Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH PENERAPAN ALUR MERDEKA TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI FINANSIAL SISWA DI KELAS V Al Ihsan, Mauli; Syamsuyurnita, Syamsuyurnita; Sari, Suci Perwita; Nasution, Ismail Saleh
PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 11 No 2 (2024)
Publisher : STKIP PGRI Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47668/edusaintek.v11i2.1042

Abstract

The aim of this research is to determine the effect of implementing the independent flow on students' financial literacy abilities. Financial literacy is an understanding and skills regarding understanding concepts, risks and context in financial matters. The research uses quantitative methods where this research uses and collects systematic and structured data from the beginning to the end of data collection. The total population studied was 8 samples with the sample being in class V North Gombak DICTIONARY Study Studio, Selangor, Malaysia. The research was based on students' lack of understanding of financial literacy, so they were unable to manage their finances wisely. This lack of understanding is due to a lack of education regarding financial literacy in both formal and non-formal education. The results of this research show that the application of the independent flow to students' financial literacy skills is very influential and can provide students with an understanding and skills regarding financial literacy which can be seen from the T-Test Sig 2 Tailed = 0.000 < 0.05 which is stated to be very influential, so it can be concluded that the application The independent flow is very influential on the development of students' abilities in terms of student financial literacy and can be applied in the learning process.
Pengembangan Pembelajaran Blended Learning Berbasis Model Flipped Learning untuk Meningkatkan 6C For HOTS Mahasiswa PGSD UMSU Sari, Suci Perwita; Siregar, Eko Febri Syahputra; Lubis, Baihaqi Siddik
Jurnal Basicedu Vol. 5 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i5.1334

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan 6C for HOTS mahasiswa melalui pengembangan model Blended Learning berbasis Flipped Learning. Adapun 6C yang dimaksud adalah critical thinking, creative skill, communication skill, collaborative skill, computation skill dan compassion. Untuk proporsi model Blended Learning berbasis Flipped Learning dilakukan sebesar 10% tatap muka dan 90% melalui daring. Metode dalam penelitian menggunakan metode ADDIE. Langkah langkah ADDIE adalah analisis (analyze), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Blended Learning berbasis Flipped Learning sangat efektif dalam meningkatkan 6C for HOTS mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil pehitungan keterampilan berpikir kritis (critical thinking) mahasiswa dari rerata 36,67 menjadi 88,28. Pada keterampilan berpikir kreatif (creative skill) terjadi peningkatan dari rerata 60,77 mrnjadi 87,18. Pada ketermapilan communication skill jugaterdapat peningkatan rerata dari 31,28 menjadi 67,69. Namun karena hasil rerata belum maksimal, diadakan siklus kedua pada keterampilan ini dan menghasilkan rerata 87,38. Pada keterampilan collaborative skill, terjadi peningkatan dari 50,51 menjadi 87,54. Pada keterampilan komputasi (computational skill) terdapat peningkatan rerata yang awal rerata 25,90 menjadi 68,21. Namun karena belum maksimal diadakan siklus kedua dan meningkat menjadi 90,64. Pada keterampilan compassion, terjadi peningkatan dai 36,28 menjadi 87,56
Pengaruh Breakout Room Aplikasi Zoom terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD pada Perkuliahan dalam Jaringan Siregar, Eko Febri Syahputra; Sari, Suci Perwita; Lubis, Baihaqi Siddik; Batubara, Ismail Hanif
Jurnal Basicedu Vol. 5 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i5.1479

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Breakout Room Aplikasi Zoom terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa PGSD pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar tahun akademik 2020/2021. Jenis penelitian yang digunakan yaitu pre-experimental design dengan desain penelitian the one shoot case study. Populasi penelitian yaitu mahasiswa Semester dua Program studi PGSD sebanyak 45 orang. Teknik penentuan sampel menggunakan simple random sampling dan pengumpulan data menggunakan tes dan non tes. Teknik analisa data yaitu teknik statistik deskriptif dan inferensial untuk menguji hipotesis penelitian melalui anava dua jalur, taraf signifikan 0,05. Uji persyaratan yang dilakukan adalah uji normalitas menggunakan liliefors sedangkan uji homogenitas menggunakan uji F Bartlett dengan kriteria jika Fhitung < Ftabel pada taraf signifikan 5 % maka data hasil penelitian homogen. Pengujian hipotesis yaitu Fhitung > Ftabel pada taraf signifikan 5 % maka hipotesis diterima. Hasil uji one sample t test menunjukkan nilai sig. (2-tailed) 0,00
PENGARUH METODE INKABER DAN METODE EDUCATION GAMES TERHADAP KEMAMPUAN GERAK DASAR MANIPULATIF DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD NEGERI 060956 MEDAN LABUHAN Sari, Mawar; Sari, Suci Perwita; Nasution, Ismail Saleh
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 22, No 2 (2023): JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jik.v22i2.51436

