Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan Wanita Umur 45-50 Tahun Tentang Menopause di banjar Kawan Desa Paksebali Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Wilayah Kerja Puskesmas Dawan II Duwipayani, Kadek; Putra, I Gede Yudiana; Runiari, Nengah; Dewi, Ni Luh Made Asri
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 3 No 02 (2017)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.397 KB)

Abstract

Background: Menopause is a very natural and normal event that occurs in a woman, but many cause complaints and disorders that occur both physical and psychological complaints. During menopause there will be changes in the levels of the hormone estrogen which can affect the condition the organs of the body. The purpose of this study was to determine the level of knowledge of menopause women aged 45-50 years. Method: This study is a descriptive that describes the level of knowledge that occurs in menopause women aged 45-50 years. The approach used is cross sectional. The sampling technique is Purposive sampling with a sample of 30 respondents. The research instrument used was a questionnaire sheet. The results of data processing are presented in narrative form, frequency distribution tables are accompanied by interpretations. Results: 30 respondents who examined the level of knowledge of women aged 45-50 about menopause, 4 respondents (13.3%) with good levels of knowledge; 21 respondents (70) with sufficient level of knowledge and 5 respondents (16.7) with less knowledge. Conclusion: Most of the knowledge level of women aged 45-50 about menopause has a sufficient level of knowledge. Abstrak Latar Belakang: Menopause merupakan peristiwa yang sangat alamiah dan normal terjadi pada seorang wanita, tetapi banyak menimbulkan keluhan dan gangguan yang terjadi baik keluhan fisik maupun psikologis. Pada masa menopause akan terjadi perubahan kadar hormon estrogen yang dapat mempengaruhi kondisi organ-organ tubuh. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan wanita menopause usia 45–50 Tahun. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu menggambarkan tingkat pengetahuan yang terjadi pada wanita menopause usia 45–50 Tahun. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Teknik sampling adalah Purposive sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar kuisioner. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi frekuensi disertai dengan interpretasi. Hasil: 30 responden yang diteliti tingkat pengetahuan wanita umur 45–50 tentang menopause, yaitu 4 responden (13,3%) dengan tingkat penegetahuan baik; 21 responden (70) dengan tingkat pengetahuan cukup dan 5 responden (16,7) dengan tingkat pengetahuan kurang. Simpulan: Sebagian besar tingkat pengetahuan wanita umur 45–50 tentang menopause mempunyai tingkat pengetahuan cukup.
Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Toilet Training Anak Usia Pra Sekolah di Banjar Kutuh Kelod Ubud Oktaviari, Ni Kadek Win; Dewi, Ni Luh Made Asri; Astini, Putu Susy N.A; Widayati, Kurniasih
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 4 No 01 (2018)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.645 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Toilet training is an attempt to train children to be able to control bowel movements. In Indonesia, it was found that 16% of children aged 6 years were still unable to do toilet training independently. One of the important factors in the success of children in doing toilet training is the parenting style applied by parents in educating children at home. Objective: to find out the relationship between parenting style and toilet training ability in pre-school aged children in Kutuh Kelod Banjar Ubud. Method: This study used an observational analysis design with a cross sectional approach. The study population was pre-school age children in Banjar Kutuh Kelod Ubud with sampling techniques using purposive samling. The instrument of this study used the observation sheet toilet training ability and parenting questionnaire. Analysis of toilet training capabilities with parenting using the Spearmans Rho test. Results: The study showed that most of the parents' parenting styles were democratic as many as 24 people (40%). The results of the Spearmans Rho test were parenting and toilet training abilities with a value of p = 0,000. Conclusion: This study found that there was a significant relationship between parenting care and toilet training abilities of preschoolers.  ABSTRAK Latar belakang: Toilet training merupakan usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air besar. Di Indonesia sendiri ditemukan sebanyak 16% anak usia 6 tahun masih tidak mampu melakukan toilet training secara mandiri. Salah satu faktor penting keberhasilan anak dalam melakukan toilet training adalah pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mendidik anak di rumah. Tujuan penelitian untuk mengatahui hubungan pola asuh orang tua dengan kemampuan toilet training pada anak usia pra sekolah di Banjar Kutuh Kelod Ubud. Metode: Penelitian ini ini menggunakan desain analisis observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah anak usia pra sekolah di Banjar Kutuh Kelod Ubud dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrument penelitian ini menggunakan lembar observasi kemampuan toilet training dan kuesioner pola asuh orang tua. Analisis kemampuan toilet training dengan pola asuh orang tua menggunakan uji Spearman’s Rho. Hasil: Penelitian menunjukkan kbahwa sebagian besar pola asuh orang tua responden adalah demokratis sebanyak 24 orang (40%). Hasil analisis uji Spearman’s Rho pola asuh dan kemampuan toilet training dengan nilai p= 0,000. Kesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan pola asuh orang tua dan kemampuan toilet training anak usia prasekolah.
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi dan MPASI Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Posyandu Dusun Kangin Desa Tusan Banjarangkan Klungkung Ratnawati, Dewa Ayu; Dewi, Ni Luh Made Asri
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 4 No 02 (2018)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.507 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: MPASI is a food transition from breast milk to family food. Giving MPASI should be given to infants aged 6-24 months in stages both from the texture and number of portions. Proper provision of complementary feeding can lead to nutritional problems in infants. Proper processing and administration of MPASI, mothers are required to have sufficient knowledge so that they can create healthy babies. Objective to describe the knowledge of mothers about nutritious food and complementary feeding in infants aged 6-12 months. Method: This study uses an explorative descriptive design. The technique of taking respondents of this study was purposive sampling with a total sample of 25 mothers who had babies aged 6-12 months in Posyandu Dusun Kangin, Tusan Banjarangkan Klungkung Village. Data collection tool in the form of a closed questionnaire. Data analysis uses univariate analysis on a qualitative scale. Results: the study showed the characteristics of respondents, most of whom were aged 21-25 years (56%), working (56%), elementary education (44%), and the level of knowledge of mothers in the less category (40%). Conclusion: This study found that most levels of maternal knowledge about nutritious food and complementary feeding were lacking (40%), so further research is needed on the provision of MPASI    ABSTRAK Latar belakang: MPASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pemberian MPASI sebaiknya diberikan pada bayi berusia 6-24 bulan secara bertahap baik dari tekstur maupun jumlah porsinya. Pemberian MPASI yang kurang tepat dapat mengakibatkan masalah gizi pada bayi. Pengolahan dan pemberian MPASI yang benar, maka ibu dituntut memiliki pengetahuan yang cukup, sehingga dapat mewujudkan bayi yang sehat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dan MPASI pada bayi usia 6-12 bulan. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif eksploratif. Teknik pengambilan responden penelitian ini secara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 25 orang ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Posyandu Dusun Kangin Desa Tusan Banjarangkan Klungkung. Alat pengumpulan data berupa kuesioner tertutup. Analisa data menggunakan analisis univariat dalam skala kualitatif. Hasil: penelitian menunjukkan karakteristik responden yaitu sebagian besar berusia 21-25 tahun (56%), bekerja (56%), pendidikan SD (44%), dan tingkat pengetahuan ibu kategori kurang (40%). Simpulan : Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dan pemberian MPASI adalah kurang (40%), sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pemberian MPASI
Pengaruh Keterlibatan Orangtua Membuat Mainan Kardus terhadap Durasi Penggunaan Gadget Anak Prasekolah Ni Luh Made Asri Dewi; Windu Astutik; Kurniasih Widayati
Media Karya Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v4i1.30025

