Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Faktor Pemilihan Makanan Jajanan Siswa Di Sekolah Dasar Inpres Maccini Sombala Kota Makassar Hatta, Herman; J. Hadi, Anto; Yetti R, Erni; Tombeg, Zadrak; Manggabarani, Saskiyanto
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol. 1 No. 4 (Oktober, 2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.066 KB) | DOI: 10.33368/woh.v1i4.112

Abstract

ABSTRACT Included schooled child agglomerate vulnerable nutrient. Consumption wont food on schooled child, particularly on schooled rest hour interval. But consumption wont food healthy still haven't a lot of proprietary by school child. This research is executed at Inpres Maccini Sombala Elementary School Makassar. Observational type that is utilized is observasional with approaching cross sectional study which is to analysis associated factor alimentary election on student at Inpres Maccini Sombala Elementary School Makassar 2017. This observational sample is Elementary School student with taking sample purphosive sampling with amount 146 samples. Acquired observational result that science concerning alimentary election on student with value p (0,000) < 0,05, pocket money concerning alimentary election on student with value p (0,003) < 0,05, alimentary type concerning alimentary election on student with value p (0,009) < 0,05 and eating frequency concerning alimentary election on student with value p (0,025) < 0,05. This observational conclusion is gnostic, pocket money, alimentary type, frequency eats to communicate wont food election on student. To side school shall make a abode to notice wont food existence school child and needs to get special interest.
Hubungan Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa Di SMP Negeri 1 Limboto Barat Hatta, Herman
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 2 (2019): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.384 KB) | DOI: 10.31943/afiasi.v4i2.60

Abstract

Fast food merupakan jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Fast food biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, dan corn flake. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan konsusmsi fast food dengan status gizi pada siswa di SMPN 1 Limboto Barat. Jenis penelitian suvey analitik dengan rancangan Cross Sectional Study dengan tujuan mengetahui hubungan konsumsi fast food dengan status gizi pada siswa. Sampel pada penelitian ini sebanyak 79 siswa dengan pengumpulan data mengunakan lembar Kowsioner. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan konsumsi fast food dengan status gizi tidak normal siswa di SMPN 1 Limboto Barat diperoleh nilai dengan nilai p (0,000) &lt; 0,05. Ditemukan ada hubungan antara Porsi konsumsi Fast Food Dengan status Gizi tidak normal Di SMPN 27 Makassar dengan nilai p (0,000) &lt; 0,05. Ditemukan tidak ada hubungan antara Frekuensi konsumsi Fast Food Dengan status Gizi tidak normal di SMPN 1 Limboto Barat dengan nilai p (0,833) &gt; 0,05. Diharapkan kepada siswa agar&nbsp; lebih memperhatikan komsusmsi makanannya dengan mengetahui bahwa dari komsumsi fast food yang berlebihan tidaklah baik untuk kesehatan, dan lebih cerdas dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.
HUBUNGAN POLA MAKAN, KETERPAPARAN MEDIA DAN KETURUNAN TERHADAP KELEBIHAN BERAT BADAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ishak, Syamsopyan; Hatta, Herman; Hadi, Anto J.
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 1 (2019): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1510.508 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v9i1.584

Abstract

Pendahuluan; Peningkatan overweight dan obesitas di seluruh dunia sebagian besar didorong oleh liberalisasi perdagangan global, pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi yang cepat. Faktor ini terus memicu perubahan dramatis dalam gaya hidup dengan cara mempromosikan keseimbangan energi positif. Perubahan harus mencakup kebijakan global tingkat tinggi dari komunitas internasional dan upaya terkoordinasi oleh pemerintah, organisasi, komunitas, dan individu untuk secara positif mempengaruhi perubahan perilaku. Tujuan; Untuk mengetahui hubungan pola makan, keterpaparan media dan keturunan terhadap overweight siswa Sekolah Dasar. Bahan dan Metode; Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Rama Kota Makassar. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik exhaustic sampling yaitu semua siswa kelas 1 sampai 6 yang terdaftar dan aktif sebanyak 146 orang. Hasil; Penelitian diperoleh bahwa pola makan berhubungan dengan overweight siswa Sekolah Dasar dengan nilai p (0,000) < 0,05, keterpaparan media berhubungan dengan overweight siswa Sekolah Dasar dengan nilai p (0,040) < 0,05 dan keturunan berhubungan dengan overweight siswa Sekolah Dasar dengan nilai p (0,044) < 0,05. Kesimpulan; Diperoleh bahwa ada hubungan pola makan, keterpaparan media dan keturunan terhadap overweight siswa Sekolah Dasar. 
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG LABU KUNING TERHADAP KANDUNGAN KARBOHIDRAT DAN PROTEIN COOKIES Hatta, Herman; Sandalayuk, Marselia
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 3 NOMOR 1, APRIL 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.544 KB) | DOI: 10.32662/gjph.v3i1.892

