Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

The Indigenous Muslim Minority Group In Ma’undai (Keo) of Central Flores: Between the House of Islam and the House of Culture Philipus Tule
Antropologi Indonesia No 56 (1998): Jurnal Antropologi Indonesia
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

"...[...] However, the previous studies, except for those recent studies by Fox (1984), Gomang (1993), and Barnes (1995/1996), have no great anthropological value. This paper will illustrate the struggle of the indigenous Muslims in Keo of Central Flores (NTT) to answer the quest of how to maintain their multiple self-identities both as Muslims and as indigenous people who are committed to a particular local culture. Their notion of Dar al-Islam (House of Islam) as a part of their Muslim way of life and their appreciation of the local culture expressed through the notion of a house (House of Culture), as represented by Muslim community of Ma'undai in Keo, will be the main focus of my study, with particular reference to the concept of 'house-based society' as expressed through their cult-houses or ritual houses and social organization."
House-posts and the Baskets: Social Organisation of ‘Udi Worowatu People, Eastern Keo of Central Flores Philipus Tule
Antropologi Indonesia No 57 (1998): Jurnal Antropologi Indonesia
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas masalah organisasi sosial masyarakat adat desa 'Udu Worowatu,suku bangsa Keo di Kabupaten Ngada, Flores Tengah. Keunikan masyarakat ini terlihat dari sistem penataan stratifikasi sosialnya yang merujuk pada tiang rumah adat (deke) dan jenis keranjang adat (wati, gata, mboda) yang lazim digunakan untuk menghitung berat sumbangan wajib berupa nasi atau jagung pada saat penyelenggaraan suatu upacara adat. Setiap individuatau kelomppok telah memahami status masing-masing, baik sebagai pemangku tiang depan atau belakang, tiang timur atau barat, keranjang kecil (wati), keranjang menengah (gata) atau pun keranjang besar (mboda). Rujukan pada tiang (deke) dan keranjang (wati, gata)itu menyiratkan pula tatanan sosial setiap individu atau kelompok, baik sebagai pemimpin adat atau anggota biasa. Sistem pemerintahan desa yang secara seragam diterapkan di seluruh Indonesia berdasarkan UU no. 5 1979 dengan segala perangkatnya, merupakan suatu bentuk pelecehan terhadap khasanah adat dan budaya lokal. Pemilihan dan pengangkatan perangkat pemerintahan desa yang tidak mempertimbangkan tatanan sosial adat itu telah memarjinalisasikan para pemimpin adat. Hal itu merupakan penerapan sistem sibernetik yang akhirnya bermuara pada kepemimpinan tanpa wibawa, tetapi yang memerintah secara otoriter, dan yang dapat menyebabkan kegagalan pelbagai proyek pembangunan.
Religious Conflicts and a Culture of Tolerance: Paving the Way for Reconciliation in Indonesia Philipus Tule
Antropologi Indonesia No 63 (2000): Jurnal Antropologi Indonesia
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia yang berideologi Pancasila, dikenal sebagai suatu bangsa yang toleran meski memiliki aneka sukubangsa, budaya dan agama. Akhir-akhir ini, isu dan realitas konflik antaragama dan antarsukubangsa semakin merebak. Simbol-simbol keagamaan acapkali dimanipulasi oleh kelompok-kelompok tertentu. Manipulasi semacam itu yang melahirkan konflik-konflik agama turut menantang khasanah budaya Indonesia yang toleran, yang telah sekian lama diakui dan dijunjung tinggi. Semangat toleransi itu di antaranya dibangun diatas landasan ideologi nasional Pancasila dan khasanah budaya lokal seperti pela gandong dari Ambon atau budaya rumah adat dari Flores. Dalam artikel ini penulis berargumentasi bahwa manipulasi simbol-simbol agama tidak akan pernah dapat menyelesaikan konflik-konflik agama dan sukubangsa yang terjadi, baik di Ambon maupun tempat-tempat lain diIndonesia. Bertolak dari teori bandul toleransi antaragama (pendulum swing theory of religious tolerance), penulis berargumentasi bahwa pendekatan budaya sebagaimana dikaji dalam studi kasus tentang 'budaya rumah adat Keo' dari Flores Tengah dan peristiwa Kupang (1998) dapat menjadi acuan untuk belajar dari pengalaman. Lebih lanjut, otonomi agama,baik di tingkat institusi maupun personal, merupakan suatu kondisi mutlak untuk mempertahankan Indonesia sebagai suatu negara kesatuan. Agama tanpa otonomi, dan bahkan yang secara sengaja dipolitisasi oleh sejumlah elite politik dan kelompok-kelompok fanatik, akan secara mudah menyulut terjadinya konflik-konflik agama. Pemerintah Indonesia, pemimpin-pemimpin agama dan para penganut aneka agama seyogianya menyatakan rasa 'sesal dan tobat', bila mereka ingin membuka jalan ke arah rekonsiliai dan melanjutkan kehidupan yang harmonis sebagai suatu negara kesatuan.
Pengaruh Budaya Organisasi, Dukungan Manajemen dan Kesiapan Pengajar terhadap Penerapan E-Learning pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Self Efficacy sebagai Variabel Mediasi Nurul Khasanah; M.E. Perseveranda; Jou Sewa Adrianus; Philipus Tule; Gaudensius Djuang
Jurnal Ilmu Manajemen Terapan Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Manajemen Terapan (November - Desember 2022)
Publisher : Dinasti Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/jimt.v4i2.1306

