Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Distribution of chlorophyll-a concentration with the catch of julung fish in Ternate Island city Aisyah Bafagih; Sahriar Hamzah; Umar Tangke
Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1473.555 KB) | DOI: 10.29239/j.akuatikisle.2.1.1-4

Abstract

The study was conducted during March-May 2017 in the Coastal Waters of Ternate Island of North Maluku Province with the aim to study the relationship between the concentration of chlorophyll-a and the catch of Hemiramphus sp and its potential fishing area. Using experimental fishing method and non-linear regeneration analysis and GIS analysis. The result of this research shows that oceanographic factor that is chlorophyll-a concentration has significant effect on the catch of julung fish with correlation coefficient value of 0.729, with potential catch area located at three locations ie at coastal of Ngade to Kalumata on location 00o45'00"N - 127o21'03"E to 00o45'28.924"N - 127o22'08.893"E, coastal Keluarah Fitu at the location 00o44'39.490"N -127o19'51.083"E to 00o45'09.150"N - 127o20'52.263"E, and on the coast of Kelurahan Rua on location 00o45'51.169"N - 127o17'25.857"E to 00o46'42.457"N - 127o17'45.633"E.
Length-weight relationship and stock assessment of tuna fish (Euthynnus affinis) in East Halmahera waters Hamid Taher; Syahnul Sardi Titaheluw; Aisyah Bafagih
Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1727.215 KB) | DOI: 10.29239/j.akuatikisle.2.2.31-39

Abstract

The study was conducted in December 2016 to February 2017 in East Halmahera waters with the aim to examine the relationship between the length of weight and potential and the level of utilization of tuna. The results showed that the long frequency distribution of tuna was ranging from 10.0-28.2 cm, with a maximum length value of 29.93 cm, a growth coefficient of 0.74 per month and a measure of fish worth catching for spawning. The relationship between the weight of tuna in East Halmahera waters is W=0.0078L3.2982, where the length of tuna is greater than this weight increase due to environmental conditions and oceanographic parameters that affect the growth of tuna. The results of the MSY analysis or the sustainable resource potential of tuna in East Halmahera waters using the Fox method, found that the MSY value or sustainable potential of tuna was 4,176.54, with a maximum effort level of 8,047 Trips. This utilization rate is still low from the value of MSY and continues to decline this is due to the low value of fishing efforts.
Jenis Produk Olahan Perikanan Unggulan di Kota Ternate M. Fatah Hi. Ambar; Umar Tangke; Syahnul S. Titaheluw; Aisyah Bafagih
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 4 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v4i1.714

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dengan tujuan untuk menentukan produk olahan hasil perikanan unggulan di Kota Ternate. Metode dan prosedur pengambilan data yang dilakukan adalah survey, observasi lapangan dan wawancara yang kemudian dianalisis menggunakan metode skoring. Hasil penilitian didapat bahwa produk serundeng tuna merupakan produk olahan perikanan yang lebih unggul pertama di kota ternate berdasarkan hasil analisis menggunakan metode Bayes dengan kriteria nilai A₁ = 2 (stok terbatas dan ada produk saingan), A₂ = 2 (bahan baku tersedia dan harga bahan baku tinggi), A₃ = 2 (bahan baku tambahan stabil dengan harga murah), A₄ = 2 (tenaga kerja banyak, kurang membutuhkan skill dan upah rendah), A₅ = 2 (Mudah dalam pengolahan, penyimpanan dan distribusi), A₆ = 2 (Tidak memerlukan teknologi khusus), A₇ =2 (harga mahal), A₈ = 2 (ada nilai tambah dan keuntungan), A₉ = 1 (menghasilkan limbah yang banyak) dengan nilai gabung (NG) 1.90 kemudian produk unggulan kedua yaitu Abon Ikan Tuna dengan kriteria nilai A₁=2 (stok terbatas dan ada produk saingan), A₂=2 (bahan baku tersedia dan harga bahan baku tinggi), A₃=1 (bahan baku tambahan mahal dan ketersediaannya kontinu), A₄=2 (tenaga kerja banyak, kurang membutuhkan skill dan upah rendah), A₃=2 (Mudah dalam pengolahan, penyimpanan dan distribusi), A₆=2 (Tidak memerlukan teknologi khusus), A₇ =2 (harga mahal), A₈ = 2 (ada nilai tambah dan keuntungan), A₉ = 1 (menghasilkan limbah yang banyak) dengan nilai gabung (NG) 1.80.
Analisis potensi perikanan pelagis kecil di Kota Ternate Aisyah Bafagih
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.2.20-27

