Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Menelisik Strategi Content Creator Fitra Eri dalam Membangun Kepercayaan Audiens Charita, Yola Feby; Pandrianto, Nigar
Inter Komunika Vol 8, No 2 (2023): Inter Komunika: Jurnal Komunikasi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33376/ik.v8i2.2194

Abstract

Teknologi yang semakin berkembang sudah tidak bisa dihindari, dengan hadirnya telepon seluler dan media sosial membuat semua hal yang biasa dilakukan dapat mudah teratasi. Salah satunya platform YouTube, di sini berisi sejumlah video yang tentunya memudahkan orang-orang dalam mencari informasi baik dari tutorial, kuliner, sampai dengan otomotif.  Channel otomotif semakin menjamur sehingga membuat mereka saling bersaing satu sama lain. Sehingga untuk dapat bersaing, pastinya setiap Channel YouTube harus memiliki strategi masing-masing untuk meningkatkan viewers dan subscriber. Setir Kanan merupakan salah satu Channel YouTube otomotif dibawah naungan Astra Credit Companies. Setir Kanan melakukan kolaborasi dengan salah satu Content Creator otomotif senior yaitu Fitra Eri, ini merupakan salah satu strategi yang digunakan Setir Kanan untuk menarik perhatian subscriber dan viewers. Teori yang digunakan adalah New Media, Digital Marketing, Content Marketing. Menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Strategi yang digunakan Setir Kanan terbukti bekerja dengan baik, Setir Kanan mampu mencapai 100.000 subscriber dengan cepat. Di sini dapat disimpulkan bahwa profesi Content Creator sangat berpengaruh untuk membangun branding dari sebuah perusahaan.
Melihat Pengaruh Konten di Instagram Daihatsu pada Pembelian Produk Yholanda, Angelin; Pandrianto, Nigar
Kiwari Vol. 3 No. 3 (2024): Kiwari
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ki.v3i3.31914

Abstract

Social media platforms like Instagram, has significantly impacted the transformation of consumer behavior. This research aims to investigate the influence of Daihatsu content on Instagram on purchasing decisions. With a substantial growth in Instagram users, especially among the millennial generation, the platform serves not only as a space for sharing photos and videos but also as a potential marketing arena. This study employs a quantitative method, focusing on independent variables, namely the influence of Instagram Stories and Instagram Feeds content, and a dependent variable, namely purchasing decisions. The findings reveal that Instagram Stories content has a significant impact on purchasing decisions, whereas Instagram Feeds content has a less significant influence. Despite certain methodological aspects, such as detected abnormal data distribution, the multiple linear regression analysis indicates that both independent variables collectively exert a significant influence on purchasing decisions. Consequently, this research provides insights for marketers in formulating content strategies on Instagram to enhance consumer appeal and support purchasing decisions. Media sosial seperti Instagram, telah memberikan dampak signifikan dalam transformasi perilaku konsumen. Ia menjadi bagian dari customer journey mulai dari pengenalan produk hingga melakukan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh konten Daihatsu di Instagram terhadap keputusan pembelian. Dengan pertumbuhan pengguna Instagram yang signifikan, terutama di kalangan generasi milenial, platform ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat berbagi foto dan video tetapi juga sebagai ruang pemasaran yang potensial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan fokus pada variabel independen, yaitu pengaruh konten Instagram Stories dan Instagram Feeds, serta variabel terikat, yaitu keputusan pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten Instagram Stories memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sementara itu konten Instagram Feeds tidak begitu berpengaruh secara signifikan. Meskipun beberapa aspek metodologis, seperti, terdeteksi, uji regresi linear berganda. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan wawasan bagi para pemasar dalam menentukan strategi konten di Instagram guna meningkatkan daya tarik konsumen dan mendukung keputusan pembelian.
Strategi Komunikasi Pemasaran Butanoya melalui Media Sosial Instagram Angelique, Chelsea; Pandrianto, Nigar
Kiwari Vol. 3 No. 3 (2024): Kiwari
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ki.v3i3.31961

