Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

BAKTI SOSIAL KHITANAN MASSAL MKKK, Dihartawan; Herdiansyah, Dadang; Saputra, Nazarwin; Al Maududi, Abul A'la; Suherman, Suherman; Romdhona, Nur
-
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi khitan di Indonesia sudah dikenal sejak jaman dahulu, terutama semenjak masuknya Islam ke nusantara. Namun perlu diketahui pula bahwa tradisi khitan ini sesungguhnya sudah ada sejak pertama kali manusia diturunkan ke muka bumi. Nabi adam adalah manusia pertama yang dikhitan. Selain dari sisi perintah agama dari sisi kesehatan khitan pun sangat berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang diakibatkan tidak bersihnya alat kelamin pria ini. WHO pada 2007 menyatakan sirkumsisi memberi manfaat mencegah penularan penyakit HIV/AIDS dan kanker. Ikatan Dokter Anak indonesia pada tahun 2008 juga menyatakan khitan dapat mencegah penumpukan kotoran atau smegma serta mencegah fimosis, yang kedua kondisi ini dapat menyebabkan infeksi pada alat kelamin bayi dan anak. Namun terkadang pelaksanaan khitan ini belum dapat dilakukan karena terkendala faktor biaya yang cukup besar, sehingga pelaksanaannya pun tertunda. Salah satu upaya agar setiap anak dapat melakukan khitan adalah dengan diadakannya bakti sosial khitanan massal. Dan dari kegiatan khitanan massal ini diharapkan akan banyak anak di Indonesia yang dapat dikhitan, sehingga tercapai peningkatan derajat kesehatan dan pertumbuhan anak Indonesia yang baik.---The circumcision tradition in Indonesia has been known since ancient times, especially since the entry of Islam into the archipelago. However, it should also be noted that the circumcision tradition has actually existed since the first time humans were descended to the earth. Prophet Adam was the first man to be circumcised. Apart from the religious orders in terms of circumcision health is also very influential in improving health and preventing the emergence of diseases caused by unclean male genitals. WHO in 2007 said circumcision provided benefits to prevent transmission of HIV / AIDS and cancer. Indonesian Pediatrician Association in 2008 also stated circumcision can prevent the accumulation of dirt or smegma and prevent phimosis, both of these conditions can cause infection of the genitals of infants and children. But sometimes the implementation of circumcision can not be done because of significant cost factors, so the implementation was delayed. One effort that every child can circumcise is to hold a mass circumcision social service. And from this mass circumcision activity, it is expected that many children in Indonesia can be circumcised, so that an improved degree of health and growth of Indonesian children can be achieved.
Gambaran Lama Kerja, Beban Kerja dan Shift Kerja Terhadap Persepsi Kelelahan pada Pekerja Rigid di Proyek Tol Cijago Seksi 3 Putri, Devina; Dihartawan, Dihartawan; Herdiansyah, Dadang; Suherman, Suherman
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 4, No 2 (2024): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.4.2.63-68

Abstract

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek kontruksi merupakan upaya menciptakan lingkungan kerja agar lebih aman, sehat, dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan penyakit yang disebabkan akibat kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara Lama Kerja, Beban Kerja dan Shift Kerja Terhadap Persepsi Kelelahan Kerja pada Pekerja Rigid di Proyek Tol Cijago Seksi 3. Desain studi cross sectional. Sampel penelitian terdiri atas 80 pekerja yang mengalami kelelahan kerja dengan menggunakan sampling total. Instrumen penelitian adalah kuesioner, KAUPK2 yang berupa pernyataan. Data dalam penelitian ini menggunakan instrument dan observasi, selanjutnya dilakukan analisis uji univariat untuk melihat gambaran antar variabel independent dan dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel lama kerja sebanyak 76 (95,0%) pekerja Rigid sudah bekerja selama lebih dari 3 tahun. Untuk variabel beban kerja sebanyak 71 (88,8%) pekerja Rigid memiliki beban kerja rendah. Sedangkan, untuk variabel shift kerja sebanyak 50 (62,5%) pekerja Rigid mendapat shift kerja siang yang memiliki risiko kelelahan kerja berat dibanding dengan shift pagi. Bekerja dengan membatasi waktu yang maksimal setiap harinya mampu menurunkan masalah kesehatan, gangguan tidur, ketidakpuasan kerja dan kecelakaan kerja. Implementation of Occupational Safety and Health (K3) in construction projects is an effort to create a work environment that is safer, healthier, and more prosperous, free from accidents and illnesses caused by work. The aim of the research is to determine the relationship between Length of Work, Work Load and Work Shifts on the Perception of Work Fatigue among Rigid Workers in the Cijago Section 3 Toll Road Project. Cross-sectional study design. The research sample consisted of 80 workers who experienced work fatigue using total sampling. The research instrument is a questionnaire, KAUPK2, in the form of a statement. The data in this research used instruments and observations, and then univariate test analysis was carried out to see the picture between the independent and dependent variables. The research results showed that the length of work variable was 76 (95.0%) for rigid workers who had worked for more than 3 years. For the workload variable, 71 (88.8%) rigid workers had a low workload. Meanwhile, for the work shift variable, 50 (62.5%) rigid workers received day work shifts, which had a greater risk of work fatigue compared to the morning shift. Working by limiting the maximum time each day can reduce health problems, sleep disorders, work complaints, and work accidents.
Hubungan Persepsi dan Pengetahuan dengan Keikutsertaan Program JKN Mandiri pada Masyarakat Milenial Tangerang Selatan Jaksa, Suherman; Murti, Setriratna Ari; Andriyani, Andriyani; Fajrini, Fini; Srisantyorini, Triana; Herdiansyah, Dadang; Dihartawan, Dihartawan
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.19.2.225-234