Abstract

Potensi sumberdaya perikanan tangkap di kota ternate merupakan komoditi unggulan bagi masyarakat nelayan, karena komoditi ini memiliki mekanisme pemasaran langsung, efekif dan efisien ke wilayah sekitarnya, yang tentunya memberikan keuntungan yang cukup besar. Hal ini akan memberikan manfaat sosial dan ekonomi kepada masyarakat secara keseluruhan, dan yang lebih penting untuk masyarakat nelayan sehingga tercapainya keadilan (equity), pertumbuhan (growth) dan keberlanjutan (sustainability.)Tujuan penelitian untuk mengkaji tingkat potensi sumberdaya perikanan tangkap, khususnya ikan pelagis kecil di kota Ternate yang dihubungkan dengan faktor-faktor teknis untuk mengetahui potensi lestari. Alat tangkap yang digunakan mempunyai pengaruh terhadap dampak dari potensi yang dimiliki dan faktor pendukung terhadap hasil produksi yang dicapai. Nilai MSY yang diperoleh dari analisis dengan model Schaefer terhadap upaya tangkap (effort) dan hasil tangkapan (catch) menunjukan penagngkapan lestari sebesar 10.999.564 ton/tahun dengan upaya penangkapan sebesar 11.150,173 unit alat tangkap. Faktor teknis produksi dari perhitungan regresi untuk alat tangkap Pole and Line (huhate) dan Purse Seine (pajeko) menunjukan hasil tangkapan sangat berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja, hari operasi penangkapan, jumlah bahan bakar serta kapasitas ukuran kapal.
Condition of Coral Fish on Maitara Island, Kota Tidore Kepulauan Syahnul Sardi Titaheluw; Armain Naim; Aisyah Bafagih; Rovina Andriani
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 2 (2020)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.2.%p

Abstract

Maitara Island has enormous natural resource potential to be developed as a tourist destination. One of the very potential is the Coral Reef ecosystem. This study aims to see the condition of reef fish on Maitara Island based on the Ecological Index. The study was carried out in June - July 2020. Data collection for reef fish using the Visual Method Census method included three (3) roles of fish, namely the role of major fish, indicators and targets. Data analysis in the form of Abundance, Diversity and Dominance. The results showed that the three roles of fish with a total of 86 species from 9 families. Major fish as many as 51 species consisting of families Pomacentridae (9 species), Caesoinidae (1 species), scaridae (2 species) and Labridae (7 species). The role of indicator fish is 15 species with 1 family (Chaetodontidae), and the role of target fish is 20 species consisting of 4 families (Serranidae, Siganudae, Latjunidae and Acanhuridae). The ecological index (Abundant, Diversity and Dominance) of reef fish at the study site is very low, which indicates high pressure on coral reefs and causes loss of ecological function and resilience. Utilization of coral reefs that do not pay attention to sustainability, such as taking coral reefs, haphazardly anchoring ships and bombing carried out decades ago directly impacted reef fish at the research site, where the abundance of fish at the observation station was at a value of 0.03 ind/ m2 and the diversity index does not exceed 0.5 ind/m2. The damage to the coral reefs of Maitara Island is mostly caused by anthropogenic activities, so that rehabilitation efforts must be carried out immediately to restore the condition of reef fish and protect the existence of Maitara Island from the threat of abrasion.
Analisis potensi perikanan pelagis kecil di Kota Ternate Aisyah Bafagih
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.7.1.87-94

Abstract

Potensi sumberdaya perikanan tangkap di kota ternate merupakan komoditi unggulan bagi masyarakat nelayan, karena komoditi ini memiliki mekanisme pemasaran langsung, efekif dan efisien ke wilayah sekitarnya, yang tentunya memberikan keuntungan yang cukup besar. Hal ini akan memberikan manfaat sosial dan ekonomi kepada masyarakat secara keseluruhan, dan yang lebih penting untuk masyarakat nelayan sehingga tercapainya keadilan (equity), pertumbuhan (growth) dan keberlanjutan (sustainability.)Tujuan penelitian untuk mengkaji tingkat potensi sumberdaya perikanan tangkap, khususnya ikan pelagis kecil di kota Ternate yang dihubungkan dengan faktor-faktor teknis untuk mengetahui potensi lestari. Alat tangkap yang digunakan mempunyai pengaruh terhadap dampak dari potensi yang dimiliki dan faktor pendukung terhadap hasil produksi yang dicapai. Nilai MSY yang diperoleh dari analisis dengan model Schaefer terhadap upaya tangkap (effort) dan hasil tangkapan (catch) menunjukan penagngkapan lestari sebesar 10.999.564 ton/tahun dengan upaya penangkapan sebesar 11.150,173 unit alat tangkap. Faktor teknis produksi dari perhitungan regresi untuk alat tangkap Pole and Line (huhate) dan Purse Seine (pajeko) menunjukan hasil tangkapan sangat berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja, hari operasi penangkapan, jumlah bahan bakar serta kapasitas ukuran kapal.
Teknik pembuatan tepung tulang ikan tuna pada Kegiatan Pengabdian PPUPIK Rumah Ikan Umar Tangke; Aisyah Bafagih; Ruslan A. Daeng
DEDIKASI Vol 22, No 1 (2020): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v22i1.13829