Abstract

This study examines the use of Instagram social media for marketing communication and consumer trust-building for Butanoya Indonesia. The theory of marketing communication with kinds of marketing communication lends to credence to this research. The qualitative approach method of data collecting used in this study includes observation, interview, and documentation. Mr. Alvin Oktavian, the owner of Butanoya Indonesia, is the primary informant for this study since he can supply details regarding the subject of the research. Next comes the informant source, Mr. Aheng, who happens to be an employee. In order to support the research findings, consumers who have tried Butanoya Indonesia’s food are also included, in this case, Mr. Gregory Vincent. In addition, an expert who has experience in the field of social media, Ms. Kathleen Anastasia. The findings demonstrated that Butanoya Indonesia makes advantage of social media and marketing communication. Instagram is the social media platform that Butanoya Indonesia uses. This research focuses on consumer trust and looks for the impact and effectiveness of social media marketing communications. The results are expected to provide practical insights for certain food brands, helping them to better use social media to build consumer trust. Studi ini mengkaji penggunaan media sosial Instagram untuk komunikasi pemasaran dan membangun kepercayaan konsumen untuk Butanoya Indonesia. Teori komunikasi pemasaran dengan jenis komunikasi pemasaran memberikan kredibilitas untuk penelitian ini. Metode pendekatan kualitatif pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Bapak Alvin Oktavian sebagai pemilik Butanoya Indonesia, adalah informant utama untuk penelitian ini karena ia adapat memberikan rincian tentang subyek penyelidikan. Selanjutnya narasumber informan berupa karyawan Butanoya Indonesia yaitu Mr. Aheng. Serta konsumen sebagai pelanggan yang sudah mencicipi makanan Butanoya Indonesia untuk memperkuat hasil penelitian yaitu Kak Gregory Vincent. Selain, itu ahli pakar yang sudah berpengalaman dibidang media sosial, Kak Kathleen Anastasia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Butanoya Indonesia menggunakan komunikasi pemasaran dan media sosial. Media sosial yang digunakan Butanoya Indonesia adalah Instagram. Penelitian ini berfokus pada kepercayaan konsumen dan mencari dampak dan efektivitas komunikasi pemasaran media sosial. Hasilnya diharapkan dapat memberikan wawasan praktis bagi merek makanan tertentu, membantu mereka menggunakan media sosial dengan lebih baik untuk membangun kepercayaan konsumen.
Strategi Membangun Citra Produk Hello Bubble dalam Komunitas The Crew melalui Brand Ambassador Blackpink Shanice, Elaine; Pandrianto, Nigar
Kiwari Vol. 3 No. 3 (2024): Kiwari
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ki.v3i3.31967

Abstract

With the presence of technology, it creates very free and broad opportunities for globalization. Freely and widely, other cultures enter and interact with the original culture. One of them is the Korean Wave culture or what is more often called K-Wave. Now the Korean Wave is not just about music, but about the culture of fashion, makeup, drama, food and others. Blackpink itself is a girl group that is known globally thanks to its many achievements in their career. Blackpink is believed to be the brand ambassador for Hello Bubble hair coloring products. "THE CREW" is a community formed by the Indonesian mise en scene team which operates around haircare and hair products. The “THE CREW” community was formed with the aim of being a forum for hair product enthusiasts to exchange ideas. This research aims to determine Blackpink's role as brand ambassadors in building an image within the "THE CREW" community. This research is research with a qualitative approach and case study method. The results of this research show that Blackpink plays a very important role in creating the image of the Hello Bubble product among members of the "THE CREW" community. Dengan hadirnya teknologi, menciptakan kesempatan yang sangat bebas dan luas untuk globalisasi. Secara bebas dan luas kebudayaan-kebudayaan lain masuk dan berinteraksi dengan kebudayaan asli. Salah satunya yaitu dengan kebudayaan Korean Wave atau yang lebih sering disebut K-Wave. Kini Korean Wave bukan hanya mengenai musik saja, melainkan mengenai budaya fashion, makeup, drama, makanan, dan lainnya. Blackpink sendiri salah satu girl group yang dikenal secara global berkat segudang prestasi dalam karier mereka. Blackpink dipercaya menjadi brand ambassador dari produk pewarna rambut Hello Bubble. “THE CREW” merupakan komunitas yang dibentuk oleh tim mise en scene Indonesia yang bergerak seputar haircare dan hair products. Komunitas “THE CREW” dibentuk dengan tujuan untuk menjadi wadah bagi para penyuka produk rambut untuk bertukar pikiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Blackpink sebagai brand ambassador dalam membangun citra di dalam komunitas “THE CREW”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Blackpink sangat berperan dalam menciptakan citra dari produk Hello Bubble di anggota komunitas “THE CREW”.
Mengandung Bawang, Iklan Gojek Mengajak Masyarakat untuk Berbagi Kasih dan Tangis Kebahagiaan di Bulan Ramadan Apriani, Calliana; Loisa, Riris; Pandrianto, Nigar
Prologia Vol. 6 No. 2 (2022): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v6i2.15596

