Ninuk Herlina
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 65 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI EDAMAME (Glycine max (L.) Merr.) PADA BERBAGAI MACAM DAN WAKTU APLIKASI PESTISIDA Twisty Tjahyani, Retno Wulan; Herlina, Ninuk; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/229

Abstract

Edamame merupakan jenis kacang-kacang-an yang bijinya lebih besar dan rasa lebih manis, dibanding kacang kedelai biasa. Untuk mencapai produksi edamame yang berkesinambungan diperlukan tingkat pe-ngelolaan tanaman secara intensif yang dapat didekati melalui upaya penekanan terhadap serangan hama dan penyakit. Penelitian bertujuan untuk menentukan jenis dan waktu aplikasi pestisida yang te-pat pada tanaman edamame. Penelitian di-laksanakan di Desa Kepuharjo, Karang-ploso, Malang pada bulan Juli – Oktober 2013. Bahan yang digunakan adalah benih edamame varietas SPM 1, pestisida Nabati, pestisida Mospilan serta pestisida Ingrofol. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi dengan perlakuan macam pestisida sebagai petak utama (M) terdiri dari 3 taraf yaitu: M1: Pestisida Nabati; M2: Pestisida Mospilan; M3: Pestisida Ingrofol. Waktu aplikasi sebagai anak petak (T) terdiri dari 3 waktu yaitu: T1: 3 hari sekali; T2: 5 hari se-kali; T3: 7 hari sekali. Hasil penelitian me-nunjukkan bahwa pada komponen hasil, secara umum tanaman yang disemprot ber-bagai macam pestisida menunjukkan hasil yang nyata lebih tinggi dibandingkan kon-trol. Adapun pertambahan hasil polong/ha untuk penggunaan macam–macam pesti-sida dibandingkan kontrol, masing-masing sebesar 60,03 % untuk pestisida Nabati, 62,58 % untuk pestisida Mospilan dan 61,27 % untuk pestisida Ingrofol. Kata kunci: Edamame, Pestisida, Waktu Aplikasi, Organisme Penganggu Tanaman.
PEMANFAATAN BATANG SEMU PISANG SEBAGAI POT DENGAN BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans L.) Setianingsih, Eva; Herlina, Ninuk; Setyobudi, Lilik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/268

Abstract

Kangkung Sutera merupakan salah satu tanaman berumur pendek yang tahan terhadap penyakit karat daun (Puccinia sp). Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia pada setiap tahun yang diikuti dengan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman di daerah perkotaan menyebabkan berkurangnya lahan pertanian, sehingga produksi kangkung darat menurun. Solusi yang dapat diterapkan untuk mengefisiensikan lahan adalah dengan menggunakan pot batang semu pisang. Pot batang semu pisang ramah lingkungan dan memiliki kadar air yang tinggi yaitu 96,2% sehingga cocok untuk daerah kekurangan air. Komposisi media tanam pupuk kandang sapi, kompos azolla, dan kompos sampah kota yang digunakan, diharapkan dapat berpengaruh dalam pertumbuhan kangkung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan komposisi media tanam yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung darat pada pot yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bedali, Malang. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 6 perlakuan: P1 = Tanah + pupuk kandang sapi (1:1) pada polybag, P2 = Tanah + kompos Azolla (1:1) pada polybag, P3 = Tanah + kompos sampah kota (1:1) pada polybag, P4 = Tanah + pupuk kandang sapi (1:1) pada pot batang semu pisang, P5 = Tanah + kompos Azolla (1:1) pada pot batang semu pisang, P6 = Tanah + kompos sampah kota (1:1) pada pot batang semu pisang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perlakuan pupuk kandang sapi pada polybag memiliki bobot segar total tanaman lebih besar dibandingkan dengan perlakuan lainnya.Kata kunci: Kangkung Darat Varietas Sutera, Pot Batang Semu Pisang, Media Tanam, Pupuk Kandang Sapi, Kompos Azolla, Kompos sampah Kota.
Pengaruh Aplikasi Controlled Release Fertilizer (CRF) dan Penerapan Sistem Tanam terhadap Viabilitas Benih Tebu (Saccharum officinarum L.) Saragih, Desmon Rivaldi; Herlina, Ninuk; Nugroho, Agung
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1071

