Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

THE CORRELATION OF EDUCATION AND SOCIAL ECONOMIC LEVELS WITH ANTIBIOTIC SELF-MEDICATION IN THE COMMUNITY OF CIREBON Handayani, Tridaya Putri; Satrianugraha, Muhammad Duddy; Pratiwi, Witri; Mulyaningsih, Ruri Eka Maryam
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No 4 (2019)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.729 KB)

Abstract

Background: People in developing countries, like Indonesia, often conduct self-medication. One of the most common drugs used in self-medication is antibiotics. Antibiotics should be used with caution since it can cause antibiotic resistance and possible unwanted side effects of the drug. There are several factors that influence self-medication behavior such as education and socio-economic levels. This research aims to find the correlation between education and social economic levels with antibiotic self-medication in the community of Cirebon.Method: This study was an analytical survey with cross-sectional method. This study was conducted from December 2018 to February 2019. A total of 300 respondents were recruited as samples using consecutive sampling technique. The respondents were recruited from 5 different pharmacies from each sub-district in Cirebon City and a validated questionnaire were used to obtain data. The collected data are analyzed using the Spearman correlation test.Results: The results of this study show that there was a significant but weak positive correlation of education level (r=0.224, p=0.001) and socio-economic (r=0.210, p=0.001) with self-medication using antibiotics. Conclusion: There is a significant positive correlation between education and socio-economic levels with antibiotic self-medication.
THE EFFECT OF ORALLY ADMINISTERED CATFISH (Clarias gariepinus) SKIN AND MEAT ON EPITHELIALIZATION THICKNESS AND COLLAGEN DENSITY IN INCISION WOUND OF WISTAR RAT (Rattus norvegicus) Baihaqi, Muhammad Irsyad; Satrianugraha, Muhammad Duddy; Pratamawati, Tiar M; Nauphar, Donny
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No 4 (2019)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1238.428 KB)

Abstract

Background: Alternative medicine using animal is still rare whereas Indonesia have a lot of potential natural resources. Catfish is easily found animal in Indonesia and is common consumed as nutriment sources contains albumin, amino acid and fatty acids which plays an essential role of wound healing process. This study will determine effect of orally administered catfish (Clarias gariepinus) skin and meat on epithelialization thickness and collagen density in incision wound of white male rat (Rattus norvegicus).Methods: This experimental post-test only group design used 30 white male rat (Rattus norvegicus), that randomly divided into 4 tratment goup and one control group. The treatment group was given 12,5 mg/g W, 25 mg/g W, 37,5 mg/g W and 50 mg/g W dose of catfish (Clarias gariepinus) skin and meat flour, in the other hand the contol group were given aquades. Non-parametric analyses using Kruscall-Wallis and Mann Whitney test were used to compare epithelization thickness and collagen density.Result: The comparison results of epithelialization thickness between group C with TGI, C with TG2, C with TG3 and C with TG4 showed significant differences (p<0.05). TG4 was the thickest of all groups. Significant differences were also observed in collagen density result between C with TGI, C with TG2, C with TG3 and C with TG4 (p <0,05) TG4 showed the highest density of all groups.Conclusion: Catfish (Clarias gariepinus) skin and meat flour with 50 mg/200g W dose is effective for wound healing and increasing epithelial thickness and collagen density in Wistar rat (Rattus norvegicus) incision wounds.
EFEKTIVITAS DAYA HAMBAT CAMPURAN EKSTRAK RUMPUT LAUT (Gelidium latifolium) DAN EKSTRAK JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Candida albicans SECARA IN VITRO Muhammad Duddy Satrianugraha; Irwan Lubis; Nur Fitriani Amardina
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Herb-Medicine Journal April 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v2i1.4233