Abstract

Gerak yang sering dilakukan oleh siswa terutama anak usia sekolah dasar yaitu gerakan kasar yang menggunakan sebagian besar dari tubuhnya, seperti berlari, melompat, dan melempar. Seiring dengan pertambahan usia dan dipengaruhi faktor latihan gerak yang dimiliki siswa akan menjadi semakin sempurna. Latihan dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, latihan secara langsung dapat dilakukan melalui aktivitas olahraga sedangkan latihan tidak langsung dapat dilakukan melalui aktivitas sehari-hari, seperti bermain. Kemampuan gerak dasar merupakan perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Kemampuan gerak dasar merupakan suatu kebutuhan yang harus dipelajari pada usia sekolah dasar. Mengingat hal tersebut langsung maupun tidak langsung akan sangat mempengaruhi perilaku sehari-hari, dan menunjang perkembangan gerak dan postur tubuh di masa remaja dan dewasa. Kemampuan motorik pada anak sebaiknya dilakukan pada usia sedini mungkin, agar perkembangan dan pertumbuhan dapat terpantau dengan baik dan benar. Murid sekolah dasar pada dasarnya memiliki gerak dasar yang dibawanya sejak lahir dan mulai belajar gerak (sambil bermain) pada saat di Taman Kanak-kanak, sehingga dari sumbangan gerak dasar tersebut siswa sekolah dasar sudah memiliki kemampuan gerak dasar minimal yang sangat berguna bagi penyesuaian diri di kehidupan siswa, terutama yang menyangkut gerakan-gerakan dasar yang berguna dalam kehidupan sehari- hari. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan gerak manipulative siswa, memberikan sumbangsih pemikiran agar metode pembelajaran yang dilaksanakan tidak monoton dan membosankan bagi siswa, mendukung kegiatan dan pelaksanaan metode yang inovatif oleh guru.
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Kotak Perkalian Dalam Meningkatan Minat Belajar Numerasi Di Sanggar Belajar Kampung Bharu Malaysia Simamora, Suryani Parningotan; Sari, Suci perwita; Nasution, Ismail Saleh; Saragih, Mandra; Nasution, Dewi Kesuma; Syamsuyurnita, Syamsuyurnita
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 24 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10438761

Abstract

Numeration is the ability to apply the concept of numbers and mathematical operations in everyday life. Such research is a qualitative descriptive method with case studies. Data collection techniques are interviews, observation and documentation. Many students still do not understand arithmetic. things. This is because students are less trained in various things in the form of arithmetic. It could also be one of the causes of the low numeracy skills of Grade 4 students at the Guidance Center of Kampung Bharu Malaysia. Students need to understand multiplication learning because it is needed in everyday life. As a teacher, it is therefore important to apply what you have learned to numbering at a minimum: one day and one hour to add up the number of students. This being an important reason for teachers to innovate learning to count means being a facilitator and observer, from teacher to student. user, developer, and maker; The teacher's innovation process in the three stages of learning to count through: introductory concepts, transitions/stages and symbol stages; and the impact of teacher innovation. The multiplication box learning method to increase logical-mathematical intelligence in the sense of logical thinking, can add storage, can categorize, can add numbers, can learn to act, to become a problem solver, to understand cause and effect and to be able to do it to increase accuracy. (1) this environment includes aspects such as: interesting, fun and increases student creativity (2) The quality of quantitative media in learning Visual Figures is "very good" with an average of 3.3. (3) Student test scores using supporting media to solve open-ended questions after learning the number of degrees related to numbers increased by 128.2% and students participated more actively in the learning process.
Pengaruh Penggunaan Media Puzzle Huruf Terhadap Kemampuan Membaca Peserta Didik Kelas II Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong Malaysia Tridiastita, Rofiah; Syamsuyurnita, Syamsuyurnita; Sari, Suci Perwita; Nasution, Ismail Saleh
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.10624