Abstract

Tebu (Saccharum officinarum L.) ialah bahan baku penghasil gula dan bioethanol yang dimanfaatkan manusia untuk me-menuhi kebutuhan. Permasalahan di Indonesia saat ini ialah kurang tersedianya benih tebu untuk memenuhi lahan dengan areal yang sangat luas. Semakin ber-kembangnya bioteknologi pertanian me-miliki posisi tawar dalam penyediaan benih secara massal, unggul dan berkualitas yaitu menggunakan teknik perbanyakan benih tebu secara kultur jaringan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi antara Controlled Release Fertilizer (CRF) dan penerapan sistem tanam terhadap pertumbuhan dan kualitas benih tebu ( Saccharum officinarum L.). Penelitian dilaksanakan di Green House, Jatimulyo, Kecamatann Lowokwaru, Kota Malang, pada bulan Agustus – Oktober 2017. Meng-gunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu aplikasi CRF berbentuk granular dan sistem tanam. Parameter pengamatan meliputi tinggi batang, jumlah daun, diameter batang, persentase tumbuh, luas daun dan bobot segar tanaman tebu. Selanjutnya, data-data tersebut dianalisis dengan meng-gunakan analisis ragam F hitung dengan taraf 5% dilanjutk an dengan uji BNJ dengan taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian aplikasi CRF dan penerapan sistem tanam menunjukkan interaksi pada parameter tinggi batang dan bobot segar tanaman tebu. Aplikasi dosis pupuk CRF 3 butir per lubang tanam dengan sistem tanam single planting menunjukkan peng-aruh yang nyata terhadap berbagai para-meter tanaman dibandingkan dengan perlakuan aplikasi dosis CRF 0, 1, 2 dan 4 butir per lubang tanam pada sistem tanam single planting dan penerapan sistem tanam colony planting.
RESPONSE OF EGGPLANT (Solanum melongena L.) TO COMBINATION OF INORGANIC-ORGANIC N AND EM4 Maghfoer, Moch. Dawam; Soelistyono, Roedy; Herlina, Ninuk
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 35, No 3 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v35i3.403

Abstract

 A research to reduce application of N inorganic fertilizer through combination of inorganic-organic N and EM4 on eggplant has done on paddy fieldin Poncokusumo, Malang Regency, East Java, from  June to September 2013. The experiment used a randomized complete block design with two factors and three replications.The first factor was the combination of inorganic-organic N fertilizer, ie. 100% urea, 75% urea + 25% goat manure, 50% urea + 50% goat manure, and 25% urea + 75% goat manure . The second factor was dose of EM4, ie. 10, 20, and 30 liters EM4ha-1.The results showed a reduction in the proportion of urea up to 50% and replace it with goat manure resulted growth and fruit yield of eggplant better than the others.  The application of 100% urea  gave the lowest fruit yield. Application of EM4 on eggplant enhanced growth and increased fruit yield. EM4 application with doses of 30 litersha-1 resulted the highest fruit yield, accelerate the decomposition and mineralization of N.   Keywords: eggplant, urea, goat manure, EM4, decomposition 
Pengaruh Ketebalan Mulsa Jerami Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) Monica, Silva; Baskara, Medha; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1330

Abstract

Tanaman okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) merupakan tanaman yang kaya akan manfaat dan multifungsi, Tanaman okra merupakan tanaman yang kaya akan manfaat karena memiliki kandungan lemak, protein, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Dilihat dari potensi tersebut maka Indonesia memiliki peluang besar menjadi pengekspor okra, untuk itu diperlukan upaya peningkatan hasil tanaman okra di Indonesia. Okra merupakan tanaman yang membutuhkan cukup banyak air. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir tingkat kehilangan air dapat dilakukan dengan upaya modifikasi kondisi lingkungan tumbuh dengan cara rekayasa lingkungan dengan cara aplikasi mulsa organik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman okra secara maksimal. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juli 2019 di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan pemberian mulsa jerami dengan berbagai ketebalan menunjukkan pengaruh terhadap komponen pertumbuhan seperti jumlah daun, dan luas daun. Pada komponen hasil memberikan pengaruh pada jumlah polong, bobot segar polong per tanaman, bobot segar polong per petak, dan bobot polong per ha. Tanaman okra yang diberi mulsa jerami dengan ketebalan 7,5 cm menghasilkan polong per hektar yang tertinggi, yaitu sebesar 10,24 ton ha-1.
PENGARUH KETEBALAN MULSA JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (ABELMOSCHUS ESCULENTUS L. MOENCH) Monica, Silva; Baskara, Medha; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21176/protan.v8i2.1358

