Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Science Education in the Family Environment with the Experimental Method of Facial Cosmetics Plant Fertilization in the Covid-19 Pandemic Era Nursetiawati, S.; Josua, D. P.; Atmanto, D.; Oktaviani, F.; Fardani, A. L.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol 9, No 4 (2020): December 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpii.v9i4.26563

Abstract

The physical and non-physical family environment is one of the most critical factors in student learning outcomes. This research was assessed using a mixed-method descriptive qualitative and quantitative method to see how the family environment, both physical and non-physical, with experimental science learning was conducted on 60 Junior High School students. The requirements of the respondents in this study were 30 open school students and 30 non-open school students. The results showed that: (a) family involvement motivates students when conducting experiments; (b) the feasibility of the physical environment of the family allows students to complete the experiment of making simple liquid fertilizers to the application of these fertilizers to cosmetic plants, (c) students can complete the experiment by giving directions to the online method because of the high involvement family in the learning process. Other studies state that the family environment in the form of parents ‘expectations of students’ future careers in science is the main reason for high family participation in the experimental process to provide maximum student experimental results. In conclusion, the family’s physical and non-physical environment dramatically determines and encourages students to optimize experimental science learning methods so that science education applied during the Covid-19 pandemic by studying at home can be continued and carried out experimentally. The New Normal Education Model through online and non-online methods for science learning can still be done at home, with the involvement of the family’s physical and non-physical environments that support students to complete experiment-based science learning projects. Independent learning in junior high school students can also be done by providing direct control between educators and the students’ non-physical environment, namely parents, to remain motivated.
Status Sosioekonomi dan Lingkungan Keluarga Pada Perilaku Altruistik Remaja Perkotaan Dian Pertiwi Josua; Sitti Nursetiawati
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 11, No 1 (2019): ANALITIKA JUNI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/analitika.v11i1.2277

Abstract

Perilaku altruistik adalah bentuk perilaku prososial yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis status sosial ekonomi dengan dua indikator berupa status sosial ekonomi objektif dan status sosial ekonomi subjektif dengan dimensi kelas sosial terhadap lingkungan keluarga, dan perilaku altruistik remaja perkotaan. Responden dalam penelitian ini adalah 71 remaja di wilayah Jakarta. Pengumpulan data menggunakan tiga instrumen; untuk variabel status sosial-ekonomi dikonstruk berdasarkan dua indikator, yaitu objektif dan subjektif, untuk variabel lingkungan keluarga yang dimodifikasi dari Family Environtment Scale, dan variabel perilaku altruistik yang diukur dengan Altruistic Personality Scale. Hasil analisis Partial Least Square menyatakan bahwa lingkungan keluarga mempengaruhi perilaku altruistik remaja perkotaan. Status sosioekonomi objektif tidak mempengaruhi perilaku altruistik. Sebaliknya, status sosioekonomi subjektif ditemukan berpengaruh terhadap perilaku altruistik remaja perkotaan.
ANALISIS MANAJEMEN WAKTU PADA IBU BEKERJA Preista Agiani; Sitti Nursetiawati; Metty Muhariyati
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol 2 No 1 (2015): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Family Welfare Education Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.793 KB) | DOI: 10.21009/JKKP.021.05

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen waktu pada ibu bekerja terutama dalam membagi waktu antara pekerjaan rumah tangga dengan pekerjaan publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang wanita yang bekerja sebagai guru SMP Negeri di Kecamatan Cibinong. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan metode deskriptif dan teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan member check. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen waktu pada ibu bekerja yang berprofesi sebagai guru SMP Negeri di Kecamatan Cibinong sudah cukup baik. Kegiatan ibu bekerja pada hari senin hingga minggu dapat disimpulkan rata-rata per-24 jam untuk pekerjaan rumah tangga (domestik) persentasenya sebesar 22 persen yaitu 5,28 jam, pekerjaan publik (guru) persentasenya 31 persen yaitu 7,44 jam, waktu luang persentasenya sebesar 12 persen yaitu 2,88 jam, dan pekerjaan/kebutuhan pribadi persentasenya sebesar 35 persen yaitu 8,4 jam.Kata kunci: manajemen waktu, ibu bekerja, guru AbstractThis study aims to analyze time management of working mothers, especially in dividing her time between housework with public employment. The method used in this research is descriptive method. Informants in this study amounted to 7 persons, namely women who worked as a teacher in the district of Cibinong Junior High School. Data collection techniques used were interviews, observation and documentation. Data were analyzed with descriptive methods and techniques of data validity checking using the member check. The results showed that the time management in working mother who works as a junior high school teacher in the district of Cibinong is good enough. Activity mother worked on Monday through Sunday can be summed average per-24 hours to housework (domestic) percentage of 22 percent (5.28 hours), public employment (as a teacher) the percentage is 31 percent (7.44 hours), free time percentage of 12 percent (2.88 hours), and work/personal needs percentage of 35 percent (8.4 hours).Keywords: management time, mother worked, teachers
HUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN AYAH DENGAN PEMBENTUKAN KARAKTER PADA REMAJA Widya Lestari; Sitti Nursetiawati; Vera Utami GP
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol 2 No 1 (2015): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Family Welfare Education Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.682 KB) | DOI: 10.21009/JKKP.021.06

