KLATEN, STIKES DUTAGAMA
Unknown Affiliation

Published : 117 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

THE RELATIONSHIP OF THE CADRES WITH THE EFFORT TO INCREASE OF POSYANDU SERVICES IN KALIKEBO VILLAGE SUB – DISTRICT TRUCUK KLATEN KLATEN, STIKES DUTAGAMA
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 6 No 2 (2014): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/v6i2.390

Abstract

Background: One of the health development efforts is the revitalization program Integrated Service Post (IHC). IHC activity is an effort to increase community participation in creating a healthy toddler. In the course of IHC in the Village Kalikebo Trucuk Klaten district cadre role to give effect to the implementation of integrated health activities. Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship of the role of cadres by improving integrated health services in rural Kalikebo Trucuk Klaten district. Methods: This study was an observational study with cross sectional analytic. The population in this study were all cadres in the village Kalikebo Trucuk Klaten district as many as 50 people. Samples was determined by saturation technique and obtained a sample of 50 people. Methods used in collecting data by answering the checklist and data collection is done once in a while (time motion study). The technique of data analysis using Chi-Square test. Results: The results showed that there was a significant correlation between the effort to increase the role of cadres in the village posyandu Kalikebo Trucuk Klaten district, with a significance value p-value of 0.000, because (0.000 <0.05), then HO is rejected and Ha accepted. This means that there is a significant correlation between the effort to increase the role of cadres in the village posyandu sub Kalikebo. Trucuk district Klaten. The role of cadres good effect on service improvement posyandu. That is, with a good level cadres role then led to increased posyandu well too. Conclusion: There is a significant relationship between the role of the cadre of the service improvement efforts Kalikebo neighborhood health center in the village of the district. Trucuk district Klaten.
TINGKAT PERILAKU MINUM TABLET FE TERHADAP KADAR HB PADA IBU HAMIL DI KELURAHAN KARTOSURO TAHUN 2014 KLATEN, STIKES DUTAGAMA
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 6 No 2 (2014): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/v6i2.391

Abstract

Latar Belakang: Angka kematian ibu provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. Angka kejadian anemia pada ibu hamil sebesar 51% dan pada ibu nifas 45% di tahun 2011. Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi dan merupakan jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah dan murah. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan kelurahan Kartasuro pada 10 ibu hamil didapatkan sebanyak 6 orang mengalami anemia dan 4 orang tidak mengalami anemia. Tujuan: untukmengetahui hubungan konsumsi tablet fe dengan kadar hemoglobin dan eritrosit pada ibu hamil di Kelurahan Surakarta Metode penelitian: desain penelitian yang digunakan adalah non experimental dengan pendekatan waktu cross sectional. Penelitian dilakukan selama 2 bulan yaitu bulan maret- april 2014 di Kleurahan Surakarta. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Kelurahan Surakarta. Teknik sampling menggunakan kuota sampling. Jumlah sampel sebanyak 30 responden. Hasil: sebagian besar responden berumur produktif yaitu 20-35 tahun sebanyak 96,7%, berpendidikan setingkat SMA 76,7%, dengan status primigravida yaitu sebanyak 80,0%. Tingkat kunjungan anc sebagian besar responden adalah >/ 4x sebanyak 90,0%, sebagian besar responden mengkonsumsi tablet fe salah sebanyak 70,0%, kadar hb sebagian besar responden adalah >/11 gr% atau normal sebanyak 60,0%, kadar eritrosit sebagian besar responden adalah >/=200.000 mm3 atau normal sebanyak 63,3%. Kesimpulan: terdapat hubungan antara konsumsi tabet fe dengan kadar hb responden, dan terdapat hubungan antara tablet fe dengan kadar eritrosit responden.
PERILAKU IBU HAMIL DALAM PEMANFAATAN SAYURAN HIJAU DI DESA JETAK SIDOARJO SRAGEN KLATEN, STIKES DUTAGAMA
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 6 No 2 (2014): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/v6i2.392