Abstract

Mengembangkan aspek kemampuan membaca permulaan hendaknya dilakukan melalui aktivitas belajar sambil bermain, dan bermain sambil belajar. Salah satunya permainan edukatif yang bisa dilakukan sambil belajar yaitu media puzzle. Selama menjalankan KKN di Malaysia peneliti melakukan penelitian di Sanggar bimbingan Muhammadiyah kepong Malaysia, di sini peneliti melakukan observasi lapangan dengan melaksanakan praktik membaca dengan menggunakan media puzzle, Dengan alat bantu yang digunakan oleh peneliti secara bervariasi akan membangkitkan minat peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Pada penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Lapangan (Field Research). Penelitian lapangan merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang akan digunakan serta kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Kesimpulan dari penelitian ini adalah permainan puzzle ini praktis dan sangat efektif dalam meningkatkan kemambuat baca siswa kelas II di Sanggar bimbingan Muhammadiyah kepong Malaysia. kebutuhan peserta didik di sekolah tersebut adalah siswa membutuhkan sebuah media yang memudahkan untuk belajar terutama, dalam belajar membaca, siswa juga membutuhkan media yang dapat memotivasi
Analisis Penggunaan Media Pipa Puzzle dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa PAUD Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong Malaysia Zain, Fitria Wantika; Syamsuyurnita, Syamsuyurnita; Sari, Suci Perwita; Nasution, Ismail Saleh
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.10626

Abstract

Lewat aktivitas memakai pipa puzzle partisipan ajar akan memakai panca indera seoptimal bisa jadi semacam mendengar, memandang, mencium, merasa serta menyentuh lewat subjek yang terdapat dilingkungan anak. Anak membuat wawasan serta keterampilannya dan berlatih dalam jalan keluar permasalahan kala anak mengaitkan informasi nyata serta mengaitkan keahlian dengan kehidupan yang dirasakan oleh partisipan ajar. Dalam riset ini nampak kalau anak didik suka ekspresif serta inovatif buat menjajaki proses penataran. Dalam proses ini siswa di perintahkan oleh peneliti untuk membentuk benda-benda yang ada di sekitar mereka menggunakan puzzle pipa. Pada penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Lapangan (Field Research). Riset lapangan ialah salah satu tata cara pengumpulan informasi dalam riset kualitatif yang tidak membutuhkan wawasan mendalam hendak kesusastraan yang hendak dipakai dan keahlian khusus dari pihak periset. Dalam aktivitas ini anak didik di untuk jadi kelompok yang berisikan 2 hingga 3 anak. Bisa di simpulkan kalau pipa puzzle ini efisien serta amat praktis dalam tingkatkan keahlian daya cipta anak didik di Bengkel seni edukasi Muhammadiyah kepong Malaysia
Peran Metode Story Telling dalam Kegiatan Circle Time untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Anak di PAUD Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong Malaysia Salsabila, Salsabila; Syamsuyurnita, Syamsuyurnita; Sari, Suci Perwita; Nasution, Ismail Saleh
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.10627

Abstract

Memotivasi kemajuan anak bisa dicoba dengan pemberian pengajaran ataupun pembelajaran yang inovatif serta kreatif dan menghasilkan atmosfer belajar yang mengasyikkan untuk anak usia dini. Atmosfer yang menarik serta mengasyikkan itu bisa direalisasikan dengan penggunakan tata cara penataran anak usia dini, salah satunya ialah tata cara menceritakan atau storytelling. Hasil pemantauan aktivitas yang dicoba di dalam kelas, guru masih kurang dalam melaksanakan aktivitas yang bermacam-macam dalam aktivitas penataran. Berartinya kegiatan yang bisa menimbulkan rasa mau tahu anak, pengalaman sensori serta mempelajari ide akan bisa tingkatkan dorongan anak dalam aktivitas penataran. Bersumber pada kerangka balik di atas hingga perlunya kegiatan yang mengasyikkan khususnya buat tingkatkan keahlian berdialog serta dorongan berlatih buat anak didik, Tipe riset yang dipakai dalam riset ini ialah riset deskriptif, dengan pendekatan kualitatif sebab dalam riset ini hanya mengutarakan kenyataan setelah itu menarangkan dengan cara deskriptif mengenai kenyataan yang berhubungan. Hasil dari riset ini merupakan Tata cara storytelling dalam aktivitas circle time buat mengingkatkan dorongan berlatih anak di PAUD Sanggar belajar kepong Malaysia bisa dijadikan alat buat tingkatkan dorongan berlatih anak didik, bisa berperan buat memicu ataupun menstimulus anak dalam aktivitas berlatih supaya bisa berjalan dengan bagus. Buat menggapai tujuan dari penataran hingga amat dibutuhkan pemberian dorongan berlatih oleh guru.
STRENGTHENING THE AFFECTIVE SPACE IN THE IMPLEMENTATION OF PANCASILA STUDENT PROFILES AT THE MUHAMMADIYAH KEPONG MALAYSIA GUIDANCE SCHOOL Padang, Aisyah R.D.N.; Sari, Suci Perwita; Nst, Ismail Saleh; Nasution, Dewi Kesuma
Academy of Education Journal Vol. 14 No. 2 (2023): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/aoej.v14i2.1908