Abstract

Indonesia is a country that is rich of its diversity, race, ethnicity, ethnicity, and culture. According to data from Global Religious Futures in 2020, Muslims in Indonesia reached 229 million people or 87% of the total population of Indonesia. This shows the importance of Islam and all forms of traditions that exist in Indonesia, one of which is Ramadan. This study examines the meaning of creative messages in online transportation advertisements, namely the Gojek Ramadan 2021 advertisement "Contains Onion.” The analysis of this research uses a semiotics analysis of Roland Barthes version based on observation data, library data, and interview results. The results of this study indicates that color composition, and shooting techniques are very influential in attracting the attention of the audience and the emotions that are created. The word “Contais Onion” refers to the feeling of warmth and happiness felt from the efforts of the Indonesian people to send packages/gifts to celebrate Ramadan 2021. Gojek positions itself as a company that does not only sell services, but also acts as a bridge between every Indonesian citizen to spread love and happiness, in Ramadan 2021 by sending a “meaningful” stuff. This researcher suggests that creative people continue to provide meaningful messages that can broaden the perspectives/mindset of the Indonesian people through the creation of creative advertisements. Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman, baik dari ras, etnis, hingga budaya. Menurut data Global Religious Futures pada tahun 2020, umat Islam di Indonesia mencapai 87% dari total penduduk Indonesia atau sebesar 229 juta jiwa. Hal ini menunjukkan pentingnya agama Islam dan segala bentuk tradisi yang terdapat di Indonesia, salah satunya bulan Ramadan. Penelitian ini mengkaji makna pesan kreatif pada iklan transportasi online, yaitu iklan Gojek Ramadan 2021 “Mengandung Bawang” melalui tanda-tanda yang terdapat didalamnya. Analisa penelitian menggunakan pisau analisa semiotika versi Roland Barthes berdasarkan data observasi, data kepustakaan, dan hasil wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi warna, dan teknik pengambilan gambar sangat berpengaruh dalam menarik perhatian dan fokus penonton hingga emosi yang diciptakan. Kata “mengandung bawang” merujuk pada rasa hangat dan kebahagiaan yang dirasakan dari upaya masyarakat Indonesia untuk mengirim paket/hadiah dalam merayakan Ramadan 2021. Gojek menempatkan diri sebagai perusahaan yang tidak hanya menjual jasa, melainkan sebagai jembatan antara setiap masyarakat Indonesia untuk menebarkan kasih hingga kebahagiaan pada Ramadan 2021 dengan cara “kirim yang bermakna”.  Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah agar para insan kreatif terus memberikan makna dan pesan yang dapat memperluas perspektif masyarakat Indonesia melalui penciptaan iklan kreatif.
Analisis Komunikasi Pemasaran Kedai Kopi dalam Membangun Brand Awareness melalui Media Sosial (Studi Kasus pada Instagram Kopi Lain Hati) Resty, Devara; Loisa, Riris; Pandrianto, Nigar
Prologia Vol. 7 No. 1 (2023): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v7i1.15840

