Prihartanti Suharto, Pipit
Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MENGENALI SOAL-SOAL READING COMPREHENSION BEREKUIVALENSI TOEFL DAN STRATEGI MENGERJAKANNYA Solihati, Tri Agustini; Prihartanti Suharto, Pipit
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 3 No 1 (2020): IKRAITH-ABDIMAS VOL 3 NO 1 BULAN MARET 2020
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1622.082 KB)

Abstract

Berpijak pada kegiatan pengabdian masyarakat yang sudah diselenggarakan sebelumnya (listeningdan structure and written expression), kegiatan ini merupakan rangkaian akhir kegiatan sebagai upayapenyempurnaan pemahaman siswa SMA di Desa Linggaraja Kabupaten Tasikmalaya terhadap tes TOEFL.Kegiatan ini dikemas dalam bentuk pelatihan dengan beragam kegiatan di dalamnya. Hal itu meliputi pretest,ceramah, diskusi, latihan, post-test, dan refleksi kegiatan. Perbandingan rata-rata jumlah jawaban yangbenar dai 50 butir soal yang disediakan adalah 15:25. Artinya ada peningkatan rata-rata nilai yang diperoleh,perbandingannya sebesar 30:50. Secara implementasi materi masih cenderung sulit, karena kendala terbesarsebetulnya adalah penguasaan kosakata. Namun jika dirasakan dari seluruh rangkaian kegiatan ceramah,diskusi, dan latihan seluruh peserta sudah menunjukkan upaya yang sangat optimal. Pada penggalianrefleksi kegiatan seluruh peserta menyatakaan kegiatan ini bermanfaat, mampu mengingat materi yangdiajarkan, dan sudah memahami teknik apa yang seharusnya dilakukan ketika mengerjakan soal readingcomprehension.
ANALISIS KEBUTUHAN SISWA SD TERHADAP BAHAN AJAR BAHASA INGGRIS BERBASIS BUDAYA LOKAL SUNDA Suharto, Pipit Prihartanti
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 15, No 2 (2020): Metodik Didaktik Januari 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v15i2.21679

Abstract

Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar sejak enam tahun lalu sudah tidak tercantum lagi dalam kurikulum nasional Indonesia (K-13) yang salah satu alasan penghapusannya adalah bahwa penguatan identitas, budaya, dan bahasa nasional lebih esensial dikembangkan pada jenjang ini. Alasan lain adalah karena kurang tersedianya tenaga pendidik yang kompeten serta buku ajar yang disusun secara terpusat berdasarkan kurikulum nasional yang khusus diperuntukkan bagi sekolah dasar. Namun, kebijakan pemerintah tersebut tidak menghentikan sekolah-sekolah dasar untuk tetap memasukkan Bahasa Inggris ke dalam kurikulum muatan lokalnya. Implikasinya adalah pihak sekolah atau gurulah yang memegang tanggung jawab pengembangan kurikulum Bahasa Inggris untuk pembelajar usia dini.Guna mendukung kebijakan pemerintah namun sekaligus tetap membantu baik pihak sekolah maupun guru dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris pada usia dini, maka salah satu solusinya adalah mengembangkan materi ajar Bahasa Inggris berbasis budaya lokal (local culture-based EFL teaching materials) yang spesifik atau relevan sesuai konteks (context- specific materials) dimana pembelajar usia dini itu belajar. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa Inggris bagi usia dini dan penguatan karakter budaya lokal (dan atau nasional) dapat tetap terlaksana. Untuk mencapai tujuan tersebut, sebuah analisis kebutuhan pertama-tama perlu dilakukan di sebuah sekolah dasar yang kemudian diharapkan berkontribusi sebagai basis atau inisiasi pengembangan materi ajar yang mengintegrasikan budaya lokal ke dalamnya. Analisis kebutuhan ini menggunakan kerangka analisis yang diadaptasi dari Mayangsari dkk. (2018). Pengumpulan data akan dilakukan melalui survei terhadap siswa kelas V sekolah dasar, interviu individual dengan guru terkait, interviu grup terfokus dengan siswa, serta dokumentasi. Analisis kebutuhan dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di tanah air.
Penggunaan Bahasa Sunda Pada Pembelajaran Bahasa Inggris Lystiana Nurhayat Hakim; Pipit Prihartanti Suharto
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.682 KB) | DOI: 10.26714/lensa.10.1.2020.45-57