Abstract

Tanaman okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) merupakan tanaman yang kaya akan manfaat dan multifungsi, Tanaman okra merupakan tanaman yang kaya akan manfaat karena memiliki kandungan lemak, protein, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Dilihat dari potensi tersebut maka Indonesia memiliki peluang besar menjadi pengekspor okra, untuk itu diperlukan upaya peningkatan hasil tanaman okra di Indonesia. Okra merupakan tanaman yang membutuhkan cukup banyak air. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir tingkat kehilangan air dapat dilakukan dengan upaya modifikasi kondisi lingkungan tumbuh dengan cara rekayasa lingkungan dengan cara aplikasi mulsa organik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman okra secara maksimal. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juli 2019 di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan pemberian mulsa jerami dengan berbagai ketebalan menunjukkan pengaruh terhadap komponen pertumbuhan seperti jumlah daun, dan luas daun. Pada komponen hasil memberikan pengaruh pada jumlah polong, bobot segar polong per tanaman, bobot segar polong per petak, dan bobot polong per ha. Tanaman okra yang diberi mulsa jerami dengan ketebalan 7,5 cm menghasilkan polong per hektar yang tertinggi, yaitu sebesar 10,24 ton ha-1.
STUDI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleorotus ostreatus) PADA MEDIA TUMBUH GERGAJI KAYU SENGON DAN BAGAS TEBU Ginting, Alan Randall; Herlina, Ninuk; Tyasmoro, Setyono Yudo
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.08 KB) | DOI: 10.21776/14

Abstract

Tujuan dari percobaan ini adalah mendapatkan komposisi substrat serbuk gergaji kayu sengon dan bagas tebu yang ideal untuk pertumbuhan hasil jamur tiram putih yang optimum dan mengetahui produktivitas jamur tiram putih pada substrat alternatif dari komposisi serbuk gergaji kayu sengon dan bagas tebu. Berdasarkan hasil penelitian maka semua komposisi media tumbuh antara serbuk gergaji kayu sengon dan bagas tebu dapat dijadikan alternatif media tumbuh jamur tiram putih, substrat bagas tebu dapat dijadikan substrat alternatif pengganti substrat yang sering digunakan petani yaitu serbuk gergaji kayu sengon karena memiliki nilai rata-rata total bobot segar yang tidak berbeda nyata, penggunaan substrat dengan bagas tebu lebih menguntungkan pada perlakuan B (Serbuk kayu gergaji sengon 70% dan bagas tebu 10%), D (Serbuk kayu gergaji sengon 50% dan bagas tebu 30%), E (Serbuk kayu gergaji sengon 40% dan bagas tebu 40%), F (Serbuk gergaji kayu sengon 30% dan bagas tebu 50%), dan I (Serbuk kayu gergaji sengon 0% dan bagas tebu 80%)  karena biaya produksi lebih murah dibandingkan dengan biaya produksi baglog yang sering digunakan petani yaitu pada perlakuan A (Serbuk kayu gergaji sengon 80% dan bagas tebu 0%), dan intensitas panen pada perlakuan B, D, E, F, I yaitu 4 kali panen, sehingga dapat mengurangi biaya tenaga kerja.
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI KOMPOSISI BAHAN ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Elisabeth, Devi Wahyu; Santoso, Mudji; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.451 KB) | DOI: 10.21776/27

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh bahan organik dan komposisinya yang terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini telah dilaksanankan pada bulan Mei-Juli 2012 di Desa Pandanrejo, Kota Batu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial yang diulang 3 kali. P0=Pupuk anorganik (170 kg N ha-1, 150 kg P2O5, 150 kg K2O) sebagai kontrol. P1= Kompos kotoran sapi 14,28 ton ha-1; P2= Paitan 19,75 ton ha-1; P3= Kompos azolla 14,4 ton ha; P4= Kompos kotoran sapi 7,14 ton ha + Paitan 9,88 ton ha-1; P5= Kompos kotoran sapi 7,14 ton ha-1 + kompos azolla 7,2 ton ha-1; P6= Kompos kotoran sapi 3,57 ton ha-1 + paitan 14,81 ton ha-1; P7= Kompos kotoran sapi 3,57 ton ha-1 + kompos azolla 10,8 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik pada berbagai perlakuan menunjukkan pengaruh yang sama pada pada semua parameter pertumbuhan dan panen. Umbi kering matahari yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah 14,29 – 16,01 ton ha-1. Berdasarkan hasil analisa R/C rasio menunjukkan bahwa perlakuan aplikasi bahan organik 7,14 ton ha-1 kompos kotoran sapi + 9,88 ton paitan ha-1 mempunyai  R/C rasio yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya, yaitu 2,95.
PENGARUH SAAT TANAM JAGUNG DALAM TUMPANGSARI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DAN BROKOLI (Brassica oleracea L. var. botrytis) Karima, Siti Sukma; Nawawi, Mochammad; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.176 KB) | DOI: 10.21776/34