Abstract

Kajian ini bermaksud guna mencari tahu gambaran pelaksanaan e-learning, self efficacy, budaya organisasi, dukungan manajemen, dan kesiapan pengajar, serta agar bisa mengetahui signifikansi budaya organisasi, dukungan manajemen maupun kesiapan pengajar secara individual dalam memengaruhi self efficacy. Kajian ini pun bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh self efficacy, budaya organisasi, dukungan manajemen, dan kesiapan pengajar secara parsial terhadap pelaksanaan e-learning, serta tujuan terakhir untuk mengetahui signifikansi self efficacy dalam memediasi budaya organisasi, dukungan manajemen maupun kesiapan pengajar terhadap pelaksanaan e-learning yang memengaruhi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Metode kajian ini, yaitu penelitian survei mempergunakan analisis (path analysis). Hasil uji statistik budaya organisasi dalam memengaruhi self efficacy yang memperjelas jika nilai uji t adalah 7,164 bernilai signifikansi sejumlah 0,000 (<0,05), dukungan manajemen memengaruhi self efficacy memperlihatkan jika nilai uji t, yaitu 2,685 bernilai signifikansi sejumlah 0,007 (<0,05), pengaruh kesiapan pengajar terhadap self efficacy menunjukkan bahwa nilai uji t adalah 2.329 bernilai signifikansi sejumlah 0,020 (<0,05), pengaruh self efficacy terhadap penerapan e-learning memperlihatkan jika nilai uji t adalah 2.161 bernilai signifikansi sejumlah 0,020 (<0,05), budaya organisasi memengaruhi implementasi e-learning memperlihatkan jika nilai uji t, yaitu 2.056 bernilai signifikansi sejumlah 0,040 (<0,05), pengaruh dukungan manajemen terhadap penerapan e-learning memperlihatkan jika nilai uji t adalah 3.168 bernilai signifikansi sejumlah 0,002 (<0,05), pengaruh kesiapan pengajar terhadap penerapan e-learning menunjukkan bahwa nilai uji t adalah 2.560 dengan nilai signifikansi sejumlah 0,011 (<0,05). Hasil hitungan itu memperjelas jika budaya organisasi, dukungan manajemen dan kesiapan pengajar memengaruhi positif maupun penting bagi penerpan e-learning melalui self efficacy.
Analisis Kinerja Rumah Sakit Santo Antonius Jopu DI Ende Nusatenggara Timur dengan Metode Balanced Scorecard dan Swot Maria Goretti Aran; Philipus Tule; Gaudensius Djuang; Henny A. Manafe
Jurnal Ilmu Manajemen Terapan Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Ilmu Manajemen Terapan (Januari - Februari 2023)
Publisher : Dinasti Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/jimt.v4i3.1405

Abstract

In managing a hospital, it is better to carry out a balanced performance evaluation, namely financial and non-financial. Evaluation like this can be done using the balanced score card and SWOT procedures. The balanced scorecard method supports efforts to realize the hospital's vision, mission, and strategy with long-term goals based on four perspectives, including financial, customer, internal business process, and learning and growth perspectives so that achievements from each perspective can be obtained in an integrated manner. The conclusions obtained in this study are that the financial perspective through effectiveness ratios shows ineffective results, the customer perspective through combined analysis of the results of surveys, interviews and observations, customer satisfaction is quite good, while assessing market share, consumer acquisition, consumer retention and consumer profitability not good and evidenced by a decrease in the number of old and new patients in the last three years (2019 - 2021).
Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Mutasi Terhadap Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belu Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Herminus Bou; Philipus Tule; Agapitus H Kaluge; Stanis Man; Yulius Yasinto; Anggraeny Paridy
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Desember 2022 - Mei 2023)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v4i1.1435