Abstract

AbstrakPenelitian itu bertujuan untuk mencari hubungan antara keterlibatan ayah dengan pembentukan karakter pada remaja. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik sampling cluster random sampling. Sampel penelitian ini bejumlah 169 remaja. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket yang dikembangkan berdasarkan Teori Fox and Bruce (2001) dan Kemendikbud (2011). Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan dan searah antara keterlibatan ayah dengan karakter anak dengan indeks korelasi sebesar 0.442.Kata kunci: keterlibatan ayah, karakter, pembentukan karakter. AbstractThe research is aimed to find relationship between the father involvement with the formation of character in adolescents The research was conducted in Junior High School 2 Bogor City. Quantitative research methods was used in this research with cluster of random sampling. There are 169 respondent as a sample. The questionnaire was developed based on Fox and Bruce Theory (2001) dan Ministry of Education (2011). Reserch found that there are a significant correlation between the father involvement with the character behaviour of a adolescents (0.442 correlation coefficient)Keywords: father involvement, formation of character.
HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN (TODDLER) Yuli Mitayani; Nur Rizka T; Sitti Nursetiawati
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol 2 No 1 (2015): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Family Welfare Education Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.732 KB) | DOI: 10.21009/JKKP.021.09

Abstract

Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara Stimulasi Ibu dengan Perkembangan Motorik Kasar khususnya pada anak usia 2-3 tahun (toddler). Penelitian dilakukan di wilayah Kelurahan Larangan Selatan, Kota Tangerang, selama bulan April 2015 hingga Juni 2015. Metode penelitian menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 24 – 36 bulan di wilayah Kelurahan Larangan Selatan, Kota Tangerang dan aktif membawa anaknya ke Posyandu dengan pengasuhan ibu sepenuhnya. Sampel penelitian berjumlah 136 responden. Hasil uji normalitas data berdistribusi normal. Hasil uji linieritas adalah linier. Hasil uji hipotesis yaitu uji keberartian regresi adalah signifikan. Koefisien korelasi Product Moment dari Pearson menghasilkan rxy = 0,9747. Hasil hipotesis pada penelitian dan uji mengenai hubungan diperoleh bahwa terdapat hubungan yang positif antara stimulasi ibu dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia 2-3 tahun (toddler) di wilayah Kelurahan Larangan Selatan, Kota Tangerang. Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 95% menunjukkan besarnya pengaruh perkembangan motorik kasar pada anak yang dipengaruhi oleh stimulasi dari ibu.Kata kunci: Stimulasi Ibu, Perkembangan, Motorik Kasar. AbstractThe research aims to find out and analyze the relations between maternal stimulation and development of gross motor, especially at children ages 2-3 years (toddler). Research done in the area of the village of Larangan Selatan, during of April 2015 until June 2015. Research methods using method survey approach a quantitative correlation. The population of this research are all mothers who have children ages 24-36 months in the territory of the village Larangan Selatan, Tangerang city and active to bringing her son to Posyandu with the nurturing mother completely. Sample research amounted to 136 respondents. Test result data to Gaussian normality. Test result linieritas is linear. The results of the test hypothesis that is a test of regression is significant. The correlation coefficients of Pearson Product Moment produces rxy= 0,9747. The results of hypothesis in research and test about the relationship is obtained that there is a positive relations between maternal stimulation and development of gross motor at children ages 2-3 years (toddler) in the territory of the village Larangan Selatan, Tangerang city. The determination coefficient obtained 95% indicate the magnitude of the influence of the development of gross motor at children affected by stimulation of the motherKeywords: maternal stimulation, development, gross motor.
Perbedaan Manajemen Stres pada Remaja dengan Kepribadian Introvert dan Ekstrovert di SMAN 68 Jakarta Kurnia Baktiyar; Uswatun Hasanah; Sitti Nursetiawati
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol 3 No 1 (2016): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Family Welfare Education Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.251 KB) | DOI: 10.21009/JKKP.031.01