Abstract

Latar Belakang: Masa kehamilan bagi seorang  ibu adalah hal yang penting dikarenakan pada masa tersebut sangat menentukan keadaan janin yang akan dilahirkannya, maka seorang ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi selama masa kehamilan. Jika ibu hamil kekurangan gizi maka bisa menyebabkan anemia, janin lahir mati, dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan rancangan Focus Grup discussion (FGD) dan wawancara mendalam . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Desa Jatak Sidoharjo Sragen. Teknik pengambilan sampel dengan cara Purposive Sampling dan didapatkan sampel sebanyak 10 responden. Hasil: Ibu hamil di Desa Jentak Sidoharjo Sragen mampu mengidentifikasi sayuran hijau, jenis sayuran hijau, kandungan vitamin dalam sayuran hijau, fungsi sayuran hijau, akibat jika tidak mengonsumsi sayuran hijau, cara memasak sayuran hijau yang benar, dan cara mengonsumsi sayuran hijau yang baik. Simpulan: Perilaku ibu hamil di Desa Jentak Sidoharjo Sragen meliputi pengetahuan, sikap dan aktifitas ibu hamil dalam pemanfaatan sayuran hijau sudah memenuhi dan mampu meyebutkan pengertian, jenis, kandungan vitamin, fungsi, akibat jika tidak mengonsumsi sayuran hijau, cara memasak dan cara mengonsumsi sayuran hijau. Namun ada ibu hamil yang kurang tepat dalam menjawab dikarenakan tidak tahu atau tidak pernah mendapat pengetahuan tentang pemanfaatan sayuran hijau.  
THE KNOWLEDGE ABOUT BABY MUMS FAREL MASSAGE IN BPM BEKTI SAYEKTI TARUBASAN KARANGANOM KLATEN KLATEN, STIKES DUTAGAMA
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 6 No 2 (2014): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/v6i2.393

Abstract

Background: One way to improve volume breast-fed cheap and easy it is massage baby. He pemijatan in infants purpose is to provide a comfortable in a baby. To accomplish a purpose pemijatan farel mother acquired a knowledge about massage baby. Preliminary study in bekti sayekti, bpm mother, an interview from 10 there are seven mother less know about massage farel good understanding purpose, benefits. Objective: To know the level of knowledge about babies in mums farel massage BPM Bekti Sayekti Tarubasan Karanganom Klaten. Method: A method of research is descriptive. Samples research 32 respondents taken in total of sampling. Instrument used a questionnaire. Data analysis using analysis univariat. Result: Characteristic of a mother by age is farel 20-35 years amounting to 90,6 %, based on education is smas / smk rp59.22 65,6 % and work is based on works by 62.5 %. The knowledge about mums farel massage farel namely. 50 % knowledgeable good. 40,6 % enough and 9.4 % less. Conclusion: The knowledge about babies in mums farel massage bpm bekti sayekti tarubasan karanganom klaten is good. Mother is expected to retain knowledge and more routine memijatkan the baby especially in the age beginning of his birth.
EFEKTIFITAS PLAY HEALTH EDUCATIONDIBANDINGKAN PLAY EDUCATION TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI PAUD KB AISYIYAH MORANGNA DESA KARNGANOM KECAMATAN KLATEN UTARA KLATEN, STIKES DUTAGAMA
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 6 No 2 (2014): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/v6i2.394