Abstract

Berdasarkan studi literatur didapatkan sebesar 52% penduduk usia produktif belum mengikuti JKN mandiri. Sekitar 54,6 juta kelompok generasi milenial mampu membayar tetapi belum berkeinginan untuk ikut serta. Menurut data Statistik Kota Tangerang Selatan 2021, masyarakat yang memanfaatkan program JKN untuk berobat belum 100%. Ketua DJSN menyatakan masyarakat milenial belum memahami manfaat dari program JKN sehingga muncul persepsi kurang baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan persepsi dan pengetahuan dengan keikutsertaan program JKN mandiri pada masyarakat milenial di Tangerang Selatan. Penelitian ini secara kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi masyarakat milenial berdomisili di Tangerang Selatan. Total 150 responden yang terbagi menjadi bukan peserta dan peserta JKN mandiri dengan teknik purposive sampling. Analisis dengan chi square α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara persepsi kerentanan (p 0,000), persepsi keparahan (p 0,012), persepsi manfaat (p 0,003), isyarat bertindak (p 0,007), efikasi diri (p 0,002) serta pendapatan (p 0,024) dengan keikutsertaan program JKN mandiri pada masyarakat milenial di Tangerang Selatan. Saran memperbanyak media informasi tentang JKN agar isyarat bertindak masyarakat milenial untuk memiliki jaminan kesehatan dengan menjadi peserta JKN lebih tinggi.
Systematic Literature Review: Stunting pada Balita di Indonesia dan Faktor yang Mempengaruhinya Latifah, Noor; Fajrini, Fini; Romdhona, Nur; Herdiansyah, Dadang; Ernyasih, Ernyasih; Suherman, Suherman
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 20, No 1 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.20.1.55-73

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, penyakit infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Permasalahan stunting di Indonesia masih menjadi permasalahan yang mendapatkan perhatian utama dalam bidang kesehatan terutama dalam masalah gizi. Seorang anak balita yang mengalami stunting akan berdampak pada pertumbuhan fisik, perkembangan motorik dan verbal sang anak, menghambat kecerdasan anak, rentan baik terhadap penyakit menular maupun tidak menular, produktivitas menjadi semakin rendah pada saat anak memasuki usia dewasa, dan berpeluang berisiko overweight dan obesitas. Review pada jurnal diperlukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita sehingga permasalahan stunting di Indonesia dapat terselesaikan dengan baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Systematic Literature Review (SLR) berasal dari jurnal Nasional mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting di Indonesia dalam rentang waktu 2016 – 2021 dengan menggunakan rancangan penelitian berupa cross sectional dan case control. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini bahwa faktor penyebab langsung yang paling berperan terhadap kejadian stunting adalah riwayat penyakit infeksi. Faktor penyebab langsung yang memiliki peran penting dalam kejadian stunting yaitu riwayat ASI eksklusif, berat badan lahir/BBLR, dan status sosial ekonomi keluarga.
Perbedaan Status Gizi dan Kadar Hemoglobin Remaja Putri Pesantren Al-Barokah Malangbong Garut Berdasarkan Tempat Tinggal Herdiansyah, Dadang; Latifah, Noor; Suryaalamsah, Inne Indraaryani; Lubis, Anwar
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 20, No 2 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.20.2.146-154