Abstract

This fish bone waste is realized by the university as an important and potential material to be developed into something that is beneficial to the body because it contains various important substances for the needs of the human body including calcium, where calcium is an essential nutrient in various bodily functions, one of which as nutrients to grow and support the development of motor functions to be more optimal and develop well. The results of the activity obtained tuna bone waste after going through several processes and innovations, becoming a product that is beneficial to the body. As has been done in the PPUPIK House of fish activities where the waste that had been a source of pollution in both form and odor has become a useful product to increase the value of calcium and a good source of calcium to be added as a fortification ingredient in the processed products of PPUPIK Rumah Ikan namely tuna kering kayu and tuna rica-rica.
Teknik Pengolahan dan Pengalengan Ikan Rica-Rica Pada Program PPUPIK Rumah Ikan Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Pertanian UMMU Ternate Umar Tangke; Aisyah Bafagih; Ruslan A Daeng
JURNAL PengaMAS Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/pengamas.v1i1.721

Abstract

Ikan dan produk hasil perikanan merupakan bahan pangan yang mudah mengalamiproses pembusukan pasca penangkapan sampai pada pengolahan sehingga tentunyaperlu di olah dan di tangani dengan baik salah satunya produk perikanan khasmasyarakat Maluku Utara yaitu ikan tuna rica-rica. Melalui kegiatan penelitianumumnya produk lokal ini dapat bertahan dalam waktu yang cukup singkat atau tidaklebih dari 2 hari pada suhu ruangan. Melalui kegiatan PPUPIK Rumah Ikan yangberdasar pada hasil penelitian maka produk ikan tuna rica-rica ini dapat bertahanlama pada suhu ruangan melalui proses pengalengan. Proses pengolahan danpengelengan ikan tuna rica-rica dilakukan dalam tiga tahapan yakni pengolahan,diversifikasi dan proses pengalengan dengan tujuan untuk mempertahankan umursimpan produk serta meningkatkan luas lingkup areal pemasaran.
HUBUNGAN ANTARA SUHU PERMUKAAN LAUT DAN HASIL TANGKAPAN IKAN JULUNG DI PERAIRAN PULAU TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA Aisyah Bafagih; Sahriar Hamzah; Umar Tangke
Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.415 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Pulau Ternate pada bulan Maret sampai April 2017 dengan tujuan untuk mengkaji hubungan suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan ikan julung (Hemiramphus sp). Penelitian ini menggunakan metode survey untuk mendapatkan data hasil tangkapan ikan julung, suhu permukaan laut serta posisi tangkap yang nantinya akan dianalisis dengan metode analisis statistik dan Sistem Informasi Geografis untuk menjelaskan korelasi dari dua variabel tersebut yang selanjutnya di gambarkan dalam bentuk peta daerah penangkapan potensial. Hasil penelitian dilihat bahwa produksi ikan julung selama bulan Maret-Mei 2017sebesar 1.514,85 kg dengan daerah penangkapan di pesisir Pulau Ternate berjarak 0.5 - 1.5 mil dari garis pantai. Kondisi suhu permukaan laut selama penelitian berlangsung adalah berkisar antara 26.1-30.3 oC dengan rata-rata suhu permukaan laut adalah 29.14 oC. Hasil tangkapan ikan julung dipengaruhi oleh suhu permukaan laut dengan nilai koefisien korelasi (r2) 0.6255, dimana suhu optimum untuk penangkapan ikan julung di Perairan Pulau Ternate adalah 26.0-29.9 oC.Kata Kunci : Hemiramphus sp, ikan julung, Perairan Pulau Ternate
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Tapioka Terhadap Mutu Sensori dan Nutrisi Produk Otak-otak Ikan Madidihang (Thunnus albacares) Abdul Azis Iskandar Alam; Aisyah Bafagih; Vanessa Natalie Jane Lekahena
Agritechnology Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v3i1.53

Abstract

Ikan madidihang (Thunnus albacares) merupakan jenis ikan ekonomis penting dan komoditas ekspor perikanan. Jenis ikan ini memiliki daging dengan kandungan protein yang tinggi dan rendah lemak, serta sejumlah mineral penting bagi kesehatan. Kandungan gizi yang baik pada daging ikan madidihang menyebab dagingnya banyak diolah dalam berbagai jenis olahan, dan salah satunya adalah produk otak-otak. Otak-otak merupakan modifikasi produk olahan yang terbuat dari ikan berdaging putih dengan penambahan tepung, santan, putih telur dan bumbu-bumbu, yang dibungkus memanjang dengan daun kemudian dikukus dipanggang dan digoreng. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji tentang konsentrasi tapioka yang optimal terhadap kandungan nutrisi dan sensori otak-otak ikan madidihang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal yaitu konsentrasi tapioka (0%, 25%, 50% dan 75%). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi tapioka tidak berpengaruh terhadap mutu sensori produk otak-otak pada atribut kenampakan 5,02-6,30; tekstur 4,96-6,24; aroma 5,40-6,40 serta rasa 5,12-6,54, sementara untuk kandungan nutrisi produk otak-otak sangat dipengaruhi oleh konsentrasi tapioka yang ditambahkan dengan kisaran nilai kadar air 46,45-69,78%; abu 0,98-1,83%; protein 5,65-26,38%; lemak 0,94-1,56% dan karbohidrat 0,77-45,37%. Produk otak-otak terbaik pada konsentrasi tapioka 50% (PO2) dengan kandungan nutrisi kadar protein 15,76%, abu 1,28% dan lemak 0,94%.