Abstract

Infeksi Candida albicans dapat berupa infeksi superfisial hingga sistemik. Ekstrak rumput laut dan minyak atsiri ekstrak jeruk nipis terbukti dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Belum adanya penelitian mengenai penggunaan jeruk nipis dan rumput laut secara bersamaan sebagai anti jamur, menarik peneliti untuk meneliti masalah ini. Membandingkan efektivitas daya hambat campuran ekstrak rumput laut dan ekstrak jeruk nipis terhadap Candida albicans secara in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Postest Only Control Group Design. Dibuat 7 perlakuan, 2 perlakuan kontrol dan 5 kelompok perlakuan yang diberi campuran ekstrak rumput laut dan ekstrak jeruk nipis dengan perbandingan 4:0, 3:1, 2:2, 1:3, dan 0:4. Hasil rerata daya hambat campuran ekstrak rumput laut dan ekstrak jeruk nipis dengan perbandingan 4:0, 3:1, 2:2, 1:3, dan 0:4 (3,62 mm, 25,5 mm, 31 mm, 42,5 mm dan 42,5 mm dengan P < 0,05). Hasil uji multifariat menunjukan nilai signifikansi P<0,05, maka dapat dikatakan bahwa paling tidak terdapat perbedaan rerata antar dua kelompok perlakuan. Hasil uji post hoc menunjukan 9 pasang perlakuan memiliki nilai P < 0,05 dan 6 pasang perlakuan memiliki nilai P > 0,05. Campuran ekstrak rumput laut dan ekstrak jeruk nipis dengan perbandingan 4:0, 3:1, 2:2, 1:3, 0:4 memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans.
PENGARUH PEMBERIAN RUSIP TERHADAP GARAM EMPEDU FECES DAN KOLESTEROL TOTAL TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA Muhammad Duddy Satrianugraha
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3, No 1 (2015): June
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bjib.v3i1.1339

