Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL

Pengelolaan Limbah Medis Padat Puskesmas Cisoka Kabupaten Tangerang Ernyasih, Ernyasih; Sulastri, Siti; Andiani, Andiani
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 4, No 2 (2024): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.4.2.19-25

Abstract

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Limbah medis padat yang berasal dari sarana pelayanan kesehatan mempunyai dampak terhadap kesehatan dan lingkungan, limbah ini perlu dikelola sesuai dengan aturan yang ada sehingga pengelolaan lingkungan dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Limbah medis yang tidak dikelola dengan baik dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Hal ini disebabkan karena limbah medis mengandung virus dan kuman yang berasal dari aktivitas medis yang dilakukan di pelayanan kesehatan. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Analisis data yang digunakan dengan cara triangulasi sumber dan metode. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, pemusnahan masih belum dilakukan secara non insenerasi, karena limbah medis hanya disimpan pada tempat penyimpanan sementara menunggu pihak ketiga mengambil limbah tersebut. Pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas Cisoka, Kabupaten Tangerang belum sesuai dengan peraturan. Puskesmas melakukan pengecekan secara berkala pada wadah limbah, apabila sudah berkarat atau tidak layak maka perlu diganti.---Community Health Center, Puskesmas is a health service facility that carries out public health efforts and first-level individual health efforts, prioritizing promotive and preventive efforts in its working area. Solid medical waste originating from health service facilities has an impact on health and the environment. This waste needs to be managed per existing regulations so that environmental management is carried out systematically and sustainably. Medical waste that is not managed properly can endanger public health. This is because medical waste contains viruses and germs that originate from medical activities carried out in health services. The research method used is descriptive with a qualitative approach, data collection using in-depth interviews, observation, and document review. Data analysis was used by triangulating sources and methods. Based on the results of observations and interviews, destruction has not yet been carried out using non-incineration, because medical waste is only stored in temporary storage areas waiting for third parties to take the waste. Management of solid medical waste at the Cisoka Community Health Center, Tangerang Regency is not following regulations. The health center carries out regular checks on waste containers, if they are rusty or unfit then they need to be replaced
Gambaran Proses Audit Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) di PT “X” Tahun 2022 dihartawan, dihartawan; Rizky, Putri Rahayu; Ernyasih, Ernyasih
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 4, No 2 (2024): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.4.2.54-62

Abstract

Berdasarkan Minerba One Data Indonesia kasus kecelakaan tambang pada tahun 2017 terjadi 73 kasus kecelakaan, tahun 2018 terjadi 70 kasus kecelakaan, tahun 2019 terjadi 157 kasus kecelakaan, tahun 2020 terjadi 145 kasus kecelakaan dan pada tahun 2021 terjadi 104 kasus kecelakaan, baik tergolong kecelakaan cidera ringan, cidera berat, dan kematian. Penelitian ini kualitatif deskriptif dengan sumber data menggunakan data primer melalui observasi serta wawancara dan data sekunder melalui hasil Audit Internal SMKP menggunakan formulir audit internal berdasarkan Kepdirjen Minerba No.185.K/37.04/DJB/2019. Analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Gambaran Proses Audit SMKP Minerba di PT “X” tahun 2022 penerapan Elemen I Kebijakan sudah sangat baik (89,47%). Elemen II Perencanaan sudah sangat baik (82,75%), elemen III Organisasi dan Personel dengan baik (72,05%), elemen IV Implementasi dengan baik (70,28%),  elemen V Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut dengan baik (73,33%), elemen VI Dokumentasi dengan baik (75,00%), elemen VII Tinjauan Manajemen dan Peningkatan Kinerja sangat baik (92,30%).  Dalam kesesuaian penerapan SMKP Minerba di PT “X” tahun 2022 berdasarkan hasil gap analysis masih terdapat beberapa temuan ketidaksesuaian mayor pada Elemen IV Implementasi. Meningkatkan elemen-elemen agar penerapan SMKP Minerba di perusahaan bisa lebih baik lagi. Based on Minerba One Data Indonesia, there were 73 cases of mining accidents in 2017, 70 accidents in 2018, 157 accidents in 2019, 145 accidents in 2020 and 104 accidents in 2021, both classified as minor injury accidents. , serious injury, and death. This research is descriptive qualitative with data sources using primary data through observation and interviews and secondary data through the results of the SMKP Internal Audit using an internal audit form based on the Director General of Mineral and Coal Decree No.185.K/37.04/DJB/2019. Data analysis consists of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Overview of the Minerba SMKP Audit Process at PT "X" in 2022, the implementation of Policy Element I is very good (89.47%). Element II Planning is very good (82.75%), element III Organization and Personnel is good (72.05%), element IV Implementation is good (70.28%), element V Monitoring, Evaluation and Follow-up is good (73.33%), element VI Documentation is good (75.00%), element VII Management Review and Performance Improvement is very good (92.30%). In terms of suitability for the implementation of Minerba SMKP at PT "X" in 2022, based on the results of the gap analysis, there are still several major nonconformity findings in Element IV of Implementation. Improving elements so that the implementation of Mineral and Coal SMKP in companies can be even better