Abstract

Brand is one of the things that must be built by product, service and company owners. In order for the brand to be known by the target market, it must build brand awareness. In building brand awareness of a brand, a strategy is needed, one of which is utilizing the internet. The research was carried out with a qualitative approach with a case study method, the subject of research on Instagram is Kopi Lain Hati and the object of research is brand awareness. Researchers conducted in-depth observations and interviews with five sources, namely two Kopi Lain Hati, one customer and two digital marketing experts. The data processing technique of this researcher is coding. This research shows that the marketing communications that have been carried out by Kopi Lain Hati to build brand awareness are implementing a basic food & beverage strategy, implementing a 4P marketing mix to a 7P marketing mix, creating several campaigns such as distributing ovo vouchers, used social media by following the time in creating the content, maximizing the Instagram platform which is paid or not. To measure how high the level of Kopi Lain Hati's pyramid brand awareness is by looking at the feedback provided by customers through social media. In the brand awareness pyramid level, Kopi Lain Hati has not yet reached Top Of Mind, but rather is a Brand Recall. Brand merupakan salah satu hal yang wajib dibangun oleh pemilik produk, jasa, dan perusahaan. Agar brand dikenal oleh target market maka pemilik brand harus membangun brand awareness. Dalam membangun brand awareness suatu brand perlu adanya strategi, salah satunya adalah memanfaatkan adanya internet sebagai saluran komunikasi pemasaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi pemasaran yang dilakukan kopi lain hati dalam membangun brand awareness melalui Instagram. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, subjek penelitian Instagram kopi lain hati dan objek penelitian brand awareness. Peneliti melakukan observasi dan wawancara mendalam terhadap lima narasumber yaitu dua pihak Kopi Lain Hati, satu customer dan dua digital marketing expert. Teknik pengolahan data peneliti ini adalah coding. Penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran yang telah dilakukan Kopi Lain Hati untuk membangun brand awareness yaitu menerapkan basic strategy food & beverage, menerapkan marketing mix 7P, membuat beberapa campaign, pembuatan konten media sosial dengan mengikuti perkembangan jaman dalam membuat kontennya, memaksimalkan platform Instagram yang berbayar maupun tidak. Untuk mengukur seberapa tinggi level piramida brand awareness Kopi Lain Hati yaitu dengan melihat feedback yang di berikan customer melalui media sosial. Dalam level piramida brand awareness, Kopi Lain Hati belum mencapai tingkat top of mind melainkan Brand Recall.
Brand Affiliate sebagai Alternatif Membangun Brand Awareness Trixie, Ivana; Pandrianto, Nigar
Prologia Vol. 8 No. 1 (2024): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v8i1.27532

