Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : SinarFe7

Perangkap Hama Lalat Buah Otomatis Berbasis IoT Pada Jambu Air Menggunakan Sumber Energi Alternatif (PLTS) Kusuma, Alam; Riyanto, Didik; Muhsin, Muhammad
SinarFe7 Vol. 6 No. 1 (2024): SinarFe7-6 2024
Publisher : FORTEI Regional VII Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jambu air merupakan tanaman hortikultura yang memiliki banyak variasi jenis dan cara pembudidayaan, permasalahan yang dihadapi petani dalam budidaya jambu air adalah serangan hama lalat buah. Lalat buah menyebabkan buah menjadi rusak dan petani mengalami gagal panen, hal ini dikarenkan dalam proses pengendalian serangan lalat buah petani masih memakai cara lama yaitu menggunkan perangkap manual, perangkap manual memerlukan perawatan yang cukup intensif dan berkala. Dari permasalahan tersebut penulis memberikan sebuah inovasi berupa perangkap lalat buah otomatis berbasi IoT dengan memanfaatkan PLTS sebagai sumber energi listrik alternatif dan jaring kawat bertegangan sebagai sistem eksekusi lalat buah, untuk umpan menggunakan atraktan metil eugenol dan menggunakan pemanas untuk membantu penguapan umpan agar dapat mengeluarkan bau sehingga memancing lalat buah untuk masuk ke dalam perangkap. Perangkap ini juga di lengkapi dengan sensor hujan dan sensor gerak PIR sebagai pengaman perangkap, perangkap juga dibekali dengan mikrokontroller NodeMCU ESP8266 sebagai kontrolnya, sehingga perangkap dapat dikendalikan dan dimonitoring melalui perangkat android menggunakan aplikasi blynk. Hasil dari penelitian yang sudah dibuat penggunaan pemanas atraktan dan jaring listrik pada perangkap dapat membasmi hama lalat buah lebih banyak dari pada perangkap manual. Sensor hujan dan sensor PIR bekerja dengan cukup akurat sehingga bisa menjadi pengaman jika terjadi hujan dan pengaman bagi pengguna maupun orang lain agar tidak tersengat jaring listrik pada perangkap, selain itu perangkap juga dapat dikendalikan dan dimonitoring melalui aplikasi blynk. Sistem PLTS pada perangkap mampu menyerap dan mengkonversi sinar matahari menjadi energi listrik dengan tegangan maksimal sebesar 22,3 volt yang digunakan untuk menyuplai daya pada perangkap.
SMART FARM PADA BUDIDAYA IKAN LELE SISTEM BIOFLOK DILENGKAPI ENERGI LISTRIK TERBARUKAN TENAGA SURYA Rahman, Taufiqu; Riyanto, Didik; Intan Vidyastari, Rhesma
SinarFe7 Vol. 6 No. 1 (2024): SinarFe7-6 2024
Publisher : FORTEI Regional VII Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode bioflok merupakan metode budidaya altenatif yang digunakan para peternak ikan lele dikarenakan produksi secara konvensional tidak memenuhi target pasar. Hal yang paling penting dalam proses budidaya ini yaitu menjaga agar kualitas air tetap sehat. Aerator merupakan komponen penting dalam proses budidaya metode bioflok karena digunakan sebagai penyuplai oksigen utama sehingga diharuskan menyala setiap saat. Proses monitoring dan kontrol terhadap kualitas air para peternak kebanyakan masih menggunakan cara manual yaitu dengan datang ke kolam budiaya secara langsung. Sumber listrik utama dari aerator masih mengunakan listrik PLN sehingga menyebabkan biaya produksi yang berlebih. Dari permasalahan tersebut penulis memberikan inovasi berupa smart farm pada budidaya ikan lele sistem bioflok mengganakan energi listrik terbarukan tenaga surya. Perangkat ini dilengkapi dengan sensor PH4502C sebagai pengukur nilai PH, sensor suhu DS18B20 sebagai pengukur tingkat suhu dan sensor arus ACS712 sebagai pengukur arus pada aerator. Perangkat dilengkapi output berupa pompa air dan heater serta PLTS sebagai sumber energi utama. Data yang diperoleh dari beberapa komponen sensor akan diproses oleh mikrokontoller ESP32 dan dikirimkan pada smartphone melalui aplikasi telegram. Hasil dari penelitian ini adalah perangkat dapat menghimpun data dari sensor secara realtime dan mengirimkan ke pengguna melalui aplikasi telegram dengan waktu respon yang cepat apabila koneksi internet dalam kondisi yang bagus. Sistem output perangkat dapat dikendalikan secara manual dan otomatis sesuai dengan kondisi yang diberikan pada masukan. Sistem PLTS mampu untuk menghimpun energi matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik selama 24 jam dengan tegangan pada beban. Kinerja sensor pada perangkat ini memiliki rata-rata nilai akurasi sebesar 98%.