Abstract

This study aims to confirm the effect of Rusip administration on levels of fecal bile salts and serum total cholesterol in hypercholesterolemic mice. This study uses the Randomized Pre and Post Controlled Group Design. Twenty-eight male Sprague Dawley white mice with normal weight were given a high-fat high cholesterol diet, then divided into 2 groups, namely control and treatment given Rusip 5.10 mg / gr bb / day. After 28 days of treatment, stool and blood samples were taken to determine the levels of fecal bile salts and serum total cholesterol using the enzymatic method. Statistically testing differences between groups at a 95% confidence level. The administration of ripple in hypercholesterolemic rats for 14 days significantly managed to increase the release of bile salts through the stool and reduce serum total cholesterol levels. Lactic acid bacteria can de-conjugate primary bile salts into secondary bile salts which are more difficult to reabsorb by the body through enterohepatic circulation by apical sodium codependent bile acid transporter (ASBT) or Ileal Na + / bile acid cotransporter (IBAT). Along with not being reabsorbed bile salt, fat and cholesterol in food that should be absorbed into the body along with bile salts as emulsifiers, come out with the stool. This whole mechanism causes a decrease in total cholesterol in the blood plasma. Rusip's administration significantly caused an increase in bile salts in the stool and decreased serum total cholesterol in hypercholesterolemic mice.
Perbandingan Kadar Timbal (Pb) pada Buah Jeruk yang Terpapar dengan yang Tidak Terpapar Polusi Kendaraan di Kota Cirebon Muhammad Duddy Satrianugraha; Anisa Genycea
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 3, No 3 (2016): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTimbal (Pb) merupakan senyawa logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan karena bersifat karsinogenik. Pb yang berasal dari asap kendaraan bermotor dapat menempel pada buah yang dijual dipinggir jalan. Jeruk merupakan buah yang kaya akan kandungan asam sitrat, dimana asam sitrat merupakan senyawa yang mampu mengikat logam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan kadar logam Pb pada buah jeruk yang terpapar dengan yang tidak terpapar polusi di kota Cirebon. Metode penelitian merupakan penelitian Experiment Design dengan kelompok Pre-test and Post-test dengan menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata kadar logam Pb kulit dan daging buah jeruk pre-test sebesar 0,0901 mg/kg dan 0,0025 mg/kg,  nilai rata-rata kadar logam Pb kulit dan daging buah jeruk post-test A sebesar 0,14954 mg/kg dan 0,0825 mg/kg sedangkan nilai rata-rata post-test B sebesar 0,0808 mg/kg dan 0,0899 mg/kg. Selisih kadar logam Pb kulit dan daging buah jeruk yang terpapar dengan yang tidak terpapar didapatkan nilai signifikasi sebesar 0.344 dan 0.736 (p>0,05). Kesimpulan penelitian adalah tidak terdapat perbedaan yang nyata kadar logam Pb pada buah jeruk yang terpapar dengan yang tidak terpapar polusi kendaraan di kota Cirebon. Kata kunci: Buah jeruk, Polusi kendaraan, Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), Timbal (Pb)ABSTRACTPlumbum (Pb) consist of a very dangerous heavy metal which causing carsinogenic agaent or mutation cells. Pb which from vehicle pollution can patch to fruits in street. Orange fruits is a fruit with so rich of citrus acid, which citrus acid have ability to fasten metal. The purpose of this research was toiIdentify the correlation level of plumbum (Pb) in oranges fruit which exposed to unexposed at Cirebon city. The type of research is experimental design with pre-test group and post-test group which using Atom Absorpsion Spectrofotomettrs methode. The result showed mean level of Pb on group pre-test  is 0,0901 mg/kg  at peel orange fruits and 0,0025 mg/kg  at flash orange fruits, mean level of Pb on group post-test A is 0,14954 mg/kg at peel orange fruits and 0,0825 mg/kg at flash orange fruits while on post-tets B is 0.0808 mg/kg at peel orange fruits and 0.0899 mg/kg at flash orange fruits. The difference level of Pb at peel and flash orange fruits which exposed to unexposude is 0,344 and 0,736 (p>0,05.). The conclusion of research is there are no difference Pb level on oranges fruit which exposed to unexposude vehicle pollution at Cirebon.Key words: Atom Absorpsion Spectrofotometters (AAS), Lead (Pb), Orange, Vehical pollution.
Hubungan Frekuensi Merokok dengan Kadar Hemoglobin dan Kebugaran Jasmani Siswa Kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan Nasional Kota Cirebon Cantika Widia Astuti; Muhammad Duddy Satrianugraha
