang Village, Nogosari, Boyolali is a village with a low risk of Covid-19 transmission, efforts and innovation are needed to maintain this condition through self-care with health protocol education and community-based health service campaigns. Objective: so that people make efforts to self-care independently so that they can maintain their life, health, and well-being. Methods: The activity is carried out in 3 stages, the first stage is socialization, education, and health service campaigns to members of the Village Health Forum (FKD) online. program for ±3 months, mentoring, monitoring, and evaluation of activities. Results: There was an increase in participants' understanding by 42,11%, an activity program was formed under the name Gotong Royong which included self-care socialization activities delivered by FKD members to the community along with mentoring. Conclusion: FKD members and the community can understand self-care and do it independently through the Covid-19 prevention mutual cooperation program and assistance by FKD members. It is hoped that the role of the Puskesmas will increase to introduce self-care to health cadres and the community. Keywords: Self–care, Covid-19, Health campaign, Preventive and promotive, Ketitang Village
RELATIONSHIP OF SANITATION AND BEHAVIOR OF FOOD HANDLERS WITH ESCHERICHIA COLI CONTAMINATION IN SNACK FOOD IN THE PRINGGONDANI FIELD WONOGIRI Nine Elissa Maharani; Dewi Puspito Sari; , Ananda Putri Permatasari
JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG) Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Kesmas dan Gizi (JKG)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jkg.v5i1.1235

Abstract

Sanitasi dan perilaku penjamah makanan merupakan salah hal yang berperan dalam pentingnya mengolah makanan yang aman dan sehat. Prosedur menjaga kerbersihan makanan merupakan perilaku bersih untuk mencegah kontaminasi pada makanan yang ditangani mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkatan dan penyajian. Bakteri Escherichia coli merupakan indikator utama kontaminasi pada makanan yang dapat berdampak pada gangguan kesehatan jika makanan tersebut dikonsumsi oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi dan perilaku penjamah makanan dengan kontaminasi Escherichia coli pada makanan jajanan di Wilayah Lapangan Pringgondani Wonogiri. Jenis penelitian ini adalah Observasional Analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasinya seluruh pedagang makanan jajanan dilapangan Pringgondani Wonogiri sebanyak 25. Sampel dalam penelitian ini adalah pedagang dan sampel makanan jajanannya sebanyak 25. Teknik sampling menggunakan total sampling sehingga jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar checklist. Analisis data dengan Uji Chi-square dengan nilai ? =0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67% pedagang tidak memenuhi syarat sanitasi makanan dan sebanyak 76% pedagang makanan jajanan tidak memenuhi syarat perilaku penjamah makanan. Hasil analisis bivariat menunjukkan p value= 0,007 dan koefisien kontingensi 0,477,sehingga ada hubungan antara sanitasi makanan dengan Kontaminasi bakteri Escherichia coli dengan tingkat keeratannya cukup kuat. Hasil uji Chi-square p value 0,003 dan koefisien kontingensi 0,505. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku penjamah makanan dengan kontaminasi Bakteri Escherichia coli dengan tingkat keeratan hubungan cukup kuat. Disarankan para pedagang untuk menutup makanannya, menggunakan celemek, menggunakan penutup kepala, menggunakan sarung tangan dan masker, serta mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melayani pembeli. Dinas Kesehatan harus rutin melakukan inspeksi sanitasi makanan.