Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

POTENTIAL SEDIMENT TRANSPORT IN WEIR AEPODU SOUTH KONAWE REGENCY, INDONESIA Sukri, ahmad Syarif; M, Saripuddin; Karama, Riswal; Nasrul, Nasrul; Talanipa, Romi
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 11, No 1 (2023):
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/jts.v11i1.39838

Abstract

Land changes and use significantly affected sediment production in the Aepodu watershed, leading to river siltation. The study aims to determine the condition of the Aepodu river flow, and this study is essential to know the potential of sediments that enter the Aepodu weir and the age of the bend.  The study uses a qualitative approach with observation and survey methods. The data used in the study included fourteen years of rainfall data, watershed conditions, flow discharge, and sediment observations in the Aepodu weir. The current condition of the Aepodu watershed significantly affects the sedimentation potential judging by the significant potential of expansion sediments of 0.0124m2 / sec, the flow rate of 1,050 m3 / second with large grains that settle at the angle of D75 = 3.5 mm. Potential sidemen in weir Aepudo (QT)= 308,371,965 tons/year, with upstream weir (QV) capacity = 39,375 tons so that the weir is ineffective and must be held sediment dredging.
ANALISIS EFEKTIFITAS CHECK DAM 5 SUNGAI WANGGU KOTA KENDARI Aditya, Mayura; Sukri, Ahmad Syarif; Putri, Tryantini Sundi; Mangidi, Uniadi
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No 3 (2022):
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/jts.v10i3.31244

Abstract

Sungai Wanggu terdapat pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Wanggu dengan luas area sungai mencapai 4.537,73 Km2. Sungai Wanggu mengalir melalui 2 wilayah administrasi Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu Kabupaten Konawe Selatan dan Kota Kendari. Peristiwa sedimentasi umumnya terjadi pada hilir sungai. Check Dam adalah bangunan yang dibuat melintang sungai yang berfungsi untuk menghambat kecepatan aliran permukaan dan menangkap sedimen yang dibawa aliran air sehingga kedalaman dan kemiringan sungai berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Berapa besar tampungan sedimen yang dapat tertampung pada check dam 5 sungai Wanggu dan Bagaimana efektivitas bangunan check dam 5 dalam mengendalikan sedimentasi untuk meminimalisir terjadinya banjir pada sungai Wanggu. Pengukuran efektifitas ini menggunakan aplikasi HEC-RAS dan metode endapan selama 1 Hari (23 jam). Hasil Pengukuran Volume tampungan check dam 5 sungai wanggu kota kendari ialah sebesar 594m³. Efektifitas Check Dam 5 Sungai Wanggu Kota Kendari menggunakan HEC-RAS 5.0.7 memperoleh hasil sedimentasi ketebalan 4 cm/hari dengan volume tampungan 594m³ atau sama dengan 0.0097m³ / hari. Sedangkan dengan metode endapan memperoleh hasil endapan juga senilai 0,0099 m³/ hari. Dari hasil yang sama kemudian dapat diketahui efektifitas check dam 5 sungai Wanggu adalah 22,3 tahun untuk analisis HEC-RAS 5.0.7 dan 21,9 tahun untuk metode endapan agar sedimmentasi tersebut memenuhi bak check dam 5
PEMODELAN GELOMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE SURFACE WATER MODELLING SYSTEM (SMS) CG WAVE PADA DAERAH PANTAI WATUBANGGA KABUPATEN KOLAKA Putri, Tryantini Sundi; Saputra, Muh. Nurdiansyah; Sukri, Ahmad Syarif; Rachman, Ranno Marlany; Fitriah, Mas'ud
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No 3 (2022):
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/jts.v10i3.31246