Abstract

Abstract: The purpose of writing this study is 1) An overview of education levels, transfers, work motivation, and ASN performance at the Belu Regency Satpolpp Office. 2) Level of education, mutation, and work motivation in influencing the performance of ASN at the Belu District Satpolpp Office. 3) The level of education and transfers in influencing ASN work motivation at the Belu District Satpolpp Office. 4) The level of education in influencing ASN performance at the Belu Regency Satpolpp Office through work motivation which is an intervening variable. 5) Movements affect ASN performance at the Belu Regency Satpolpp Office through work motivation which is an intervening variable. Furthermore, the research data was processed and analyzed using descriptive and inferential statistics. The results of the descriptive statistical analysis make it clear if the level of education, mutation, work motivation, and performance are in a good category. The results of the F test and t-test show if the level of education and transfers affect the performance of ASN Satpolpp Belu Regency. Then, work motivation without directly affecting the performance of ASN in the Belu Regency Satpolpp Office. The level of education has an indirect effect on performance through work motivation which is an intervening variable in the inferential statistical analysis which is not significant; including mutations do not have a significant impact on performance through work motivation which is the intervening variable. Abstrak: Penulisan kajian ini bermaksud guna: 1) Gambaran perihal tingkat pendidikan, mutasi, motivasi kerja maupun kinerja ASN pada Kantor Satpolpp Kabupaten Belu. 2) Tingkat pendidikan, mutasi, motivasi kerja dalam memengaruhi kinerja ASN di Kantor Satpolpp Kabupaten Belu. 3) Tingkat pendidikan dan mutasi dalam memengaruhi motivasi kerja ASN di Kantor Satpolpp Kabupaten Belu. 4) Tingkat pendidikan dalam memengaruhi kinerja ASN di Kantor Satpolpp Kabupaten Belu melalui motivasi kerja yang menjadi variabel intervening. 5) Mutasi memengaruhi kinerja ASN di Kantor Satpolpp Kabupaten Belu melalui motivasi kerja yang menjadi variabel intervening. Selanjutnya, data peneliti diolah dan analisis mempergunakan statistik deskiriptif maupun inferensial. Hasil analisis statistik deskriptif memperjelas bila tingkat pendidikan, mutasi, motivasi kerja, kinerja tergolong berkategori baik. Hasil uji F maupun uji t memoerlihatkan bila tingkat pendidikan dan mutasi memengaruhi kinerja ASN Kantor Satpolpp Kabupaten Belu. Kemudian, motivasi kerja tanpa memengaruhi secara langsung kepada kinerja ASN Kantor Satpolpp Kabupaten Belu. Tingkat pendidikan memengaruhi tidak langsung bagi kinerja melalui motivasi kerja yang menjadi variabel intervening dalam analisis statistik inferensial tidak signifikan; termasuk mutasi tidak memengaruhi bermakna bagi kinerja melalui motivasi kerja yang menjadi variabel intervening.
Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Regulasi dan Sarana Prasarana terhadap Kinerja Perawat dengan Burnout Syndrome sebagai Variabel Intervening di Masa Pandemi Covid–19 pada Rumah Sakit St. Carolus Borromeus Kupang Indra Pramanasari; Dominikus Minggu Mere; Henny A. Manafe; Philipus Tule; Rere Paulina Bibiana
Jurnal Ilmu Manajemen Terapan Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Ilmu Manajemen Terapan (Maret - April 2023)
Publisher : Dinasti Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jimt.v4i4.1508

Abstract

Artikel ini peneliti tulis dengan maksud guna mencari tahu gambaran perihal kompetensi SDM, regulasi, sarana prasarana, burnout syndrome, dan kinerja perawat pada RS. St. Carolus Borromeus Data dikumpulkan dari 74 Pegawai sebagai responden dengan membagikan kuesioner kepada mereka dan observasi. Selanjutnya, peneliti mengolah data mempergunakan statistik deskriptif maupun inferensial. Hasil statistik deskriptif memperjelas kategori sangat baik, gambaran sarana prasarana tergolong dalam kategori baik, gambaran burnout syndrome tergolong dalam kategori kurang baik, dan gambaran kinerja perawat Rumah Sakit St. Carolus Borromeus Kupang tergolong dalam kategori baik. Hasil uji F dan uji t memperjelas jika kompetensi SDM memberi pengaruh penting kepada kinerja perawat RS. St. Carolus Boromeus.
Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Organizational Citizenship Behavior Pegawai Smk Santo Aloisius Ruteng Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Yohanes Suryadi; Philipus Tule; Simon Sia Niha
Cakrawala Repositori IMWI Vol. 6 No. 3 (2023): Cakrawala Repositori IMWI
Publisher : Institut Manajemen Wiyata Indonesia & Asosiasi Peneliti Manajemen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52851/cakrawala.v6i3.342