Abstract

Jumlah pengguna internet semakin meningkat. Indonesia menempati urutan ke-6 terbesar di dunia dalam hal pengguna internet. Data survei APJII tahun 2016 terdapat 768 ribu anak Indonesia usia 10-14 tahun yang telah mengakses internet, usia 15-19 tahun sebanyak 22,5 juta anak dan usia 20-24 tahun sebanyak 22,3 juta. Rata-rata durasi penggunaan gadget untuk balita adalah 3 jam. Keterlibatan orang tua penting dalam penggunaan gadget anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh keterlibatan orang tua dalam permainan kardus bekas terhadap durasi penggunaan gadget. Penelitian ini menggunakan desain Quasi nonequivalent control group design. Populasi orang tua dan anak prasekolah (3-6 tahun) 87 orang. Teknik sampel: purposive sampling, jumlah sampel 76 orang dengan kelompok intervensi 38 orang dan kelompok kontrol 38 orang. Analisis menggunakan uji Chi-Square dengan Mc.Nemar. Hasil analisis Ada perbedaan yang signifikan keterlibatan orang tua membuat permainan kardus bekas terhadap durasi penggunaan gadget pada kelompok intervensi dengan p-value: 0,000 <0,05. Simpulan kegiatan dengan keterlibatan orangtua membuat mainan kardus efektif mengurangi durasi penggunaan gadget pada anak prasekolah dan dapat dijadikan alat permainan edukasi (APE) Kata kunci : Anak prasekolah, gadget, keterlibatan orangtua, mainan kardus.
Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-36 Bulan Ni Luh Made Asri Dewi; Ni Nengah Handika Primadewi
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.1.2021.55-60