Abstract

Latar Belakang  : Tidak ada orang tua yang secara sengaja dan sadar memberikan pendidikan dan bimbingan kepada anaknya supaya anaknya mengalami kegagalan dalam hidupnya. Bahkan  pada  prinsipnya  orang  tua bercita-cita dan berusaha agar anaknya selalu sukses dalam kehidupannya kelak, namun demikian tidak jarang orang tua (mungkin karena tingkat pendidikan atau kurangnya kesadaran penuh dalam mendidik) mengalami kegagalan dalam rangka pembentukan kepribadian anak. Baik buruknya anak sangat erat kaitannya dengan pengasuhan dan pendidikan yang diberikan oleh orangtua. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang pola asuh dengan perkembangan motorik halus anak. Metode penelitian : Jenis penelitian observasional bersifat analitis dengan desain penelitian cross sectional. Populasinya adalah semua ibu dan anak yang berada di Kelompok  Bermain TK Islam  Plus  Al  Ikhlas.  Teknik pengambilan sample  secara  total sampling   dengan   jumlah   sample   34 orang. Pengukuran umur, pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin didapatkan dengan daftar pertanyaan atau angket. Sedangkan motorik halus dengan menggunakan pedoman observasi yang dibuat berdasarkan DDST II. Pengolahan data menggunakan komputer dengan analisis secara univariat, bivariat, pearson?s dan spearman rank. Hasil : hasil penelitian adalah umur ibu mayoritas 26-30tahun  17  orang (50%),  pendidikan  mayoritas Sekolah Dasar 13 orang (38.2%), pekerjaan mayoritas tidak bekerja 10 orang (29.4%). Umur anak mayoritas 4-6tahun 28 orang (82.4%) dan mayoritas berjenis kelamin perempuan 19 orang (55.9%). Pengetahuan ibu tentang pola asuh kategori baik 4 orang (11.8%), kategori cukup 23 orang (67.6%), kategori kurang 7 orang (20.6%). Untuk perkembangan motorik halus anak kategori lulus/baik 26 orang (76.5%), kategori tidak lulus.tidak baik 8 orang (23.5%). Dengan demikian, membuktikan bahwa pengetahuan ibu tentang pola asuh mempunyai  hubungan  yang signifikan dengan perkembangan motorik halus anak. Kesimpulan : Semakin baik pengetahuan ibu tentang pola asuh akan berdampak pada perkembangan motorik halus anak baik sebesar 44.5%. Dari hasil penelitian disarankan agar pengetahuan  ibu tentang pola asuh ditingkatkan agar perkembangan motorik halus anak menjadi baik.
PENGARUH PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM TERHADAP KECUKUPAN ASI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIKOTES KECAMATAN KALIKOTES KABUPATEN KLATEN KLATEN, STIKES DUTAGAMA
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 6 No 2 (2014): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/v6i2.395

Abstract

Latar Belakang : Berdasarkan laporan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2007) diusia lebih dari 25 tahun sepertiga wanita di Dunia (38%) didapati tidak menyusui bayinya karena terjadi pembengkakan payudara, dan di Indonesia angka cakupan ASI eksklusif mencapai 32,3% ibu yang memberikan ASI eksklusif pada anak mereka. Kejadian tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara selama kehamila dan terlambatnya tenaga kesehatan dalam memberikan pengetahuan tentang perawatan payudara masa kehamilan. Berdasarkan hasil wawancara studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Juwiring terhadap 10 ibu hamil diperoleh hasil bahwa 4 ibu hamil mampu menjawab pertanyaan dengan tepat dan benar, 5 ibu hamil mampu menjawab dengan tepat pada sebagian besar pertanyaan, dan 1 ibu hamil tidak dapat menjawab pertanyaan tentang perawatan payudara dengan benar. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara di Puskesmas Juwiring Klaten.   Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di Puskesmas Juwiring Klaten.Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah 32 sampel. Jenis data adalah data primer menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner. Analisis data univariat dikategorikan baik, cukup, dan kurang. Hasil Penelitian : Karakteristik responden berdasarkan umur sebagian besar berusia 20-30 tahun (59,4%), berdasarkan pendidikan sebagian besar menengah atas/sederajat (40,6%), berdasarkan paritas sebagian besar multipara (62,5%). Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara dengan kategori cukup (46,9%), pengetahuan perawatan payudara berdasarkan umur dengan kategori pengetahuan  cukup (31,2%) pada umur 20-30 tahun, berdasarkan pendidikan dengan kategori pengetahuan  cukup (21,9%) pada pendidikan SMA/SMK, dan berdasarkan paritas dengan kategori pengetahuan  cukup (37,5%) pada multipara. Kesimpulan : Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara di Puskesmas Juwiring Klaten kategori cukup
PENGARUH MASSAGE PAYUDARA TERHADAP KELANCARAN EKSKRESI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS JATINOM KLATEN, STIKES DUTAGAMA
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 8 No 2 (2016): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.203 KB) | DOI: 10.5737/v8i2.397