Abstract

Abstract: Tesis ini berjudul “Analisis faktor-faktor yang memengaruhi Organizational Citizenship Behavior pegawai SMK Santo Aloisius Ruteng dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening”, dengan tujuan untuk menganalisis: 1) persepsi responden tentang OCB(Y2), motivasi kerja (Y1), komitmen organisasi (X1), kepribadian pegawai (X2), kepercayaan pada pimpinan (X3) dan budaya organisasi (X4); 2) pengaruh variabel X1,X2,X3,X4,Y1 terhadap Y2; 3) pengaruh variabel X1,X2,X3,X4 terhadap Y1; 4) pengaruh tidak langsung variabel X1,X2,X3,X4 terhadap Y2 melalui Y1. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, mengukur OCB pegawai pada lembaga pendidikan. Jumlah responden 55 orang seluruhnya pegawai SMK Santo Aloisius Ruteng. Metode pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara. Alat analisis menggunakan software SmartPLS 3. Hasil dari penelitian: (1) Persepsi responden tentang 6 variabel penelitian seluruhnya pada skala baik; (2) variabel komitmen organisasi, kepercayaan pada pimpinan, dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel OCB. Hasil menunjukkan original sample masing-masing 0,381; 0,172; 0,340. Ketiga variabel t value >1,96, P value < 0,05; Kepribadian pegawai dan budaya organisasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap OCB; (3) budaya organisasi dan kepercayaan pada pimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Hasil menunjukkan original sample masing-masing 0,563 dan 0,388; t value kedua variabel > 1,96, P Value < 0,05; (4) Motivasi kerja berhasil memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap OCB yang dtunjukkan dengan t value >1,96, P value <0.05. Motivasi kerja tidak berhasil memediasi pengaruh komitmen organiasi, terhadap OCB dengan hasil original sample (-0,023) demikian pula kepercayaan pada pimpinan dan kepribadian pegawai tidak berhasil dimediasi oleh motivasi kerja ditunjukkan masing-masing P- value 0,141 dan 0,666 > 0,05. Dari hasil penelitian ini disarankan untuk manajemen pengelola sekolah: 1) membuat divisi penelitian dan pengembangan khusus OCB; 2) mengadakan hubungan kerja dengan pegawai yang lebih harmonis berorientasi pada profesionalitas; 3) mempertahankan budaya organisasi yang sudah berjalan. Sedangkan untuk peneliti selanjutnya 1) Menggunakan pengukuruan dan teknik analisis yang lain; 2). Melakukan penelitian pada objek yang lebih luas; 3) Menganalisis lebih lanjut faktor – faktor yang memengaruhi OCB pada jumlah sample yang lebih besar
The effect of employee placement, work motivation and work environment on employee performance with job satisfaction as an intervening variable Ros Hayati Rosna; Philipus Tule; Simon Sia Niha; Henny A. Manafe
Jurnal Mantik Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus: Manajemen, Teknologi Informatika dan Komunikasi (Mantik)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/mantik.v7i2.4021

Abstract

At the Higher Education Service Institution Region XV Kupang, the purpose of this study was to determine and evaluate the employee performance and the function of job satisfaction as an intervening variable among the factors that influence it. The sampling technique consisted of a census of 57 Higher Education Service Institution Region XV Kupang employee respondents. This form of research falls under the category of Quantitative research, uses primary and secondary data, and employs descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis for data analysis. The results of inferential statistical testing indicate that Employee Placement, Work Motivation, and Work Environment have a significant effect on employee Job Satisfaction; that employee Job Satisfaction has a significant effect on employee performance; and that employee Job Satisfaction mediates the effect of Employee Placement, Work Motivation, and Work Environment on employee performance at the Higher Education Service Institution Region XV Kupang.Employee Job Satisfaction is influenced by variables other than Employee Placement, Work Motivation, and Work Environment to the extent of 88.1%. Employee Placement, Work Motivation, Work Environment, and Job Satisfaction influence Employee Performance by 93.8%, while the remaining 6.2% is influenced by variables not included in this model.
Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pns Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Wilhem Marselinus Unun Fernandez Akoli; Philipus Tule; Jou Sewa Adrianus; Stanis Man; Gaudensius Djuang
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 5 No. 2 (2024): Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ)
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/msej.v5i2.5473

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kompetensi, penempatan pegawai, komitmen organisasi dan kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk mengetahui signifikansi pengaruh kompetensi, penempatan kerja dan komitmen organisasi secara parsial terhadap kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta untuk mengetahui signifikansi pengaruh kompetensi, penempatan kerja dan komitmen organisasi secara simultan terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan hasil sangat setuju baik variabel kinerja pegawai, kompetensi, penempatan kerja dan komitmen organisasi. Hasil analisis penenlitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan baik secara parsial maupun secara simultan.