Abstract

ABSTRAK Bahasa Sunda merupakan bahasa pertama masyarakat Jawa Barat dan tidak sedikit orang yang menggunakan bahasa sunda diberbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam pendidikan.Sekarang ini banyak dijumpai peomena penggunaan bahasa sunda sebagai bahasa pertama dalam pembelajaran bahasa Inggris. Beberapa ahli memperdebatkan penggunaan bahasa pertama dalam pengajaran bahasa asing yang dinilai akan menganggu makna, tujuan, dan fungsi bahasa Inggris. Oleh karena itu penting sekali bagi peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mencari tahu fungsi dan alasan penggunaan bahasa sunda dalm pembelajaran bahasa Inggris dan mencari tahu persepsi siswa terhadap penggunaan bahasa sunda dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan studi kasus dimana tiga orang guru bahasa Inggris dan 20 orang siswa menjadi subjek penelitian. Instrumen penelitian yang dipakai ialah obesrvasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil dari penelitian ini ialah Bahasa Sunda digunakan dalam pemberian instruksi, pemberian motivasi, penjelasan kosakata dan materi ajar, menunjukan ekspresi marah, kecewa, dan bahagia, penggunaannya dilakukan dengan tujuan untuk memberikan rasa nyaman dan kemudahan ketika berkomunikasi dan berinteraksi baik dengan guru maupun teman sejawat, serta untuk menghindari kesalahpahaman makna baik dalam komunikasi biasa ataupun dalam pemeberian materi ajar. Selain itu hasil dari penelitian ini ialah siswa menunjukan persepsi positif terhadap penggunaan Bahasa Sunda dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas. ABSTRACT The purposes of this research were to investigate learners’ perception toward the use of Bahasa Sunda in English class, the function of Bahasa Sunda in EFL class, and the reasons of using Bahasa Sunda in English class. The participants were 20 students in one of Senior High School in West Java, Indonesia. This research was designed in qualitative study by distributing a questionnaire and conducting observation and interview as the data collection techniques. The findings showed that Bahasa Sunda used for giving instruction and motivation, explaining vocabulary and teaching materials, and showing several expressions of angry, disappointed, and happy. In addition, the purposes of using Bahasa Sunda in English language teachings are to create comfort atmosphere, to help students in communicating and interacting with the teachers and friends, and to avoid misunderstanding both in verbal communication and in giving teaching materials. Furthermore, they also welcome the L1 (Bahasa Sunda) and they have positive perception toward the use Bahasa Sunda in English language learning. In view of this, the use of both their L1 and L2 should be balanced.  
Penumbuhan Literasi Budaya Lokal melalui Pembelajaran Bahasa Inggris pada Siswa Sekolah Dasar Sundari Purwaningsih; Pipit Prihartanti Suharto
Publikasi Pendidikan Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/publikan.v12i2.23476

Abstract

Untuk mempersiapkan diri menjadi warga dunia yang mampu bersaing di era globalisasi, literasi bahasa Inggris penting untuk dipelajari sejak dini. Selain itu, untuk dapat mempertahankan identitas bangsa di era yang mengharuskan kita bersosialisasi dan berinteraksi dengan individu lain dengan latar belakang budaya yang berbeda, literasi budaya lokal menjadi bekal lain yang juga perlu ditumbuhkan sejak dini. Untuk itu, kedua unsur tersebut dipertemukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk menumbuhkan literasi budaya lokal melaui pembelajaran bahasa Inggris kepada nak-anak SD. Metode pelaksanaan kegatan ini terdiri dari lima tahapan yaitu penyusuan silabus, penyusunan lesson plan, diseminasi lesson plan kepada tentor, pelaksanaan bimbingan belajar bahasa Inggris, dan evaluasi. Kegiatan ini mendapatkan respon yang positif dari anak-anak yang dapat dibuktikan dari hasil Exit Ticket yang diberikan pada tiap akhir pertemuan. Selain itu, anak-anak juga dapat membuat produk berupa Foldables yang berisi repertoar ungkapan dalam bahasa Inggris yang bertemakan tentang budaya lokal yang dipelajari pada setiap pertemuan, dan menceritakan isi Foldables tersebut melalui kegiatan Show and Tell dengan baik.
FACTORS AFFECTING EFL STUDENTS MOTIVATION IN USING GOOGLE CLASSROOM AS AN ONLINE LEARNING PLATFORM Lisma Sri Rahayu; Pipit Prihartanti Suharto; Sundari Purwaningsih
Journal of Applied Linguistics (ALTICS) Vol. 3 No. 2 (2021): ALTICS
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/altics.v3i2.817

Abstract

 This research investigated factors affecting EFL students motivation when using Google Classroom as an online learning platform. It was argued that motivation is recognised as a vital component in successful second language learning (Lamb, 2017). This research employed survey method and data were obtained through the use of questionnaire with twenty questions for data collection. It involved fourteen students. The researcher was adapted to Rosnija, Chairunnisa and Apriliaswati (2017), to analyze the data from questionnaire. The finding revealed internal and external factors that affect students motivation in using Google Classroom as online learning platform. This paper concludes with internal factors such as easy to operate and help students for accessing new or old material. In the other hand, they lack communication and difficulty understanding the material so students feel that the learning is monotonous. Then, external factors such as bad networks, no phones or computer, limited quotas and no Wi-Fi so that students often miss material. Furthermore, no feedback from teachers, lack of disciplines among teachers in sharing materials and assignments, and no class discussion have affected students’ motivation in using Google Classroom. However, they still work on assignments because they have the purpose to get good grades, to be the champions of the class, and to avoid punishment at the end of the semester. Based on findings, it is recommended that teachers should pay attention to these factors so that students motivation in learning using Google Classroom increases better.  Keywords: EFL students motivation; Google Classroom; internal factors; external factors