Abstract

Daerah pesisir pantai dapat terjadi pengikisan akibat hantaman gelombang secara terus menerus sehingga mengancam kehidupan manusia yang berada di sekitaran pesisir pantai. Berdasarkan permasalahan tersebut, hal ini juga terjadi di pantai Watubangga Kabupaten Kolaka yang mengalami kerentanan terhadap perubahan garis pantai yang ditimbulkan oleh gelombang berskala besar dari angin laut. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya teknologi yang mampu menggambarkan pemodelan gelombang pada daerah pantai. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui tinggi dan periode gelombang pada dan untuk mengetahui model penjalaran gelombang pada pantai Watubangga dengan menggunakan SMS-CG Wave. Metode pada penelitian ini menggunakan suatu software perangkat lunak pemodelan serta menggunakan metode analitik, dengan menghitung peramalan gelombang secara analitik dan menggunakan metode CERC (1984) dan mensimulasikan dalam model penjalaran gelombang pada Software Surface Water Modelling System. Hasil penelitian dengan menggunakan metode CERC SPM 1984 diperoleh tinggi gelombang signifikan maksimum adalah 1,023 meter dan periode gelombang signifikan maksimum di laut dalam dari arah barat adalah 5,325 detik dan periode 7,47 detik dengan kala ulang periode 25 tahun. Sedangkan distribusi pola arah penjalaran gelombang berdasarkan vektor gelombang dengan arah dominan barat dan arah barat daya dengan kecepatan gelombang maksimum 0.24 m/s. 
ANALISIS KETERSEDIAAN DAN PENINGKATAN KUALITAS AIR SUMUR BOR (Studi Kasus : Desa Lalonggolosua Kabupaten Kolaka) Arianti, Evi; Sukri, Ahmad Syarif; Kadir, Abdul
Jurnal Manajemen Rekayasa (Journal of Engineering Management) Vol 5, No 2 (2023): Oktober Tahun 2023
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jmr.v5i2.47447

Abstract

Kolaka bagian selatan, khusunya Desa Lalonggolosua memiliki potensi sumber air yang didominasi oleh sumber air tanah. Beberapa hasil pengeboran secara fisik tampak berwarna merah bahkan ada yang berwarna coklat. Sesuai dengan amanat yang tercantum pada Rancangan Teknokrat RPJMN 2020 – 2024, pemerintah Indonesia menargetkan dapat menyediakan layanan air minum yang aman dan sanitasi yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketersediaan dan kualitas air sumur bor setelah dilakukan peningkatan, serta kesiapan masyarakat dan Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (KPSPAMS) menjamin akses air minum yang berkesinambungan. Metode yang digunakan yaitu eksperimental, sampel air dibawa ke laboratorium untuk diuji menguji parameter fisika antara lain bau, rasa, warna, kekeruhan serta suhu sedangkan parameter kimianya adalah pH (Derajat Keasaman), Nitrat ( , Nitrit ( , Kesadahan ( , Florida Besi , Mangan dan Kholorida yang terdapat dalam Permenkes No. 492 Tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan air pada saat ini adalah 0,24 ltr/dtk, proyeksi tahun ke lima sebesar 0,25 ltr/dtk, proyeksi tahun ke sepuluh sebesar 0,26 ltr/dtk serta pada akhir peride sebesar 0,28 lt/dtk. Debit air eksisting sebesar 0,79 ltr/detk, sehingga air sumur di Dusun IV Desa Lalonggolosua tersedia. Kualitas air sumur bor telah memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010. Kepuasan pemanfaat terhadap kinerja Kesiapan Kelompok Pengelola Saranan air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS), analisis CSI rata-rata diperoleh nilai CSI = 0,66. Kata Kunci : Ketersediaan, Peningkatan kualitas air, berkesinambungan
ANALISIS KEBUTUHAN DAN DISTRIBUSI JARINGAN AIR BERSIH DESA LABUNGGA KECAMATAN ANDOWIA KABUPATEN KONAWE UTARA Magribi, Amal Ichlasul; Sukri, Ahmad Syarif; Tamburaka, Romy Suryanigrat Edwin
Jurnal Manajemen Rekayasa (Journal of Engineering Management) Vol 5, No 1 (2023): Mei Tahun 2023
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jmr.v5i1.43304