Abstract

Latar Belakang: Pemijatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar air susu keluar dengan lancar, pemijatan payudara dilakukan dengan tekanan ringan hingga sedang pada payudara untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan refleks pengeluaran ASI. Selain itu merupakan cara efektif untuk meningkatkan volume ASI pada ibu postpartum. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh massage payudara terhadap kelancaran ekskresi ASI pada ibu postpartum di Puskesmas Jatinom. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah eksperimental, pendekatan quasy eksperimen dengan menggunakan desain penelitian pre and post one group design. Populasi dalam penelitian ini adalah 31 ibu postpartum, dengan teknik sampling adalah seluruh total populasi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan checklist, analisis data menggunakan Spearman Rank. Hasil: Karakteristik umur responden yang paling banyak yaitu umur 25-30 tahun,pendidikan yang paling banyak yaitu pendidikan menengah pertama sebanyak13 responden (42,9%), jumlah kelahiran yang paling banyak kelahiran anak pertama 19 responden (61,3%) dan rata-rata ASI keluar pada hari pertama sebanyak 23 responden (74,2%). Perlakuan massage payudara paling banyak 14 responden (45,2%) dengan hasil memuaskan, kelancaran ASI sebelum dilalukan massage payudara 19 responden (38,7%) tidak lancar dan kelancaran ASI setelah dilakukan massage payudara 27 (87,1%) responden kelancaran ASI nya lancar.
STUDI DESKRIPTIF TENTANG PEMULIHAN ORGAN REPRODUKSI PADA MASA NIFAS DI BPM SRI HARINI TOSUTAN KRANGGAN POLANHARJO KLATEN TAHUN 2016 KLATEN, STIKES DUTAGAMA
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 8 No 2 (2016): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.233 KB) | DOI: 10.5737/v8i2.398

Abstract

Latar belakang :  Proses pemulihan kesehatan ibu nifas salah satunya perubahan tinggi fundus uteri dan lochea yang merupakan faktor penentu terjadinya perdarahan masa nifas. Tujuan : Untuk mengetahui tentang pemulihan organ reproduksi pada masa nifas di BPM Sri Harini Tosutan Kranggan Polanharjo Klaten. Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian longitudinal model. Populasinya adalah ibu nifas pada hari ke-1 sampai hari ke-14 sebanyak 37 responden menggunakan lembar observasi dengan teknik simple random sampling Hasil penelitian : Responden yang mengalami perubahan  TFU 2 jari dibawah pusat 1 hari sebanyak 37 responden (100%), TFU pertengahan pusat simfisis 5 hari sebanyak 37 responden (100%) dan TFU tidak teraba 10 hari sebanyak 37 responden (100%). Lochea rubra 1 hari sebanyak 37 responden (100%), lochea sanguinolenta 4 hari sebanyak 37 responden (100%) dan lochea serosa hari ke 9 sebanyak 37 responden (100%). Kesimpulan : TFU 2 jari dibawah pusat terjadi selama 1 hari,TFU pertengahan pusat simpisis terjadi selama 5 hari  dan TFU tidak teraba terjadi selama 5 hari Lochea rubra terjadi selama 1 hari, lochea sanguinolenta terjadi selama 4 dan lochea serosa paling banyak terjadi selama 9 hari.
PENGARUH PEMBERIAN JUS DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava Lin) UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI PRIMER DI DUKUH KEMBANG DESA NEPEN KECAMATAN TERAS KLATEN, STIKES DUTAGAMA
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 8 No 2 (2016): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.521 KB) | DOI: 10.5737/v8i2.399

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi adalah tekanan darah dimana sistolik 120-139 mmHg dan tekanan diastoliknya 80-89 mmHg. Asupan dengan modifikasi bahan alam yang mengandung flavonoid menjadi salah satu komplementer dalam menurunkan tekanan darah. Jambu biji merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah yang mengandung flafonoid. Tujuan: Mengetahui gambaran tekanan darah penderita hipertensi primer sebelum, selama, dan sesudah pemberian jus daun jambu biji di Dukuh Kembang, Desa Nepen, Kecamatan Teras. Metode Penelitiaan: Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan disain penelitian quasi eksperimental dan rancangan penelitian time series desigen. Sampel yang digunakan 10 responden dengan teknik sampel jenuh. Responden diberikan perlakuan dengan jus daun jambu biji sebanyak 150 mL. Pengamatan tekanan darah dilakukan sehari satu kali pada sore hari. Pengamatan sebelum perlakuan 5 hari, selama perlakuan 7 hari, dan sesudah perlakuan 5 hari. Pengolahan data menggunakan komputer dengan analisis data Anova. Hasil: Terdapat perubahan tekanan sistolik. Sebelum perlakuan rata-rata tekanan darah 184.42 mmHg. Selama perlakuan 177.14 mmHg dan sesudah perlakuan 165.28 mmHg. Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian jus daun jambu biji untuk menurunkan tekanan darah penderita hipertensi primer di  Dukuh Kembang, Desa Nepen, Kecamatan Teras.
UJI EVALUASI SALEP MINYAK ATSIRI RIMPANG LENGKUAS MERAH BASIS LEMAK DAN BASIS LARUT AIR TERHADAP AKTIVITAS Candida albicans KLATEN, STIKES DUTAGAMA
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 8 No 2 (2016): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.678 KB) | DOI: 10.5737/v8i2.400

