Naim, Armain
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengawasan sumberdaya perikanan dalam penanganan illegal fishing di perairan Provinsi Maluku Utara Armain Naim
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.3.2.1-14

Abstract

Sektor perikanan merupakan salah satu leading sektor dalam pembangunan ekonomi Provinsi Maluku Utara, namun konstribusi sektor ini dirasakan belum optimal dikarenakan masih ada praktek penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, karena terjadi kehilangan sumberdaya yang cukup besar akibat illegal fishing. Metode penelitian deskriptif dengan studi kasus digunakan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) lengkap tentang pengawasan sumberdaya perikanan dalam penanganan illegal fishing di Perairan Maluku Utara oleh Dinas Kelautan dan Perikanan. Metode analisis data adalah qualitative-descriptive analysis dengan tabulasi distribusi frekuensi. Hasil analisis menunjukan bahwa sarana dan prasarana pengawasan masih sangat terbatas dan tidak efektif digunakan untuk melakukan pengawasan sumberdaya ikan di daerah yang menjadi kewenangan pengelolaan perikanan Pemerintah Provinsi Maluku Utara, 66,6% responden mengatakan sarana dan prasarana kurang efektif untuk digunakan dalam membantu penanganan illegal fishing di perairan Provinsi Maluku Utara, Pembangunan Pos Pengawasan di setiap Kabupaten/Kota belum berfungsi sebagaimana yang direncanakan, jumlah lokasi dan intensitas patroli di laut sangat terbatas dan sangat dipengaruhi oleh cuaca di Laut. Kegiatan siswasmas masih kurang disosialisasikan, partisipasi masyarakat nelayan 54% pernah melaporkan illegal fishing di daerahnya, 85,57% mengatakan bahwa mereka bersedia kalau dilibatkan dalam rapat yang membahas mengenai illegal fishing. Upaya pengawasan dan penegakan hukum oleh aparat pengawas masih lemah, masih terdapat perbedaan persepsi dan pemahaman antar aparat pengawas bidang perikanan tentang produk peraturan perundang-undangan bidang perikanan.
Condition of Coral Fish on Maitara Island, Kota Tidore Kepulauan Syahnul Sardi Titaheluw; Armain Naim; Aisyah Bafagih; Rovina Andriani
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 2 (2020)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.2.%p

Abstract

Maitara Island has enormous natural resource potential to be developed as a tourist destination. One of the very potential is the Coral Reef ecosystem. This study aims to see the condition of reef fish on Maitara Island based on the Ecological Index. The study was carried out in June - July 2020. Data collection for reef fish using the Visual Method Census method included three (3) roles of fish, namely the role of major fish, indicators and targets. Data analysis in the form of Abundance, Diversity and Dominance. The results showed that the three roles of fish with a total of 86 species from 9 families. Major fish as many as 51 species consisting of families Pomacentridae (9 species), Caesoinidae (1 species), scaridae (2 species) and Labridae (7 species). The role of indicator fish is 15 species with 1 family (Chaetodontidae), and the role of target fish is 20 species consisting of 4 families (Serranidae, Siganudae, Latjunidae and Acanhuridae). The ecological index (Abundant, Diversity and Dominance) of reef fish at the study site is very low, which indicates high pressure on coral reefs and causes loss of ecological function and resilience. Utilization of coral reefs that do not pay attention to sustainability, such as taking coral reefs, haphazardly anchoring ships and bombing carried out decades ago directly impacted reef fish at the research site, where the abundance of fish at the observation station was at a value of 0.03 ind/ m2 and the diversity index does not exceed 0.5 ind/m2. The damage to the coral reefs of Maitara Island is mostly caused by anthropogenic activities, so that rehabilitation efforts must be carried out immediately to restore the condition of reef fish and protect the existence of Maitara Island from the threat of abrasion.
Analisis karakteristik transformasi industri penangkapan dalam komunitas masyarakat nelayan (Studi kasus masyarakat nelayan di Desa Panambuang Kab. Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara) Armain Naim
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.2.22-17