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar  belakang: Merokok  tidak  baik  bagi  kesehatan  karena  dalam rokok terdapat bahan-bahan  yang  berbahaya  diantaranya  adalah  karbonmonoksida. Karbonmonoksida dapat berikatan dengan hemoglbin 210 -300 kali lebih kuat dibandingkan dengan oksigen, hal ini dapat mengurangi oksigen yang dapat diangkut hemoglobin. Selain itu suplai oksigen kedalam tubuh dapat menurun jika kadar hb darah rendah. Kedua hal tersebut dapat menggangu metabolisme dan output energi jadi tidak optimal. Keadaan ini pada akhirnya akan  mempengaruhi ketahanan aktifitas fisik seseorang yang akan menimbulkan kelelahan berlebihan Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi merokok dengan kadar hemoglobin dan kebugaran jasmani pada siswa kelas XI di SMK Nasional Kota Cirebon. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah siswa SMK Nasional Kota Cirebon yang berjumlah 73 orang siswa laki –laki yang merokok dengan menggunakan teknik simple randon sampling dengan instrumen kuesioner, Hb meter digital. Teknik analisis data menggunakan uji statistik Korelasi Rank Spearman. Hasil: :Hasil analisis didapatkan ada hubungan yang bermakna antara frekuensi merokok dengan kadar hemoglobin (p= 0.019, r= -0.273) dan ada hubungan bermakna antara frekuensi merokok dengan kebugaran jasmani (p= 0.017, r = - 0.279). Keduanya menunjukkan arah korelasi negatif dengan kekuatan korelasi yang lemah. Kesimpulan: Semakin banyak frekuensi merokok maka kadar hemoglobin semakin rendah dan kebugaran jasmani semakin menurun.Kata kunci: Merokok, hemoglobin, kebugaran. Background: Smoking is not good for health because in a cigarette there are contain dangerous ingredient such as carbonmonoxide. Carbonmonoxide have 210-300 stronger bond with hemoglobin than oxygen so the ability hemoglobin for bond oxygen will decrease. Low hemoglobin levels will reduced oxygen supply to the tissue and make the process of metabolilsm and energy generated not optimal. This situation affect physical activity that will cause excessive tiredness Purpose: To find out correlation frequency of smoking with hemoglobin levels and fitness body student of 11th grade at senior vocational school national cirebon city Methods: This research used cross sectional method with a sample of 73 people. The sampling technique is simple random sampling. The instrument used was a questionnaire and Hb digital meter.Result: Data analyst used bivariat analysis with Rank Spearmann Test. Result of Rank Spearmann test conclude there is correlation between frequency of smoking with hemoglobin levels (p=0, 019, r=-0, 273). There is correlation between frequency of smoking with body fitness (p=0,017, r-0, 279). Both of that show negative correlation with low power of correlation. Conclusion: the more frequency of smoking will decrease hemoglobin levels and body fitness.Keywords :Smoking, Hemogloibin, Body Firness.
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI AUDIOVISUAL UNTUK OSCE (OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION) Risnandya Primanagara; M. Duddy Satrianugraha; Catur Setiya Sulistiyana
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 2, No 1 (2015): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Informasi menjadi penunjang di era modern, termasuk di dunia medis dalam bidang pendidikan kedokteran. Dalam pendidikan kedokteran, Sistem Informasi  digunakan dalam membantu kelancaran pendidikan kedokteran, baik untuk pengajaran, pengujian hingga penilaian. Metoda pengujian dalam Pendidikan kedokteran salah satunya adalah OSCE (Objective Structured Clinical Examination). Pelaksanaan OSCE membutuhkan sumber daya yang besar. Sistem Informasi diintegrasikan dengan sistem audio visual diterapkan untuk meningkatkan efisiensi sumber dayanya didesain untuk pelaksanaan OCSE di fakultas Kedokteran Unswagati. Kemudian desain yang dibuat diujicobakan dalam lingkup sendiri dengan harapan bahwa penerapan Sistem Informasi terintegrasi audiovisual, menjadikan pelaksanaan OSCE  reliabel, valid dan efisien
Perbandingan Efektivitas Ekstrak Angkak (Monascus purpureus) dan Simvastatin Terhadap Penurunan Kolesterol Total, LDL dan HDL pada Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) Galur Sprague Dawley dengan Hiperlipidemia Muhammad Duddy Satrianugraha; Yandri Naldi; Ihda Paridah
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAKLatar Belakang : Hiperlipidemia adalah salah satu faktor resiko penyakit jantung koroner. Simvastatin umumnya digunakan untuk penanganan pertama. Angkak adalah fermentasi beras menggunakan kapang Monascus purpureus sehingga memiliki berwarna merah. Angkak memiliki kandungan untuk memperbaiki profil lipid. Oleh karena itu perlu diteliti mengenai efektivitas angkak dan simvastatin dalam mepengaruhnya kolesterol total, LDL, dan HDL. Tujuan : Membandingkan efektivitas ekstrak angkak dan simvastatin terhadap kadar kolesterol total, LDL dan HDL pada tikus hyperlipidemia. Metode :  Ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Pre-Post test design. Sampel adalah 24 ekor tikus putih, dibagi secara random menjadi 4 kelompok. Kelompok 1 hanya di beri pakan saja tanpa diberi perlakuan lain, kelompok 2 diberi pakan hiperlipidemia, kelompok 3 diberi simvastatin 0.18mg/200grbb dan kelompok 4 diberi ekstrak angkak 40mg/200grbb. Pemberian dilakukan secara sonde oral. Pemeriksaan kolesterol total, LDL dan HDL dilakukan setelah 14 hari perlakuan. Hasil : Hasil menunjukan penurunan total kolesterol pada kelompok 3 dan 4 (-100.05 mg/dl dan -68.96 mg/dl dengan p<0.05 ). Penurunan LDL pada kelompok 3 dan 4 (-30.87 mg/dl dan -26.68mg/dl dengan p<0.05). Kemudian peningkatan HDL pada kelompok 3 dan 4 ( 30.81mg/dl dan 21.30mg/dl dengan p<0.05). Kesimpulan : Ekstrak angkak mempunyai