Abstract

Remaja perlu manajemen stres yang baik untuk menghindari berbagai dampak negatif. Manajemen stres yang baik membuat remaja mampu menjaga diri mereka dari perbuatan negative dari stres yang dialaminya dan mencari jalan keluar yang positif untuk mengatasi masalahnya. Manajemen stres yang baik dipengaruhi oleh kepribadian. Kepribadian remaja dapat digolongkan menjadi kepribadian ekstrovert dan introvert. Tipe-tipe kepribadian yang berbeda akan memberi gambaran mengenai manajemen stres yang berbeda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan manajemen stres pada remaja dengan kepribadian introvert dan ekstrovert di SMAN 68 Jakarta. Penelitian dilaksanakan di Jakarta pada bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian menggunakan metode kuantitatif survei dan pendekatan komparatif. Populasi penelitian ini adalah siswa/i remaja madya usia 16-17 tahun di kelas XI SMAN 68 Jakarta dengan jumlah sampel penelitian adalah 168 responden. Data pengujian hipotesis menggunakan pooled varians t-test. Hasil perhitungan t-test menunjukkan thitung (0,001) < ttabel (1,974). Hal ini menjelaskan bahwa adanya perbedaan antara manajemen stres pada remaja dengan kepribadian introvert dan ekstrovert di SMAN 68 Jakarta.
RISIKO PERKAWINAN USIA MUDA PADA MASYARAKAT DESA SRIAMUR TAMBUN UTARA BEKASI Nur Fajriah; Sitti Nursetiawati; Cholilawati Cholilawati
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol 3 No 1 (2016): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Family Welfare Education Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.088 KB) | DOI: 10.21009/JKKP.031.04

Abstract

Dalam perkawinan terdapat ketentuan usia yang dianjurkan saat akan melangsungkan perkawinan dimana usia memiliki peran dalam menentukan kesiapan dalam memasuki mahligai rumah tangga. Namun berdasarkan data yang dihimpun Kantor Urusan Agama (KUA) Tambun Utara, pada Desa Sriamur terdapat 93 laki-laki dengan rentang usia 19-25 tahun dan 49 perempuan dengan rentang usia 16-20 tahun yang melangsungkan perkawinan usia muda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko melakukan perkawinan usia muda. Penelitian ini dilakukan di Desa Sriamur Tambun Utara Bekasi. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik sampling snowball sampling dan purposive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah perempuan yang melakukan perkawinan usia muda pada usia 15-19 tahun. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa risiko yang paling banyak diterima adalah segi pendidikan dimana seluruh responden memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan tidak memungkinkan untuk melanjutkannya kembali. Kemudian pada segi kesehatan terdapat dua responden yang mengalami gangguan pada kesehatan reproduksi yaitu mengalami keguguran dan bayi lahir prematur. Pada segi fisik terdapat tujuh responden yang tidak dapat mengembangkan keterampilannya dan sembilan responden yang tidak bekerja setelah menikah. Pada segi mental terdapat tiga responden yang merasa stres dan kaget pada kondisi mental dan tujuh responden merasa terganggu kebutuhan pribadinya setelah menikah. Pada segi kependudukan terdapat enam responden yang memiliki anak lebih dari dua orang dan lima responden yang memiliki anak lebih dari dua orang namun juga ikut serta program keluarga berencana. Selanjutnya pada segi kelangsungan rumah tangga terdapat satu responden yang mengalami konflik rumah tangga dan menyelesaikan konflik rumah tangga tersebut dengan bercerai. Kata Kunci: perkawinan usia muda, risiko, masyarakat desa.
PEMANFAATAN BLSM (BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT PADA MASYARAKAT MISKIN Wiranti Pujiasti; Sitti Nursetiawati; Mahdiyah Mahdiyah
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol 1 No 2 (2014): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Family Welfare Education Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.418 KB) | DOI: 10.21009/JKKP.012.05

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) pada masyarakat miskin di Kelurahan Duri Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan cara analisis deskriptif, yaitu berdasarkan data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis mengenai pokok-pokok yang akan dikaji. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pemanfaatan BLSM terdistribusi untuk sandang sebesar 0,94%, pangan sebesar 31,92%, papan sebesar 19,31%, kesehatan sebesar 1,67% dan pendidikan sebesar 45,75%. Di luar lima dimensi utama BLSM tersebut ternyata masyarakat menggunakan 0,38% untuk kebutuhan pendukung.
PENGARUH PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP TINGKAT KENAKALAN REMAJA DI LAPAS ANAK WANITA KELAS II B TANGERANG Zuvin Natul Ummah; Sitti Nursetiawati; Vera Utami Gede Putri
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol 3 No 1 (2016): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Family Welfare Education Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.191 KB) | DOI: 10.21009/JKKP.031.06

