Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Konsepsi Strategis Pengembangan Wakaf Produktif melalui Investasi Berbasis Syariah An'im Fattach; Maskun Maskun
Management of Zakat and Waqf Journal (MAZAWA) Vol. 3 No. 2 (2022): Management of Zakat and Waqf Journal (MAZAWA)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/mzw.2022.3.2.51-65

Abstract

Waqf is a unique Islamic economic instrument based on its function on the elements of virtue (birr), goodness (i'hsan) and brotherhood (u'khuwah). The distinguishing characteristic of waqf is that when the waqf is fulfilled, there is a shift in private ownership towards the ownership of Allah SWT which is expected to be eternal, providing sustainable benefits. Through waqf, it is hoped that there will be a process of distributing benefits for the wider community, from private benefits to social benefits. This study uses library research with descriptive qualitative methods, namely, first by recording all findings regarding the concept of global supply and demand in each research discussion obtained in the literature and sources, and or the latest findings regarding productive waqf. and investment. The conclusion of this study is that the real strategy in developing productive waqf lands is as follows, that Nazhir must establish business partnerships with other parties who have capital and business interests in accordance with the existing strategic land position with high commercial value. This collaboration is in order to mobilize all the economic potential of the waqf lands. Once again, it must be emphasized that the system of cooperation with third parties must still follow the Sharia system, both by way of musharaka and mudharabah as previously mentioned.
DISTRIBUSI PENDAPATAN KESEJAHTERAAN MENURUT KONSEP EKONOMI ISLAM An’im Fattach
JPIM (Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen) Vol 3, No 2 (2018): JPIM (JURNAL PENELITIAN ILMU MANAJEMEN)
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jpim.v3i2.179

Abstract

Islamic Economics with the idea of giving the economy the principles of life in a relationship with each other. In it contains the direction and at the same time demand that his followers do your best and avoid action that is considered a sin. Islamic economics does not just contain about sets of rules but provides a guarantee for improved welfare. In this article, the authors intend to reveal the clarity of the distribution of income: welfare according to the concept of Islamic economics. Islam considers that economic prosperity is not solely economic problems of distribution of material, but also involves an element of non-material and other fields. Economic welfare can be run in conjunction with welfare in other fields. Islamic economic demands for the overall running of the teachings of Islam in all aspects of life. The consequence of this concept is the well-being should be viewed as a manifestation of God's command to his servant. So that the welfare of the continuing e orts of mankind to do good, both to God and to fellow human beings. Keywords: Distribution, Income, Welfare, Islamic Economic
Konsep Pendidikan Bagi Anak dengan Problematika Belajar Maskun Maskun; An’im Fattach
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 5 No. 2 (2021): Pendidikan Karakter dan Pembelajaran
Publisher : Kependidikan Islam Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/edukais.2021.5.2.93-98

Abstract

Pendidikan adalah hak asasi manusia, oleh sebab itu pendidikan harus dapat di nikmati oleh semua waga Negara Indonesia. Anak dengan problema belajar juga memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan yang layak. Anak dengan problema belajar mencakuo anak dengan keubutuhan khusus, hal ini berarti bentuk pelayanan pendidikan yang di berikan juga khusus. System pendidikan bagi anak kebutuhan khusus saat ini lebih di wujudkan dlaam bentuk atuan pendidikan luar biasa. Namun terdapat kecenderungan system pendidikan yang mengarah pada konsep mainstreaming yang sangat fleksibel. Sejalan dengan konsep ini, muncul model pelayanan pendidikan luar biasa yang di sebut model inklusi, yang menekankan keterpaduan penuh, menghilangkan label anak (normal atau tidak norma) dengan prinsip education for all.
Urgensi Keberadaan Bahasa Arab di SMA Untuk Deradikalisasi Mufidul Abror; An'im Fattach
Jurnal Sains Sosio Humaniora Vol. 5 No. 2 (2021): Volume 5, Nomor 2, Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jssh.v5i2.16482