Abstract

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam berbagai aspek. Pemenuhan kebutuhan air bersih sangat penting, baik dalam kebutuhan domestik dan non domestik. Desa Labungga merupakan salah satu desa di Kabupaten Konawe Utara yang mengalami kekurangan persediaan air. Secara administrasi desa Labungga memiliki 3 dusun yang dimana memiliki tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk dari tahun ketahun cukup tinggi, sementara masyarakat mengandalkan sumber air bersih melalui mata air dengan sistem gaya gravitasi. Hal ini dikarenakan kebutuhan air tidak tersalurkan secara keselurahan pada masyarakat desa Labungga, sehingga air yang seharusnya dapat peroleh setiap hari, harus tertunda dan masyarakat tidak bisa memenuhi kebutuhan air bersih secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya debit aliran pada mata air desa Labungga. Selain itu penelitian ini juga bertujuan Menganalisis kebutuhan air bersih desa Labungga hingga tahun 2033 dengan melakukan real demand survey kebutuhan air bersih menggunakan metode proyeksi jumlah penduduk dan untuk menganalisis perpipaan distibusi jaringan air bersih menggunakan aplikasi EPANET 2.0. Berdasarkan hasil analisa data, debit mata air desa Labungga adalah sebesar 10,489 ltr/dtk, untuk real demand survey kebutuhan air bersih tahun 2023 yaitu 0,605 ltr/dtk, tahun 2028 yaitu 0,721 ltr/dtk dan tahun 2033 yaitu 0,867 ltr/dtk ,dan hasil pengolahan dengan aplikasi EPANET 2.0. Kecepatan aliran (Velocty) terbesar terdapat pada pipa 1 yaitu 0,68 m/s dan terendah berada pada pipa 5 dan 6 yaitu 0,17 m/s.Kehilangan energi (Unit Headloss) terbesar berada pada pipa 1 yaitu 3,52 m/km dan terendah berada pada pipa 6 yaitu 0,33 m/km.Tekanan (Pressure) terbesar terdapat terdapat pada node 6 yaitu 68,41 m sedangkan terkecil terdapat pada node 1 yaitu 43,76 m. Kata kunci : Debit, Kebutuhan air bersih, Distribusi air bersih, EPANET 2.0.
Analisis Normalisasi Sungai Baubau Alianti, Alianti; Sukri, Ahmad Syarif; Sudardjat, Catrin; Ilham, Vickky Anggara
Sultra Civil Engineering Journal Vol 2 No 2 (2021): Sultra Civil Engineering Journal (SCiEJ)
Publisher : Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1308.506 KB) | DOI: 10.54297/sciej.v2i2.194

Abstract

The durability of the road flexural pavement structure is largely determined by the performance of each layer. One of these factors is the strength and resilience of the subbase. Compaction in accordance with applicable standards will produce roads with good quality so that the road life is longer and there is less damage. The purpose of this study is to analyze the carrying capacity using CBR, the value of the field density with the sand cone test and the correlation of the CBR value and the Sand cone value of the B grade foundation layer on the Tugu Munajah network. The research method used is laboratory and field testing combined with a descriptive statistic approach. The results of the study indicate that the carrying capacity using the CBR amounted to 55.02% <60%, the density value field with sand cone test of 72.50% <90%. Correlation of CBR and Sand cone value at the base layer (sub base course) is very strong at 0.998.
Desain Kolam Retensi Tobuuha Dengan Aplikasi Storm Water Management Model (Swmm) Di Kelurahan Tobuuha Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Faisal, Laode Muhammad; Sukri, Ahmad Syarif; Mangidi, Uniadi; Bafadal, Ishak
Sultra Civil Engineering Journal Vol 5 No 1 (2024): Sultra Civil Engineering Journal (SCiEJ)
Publisher : Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/sciej.v5i1.594

Abstract

Tobuuha Village, Puuwatu District, Kendari City was previously a green open area which was naturally used for water absorption. However, this area has now changed its function to become a densely populated residential area, resulting in a significant reduction in water absorption. As a result, when it rains, surface flow becomes greater and causes puddles downstream. The aim of this research is to model the Tobuuha retention pond using the SWMM application for environmental changes that occur. Primary data collection was carried out by observing existing conditions and measuring the dimensions of channels and ponds around the retention pond. Meanwhile, secondary data was obtained from related agencies. The results of the research show that the flood discharge that will enter the retention pond is Q5 = 0.559 m3/second with the volume of water that enters and must be accommodated in the retention pond of 4577.0934 m3, while the existing capacity of the retention pond is 6978.44 m3, so it is considered still able to reduce flooding downstream of the pond. Therefore, the city government's plan to expand and increase the depth of the pool is not necessary because it will reduce the open space around the pool. Handling potential flooding and inundation around the location can be done by adjusting the sliding door openings and modifying several channels, namely channels J51-J52, M62-M63, N71-N106, and U97-U101. The SWMM simulation results for the proposed solution show that the retention pond is effective enough to prevent flooding in the surrounding area