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi Karakteristik transformasi industri penangkapan yang berlangsung pada komunitas masyarakat nelayan di Desa Panambuang Kec. Bacan Selatan terkait dengan perkembangan investasi, teknologi alat tangkap dan manajemen, (2) Menganalisis proses berlangsungnya transformasi ikatan Patron-klien, akibat terjadinya kelompok kerja pada alat tangkap pole and line, (3) Menganalisis strategi masyarakat nelayan dalam pengembangan usaha perikanan tangkap yang berkelanjutan ditengah terus berlangsungnya proses diferensiasi sosial, komersialisasi ekonomi akibat transformasi teknologi alat tangkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi teknologi alat tangkap pole and line pada waktu yang akan datang diharapkan dapat memberikan dampak yang baik dalam upaya memperoleh hasil tangkapan yang optimal. Hal ini dapat dipahami mengingat dalam pelaksanaannya di lapangan bahwa akses kebutuhannya terhadap sumberdaya perikanan sangat dipengaruhi oleh kekuatan modal yang dimiliki oleh pemilik kapal. Mekanisme patron klien sebagai (institusi ekonomi) tidak bisa memberikan solusi bagi pemerataan kesempatan dan akses yang merata terhadap sumberdaya alam. Bila hal ini terus berlangsung dan sumberdaya ikan terus menurun karena tingkat penangkapan yang tinggi, dikhawatirkan dapat menjadi pemicu pecahnya konflik horizontal antar kelompok-kelompok nelayan
Pengawasan Kapal Perikanan Yang Beroperasi Di Perairan Maluku Utara Armain Naim
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.1.23-29

Abstract

Sebaran Parameter Klorofil-a di Perairan Pulau Ternate Hubungnya dengan Hasil Tangakapn Ikan Pelagis Kecil Armain Naim; Muzakir Hi. Sultan
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1382.238 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.12.2.322-325

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2019 bertempat di perairan pulau Ternate, dengan tujuan untuk mengkaji sebaran konsentrasi klorofil-a dan hubungannya dengan hasil tangkapan ikan pelagis kecil di perairan Pulau Ternate. Pengguanaan metode eksperimtal fishing, dengan data hasil penelitian di analisis menggunakan analisis SIG dan analisis statistik.  Hasil penelitian di dapat bahwa konsentrasi klorofil-a memberikan respon terhadap kehadiran ikan pelagis kecil di daerah Perairan Pulau Ternate  dengan nilai rata-rata selama penelitian berkisar antara 0.21 - 0.26 mg/m3, dimana konsentrasi klorofil-a memiliki hubungan yang nyata dengan koefisien korelasi sebesar 0.84.
Pengawasan sumberdaya perikanan dalam penanganan illegal fishing di perairan Provinsi Maluku Utara Armain Naim
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.3.2.1-14

Abstract

Sektor perikanan merupakan salah satu leading sektor dalam pembangunan ekonomi Provinsi Maluku Utara, namun konstribusi sektor ini dirasakan belum optimal dikarenakan masih ada praktek penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, karena terjadi kehilangan sumberdaya yang cukup besar akibat illegal fishing. Metode penelitian deskriptif dengan studi kasus digunakan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) lengkap tentang pengawasan sumberdaya perikanan dalam penanganan illegal fishing di Perairan Maluku Utara oleh Dinas Kelautan dan Perikanan. Metode analisis data adalah qualitative-descriptive analysis dengan tabulasi distribusi frekuensi. Hasil analisis menunjukan bahwa sarana dan prasarana pengawasan masih sangat terbatas dan tidak efektif digunakan untuk melakukan pengawasan sumberdaya ikan di daerah yang menjadi kewenangan pengelolaan perikanan Pemerintah Provinsi Maluku Utara, 66,6% responden mengatakan sarana dan prasarana kurang efektif untuk digunakan dalam membantu penanganan illegal fishing di perairan Provinsi Maluku Utara, Pembangunan Pos Pengawasan di setiap Kabupaten/Kota belum berfungsi sebagaimana yang direncanakan, jumlah lokasi dan intensitas patroli di laut sangat terbatas dan sangat dipengaruhi oleh cuaca di Laut. Kegiatan siswasmas masih kurang disosialisasikan, partisipasi masyarakat nelayan 54% pernah melaporkan illegal fishing di daerahnya, 85,57% mengatakan bahwa mereka bersedia kalau dilibatkan dalam rapat yang membahas mengenai illegal fishing. Upaya pengawasan dan penegakan hukum oleh aparat pengawas masih lemah, masih terdapat perbedaan persepsi dan pemahaman antar aparat pengawas bidang perikanan tentang produk peraturan perundang-undangan bidang perikanan.
Condition of Coral Fish on Maitara Island, Kota Tidore Kepulauan Syahnul Sardi Titaheluw; Armain Naim; Aisyah Bafagih; Rovina Andriani
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 2 (2020)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.2.548-555