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh saat penanaman benih jagung terhadap pertumbuhan serta hasil jagung dan brokoli pada system tumpangsari. Dibandingkan dengn pola monokultur, pola tumpangsari diasumsikan memiliki nilai  LER (Land Equivalent Ratio) tinggi dan hal tersebut mengindikasikan tingginya tingkat produktivitas lahan. Penelitian dilaksanakan di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Malang dengan ketinggian ±650 mdpl dengan suhu antara 22-26°C pada April – September 2012.  Perlakuan penundaan saat tanam tanaman jagung dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman brokoli sebesar 28.14%, namun tidak meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada pola tanam tumpangsari. Perlakuan penanaman benih jagung 14 hari setelah penanaman bibit brokoli menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman brokoli yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya pada pola tanam tumpangsari. Hasil tersebut tidak berbeda nyata dibandingkan dengan penanaman monokultur. Bobot segar bunga brokoli yang diperoleh sebesar 390.58 g.tan-1 dengan hasil mencapai 8.93 ton.ha-1.  Tumpangsari antara tanaman jagung dan brokoli dengan perlakuan tersebut juga diketahui memiliki nilai LER (Land Equivalent Ratio) dan R/C rasio yang tertinggi yaitu masing-masing sebesar 1.79 dan 3.09 dibandingkan dengan penanaman monokultur.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL LIMA VARIETAS MELON (Cucumis melo L.) PADA TIGA KETINGGIAN TEMPAT Affandi, Mochammad Ali; Sulistyono, Roedy; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.815 KB) | DOI: 10.21776/43

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil lima varietas buah melon pada tiga ketinggian tempat yang berbeda, yaitu dataran tinggi, medium dan dataran rendah. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Juni hingga Desember 2011 di PT. BISI International Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan faktor utama ialah ketinggian tempat dan faktor anak petak ialah varietas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya interaksi antara ketinggian tempat dan varietas yang terjadi pada tinggi tanaman, jumlah, luas daun, jumlah bunga, tebal daging buah, diameter buah, umur muncul bunga dan umur panen. Pada dataran rendah varietas Apollo dapat tumbuh secara optimal. Pada dataran menengah semua varietas dapat tumbuh secara optimal. Pada dataran tinggi varietas Melindo 10 dan Apollo dapat tumbuh secara optimal. Kata kunci : Cucumis melo, ketinggian tempat, varietas
Co-Authors Affandi, Mochammad Ali Aini, Nurul Aisyah, Yarda Aji, Mochamad Bayu Akbar, Helmi Dzikrulloh Alfulaila, Nur Andari, Sandra Yuri Anggorowati, Dian Ariesna, Fitria Dewi Ariffin, Ariffin Ashari, Hasim Aziiz, Abdul Azizah, Nur Bambang Guritno Basuki, Nur Cahya, Jamil Eko Cahyaningtyas, Anisa Darmawan, Andika Fajar Dewanti, Pradnya Cahya Dominiko, Theo Andre Dwi Yamika, Wiwin Sumiya Eko Widaryanto Elisabeth, Devi Wahyu Filaprasetyowati, Naning Ekasari Fitriyani, Widya Ginting, Alan Randall Hari Putra, Julian Pratama Hariyani, Hariyani Hariyono, Didik Haryono, Didik Hendrawati, Risma Kris Hidayat, Taufiqur Rochman Idafitra, Fetty Laila Idha, Mega Elfaziarni Istih Farianti, Nur Laili Karima, Siti Sukma Karuniawan Puji Wicaksono Khoir, Mochammad Shofarul Koesriharti Koesriharti Margawati, Dayu Tri Mauidzotussyarifah, Mauidzotussyarifah Medha Baskara Moch. Dawam Maghfoer Mochammad Dawam Maghfoer Monica, Silva Monica, Silva Mudji Santosa Mufarrikha, Lilik Multazam, Mohammad Ainun Muthahara, Eva Nawawi, Mochammad Ni’matillah, Zulfa Alif Novi Salasa, Kenanga Arum Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nugroho, Dhenys Bagus Nujuma, Laila Nur Nur Edy Suminarti Nurcahya, Athariq Ozzy Nurlaila, Nurlaila Pahlevi, Rivaldi Akbar Pangesti, Febrina Dwi Permatasari, Zatalini Putri Pinasthika, Widya Rambaradellangga, Arryng Roedy Soelistyono Santoso, Mudji Saragih, Desmon Rivaldi Setianingsih, Eva Setiatma, Faiz Tyas Setyaningrum, Retna Setyobudi, Lilik Setyono Yudo Tyasmoro Shoumi, Eko Rahmat Sitanggang, Boy Nanto Sitawati Sitawati Srirejeki, Dewi Indah Sudiarso, Sudiarso Sulistyono, Roedy Sumeru Ashari Suryanto, Agus Susanto, Eko Susanto, Mochammad Fahmi Suwitnyo, Hadi Titin Sumarni Twisty Tjahyani, Retno Wulan Valentine, Kartika Velayati, Novel Akbar Wahyuningsih, Etty Waluyo, Bhakti Wanna Septian, Nindy Ayu Widyaswari, Erningtyas Wulandari, Cahaya Yogi Sugito Yosandy AM, Dimas Sanda Onggy