Abstract

Stunting atau anak kerdil (pendek) merupakan kondisi dimana anak mengalami masalah gizi kronis, dengan hasil pengukuran panjang atau tinggi badan yang lebih kurang dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO  Balita dengan stunting beresiko mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada kehidupannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian stunting pada balita usia 13-36 bulan di Puskesmas Karangasem II. Jenis penelitian ialah deskritif untuk menggambarkan kejadian stunting pada balita usia 13-36 bulan di Puskesmas Karangasem II. Lokasi penelitian di Puskesmas Karangasem II. Alat ukur yang digunakan yaitu tabel Z-score status gizi WHO. Teknik sampel yang digunakan total sampling sebanyak 212 balita. Dari 212 balita, sebanyak 116 balita (54,7%) mengalami stunting, diantaranya 64 balita (57%) berusia 13-24 bulan, dan 64 balita (55%) berjenis kelamin laki-laki.
Pemberdayaan SD 2 Muhammadyah Denpasar dalam Revitalisasi Permainan Tradisional sebagai Wahana Edukasi Pembentukan Karakter Anak Ni Luh Made Asri Dewi; Windu Astutik; Kurniasih Widayati
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i1.71

Abstract

Fokus pengabdian ini adalah merevitalisasi permainan tradisional sebagai wahana edukasi pembentukan karakter anak sekolah. Bermain bagi anak memiliki arti yang sangat penting diantaranya menstimulasi perkembangan bahasa/kemampuan verbal, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan kemampuan problem solving. Permainan tradisional merupakan suatu permainan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal, serta menjadi stimulus membentuk karakter positif anak. Permainan tradisional memiliki aspek motorik, kognitif, emosi, bahasa dan spiritual. Pengabdian ini dilatarbelakangi beberapa persoalan, diantaranya anak cenderung bermain permainan game online yang dapat memicu perilaku agresif, individual, acuh tak acuh dan penurunan sopan santun. Guna mengatasi persoalan tersebut, dalam pengabdian ini dilakukan kegiatan sosialisasi, pendampingan, monitoring dan fasilitasi penyerahan peralatan permainan tradisional Kata kunci: revitalisasi; permainan tradisional; edukasi; karakter; anak EMPOWERMENT OF BASIC SCHOOL 2 MUHAMMADYAH DENPASAR IN REVITALIZATION OF TRADITIONAL GAME AS WAHANA EDUCATION FORMATION OF CHARACTER CHILDREN ABSTRACT The focus of this community is revitalizing traditional games as an educational tool for the formation of schoolchildren's characters. Playing for children has a very important meaning including stimulating language development / verbal ability, developing social skills, and improving problem solving abilities. The traditional game is a game of ancestral heritage that needs to be preserved because it contains the values of local wisdom, as well as being a stimulus to shape the positive character of children. Traditional games have aspects of motor, cognitive, emotion, language and spiritual. This service is motivated by several problems, including children who tend to play online games that can trigger aggressive, individual, indifferent behavior and decline in courtesy. In order to overcome this problem, in this service community activities include socialization, assistance, monitoring and facilitation of the delivery of traditional game equipment. Keywords: revitalization; traditional game; education; character; children
Sosialisasi Masalah Darurat Penggunaan Gadget Anak Usia Pra Sekolah di Desa Tibubeneng Kuta Utara Ni Luh Made Asri Dewi; Kurniasih Widayati; Windu Astutik
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 4 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i4.827

Abstract

Permasalahan penggunaan gadget pada anak usia dini menjadi masalah baru seperti anak mudah tantrum, tidak dapat bersosialisasi baik dengan teman sebaya, anak cenderung pasif, menarik diri, gangguan penglihatan, resiko obesitas yang berpotensi menghambat tahap perkembangan anak selanjutnya. Kondisi ini tidak terlepas dari peran orangtua dalam mengasuh anak yang cenderung abai dalam memfaatkan gadget sebagai wujud kemajuan teknologi. Orangtua menjadi pengasuh, pendidik serta pemberi stimulus utama pada anak usia dini. Tujuan dari pengabdian ini adalah sebagai media menambah pengetahuan, sharing seputar masalah penggunaan gadget pada anak di wilayah Desa Tibubeneng, sehingga dampak negatif penggunaan gadget dapat diminimalkan. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui tahap persiapan dengan melakukan wawancara kepada masyarakat dan kader posyandu, mengurus perizinan dan koordinasi kegiatan di Desa. Tahap pelaksanaan; menyiapkan materi, video, link zoom dan interaksi dengan audien, serta tanya jawab. Tahap evaluasi dilihat dari ketepatan jawaban responden dalam menjawab pertanyaan secara langsung. Jumlah peserta dalam kegiatan ini sebanyak 40 audien. Pencapaian target dari kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dapat diukur dengan hasil mencapai 90% pengetahuan meningkat. Kesimpulan bahwa penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan orangtua tentang masalah penggunaan gadget.
PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KADER POSYANDU BALITA DI BANJAR BULUH DESA GUWANG KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR Ni Made Wina Krisnayani; I Gede Yudiana Putra; Ni Luh Made Asri Dewi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada Vol. 1 No. 1 (2019): Juni : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.561 KB) | DOI: 10.47859/wuj.v1i1.118