Abstract

Yellow pumpkin is a commodity that is easily damaged so it needs for off harvest handling including preservation and processing. This study was aimed to determine the carbohydrate, protein content of pumpkin flour and get the best formulation in making cookies from pumpkin flour. The research method used was true experimental design using with completely randomized design (CRD) with variations in the addition of pumpkin flour in the treatment of P0 (60 gr), P1 (100 gr), P2 (150 gr), P3 (150 gr), P4 (250 gr) with two replications. Based on the results of the cookie test, the highest carbohydrate content in P0 treatment was 59.12% in treatment 1 and 57.61% in treatment 2 while the lowest in P4 treatment was 51.36% in replication 1 and 51.83% in replications 2, analysis of variance showed that carbohydrates in cookies significantly affected with addition of pumpkin flour, based on further analysis Duncan's test results (p < 0.00). Protein analysis test results showed that the highest protein content in treatment P4 was 8.44% replications 1 and 7.46% in replications 2, while the lowest in treatment P0 was 7.17% replications 1 and 7.44% in replications 2, analysis the variance showed that the protein in cookies had a very significant effect on the addition of pumpkin flour, based on further analysis Duncan's test results (p < 0.00). It was concluded that the addition of pumpkin flour significantly affected in carbohydrate and protein levels in cookies.Labu kuning adalah komoditas yang mudah rusak sehingga perlu adanya penanganan lepas panen termasuk pengawetan dan pengolahan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein dari tepung labu kuning serta mendapatkan formulasi terbaik dalam pembuatan cookies dari tepung labu kuning. Metode penelitian yang digunakan adalah true experimental design  menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan variasi penambahan tepung labu kuning pada perlakuan P0 (60 gr), P1 (100 gr), P2 (150 gr), P3 (200 gr), P4 (250 gr) dengan perlakuan dua kali ulangan. Berdasarkan hasil uji kue cookies menunjukkan kandungan karobohidat tertinggi pada perlakuan P0 sebesar 59,12% pada pengulangan 1 dan 57,61% pada pengulangan 2 sedangkan terendah  pada perlakuan P4 sebesar 51,36% pada pengulangan 1 dan 51,83% pada pengulangan 2, analisa sidik ragam menunjukkan bahwa karbohidrat pada cookies berpengaruh nyata terhadap penambahan tepung labu kuning, berdasarkan hasil uji lanjut Duncan (p < 0,00). Hasil  uji analisa protein menunjukkan bahwa kandungan protein tertinggi pada perlakuan P4 sebesar 8,44% pengulangan 1 dan 7,46% pada pengulangan 2, sedangkan terendah  pada perlakuan P0 sebesar 7,17% pengulangan 1 dan 7,44% pada pengulangan 2, analisa sidik ragam menunjukkan bahwa protein pada kue cookies berpengaruh sangat nyata terhadap penambahan tepung labu kuning, berdasarkan hasil uji lanjut Duncan (p < 0,00). Disimpulkan bahwa penambahan tepung labu kuning berpengaruh nyata terhadap kadar karbohidrat dan protein pada cookies.
Hubungan Pola Makan dan Riwayat ASI Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Kabupaten Gorontalo Maesarah, Maesarah; Adam, Deysi; Hatta, Herman; Djafar, Lisa; Ka’aba, Indriyani
AL-GHIDZA Volume 1, Nomor 1, 2021
Publisher : Al GIZZAI: PUBLIC HEALTH NUTRITION JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/algizzai.v1i1.19082

Abstract

Masalah malnutrisi secara umum masih mendapat perhatian besar, terutama di beberapa negara berkembang. Masalah nutrisi ini termasuk stunting, dan defisiensi mikronutrien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan, riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita di wilayah Stunting Locus Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilakukan di 3 wialyah Lokus Stunting yaitu Puskesmas Limboto Barat, Puskesmas Tabongo dan Puskesmas Tibawa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2020. Desain penelitian menggunakan desain observasional analitik. Sampel dalam penelitian ini adalah balita (n = 300). Sampel dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis pengolahan data status gizi menggunakan aplikasi antro plus WHO, dan analisis data menggunakan program SPSS 22 for windows. Analisis data bivariat menggunakan uji kuadrat dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara energi, asupan protein dengan kejadian stunting pada anak dengan nilai P = 0,00 <0,005, tidak ada hubungan antara riwayat pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting dengan P = 0,965 <0,005. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Pemerintah diharapkan dapat menindaklanjuti program prioritas pencegahan stunting pada balita.   Â