Abstract

Technological developments, especially in social media platforms such as TikTok, have changed the marketing paradigm by focusing on dynamic consumer interactions. This research explores the impact of TikTok in building brand awareness, especially with the emergence of the concept of "Tiktok Affiliate." The research results show the important role of TikTok Affiliate in changing the digital marketing framework through creative content that effectively expands brand reach. Focusing on the brand case study "Somethinc" provides a unique contribution to the understanding of digital marketing and brand awareness in the TikTok era. The theoretical basis involves social media, TikTok, TikTok Affiliate, and brand awareness, with an emphasis on brand awareness indicators according to Keller. With innovative strategies, TikTok Affiliate is a key element in building brand awareness amidst contemporary digital marketing dynamics. The purpose of this research is to see how the Tiktok Affiliate brand is an alternative for building brand awareness for the Somethingnc brand. This research uses a qualitative approach with a case study method. The results of this research show that Tiktok Affiliate builds brand awareness through understanding Somehinc products. Creativity and authenticity in TikTok Affiliates content are key to attraction, creating a personal and authentic experience. Informative and compelling content helps consumers understand the product in depth, while direct interaction creates deeper engagement and builds a community around the brand. Perkembangan teknologi, khususnya di platform media sosial seperti TikTok, telah mengubah paradigma pemasaran dengan memfokuskan pada interaksi dinamis konsumen. Penelitian ini mengeksplorasi dampak TikTok dalam membangun brand awareness, khususnya dengan munculnya konsep "Tiktok Affiliate." Hasil penelitian menunjukkan peran penting TikTok Affiliate dalam mengubah kerangka kerja digital marketing melalui konten kreatif yang memperluas jangkauan brand secara efektif. Fokus pada studi kasus brand "Somethinc" memberikan kontribusi unik pada pemahaman digital marketing dan brand awareness di era TikTok. Landasan teori melibatkan media sosial, TikTok, TikTok Affiliate, dan brand awareness, dengan penekanan pada indikator brand awareness menurut Keller. Dengan strategi inovatif, TikTok Affiliate menjadi elemen kunci dalam membangun brand awareness di tengah dinamika pemasaran digital kontemporer. Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana brand Tiktok Affiliate sebagai alternatif untuk membangun brand awareness pada brand Somethinc. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tiktok Affiliate dalam membangun brand awareness melalui pemahaman produk Somethinc. Kreativitas dan keaslian dalam konten Tiktok Affiliates menjadi kunci daya tarik, menciptakan pengalaman personal dan autentik. Konten yang informatif dan meyakinkan membantu konsumen memahami produk secara mendalam, sementara interaksi langsung menciptakan keterlibatan yang lebih mendalam dan membangun komunitas di sekitar brand.
Pola Komunikasi RUBI Community dalam Membangun Konektivitas antara Brand dan Konsumen Qothrunnada, Rana; Pandrianto, Nigar
Prologia Vol. 8 No. 2 (2024): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v8i2.27686

Abstract

The discussion regarding brand communities is an interesting research subject to research. Basically, a community consists of certain brands in common, users gather to form a group as a place to share stories and help solve problems about the products they use. Every activity where they share stories about the brands they use will shape the way of interaction and communication between group members. The aim of this research is to identify communication patterns for the Avoskin beauty brand in increasing brand engagement through the RUBI community. This research uses groupthink theory which was born from the thoughts of Irvin L. Janis. Based on the results obtained in this research, there is a wheel communication pattern implemented by the community. The wheel communication pattern can be an effective strategy for creating community engagement with a brand. Placing the brand in a central position to interact and build strong relationships with community members. Pembahasan mengenai komunitas merek adalah subjek penelitian yang menarik untuk diteliti. Pada dasarnya, komunitas terdiri dari kesamaan merek tertentu, para penggunanya berkumpul membentuk suatu kelompok sebagai tempat untuk berbagi cerita dan membantu menyelesaikan masalah tentang produk yang mereka gunakan. Setiap aktivitas di mana mereka berbagi cerita tentang merek yang mereka gunakan akan membentuk cara interaksi dan komunikasi antar anggota kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola komunikasi beauty brand Avoskin dalam meningkatkan brand engagement melalui komunitas RUBI. Penelitian ini menggunakan teori groupthink yang terlahir dari pemikiran Irvin L. Janis. Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam penelitian ini terdapat pola komunikasi roda (wheel) yang diterapkan oleh komunitas. Pola komunikasi roda dapat menjadi strategi yang efektif untuk menciptakan keterlibatan komunitas dengan merek. Menempatkan merek berada di posisi sentral untuk berinteraksi dan membangun hubungan yang kuat dengan anggota komunitas.
Pendobrakan Stereotip Perempuan di Iklan Nike dalam Perspektif Dekonstruksi Derrida Putri, Nur'Aini Rahmawati; Pandrianto, Nigar
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.21288