efektivitas lebih redah dari simvastatin dalam mempengaruhi kadar kolesterol total, HDL dan LDL.Kata Kunci : Angkak, Monascus purpureus, Kolesterol total, HDL, LDL. ABSTRACTBackground : Hyperlipidemia is a known risk factor for coronary heart disease. Simvastatin widely used as the first-line intervention. Fermented red yeast rice, or angkhak are rice fermented with Monascus purpureus thus causing its red appearance. Content of angkhak has the potential for improving lipid profile. Therefore the effectiveness of angkhak in reducing total cholesterol, LDL and HDL in comparison with simvastatin need to be studied. Aims : To compare the effectivenees angkhak and simvastatin in reducing total cholesterol, LDL and HDL in hyperlipidemic rats. Method : This study is an experimental study with a Pre-Post test design. A total of 24 white male rats fulfilling certain criterias and divided randomly into 4 groups. The first group was given food with no other treatment, the second group were given a hyperlipidemic diet, the third group were treated using 0.18mg/200grbw of simvastatin and the fourth group was treated using 40mg/200grbw of ang-khak. Application of treatments were done using oral sondage. After 14 days of treatment, Blood total cholesterol, LDL and HDL were measured. Results : Result shows decreasement in blood total cholesterol on third and fourth group (-100.05mg/dl and -68.96, with a p<0.05). a decreasement in LDL on third and fourth group (-30.87mg/dl and -26.68mg/dl, with a p<0.05) also has been seen. While there were rise of blood HDL on third and fourth group ( 30.81mg/dl dan 21.30mg/dl, with a p<0.05). Conclusion  : Effectiveness of Ang-khak in affecting total cholesterol, LDL and HDL were lower than simvastatin.Key words : Angkhak, Monascus purpureus, total cholesterol, LDL, HDL.
Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji terhadap Berat Badan Berlebih pada Siswa SMAN 1 Kota Cirebon Naufal Nabila Faruq; Witri Pratiwi; M.Duddy Satrianugraha
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 7, No 2 (2021): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Overweight dan obesitas merupakan faktor resiko terjadinya berbagai macam penyakit kronik, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Faktor penyebab overweight dan obesitas pada remaja bersifat multifaktorial, salah satunya adalah sering mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak dan kalori. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan pagi dan frekeuensi fast food terhadap berat badan berlebih pada siswa SMA N 1 Kota Cirebon. Metode: Penelitian observasional ini menggunakan desain cross sectional. Pegambilan sampel menggunakan teknik total sampling kepada 148 responden remaja berusia 14-19 tahun. Hasil: Berdasarkan Uji Spearman didapatkan hasil terdapat hubungan kebiasaan sarapan pagi terhadap berat badan berlebih (p = 0,027) dengan kekuatan korelasi sangat lemah dan terdapat pegaruh frekusensi sarapan pagi terhadap berat badan berlebih (p = 0,002) dengan kukuatan korelasi sangat lemah. Simpulan: Terdapat hubungan kebiasaan sarapan pagi dan frekuensi sarapan pagi terhadap berat badan berlebih pada siswa SMAN 1 Kota CirebonKata Kunci : Fast Food, Sarapan pagi, Berat badan berlebihABSTRACTBackground: Overweight and obesity are risk factors for a variety of chronic diseases, including diabetes, heart disease, and cancer. Factors that cause overweight and obesity in adolescents are multifactorial, one of which is often to consume foods that are high in fat and calories. Objective: To study the effect of breakfast habits and the frequency of fast food on overweight in SMAN 1 student Cirebon city. Method: This study was an observational study using a cross sectional design. Sampling using total sampling techniques to 148 adolescent respondents at the age 14-19 years old. Results: This result based on the Spearman test, showed effect of breakfast habits on overweight (p = 0.027) with very weak correlation strength and there was an effect of the frequency of breakfast on overweight (p = 0.002) with weak correlation strength. Conclusion: There is an effect of breakfast habits and the frequency of breakfast on overweight in SMAN 1 student Cirebon city. Keywords: Fast Food, Breakfast, overweigh
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN GAWAI DALAM PRAKTIKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN Muhammad Duddy Satrianugraha; Tissa Octavira Permatasari
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 7, No 1 (2021): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakGawai atau smartphone merupakan perangkat yang menunjang kehidupan moderen saat ini, penggunaan nya sangat luas terutama dikalangan yang melek teknologi. begitupula di dunia pendidikan , penggunaan gawai sebagai sarana pendidikan berkembang dengan sangat pesat. Penggunaan bisa dirasakan oleh mahasiswa sebagai user. Efektifitas penggunaan gawai ini belum dapat terukur karena minim nya penelitian mengenai persepi mahasiswa tentang penggunaan gawai sebagai alat bantu pembelajaran. Pentingnya melihat persepsi mahasiswa sebagai tolak ukur penerapan penggunaan gawai pada proses pembelajaran selanjutnya.Kata kunci: Gawai, Praktikum, Deskriptif