Abstrak: Kompetensi kecantikan menjadi bagian dari kurikulum sekolah SMP Terbuka Cakung I yang berinduk pada SMP Negeri 138, Jakarta Timur. Adanya Pandemi COVID-19 merubah media pembelajaran yang digunakan dalam Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) dari tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dengan terbatasnya kepemilikan smartpone pada siswi maka pembelajaran online diputuskan menggunakan WhatsApp group. Tujuan pengabdian yaitu mengajarkan pengetahuan perawatan Rambut pada peserta didik di SMP Terbuka Cakung I yang berinduk pada SMP Negeri 138 Jakarta. Kegiatan ini dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun mulai tahun 2019-2021. Tahun 2019 dilakukan pembelajaran tatap muka dan tahun 2020 metode belajar berupa diskusi melalui WhatsApps grup, membaca modul kecantikan, praktek di rumah masing-masing, dan evaluasi melalui tes tertulis. Hasil kegiatan pengabdian tahun 2020, dari 10 orang yang mengerjakan test, 50% dapat mengerjakan test tertulis dengan nilai di atas 70, sisanya di bawah nilai 70 sehingga bertambah pengetahuan siswi tentang perawatan rambut untuk jenis kulit kepala normal, berminyak dan kering serta kelainan kulit kepala. Abstract: Beauty competence is part of the curriculum for the Cakung I Open Middle School, which is based on SMP Negeri 138, East Jakarta. The existence of the COVID-19 pandemic has changed the learning media used in Community Service (P2M) from face-to-face to Distance Learning. With limited smartphone ownership for students, online learning was decided to use the WhatsApp group. The purpose of this activity is to teach knowledge of haircare to students at Cakung I Open Middle School, which is based on SMP Negeri 138 Jakarta. This activity is carried out over three years starting from 2019-2021. In 2019 face-to-face learning was carried out and in 2020 the learning method was in the form of discussion through group WhatsApps, reading beauty modules, practicing at home, and evaluating through questionnaires. The results of the community service activities in 2020, there are 10 people took the test and 50% were able to do a written test with a score above 70, the rest were below 70 so that students' knowledge about hair care for normal, dry, oily scalp types increased and scalp disorders.Â