Abstract

Masa remaja merupakan masa yang sangat rentan terhadap perilaku yang salah karena pengaruh negatif lingkungan sosial dan kurang pengawasan dari orang tua. Pada masa remaja komunikasi dan kepercayaan terhadap orang tua berkurang, dan beralih kepada teman sebaya untuk memenuhi kebutuhan akan kelekatan (attachment). Lingkungan teman sebaya yang negatif dapat mendorong terlibat dalam kenakalan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teman sebaya terhadap tingkat kenakalan remaja di Lapas Anak Wanita kelas IIB Tangerang. Populasi penelitian ini adalah warga binaan di Lapas Anak Wanita Tangerang yang berusia 17 hingga 21 tahun yang berjumlah 75 remaja. Teknik yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui nilai koefisien korelasi rxy= 0.235 dan thitung (2.00) > ttabel (1,99). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pergaulan teman sebaya terhadap tingkat kenakalan remaja. Pergaulan teman sebaya memiliki sumbangan sebesar 5,52% terhadap tingkat kenakalan remaja, sehingga semakin tinggi pergaulan teman sebaya maka semakin tinggi pula tingkat kenakalan remaja.
PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU BERKELANJUTAN MELALUI PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BIDANG LINGKUNGAN HIDUP BERBASIS KOMPETENSI DI JAKARTA Dwi Atmanto; Sitti Nursetiawati; Neneng Siti Silfi Ambarwati; Esti Suntari
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i1.11824

Abstract

Teachers are obliged to carry out tasks other than education and teaching, such as making scientific works. However, due to the limitations of teachers in terms of time, cost and competence in mastering problems and technical writing, the number of scientific works produced by teachers is minimal. This has an impact on the length of time teachers take care of promotions/positions, which is also experienced by teachers at SMPN 270 Jakarta.This training aims to provide knowledge and competence concerning to the work of teacher professional development, especially the ability to write articles based on environmental studies. Environmental competence is the mastery of the components of the social environment, the built environment and the physical environment thatare developing and integrated in each teacher&#39;s field of study. The target of the service is the teachers of SMP 270 Jakarta in all fields of study related to environmental problems. There are 32 teachers who participate in PKM activities. Problems are solved in three steps of activity, they are (1) material preparation, (2) implementation and(3) evaluation. Preparation is done by conducting a preliminary survey to see conditions in the field. The mplementation is using the lecture method (presentation), followed by discussions, questions and answers, and exercises as a form of article writing workshop activities. Evaluation is carried out for each stage by collecting andconcluding data from each stage. Collecting evaluation data through filling out questionnaires and interviews with participants. The results of the PKM activity show that there is an increase in knowledge of the concept of making scientific journal articles in the environmental field (62%) and the results of competence in one week there are 30 (90%) successfully collecting articles, although there are 24 articles (80%) articles are not perfect and must beimproved by the author.ABSTRAK:Guru sebagai profesi yang wajib melakukan tugas selain pendidikan dan pengajaran, juga pembuatan karya ilmiah baik penelitian maupun penulisan artikel. Namun keterbatasan guru baik waktu, biaya maupun kompetensi penguasaan permasalahan dan teknis penulisan, maka jumlah karya ilmiah yang dihasilkan guru sangat minim. Hal ini berdampak pada lamanya guru mengurus kenaikan pangkat/jabatan, yang juga dialami oleh guru-guru SMPN 270 Jakarta. Pelatihan yang diberikan pada masyarakat ini dimaksudkan memberi keterampilan dan kompetensi tentang penulisan ilmiah bagi profesionalitas pendidik, terutama kemampuan pembuatan artikel yang berbasis pada kajian lingkungan hidup. Kompetensi lingkungan adalah penguasaan komponen lingkungan sosial, lingkungan binaan dan lingkungan fisik yang sedang berkembang dan diintegrasikan pada bidang studi guru. Sasaran pengabdian adalah guru-guru SMP 270 Jakarta semua bidang studi yang terkait dengan permasalahan lingkungan. Ada 32 guru yang mengikuti kegiatan PKM. Ada tiga tahapan untuk mencari solusi masalah yaitu (1) Mengadakan materi, (2) orientasi pelatihan, dan (3) monitoring penilaian. Pengadaan materi merupakan langkah persiapan. Materi didapat melaui survey kebutuhan pendidik.Kegiatan pelatihan berisi simulasi dan workshop tata cara penulisan karya ilmiah. Diskusi antar tim dan antar-guru untuk memperoleh wawasan materi lingkungan hidup yang berkembang dan menjadi tema penulisan. Pengambilan data evaluasi melalui pengisian kuesioner danwawancara kepada peserta. Hasil kegiatan PKM menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan konsep pembuatan artikel jurnal ilmiah bidang lingkungan hidup (62%) dan hasil kompetensi dalam satu minggu ada 30 (90%) berhasil mengumpulkan artikel, meskipun ada 24 artikel (80%) belum sempurna dan harus diperbaiki oleh penulis.