Abstract

The purpose of this study was to determine the Strengthening of the Affective Domain in the Implementation of Pancasila Student Profiles in the Kepong Muhammadiyah Muhammadiyah Guidance Center, Malaysia. This research is a qualitative field research. The method or approach used is descriptive research, which means the researcher tries to find the elements, characteristics, characteristics of a phenomenon. This research was carried out by the Muhammadiyah Kepong Malaysia Guidance Center. Determination of informants in this study using a purposive sampling technique, namely how to determine informants who have been determined deliberately according to predetermined criteria. Researchers will record, record, and observe the behavior of these informants. The informants in this study were school principals, educators, and students of the Muhammadiyah Kepong Malaysia Guidance Studio. The types and sources of data are in the form of Primary data and Secondary data. Primary data was obtained directly through interviews with sources from research informants, namely school principals, education staff and students of Muhammadiyah Kepong Malaysia Learning Studio. Secondary data is research supporting data such as documents, activity results reports, through words and actions from research informants and research subjects related to the implementation of the Merdeka Learning Program Through Pancasila Student Profiles at the Kepong Muhammadiyah Muhammadiyah Guidance Center, Malaysia. Data collection techniques in this study are through observation, interviews, and documentation. The interview technique in this study used a structured interview technique, in which the interviewer determined the problems and questions to be asked, in other words, the researcher already knew the information would be obtained and had written down the questions in the interview guide. The results of this study indicate that the implementation of the Pancasila Student Profile in the Muhammadiyah Kepong Malaysia Guidance Studio is implemented through the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5) using a project-based approach. Students are invited to identify problems that exist around them and create projects to solve them. The Implementation of the Project to Strengthen Pancasila Student Profiles Muhammadiyah Kepong Malaysia Guidance Workshop consists of 3 themes, namely: Local wisdom, sustainable living, and entrepreneurship. Factors supporting the implementation of the Pancasila Student Profile in the Kepong Muhammadiyah Muhammadiyah Guidance Center, Malaysia, namely: 1). Collaboration of all school parties, 2). Student participation. The inhibiting factors for the implementation of the Pancasila Student Profile in the Muhammadiyah Kepong Malaysia Guidance Center are: 1). Different characteristics of students, 2) Number of student ratios, 3). Lack of accompanying teachers, 4). New curriculum.
IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING METHOD GALLERY WALK IN IMPROVING STUDENTS' SCIENCE LEARNING OUTCOMES IN MUHAMMADIYAH KAMPUNG BHARU MALAYSIA GUIDELINES Azlinda, Nur; Syamsuyurnita, Syamsuyurnita; Sari, Suci Perwita; Nasution, Ismail Saleh
Academy of Education Journal Vol. 14 No. 2 (2023): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/aoej.v14i2.1921

Abstract

The purpose of this study was to determine the Implementation of the Gallery Walk Cooperative Learning Method in Improving Student Science Learning Outcomes at the Muhammadiyah Guidance Center in Kampung Bharu Malaysia. This research is a qualitative research. This research was carried out by the Muhammadiyah Guidance Center in Kampung Bharu Malaysia. The types and sources of data are in the form of Primary data and Secondary data. Primary data obtained directly through interviews. Secondary data is research supporting data such as documents, activity results reports, through words and actions from research informants and research subjects related to the Implementation of the Gallery Walk Cooperative Learning Method in Improving Student Science Learning Outcomes. Data collection techniques in this study are through observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that there are several things that are done by science teachers in implementing the Gallery Walk Cooperative Learning Method in Improving Student Science Learning Outcomes at the Muhammadiyah Guidance Studio Kampung Bharu Malaysia, namely implementing planning before carrying out science learning using the Gallery Walk method for students in the Studio Guidance of Muhammadiyah Kampung Bharu Malaysia. Furthermore, the implementation of the Gallery Walk method is going well, this is evidenced by the smooth science learning activities carried out in class. And the evaluation of the application of the Gallery Walk method in learning science has gone smoothly because it is in accordance with the planning and implementation