astuti, windy
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN PERAN PERAWAT ASSOCIATE DALAM PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN DI RUANG DAHLIA RSUD dr. H SOEWONDO KENDAL astuti, windy; Widyaningsih, Tri Sakti; Tamrin, Tamrin
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.077 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v10i2.219

Abstract

ABSTRAKLatar belakang : Dampak hospitalisasi yang dirasakan anak usia 0-5 tahun di ruang Dahlia RSUD Dr. H Soewondo Kendal harus segera diatasi. Salah satunya dengan terapi bermain. Terapi bermain di ruang Dahlia rumah sakit Dr. H Soewondo Kendal tidak pernah dilakukan oleh perawat Assosiate. Terapi bermain dilakukan ketika ada mahasiswa praktek. Salah satu alasan perawat Assosiate tidak melaksanakan terapi bermain anak adalah banyaknya pekerjaan diruangan yang harus dikerjakan. Terapi bermain hanya dilakukan oleh mahasiswa praktek dengan permainan seadanya sedangkan perawat Assosiate jarang melaksanakan, karena perawat merasa sudah ada keluarga yang melaksanakan terapi bermain, sehingga perawat bisa melakukan kegiatan yang lain.Tujuan: Mengetahui hubungan peran perawat associate dalam pelaksanaan  terapi bermain di ruang Dahlia RSUD dr. H Soewondo Kendal.Metode : Penelitian ini menggunakan analitik korelasional yaitu dengan desain cross sectional. Penelitian cross sectional adalah penelitian untuk mengetahui hubungan antar variabel dimana variabel independen dan variabel dependen diidentifikasi pada waktu yang sama, artinya dalam penelitian cross sectional setiap responden hanya diobservasi satu kali saja dan pengukuran variabel responden dilakukan pada saat penelitian tersebut, kemudian peneliti tidak melakukan tindak lanjut. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat Assosiate di ruang Dahlia RSUD Dr. H Soewondo Kendal dengan jumlah 19 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu menggunakan Total Sampling.Hasil : Peran perawat Assosiate di ruang Dahlia RSUD Dr. H Soewondo Kendal yaitu Tidak dilaksanakan sebanyak 10 orang (55,6%) dan dilaksanakan sebanyak 5 orang (44,4%). Pelaksanaan terapi bermain di ruang Dahlia RSUD Dr. H Soewondo Kendal baik 5 orang (27,8%), kurang 13 orang (72,2%). Terdapat hubungan peran perawat Assosiate dalam pelaksanaan terapi bermain di ruang Dahlia RSUD Dr. H Soewondo Kendal dengan nilai p value 0,000.Kata Kunci : Peran perawat, perawat Assosiate, terapi bermain  
PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP TINGKAT PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB N KABUPATEN REMBANG Retnaningsih, Dwi; astuti, Windy; A, Ardha Yuniar
Jurnal Ners Widya Husada Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.24 KB) | DOI: 10.33666/jners.v3i2.176

Abstract

Latar Belakang : Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan mental yang berhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh adanya keterbatasan keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial. Sebagai anggota masyarakat anak retardasi mental tidak mampu mandiri, tidak dapat melakukan komunikasi dua arah dengan teman sebaya, hal ini disebabkan oleh kemampuan sosialisasi anak retardasi mental tidak berkembang secara optimal. Maka dari itu di perlukan sebuah terapi yang dapat meningkatkan perkembangan sosial anak retardasi mental, slaah satunya adalah dengan terapi bermain puzzle yang di lakukan secara berkelompok untuk menstimulus interaksi sosial anak retardasi mental. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh terapi bermain puzzle terhadap tingkat perkembangan sosial pada anak retardasi mental di SLB N Kabupaten Rembang. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimental. Desain penelitian menggunakan one-group pre-test post-test design. Jumlah populasi responden yaitu 34 responden. Cara pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan intervensi. Hasil : Mengetahui perbedaan tingkat perkembangan sosial pada anak retardasi mental sebelum dan setelah diberikan terapi bermain puzzle menggunakan uji Wilcoxon dengan hasil p value 0,011 (? 0,05%) dan nilai Z hitung -2,556 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan : Ada pengaruh terapi bermain puzzle terhadap tingkat perkembangan sosial pada anak retardasi mental di SLB Kabupaten Rembang. Kata Kunci : Retardasi mental, perkembangan sosial, terapi bermain, Puzzle. Daftar Pustaka : 35 literatur (2007-2013)
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KEPATUHAN PENGISIAN SURGICAL PATIENT SAFETY CHECKLIST PADA PERAWAT DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT ST. ELISABETH SEMARANG Apriana, Rista; astuti, Windy; Dedy, Yogi
Jurnal Ners Widya Husada Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.121 KB) | DOI: 10.33666/jners.v3i1.160