Abstract

Status gizi remaja merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan karena memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Masalah gizi yang umum terjadi pada remaja meliputi kekurangan berat badan, kelebihan berat badan, dan anemia. Lingkungan dan tempat tinggal dapat mempengaruhi status gizi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status gizi dan kadar hemoglobin remaja putri yang tinggal di pondok pesantren dan di rumah. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain potong lintang yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Barokah Malangbong, Garut. Penelitian ini melibatkan 70 remaja putri yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t-independen dan uji Mann-Whitney, dengan uji normalitas terlebih dahulu menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada status gizi remaja putri yang tinggal di pondok pesantren dibandingkan dengan yang tinggal di rumah (p=0.020). Namun, tidak terdapat perbedaan signifikan pada kadar hemoglobin antara kedua kelompok (p=0.467). Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut untuk melihat perbedaan asupan gizi dan kebiasaan konsumsi remaja putri yang tinggal di pondok pesantren dan di rumah. Bagi pihak pondok pesantren, disarankan untuk melakukan pemantauan serta upaya promotif, preventif, dan kuratif guna mengatasi permasalahan gizi yang terjadi pada remaja.
The Relationship between Consumption Behavior, Income, Food Expenditure and Household Food Security in Caringin District, Bogor Regency Herdiansyah, Dadang; Noorlatifah, Noorlatifah; Romdhona, Nur; Yunianto, Andi Eka; Asyifa, Mega; Fadly, Dzul
Media Gizi Indonesia Vol. 19 No. 1 (2024): MEDIA GIZI INDONESIA (NATIONAL NUTRITION JOURNAL)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v19i1.11-16

Abstract

Hunger is a condition of food insecurity. One of the efforts that can be made to reduce the incidence of food insecurity is to maintain food security, especially in households. This is an analytic observational study with a cross-sectional design with a random sample of 60 households in Caringin district, Bogor regency. Assessment of household food availability was based on a food availability questionnaire consisting of several types of food groups. Income and expenditure were measured by assessing household income. The condition of household food diversity was measured using the HDDS questionnaire. The chi-square test was used to analyze the relationship between consumption behavior, income, household expenditure, and household food security. There was a relationship between income (p=0.00) and expenditure (p=0.00) with household food security, while consumption behavior is not (p=0.14). It is concluded that there was a relationship between income and expenditure on food security, but behavior did not show an insignificant relationship. There needs to be an in-depth analysis to find other factors influencing food security apart from the variables examined in this study.
Empowerment of caregivers and families in making the elderly 'SEBASIS'; healthy free of tuberculosis Farsida, Farsida; Larasati, Rahma Ayu; Darisan, Kemalasari Nas; Herdiansyah, Dadang; Utami, Ikrimah Nisa; Setyawati, Katharina
Abdi Masyarakat Vol 5, No 2 (2023): Abdi Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/abdi.v5i2.6152

Abstract

Tuberculosis (TB) is an infectious disease that is still a public health problem, and one of the biggest causes of death in Indonesia. According to BPS, the number of elderly people in 2022 is around 30 million people and in 2050 will increase by 74 million people. This demographic shift shows that the elderly are an age group that deserves attention, especially in terms of Health. The impact of the Covid 19 pandemic coupled with decreased endurance and lung capacity that is not optimal, can cause the elderly to be susceptible to tuberculosis. The team of lecturers and students of FKK UMJ seeks to prevent tuberculosis by providing special education for elderly companions or caregivers at the Tresna Werdha Budi Mulya 1 social institution in East Jakarta. The event includes pre-test, education on the prevention and diagnosis of tuberculosis in the elderly, and post-test. T test results obtained p-value of 0.000, with an increase in the average knowledge after education of 6.72. It can be stated that educational activities for caregivers provide a significant increase in knowledge.
FACTORS RELATED TO THE COMPLAINTS OF MUSCULOSKELETAL DISORDERS AT PT. DETPAK INDONESIA WORKERS IN 2021 Alfaatihah, Marsya Balkhies; Suherman; Dihartawan; Herdiansyah, Dadang
Muhammadiyah International Public Health and Medicine Proceeding Vol. 2 No. 1 (2022): PROCEEDING MUHAMMADIYAH INTERNATIONAL PUBLIC HEALTH AND MEDICINE CONFERENCE - S
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.76 KB) | DOI: 10.61811/miphmp.v1i2.284

Abstract

Musculoskeletal Disorders (MSDs) are a group of abnormal conditions that affect the functioning of body tissues. MSDs occur due to work factors (workload, work posture, work duration, and repetitive movements), individual factors (age, gender, years of service, smoking habits, length of work, physical fitness, and BMI), and environmental factors (temperature, vibration, and lighting) and psychosocial factors. According to the World Health Organization and data from the Global Burden of Disease, about 1.71 billion people worldwide have musculoskeletal disorders. The purpose of this research is to find out the factors related to complaints of musculoskeletal disorders in PT. Detpak Indonesia workers in 2021. Cross-sectional study design, primary data was distributed through questionnaires, and the number of respondents was 97 employees of the accidental sampling technique. This data analysis used the chi-square statistical test (α = 0.05). Variables related to complaints of musculoskeletal disorders are physical fitness (p value = 0.021 and OR = 7.238), years of service (p value = 0.019 and OR = 3.947), length of work (p value = 0.001 and OR = 6.979) and work posture ( p value = 0.011 and OR = 4.340) while the unrelated variable is gender (p value = 0.147 and OR = 2.514). From this study that there is a relationship between physical fitness, working period, length of work, and work posture with complaints of musculoskeletal disorders in workers. This study suggests that workers stretch before and after work, work interspersed with breaks if workers feel tired, and more pay attention to work position when doing work.