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu alat atau metode untuk memecahkan suatu permasalahan dalam pendidikan yang menerapkan hasil penambahan materi deradikalisasi untuk mencegah radikalisme. Penelitian ini dilakukan karena maraknya teror dan kekerasan yang mengatasnamakan agama. Selama ini pemerintah hanya fokus pada penanggulangan pascateror seperti rehabilitasi teroris serta pelatihan bagi dosen dan pimpinan perguruan tinggi untuk mengantisipasi radikal dan terorisme. Sayangnya, tidak ada tindakan preventif untuk menghentikan radikalisme di kalangan anak muda seperti pelajar di sekolah menengah atas. Padahal, sasaran radikalisme lebih difokuskan pada kaum muda. Oleh karena itu, dengan menggunakan pendekatan desain penelitian, penelitian ini mencoba menerapkan materi deradikalisasi pada pembelajaran bahasa Arab di SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan materi deradikalisasi dapat meningkatkan motivasi belajar bahasa Arab dan pemahaman Al-Qur'an siswa. Selain itu, penambahan kosakata deradikalisasi sangat dianjurkan dalam buku teks bahasa Arab untuk memberikan pencerahan kepada siswa tentang bahaya radikalisme.
PKM : Sosialisasi Dan Pelatihan Implementasi Akad-Akad Dan Produk Perbankan Syariah Pada Koperasi Wanita Desa Tambakrigadung Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan Abidah Dwi Rahmi Satiti; An’im Fattach; M. Yanto; Sandra Vita Sari
TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Vol. 3 No. 1, Mei (2020): TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman yang komprehensif dan integratif dari masyarakat mengenai produk / kontrak dalam perbankan Islam. Diharapkan bahwa pelatihan yang diberikan oleh objek dedikasi akan dapat menerapkan produk / kontrak perbankan Islam dalam kehidupan ekonomi Islam. Meningkatkan efektivitas sosialisasi perbankan syariah sangat penting, untuk itu diperlukan upaya nyata. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, perlu dilakukan perbaikan dalam mensosialisasikan perbankan syariah di masyarakat, dapat dilihat dari faktor-faktor apa yang menjadi masalah dalam meningkatkan efektivitas penyebaran perbankan syariah di masyarakat, terutama di masyarakat. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat, pemimpin agama dan siswa yang memiliki pengetahuan tentang produk dan kontrak perbankan Islam dan mampu menerapkannya dalam kehidupan ekonomi Islam.
Inovasi Daun Lontar Untuk Meningkatkan Produktivitas Masyarakat Desa Lawanganagung An’im Fattach; Muhamad Imam Syairozi; Sabilar Rosyad
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.644 KB) | DOI: 10.55338/jpkmn.v3i1.299

Abstract

Inovasi adalah sesuatu hal yang baru yang mengangkat dari ilmu pengetahuan, serta dapat memberikan manfaat dalam kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan untu pengembangan inovasi. Tanpa adanya ilmu pengetahuan, inovasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan bisa saja salah sasaran, tidak bertahan lama dan hanya menjadi angan-angan. Inovasi sangan berguna di segala bidang kehidupan, oleh karena itu, memahami beberapa hal terkait inovasi memang diperlukan. Daun lontar adalah daun siwalan atau bisa juga disebut daun ental(tal) yang di keringkan dan dipakai sebagai bahan kerajinan. Daun lontar juga digunakan sebagai media untuk menulis dan menggambar. Selain daun lontar buah siwalan atau ental juga bermanfaat bagi kesehatan. Banyak masyarakat yang menyebutnya sebagai pohon al-hayat atau pohon kehidupan. Meski lontar (siwalan) popular di kawasan nusa tenggara, pohon siwalan ternyata bukan flora endemic indonesia. Tanaman ini tumbuh di india dan srilanka, lalu menyebar ke arab Saudi hingga asia tenggara. Di tengah era modern kerajinan kepek (tas ayam aduan) dari daun lontar di desa Lawanganagun masih bertahan. Kerajinan kepek yang merupakan tas anyam aduan itu tetap banyak peminat meski banyak saingan produksi pabrik. Di sejumlah rumah warga dusun Sidowayah, desa Lawanganagung, kecamatan Sugio, kabupaten Lamongan inilah kepek daun lontar diproduksi. Sebagai daerah pegunungan kapur, bahan baku utama berupa daun lontar banyak ditemui di ladang mereka, sehingga pengrajin tidak perlu membeli bahan baku. Dalam sehari, pengrajin bisa menuntaskan 30 kepek, sedangkan harga jualnya berkisar Rp 1.500 per biji.
ILLUSTRATION OF EDUCATIONAL CONCEPTS FOR CHILDREN IN LEARNING PROBLEMS Mufidul Abror; An'im Fattach
Jurnal Scientia Vol. 12 No. 01 (2023): Education, Sosial science and Planning technique
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/scientia.v12i01.1225

Abstract

Education is a human right, therefore education must be enjoyed by all Indonesian citizens. Children with learning problems also have the same rights in obtaining proper education. Children with learning problems include children with special needs, this means that the form of educational services provided is also special. The education system for children with special needs is currently more embodied in the form of special education arrangements. However, there is a tendency for the education system to lead to a very flexible mainstreaming concept. In line with this concept, a model of extraordinary education services emerged called the inclusion model , which emphasizes full integration, eliminating the label of children (normal or not normal) with the principle of education for all .