Abstract

Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang perawat selama bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan (Marquis dan Huston, 2004 dalam I GST A.A Putri Mastini 2013). Beban kerja perawat sangat berpengaruh terhadap kepatuhan pengisian Surgical Patient  Safety Checklist di Instalasi Bedah Sentral RS St. Elisabeth Semarang, beban kerja sebagian besar (41,9%) memiliki beban kerja kurang sedangkan minoritas memiliki proporsi yang sama (29,0%) memiliki beban kerja proporsional dan berlebih. Kurang lengkapnya pengisian Surgical Patient  Safety Checklist disebabkan oleh beban kerja yang berlebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui  Hubungan Beban Kerja dengan Kepatuhan Pengisian Surgical Patient Safety Checklist pada Perawat di Instalasi Bedah Sentral RS St. Elisabeth Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat Instalasi Bedah Sentral RS St. Elisabeth  Semarang tahun 2017 dengan jumlah sampel sebanyak 31 responden. Penentuan sampel menggunakan total sampling dan data dianalisis menggunakan uji Spearman rank dengan taraf kesalahan 5%. Berdasarkan penelitian mayoritas 13 responden (41,9%) memiliki beban kerja kurang sedangkan minoritas memiliki proporsi yang sama 9 responden (29,0%) memiliki beban kerja proporsional dan berlebih sedangkan pada kepatuhan pengisian mayoritas 20 reponden (64,5%) tidak mengisi lengkap Surgical Patient  Safety Checklist sedangkan minoritas 11 responden (35,5%) mengisi lengkap Surgical Patient  Safety Checklist . Dari hasil analisa uji Spearman Rank  yang dilakukan bantuan program computer SPSS di dapatkan hasil nilai koefisien korelasi -0,547 masuk dalam kategori kuat, dan diperolah nilai p Value = 0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, ini berarti secara statistik ada Hubungan Beban Kerja dengan Kepatuhan Pengisian Surgical Patient Safety Checklist pada Perawat di Instalasi Bedah Sentral RS St. Elisabeth Semarang. Ada Hubungan Beban Kerja dengan Kepatuhan Pengisian Surgical Patient Safety Checklist pada Perawat di Instalasi Bedah Sentral RS St. Elisabeth SemarangKata Kunci : Beban Kerja; Kepatuhan
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD DENGAN PERUBAHAN SIKLUS MENSTRUASI PADA AKSEPTOR KB IUD DI PUSKESMAS TAMBAKAJI KOTA SEMARANG Windyastuti, Lulut Pitriani; Wulandari, Priharyanti; astuti, Windy
Jurnal Ners Widya Husada Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.828 KB) | DOI: 10.33666/jners.v2i2.149

Abstract

Latar Belakang : Seorang yang sedang menggunakan KB IUD mengalami banyak perubahan, baik itu perubahan secara fisik maupun secara psikologis. Pemakaian kontrasepsi pada beberapa wanita mengalami keluhan seperti siklus menstruasi dan pendarahan yang tidak teratur terjadi pada 3 bulan pertama dan  akan kembali teratur setelah 3 bulan pemakaian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama pemakaian kontrasepsi IUD dengan perubahan siklus menstruasi pada aksetor KB IUD di puskesmas tambakaji kota Semarang.Metode : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian case control. Analisis menggunakan uji Rank Spearmant.Hasil penelitian : Hasil Uji statistik menggunakan uji Rank Spearman tentang hubungan lama pemakaian kontrasepsi IUD dengan perubahan siklus menstruasi pada akseptor KB IUD yaitu p = 0,000 < ? 0,05.Kesimpulan : Ada hubungan lama pemakaian kontrasepsi IUD dengan perubahan siklus menstruasi pada akseptor KB IUD dipuskesmas tambakaji kota Semarang.Kata kunci : Kontrasepsi IUD, Lama Pemakaian, Siklus menstruasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS KALIKAJAR, KECAMATAN KALIKAJAR KABUPATEN WONOSOBO ianto, Arif; astuti, Windy; Dilian, S. T.
Jurnal Ners Widya Husada Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.97 KB) | DOI: 10.33666/jners.v2i1.128

Abstract

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Data jumlah balita yang terkena diare di Kabupaten Wonosobo sebanyak 13.566 balita yang terdapat di 23 Puskesmas. Angka kejadian diare yang tinggi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya diare pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik  accidental sampling sehingga didapatkan 30responden. Pengumpulan data menggunakan koesionerdengan di analisis menggunakan uji chi square. Hasil statistic chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian diare pada balita (p=0,042). Tidak ada hubungan antara perilaku dengan kejadian diare pada balita (p=0,058). Ada hubungan antara lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balita (p=0,013). Pengetahuan dan lingkungan fisik berhubungan dengan terjadinya diare pada balita di Puskesmas Kalikajar Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Perilaku tidak berhubungan dengan terjadinya diare pada balita. Diharapkan tenaga kesehatan selalu memberikan penyuluhan kepada masyarakat, khususnya ibu balita untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari diare.  Kata Kunci : pengetahuan, perilaku dan lingkungan fisik, diare balita
HUBUNGAN PENGGUNAAN NASOGATRIC TUBE DENGAN TERJADINYA PNEUMONIA DI ICU RSUD. DR. ADHYATMA, MPH SEMARANG astuti, Windy; Rohana, Nana; yanti, Meri
Jurnal Ners Widya Husada Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.959 KB) | DOI: 10.33666/jners.v2i2.158

Abstract

Latar Belakang:  Penggunaan Nasogatric Tube merupakan salah satu faktor terjadinya pneumonia. Pneumonia merupakan proses inflamasi pada parenkim paru yang biasanya berhubungan dengan peningkatan cairan alveolar dan interstisial. Pneumonia adalah infeksi nosokomial tertinggi ke dua angka kejadiannya. Komplikasi penggunaan nasogatric tube dapat mengakibatkan pneumonia aspirasi. Metode: Penelitian kuantitatif dengan jenis observasional analitik dan menggunakan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dengan tekhnik consecutive sampling  dengan jumlah sampel sebanyak 17 responden. Responden yang diambil adalah responden yang menggunakan NGT >48 jam. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis ini menggunakan uji statistik Fisher Exact.Hasil: Ditemukan kejadian pneumonia sebanyak 13 orang (76,5%). Berdasarkan uji statistik fisher exact didapatkan hasil p value 0,022 < ?= 0,05.dan OR = 0,028.Kesimpulan: Ada hubungan penggunaan nasogatric tube dengan terjadinya pneumonia di ICU RSUD. DR. Adhyatma, MPH Semarang. Kata Kunci: Penggunaan Nasogatric Tube, Terjadinya PneumoniaDaftar Pustaka: 45 Literatur (2006 ? 2015)