Abstract

Pos Pelayanan Terpadu or Posyandu are Post of Integrated Service. Posyandu were an effort to empower the community to support health development, especially in improving community health status through reducing infant mortality. Posyandu activities in Guwang Sukawati Gianyar village are one of the public health services. However, each banjar is still very minimal in terms of organizing the posyandu because the cadres do not really understand how the activities of the good posyandu. The purpose of this activity is to establish a Posyandu cadre of toddlers who are able to provide optimal health services for children under five through the implementation of a toddler posyandu. Method: Training was carried out through Community Empowering, involving 35 people who were trained as cadres. The training results are analyzed qualitatively (based on observations and results ofdiscussion). Results: Based on the evaluation in the form of pretest and posttest, it was found that there was an increase in cadre knowledge, namely from 30% to 70%. Posyandu has been conducted in 7 Banjar in the Guwang Gianyar Village. Conclusion: The establishment of skilled and trained Posyandu toddlers and able to provide optimal health services for children under five through the implementation of toddlers posyandu 
GAMBARAN PERILAKU PROSOSIAL ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK MARIA FATIMA JEMBRANA BALI Ni Luh Made Asri Dewi
Bali Health Published Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Juni : Bali Health Published Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.731 KB) | DOI: 10.47859/bhpj.v1i1.99

Abstract

Background: Prosocial behavior is one type of social-emotional development among preschoolers which can influence development at a later stage. Untreated social-emotional development can lead to aggressive, shy, timid, destructive behaviors, powerful behavior, violent behavior, negativism and selfishness. Objective to describe the prosocial behavior among preschoolers (5-6 years). Methods: This study used a descriptive design with a survey approach. The sampling technique used in this study was probability sampling: total sampling, namely 66 preschoolers (5-6 years old) at Maria Fatima Kindergarten, Jembrana, Bali. The data collection tool used here was a questionnaire in the form of a scale that was developed based on prosocial behavior indicators. Data analysis used univariate analysis in the form of categories. Results: The study results showed the characteristics of respondents namely male children of 48.5%, female children of 51.5%, five years old of 69.7%, six years old of 30.3%. The minimum score of prosocial behavior was 25 (low category) and the maximum score was 39 (moderate category). Conclusion: This study found that most of prosocial behavior of preschoolers (5-6 years old) was in the moderate category (74.2%). Further studies should be conducted regarding the factors that influence prosocial behavior.
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING ANAK USIA PRA SEKOLAH DI BANJAR KUTUH KELOD UBUD Ni Kadek Win Oktaviari; Ni Luh Made Asri Dewi; Putu Susy N.A Astini; Kurniasih Widayati
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol. 4 No. 1 (2018): April: Jurnal Kesehatan Medika Udayana
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.645 KB) | DOI: 10.47859/jmu.v4i1.136

Abstract

Background: Toilet training is an attempt to train children to be able to control bowel movements. In Indonesia, it was found that 16% of children aged 6 years were still unable to do toilet training independently. One of the important factors in the success of children in doing toilet training is the parenting style applied by parents in educating children at home. Objective: to find out the relationship between parenting style and toilet training ability in pre-school aged children in Kutuh Kelod Banjar Ubud. Method: This study used an observational analysis design with a cross sectional approach. The study population was pre-school age children in Banjar Kutuh Kelod Ubud with sampling techniques using purposive samling. The instrument of this study used the observation sheet toilet training ability and parenting questionnaire. Analysis of toilet training capabilities with parenting using the Spearmans Rho test. Results: The study showed that most of the parents' parenting styles were democratic as many as 24 people (40%). The results of the Spearmans Rho test were parenting and toilet training abilities with a value of p = 0,000. Conclusion: This study found that there was a significant relationship between parenting care and toilet training abilities of preschoolers.Keywords: Parenting; toilet training; pre-school children