Abstract

The presence of women in advertisements is often portrayed as objects through women's stereotypes. Stereotypes of women arerelated to beauty standards that experience construction in people's lives. The use of advertising as a form of mass media conveysmessages with ease in accessing the realities of social life. The development of advertisements with creative ideas shows stereotypes of women by being bolder in changing stereotypes circulating in society through the concept of femvertising. This study uses a qualitative approach by digging deeper into how the Nike Dream Crazier advertisement deconstructs stereotypes ofwomen in society. The researcher uses Jacques Derrida's deconstruction method to find hidden meanings. The subject of this research is the Dream Crazier version of the Nike advertisement video while the research object is the stereotype of women inadvertisements. The results of this study show that the Nike Dream Crazier advertisement provides a picture of deconstructing stereotypes of women through transitions breaking stereotypes of women as strong and daring to break stereotype boundaries. Thedeconstruction of women's stereotypes results from the construction of society in a sustainable manner. Kehadiran perempuan dalam iklan kerap kali digambarkan sebagai objek melalui stereotip perempuan. Stereotip perempuan berkaitan dengan standar kecantikan yang mengalami konstruksi di kehidupan masyarakat. Penggunaan iklan sebagai bentukmedia massa menyampaikan pesan dengan kemudahan dalam mengakses realitas kehidupan sosial. Berkembangnya iklan dengan ide kreatif menunjukkan stereotip perempuan dengan cara lebih berani untuk mengubah stereotip yang beredar di masyarakatmelalui konsep femvertising. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggali lebih dalam bagaimana iklan Nike Dream Crazier melakukan dekonstruksi dalam stereotip perempuan di masyarakat. Peneliti menggunakan metodedekonstruksi Jacques Derrida untuk menemukan makna-makna tersembunyi. Subjek penelitian ini adalah video iklan Nike versiDream Crazier sedangkan objek penelitian yaitu stereotip perempuan dalam iklan. Hasil penelitian ini memperlihatkan iklan NikeDream Crazier memberikan gambaran dekonstruksi stereotip perempuan melalui transisi mematahkan stereotip perempuansebagai sosok yang kuat dan berani untuk menembus batas-batas stereotip. Dekonstruksi stereotip perempuan diakibatkan olehkonstruksi dari masyarakat secara berkelanjutan.
Pembentukan Personal Branding Content Creator Melalui Media Sosial Sinurat, Theresia Geraldin; Pandrianto, Nigar
Koneksi Vol. 7 No. 2 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i2.21361

Abstract

TikTok is one of the social media platforms preferred by the public. Social media has given rise to a new profession called content creator. They can unintentionally or intentionally form personal branding and create public perceptions. Researchers chose one of TikTok's content creators, Junita Eka Pertiwi, with the account name @jntexs. In her content, Junita discusses horror films, cases, tips and tricks about everyday life. Researchers analysed the personal branding carried out by Junita on social media platforms. he results showed that content creators have applied eleven personal branding criteria based on Hubert K. Rampersad's concept, namely authenticity, integrity, consistency, specialisation, authority, privilege, relevance, visibility, persistence, good deeds, and performance. Junita also brings out her character through a slogan. Media sosial TikTok merupakan salah satu platform media sosial yang disukai oleh masyarakat. Media sosial telah memunculkan adanya profesi baru yang disebut content creator atau pembuat konten. Mereka dapat secara tidak sengaja maupun sengaja membentuk personal branding dan menimbulkan persepsi masyarakat. Peneliti memilih salah satu content creator TikTok, Junita Eka Pertiwi dengan nama akun @jntexs. Dalam kontennya, Junita membahas tentang film horor, kasus, tips dan trik seputar kehidupan sehari-hari. Peneliti menganalisa personal branding yang dilakukan oleh Junita dalam platform media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa content creator telah menerapkan sebelas kriteria personal branding berdasarkan konsep Hubert K. Rampersad yaitu keotentikan, integritas, konsistensi, spesialisasi, otoritas, keistimewaan, relevan, visibilitas, kegigihan, perbuatan baik, dan kinerja. Junita juga memunculkan karakter melalui slogan.