Abstract

Latar Belakang :Lengkuas merah (Alpinia Purpurata K. Schum) mempunyai kandungan minyak atsiri yang terdapat pada bagian rimpang. Minyak atsiri rimpang lengkuas merah (Alpinia Purpurata K. Schum) mengandung cineole, chavicol, ? ? caryophyllene, ? ? selinene dan eugenol. Secara empiris lengkuas merah (Alpinia Purpurata K. Schum) berfungsi sebagai obat panu (jamur). Senyawa yang telah diteliti mempunyai efek antijamuradalah eugenol. Minyak atsiri mudah menguap sehingga kurang praktis, kurang stabil dan tidak dapat digunakan secara langsung. Untuk memudahkan pemakaian dan mengoptimalkan terapi pengobatan topikal maka minyak atsiri diformulasikan dalam sediaan salep. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan salep minyak atsiri rimpang lengkuas merah (Alpinia Purpurata K. Schum) dengan basis lemak (vaselin kuning) dan basis larut air (PEG 4000) terhadap aktivitas antijamur Candida albicans dan sifat fisik salep. Metode Penelitian :Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan metode One Group Pretest Posttest. Minyak atsiri rimpang lengkuas merah (Alpinia Purpurata K. Schum)  diperoleh dengan cara destilasi uap dan air selama ± 6 jam.  Selanjutnya minyak atsiri pada konsentrasi 5%, 10%, 15% dan 25% diuji aktivitas antijamur Candida albicans. Minyak atsiri konsentrasi 15% diformulasikan dalam sediaan salep dengan basis lemak (vaselin kuning) dan basis larut air ( PEG 4000). Pengujian sediaan salep meliputi uji aktivitas antijamur Candida albicans dan sifat fisik salep. Pengujian aktivitas antijamur menggunakan Candida albicans dengan metode difusi agar dengan teknik sumuran, sedangkan untuk Pengujian sifat fisik salep meliputi uji homogenitas, daya sebar, daya lekat, uji pH dan uji daya proteksi. Data yang diperoleh dianalisis secara langsung dalam bentuk gambar dan tabel. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan basis lemak (vaselin kuning) memiliki daya sebar 6,3 cm, daya lekat 15 detik dan pH 4,75, sedangkan basis larut air (PEG 4000) memiliki daya sebar 5,1 cm, daya lekat 9 detik dan pH 5. Untuk uji homogenitas dan daya proteksi, kedua basis memiliki hasil yang sama. Aktivitas antijamur salep basis lemak (vaselin kuning) lebih besar dari basis larut air (PEG 4000). Hal ini dapat dilihat dari diameter zona hambat basis lemak (vaselin kuning) rata ? rata 14 mm dan basis larut air (PEG 4000) rata- rata 9,3 mm. Kesimpulan : Penggunaan basis lemak (vaselin kuning)dalam pembuatan salep minyak atsiri lengkuas merah (Alpinia Purpurata K. Schum) memiliki sifat fisik yang lebih bagus dibandingkan basislarut air (PEG 4000), hal ini terlihat dari nilai daya sebar, daya lekat dan pH yang lebih baik.Selain itu basis lemak (vaselin kuning) juga memiliki daya hambat antijamur lebih besar dibandingkan basis larut air (PEG 4000), hal ini ditandai dengan nilai diameter zona hambat yang lebih besar.