Abstract

Maitara Island has enormous natural resource potential to be developed as a tourist destination. One of the very potential is the Coral Reef ecosystem. This study aims to see the condition of reef fish on Maitara Island based on the Ecological Index. The study was carried out in June - July 2020. Data collection for reef fish using the Visual Method Census method included three (3) roles of fish, namely the role of major fish, indicators and targets. Data analysis in the form of Abundance, Diversity and Dominance. The results showed that the three roles of fish with a total of 86 species from 9 families. Major fish as many as 51 species consisting of families Pomacentridae (9 species), Caesoinidae (1 species), scaridae (2 species) and Labridae (7 species). The role of indicator fish is 15 species with 1 family (Chaetodontidae), and the role of target fish is 20 species consisting of 4 families (Serranidae, Siganudae, Latjunidae and Acanhuridae). The ecological index (Abundant, Diversity and Dominance) of reef fish at the study site is very low, which indicates high pressure on coral reefs and causes loss of ecological function and resilience. Utilization of coral reefs that do not pay attention to sustainability, such as taking coral reefs, haphazardly anchoring ships and bombing carried out decades ago directly impacted reef fish at the research site, where the abundance of fish at the observation station was at a value of 0.03 ind/ m2 and the diversity index does not exceed 0.5 ind/m2. The damage to the coral reefs of Maitara Island is mostly caused by anthropogenic activities, so that rehabilitation efforts must be carried out immediately to restore the condition of reef fish and protect the existence of Maitara Island from the threat of abrasion.
Analisis karakteristik transformasi industri penangkapan dalam komunitas masyarakat nelayan (Studi kasus masyarakat nelayan di Desa Panambuang Kab. Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara) Armain Naim
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.2.22-17

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi Karakteristik transformasi industri penangkapan yang berlangsung pada komunitas masyarakat nelayan di Desa Panambuang Kec. Bacan Selatan terkait dengan perkembangan investasi, teknologi alat tangkap dan manajemen, (2) Menganalisis proses berlangsungnya transformasi ikatan Patron-klien, akibat terjadinya kelompok kerja pada alat tangkap pole and line, (3) Menganalisis strategi masyarakat nelayan dalam pengembangan usaha perikanan tangkap yang berkelanjutan ditengah terus berlangsungnya proses diferensiasi sosial, komersialisasi ekonomi akibat transformasi teknologi alat tangkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi teknologi alat tangkap pole and line pada waktu yang akan datang diharapkan dapat memberikan dampak yang baik dalam upaya memperoleh hasil tangkapan yang optimal. Hal ini dapat dipahami mengingat dalam pelaksanaannya di lapangan bahwa akses kebutuhannya terhadap sumberdaya perikanan sangat dipengaruhi oleh kekuatan modal yang dimiliki oleh pemilik kapal. Mekanisme patron klien sebagai (institusi ekonomi) tidak bisa memberikan solusi bagi pemerataan kesempatan dan akses yang merata terhadap sumberdaya alam. Bila hal ini terus berlangsung dan sumberdaya ikan terus menurun karena tingkat penangkapan yang tinggi, dikhawatirkan dapat menjadi pemicu pecahnya konflik horizontal antar kelompok-kelompok nelayan