Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Perancangan Prototype Sistem Deteksi Wajah untuk Keamanan Rumah Menggunakan Smart Bell dengan ESP 32 Cam Riwawan, Agus; Safaruddin; Ridwang; Adriani
Arus Jurnal Sains dan Teknologi Vol 2 No 2: Oktober (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan dalam teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong perkembangan sistem keamanan rumah yang lebih canggih dan modern. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem keamanan rumah berbasis teknologi Internet of Things (IoT), menggunakan perangkat Smart Bell yang terintegrasi dengan modul ESP32-CAM dan aplikasi Telegram. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi dan meningkatkan keamanan rumah dengan memungkinkan pemantauan jarak jauh menggunakan smarphone. Sistem ini di lakukan cukup dengan menekan Bel secara otomatis ESP32-CAM akan mengambil gambar dan mengirimkan gambar tersebut ke aplikasi Telegram dengan delay 1-3 detik. Penelitian ini mencakup beberapa tahapan, yaitu perancangan sistem, pembuatan prototipe, dan pengujian fungsionalitas. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi pencahayaan yang memadai, mengirimkan gambar dan notifikasi dengan akurat. Namun, terdapat penurunan performa pada kondisi cahaya rendah yang mempengaruhi kualitas gambar yang dihasilkan. Evaluasi dari sistem ini menunjukkan bahwa sistem Smart Bell berbasis ESP32-CAM dan Telegram dapat menawarkan solusi keamanan rumah yang praktis, efisien, dan terhubung secara langsung dengan pemilik rumah. Sistem ini memberikan notifikasi serta informasi visual secara real-time, memungkinkan pemilik rumah untuk merespons potensi ancaman dengan lebih cepat. Dengan demikian, implementasi teknologi ini berpotensi menjadi alternatif yang berguna dalam meningkatkan keamanan rumah secara modern dan terintegrasi.
Rancang Bangun Smart Detector pada Pintu Rumah untuk Keamanan Rumah Tangga Berbasis Internet of Things Yudhistira, Ahmad Yusril; Fuadi, Halil; Adriani; Ridwang
Arus Jurnal Sains dan Teknologi Vol 2 No 2: Oktober (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rancang bangun smart detector berbasis IoT menggunakan Sensor PIR dan ESP32 CAM. Sebagai pengamanan dan pendeteksi tindak kejahatan dan pencurian yang sering kali terjadi disuatu rumah yang biasa padat penduduknya. Ketika penghuni rumah tidak dapat melihat dan memantau huniannya secara berkala sehingga menimbulkan rasa kekhawatiran. Maka dari itu pada penelitian ini bertujuan untuk perancangan smart detector untuk keamanan pintu rumah berbasis Internet Of Things. Sistem ini menggunakan ESP32 CAM dan Sensor PIR sebagai komponen utamanya untuk notifikasi di aplikasi Telegram. Setelah ESP32 CAM dan Sensor PIR telah mengirim notifikasi ke telegram maka penghuni rumah dapat mengontrol solenoid dari jarak jauh sehingga ketika orang yang tak dikenal tidak dapat masuk kedalam rumah bila solenoid telah dikunci. Dengan menggunakan sistem keamanan pintu rumah ini sehingga dapat mencegah tindak kejahatan dan perampokan yang biasa terjadi di rumah warga. Berdasarkan penelitian yang kami lakukan waktu dan jarak respon dari PIR membutuhkan minimal dari jarak 2 cm waktu rata-rata 3 detik untuk merespon dan jarak maksimal yang dapat dideteksi 7 meter. Untuk pengujian Push Button waktu respon paling cepat 2 detik dan waktu yang paling lama untuk respon 10 detik. Untuk pengujian LCD dan Telegram lama waktu yang dibutuhkan minimal 2,5 detik dan maksimal 13 detik untuk merespon. Untuk pengujian Telegram dan Solenoid lama waktu yang dibutuhkan untuk mengunci dan membuka pintu minimal 2 detik dan maksimal 7,5 detik. Perancangan sistem keamanan pintu rumah menggunakan ESP32 CAM dan Sensor PIR dapat mendeteksi gerakan mengirim foto jika ada orang didepan pintu lalu solenoid sebagai tindak lanjut untuk mengunci pintu dari dalam.
Aktivasi Proteksi Multi Trip Feeder pada Kubikel Trafo 1 Gardu Induk Panakkukang Antarissubhi; Adriani; Haswandi.S, Hasrul; Pentury, Afiq Fauzan
Arus Jurnal Sains dan Teknologi Vol 2 No 2: Oktober (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya proteksi pada Penyulang di setiap Gardu Induk menggunakan relay overcurrent and groundfault sebagai pengaman utamanya dan kurva Standard Inverse yang digunakan pada relay tersebut. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghentikan gangguan dengan waktu tunda berdasarkan besarnya gangguan tersebut, semakin besar arus gangguan maka akan semakin cepat gangguan clear. Tidak jarang trafo distribusi yang melayani beberapa penyulang mengalami trip akibat beberapa penyulang yang mendeteksi gangguan secara bersamaan. Hal tersebut bisa terjadi disebabkan adanya akumulasi arus gangguan beberapa penyulang yang terdeteksi pada Incoming sehingga PMT incoming trip lebih cepat. Penelitian ini dibuat sebagai upaya untuk menghilangkan efek akumulasi tersebut, sehingga Incoming tidak terdampak. Hasil dari penelitian ini adalah suatu skema proteksi agar relay incoming trafo tetap terkoordinasi dengan penyulang meskipun beberapa penyulang asuhannya mendeteksi gangguan secara bersamaan. Manfaat dari skema proteksi ini yaitu Incoming tidak akan terdampak sehingga proses penyaluran energi tetap berjalan dengan baik. Skema proteksi ini menggunakan metode yaitu hardwire Transfer trip.
Karakterisktik Pasangan Usia Subur Dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Fransisca, Lidya Fransisca; adriani; izalika; fatmawati, tresna
Al-Su’aibah Midwifery Journal Vol. 2 No. 1 (2024): June
Publisher : STIKES Al-Su’aibah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69597/amj.v2i1.19

Abstract

One of the various National Population and Family Agency efforts to reduce maternal mortality is to increase the use of Long-Term Contraceptive Methods (MKJP). According to data in Banyuasin Regency 2023, MKJP IUD users were 969 (1%), implants 15,629 (15.7%), MOW 1,699 (1.7%) and MOP 134 (0.1%) and non-MKJP injections 65,972 (66, 2%), pills 13,061 (13.1%), condoms 2,224 (2.2%). The low rate of use of MKJP is considered to cause several problems, such as a high rate of failure to delay or reduce the risk of having children. This research used a descriptive research design with a cross sectional approach with the sampling technique used was a total sampling technique totaling 35 respondents. From the research results, it was found that 60% of PUS were >35 years old, 40% were of parity >2, 60% had higher education and 34.3% were using MKJP. It is hoped that the results of this research can become study material for health workers to encourage the public, especially PUS, to use MKJP.