Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HOTEL GRAND ROYAL PANGHEGAR BANDUNG Riyanti, Anti; Edison, Emron
Tourism Scientific Journal Vol 2, No 1 (2016): Vol. 2 No. 1
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.148 KB) | DOI: 10.32659/tsj.v2i1.17

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung.vTujuan penelitian untuk menganalisis Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam proses menuju hotel bintang 5. Teknik pengumpulan data melalui observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hotel Grand Royal Panghegar Bandung telahmenyusun Rencana Bisnis (business plan) 2010—2015 salah satu tujuannya adalah menaikkan peringkat bintang. Namun dalam implementasinya, pada saat penilaian di 2015 Hotel Grand Royal Panghegar Bandung tidak berhasil meraih predikat bintang 5 tersebut.Dari hasil penelitian dan pembahasan yang mendalam menunjukkan bahwa, proses pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan belum optimal, dimana strategi pengembangan sumber daya manusia hanya sebatas on job training dan penilaian kinerja dilakukan hanya pada saat masa kontrak kerja karyawan akan berakhir. Karyawan yang memiliki sertifikasi kompetensi masih dibawah 50%. Pengembangan sumber daya mansusia melalui career planning belum terkonsep dengan baik. Kebijakan dan peraturan mengenai pemegang jabatan lebih memprioritaskan kepada pengalaman bekerja. Supervisor melakukan coaching terhadap karyawan melalui diskusi tentang aktivitas keseharian karyawan, namun tidak ada konsep umpan balik (feedback), sehingga karyawan tidak mengetahui kelemahan-kelemahan yang seharusnya perlu diperbaiki. Dari sisi pengembangan sumber daya manusia yang ada ini menunjukkan bahwa penyusunan rencana strategi belum dianalisis dan disusun dengan strategi yang matang.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESTINASI WISATA TEBING KERATON KAMPUNG CIHAREGEM PUNCAK DESA CIBURIAL KABUPATEN BANDUNG Lesmana, Andhika Chandra; Edison, Emron; Dara, Antika
Tourism Scientific Journal Vol 2, No 2 (2017): Vol. 2 No. 2
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.944 KB) | DOI: 10.32659/tsj.v2i2.27

Abstract

Tebing Keraton merupakan destinasi wisata baru di Jawa Barat, yang terletak di Kabupaten Bandung. Namun kurangnya pemberdayaan masyarakat yang berbentuk aktifitas di sekitar kawasan wisata, yaitu di kampung ciharegem puncak, dapat terlihat dari kurangnya pengetahuan warga tentang kepariwisataan. Masyarakat yang telah terlibat dalam kegiatan pariwisata di sekitar Tebing Keraton pun terlihat kurang mengetahui tentang kepariwisataan. Sehingga masih sedikit masyarakat yang merasakan manfaat adanya tempat wisata di daerah mereka. Dengan melihat potensi sumber daya alam, dan kondisi sektor usaha yang ada,  maka kawasan ini dapat menjadi destinasi wisata yang menarik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Dengan digunakan metode penelitian ini dapat diperoleh gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti, yaitu tentang potensi-potensi dan sektor usaha yang ada di sekitar kawasan wisata Tebing Keraton khususnya di Kampung Ciharegem Puncak, yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah Pemerintah Setempat dan masyarakat di sekitar Kampung Ciharegem Puncak. Dari hasil penelitian ini didapatkan suatu kesimpulan berupa kegiatan atau aktifitas masyarakat sebagai implementasi pemberdayaan yang terdiri darienabling, empowering, Protecting, supporting, dan foresting. Kata Kunci:   Pemberdayaan Masyarakat, Destinasi Wisata Tebing Keraton, Kampung Ciharegem Puncak.
BUDAYA ORGANISASI DALAM ASPEK PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Di Hotel Perdana Wisata, Bandung) Edison, Emron; Anti Riyanti, Anti; Yustiana, Deni
Tourism Scientific Journal Vol 1, No 2 (2016): Vol. 1 No. 2
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.754 KB) | DOI: 10.32659/tsj.v1i2.8

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa suatu negara, dan Indonesia memiliki potensi luar biasa dengan keragaman budaya, alam yang indah dan nilai-nilai sejarah, baik sejarah dilihat secara historis, maupun secara fisik, hal ini dapat dilihat dari gedung-gedung yang memiliki nilai artistik tinggi, khususnya yang ada di Kota Bandung. Pariwisata tidak terlepas dari peranan hotel sebagai sarana penunjang pariwisata itu sendiri, sehingga hotel harus siap dan berbenah diri, apalagi dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Oleh karena itu penelitian ini dilakukan di hotel. Locus penelitian adalah Hotel Perdana Wisata, Bandung yang bertujuan untuk menganalisis peranan budaya organisasi dalam aspek peningkatan kinerja karyawan dengan metode kualitatif. Selanjutnya peneliti melihat dan mengujinya dengan metode kuantitatif untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Ukuran sampel menggunakan sebanyak 62, dengan metode regresi linier sederhana.Hasil dari penelitian dapat disimpulkan, secara kualitatif menunjukkan bahwa, budaya organisasi merupakan elemen penting dalam mengelola hotel, di mana budaya dapat memengaruhi perilaku karyawan. Sedangkan hasil dari metode kuantitatif, dari analisis deskriptif menunjukkan bahwa, budaya organisasi rata-rata 3,55 ini menunjukkan kriteria baik, sedangkan kinerja karyawan dengan rata-rata 3,49 ini menunjukkan kriteria baik. Sedangkan analisis kuantitatif verifikatif terdapat pengaruh positif dan signifkan antara variabel budaya organisasi sebagai variabel independen terhadap kinerja karyawan sebagai variabel dependen, dengan nilai koefesien determinasi (R2) sebesar 0,687.  Artinya ini menunjukkan bahwa, semakin kuat budaya organisasi maka akan semakin meningkat kinerja karyawan.Kata kunci: budaya organisasi, kinerja karyawan
POTENSI ALAM SUNGAI CITARIK HILIR SEBAGAI WISATA MINAT KHUSUS RAFTING DI DESA PASIRSUREN PALABUHAN RATU Edison, Emron; Reza, Tubagus Muhammad
Tourism Scientific Journal Vol 4, No 1 (2018): Vol 4, No 1
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1037.835 KB) | DOI: 10.32659/tsj.v4i1.50

Abstract

Pasirsuren merupakan desa yang memiliki potensi daya tarik wisata minat khusus arung jeram/rafting, karena dilalui oleh Sungai Citarik yang deras yang diapit oleh bebukitan dan hamparan pemandangan yang indah, namun belum tersenutuh oleh tangan-tangan profesional, sehingga menarik untuk diteliti. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, tujuannya adalah untuk menggali secara mendalam tentang potensidan kondisi yang ada melalui informasi kunci terdiri dari pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, DinasLingkungan Hidup,Operator Palabuhanratu Rafting ART dan DPC Federasi Arung Jeram Indonesia Kabupaten Sukabumi, serta tokoh masyarakat Desa Pasirsuren dan Karang Taruna.Hasil penelitian berdasarkan data dari Lingkungan Hidupmenunjukkan bahwa,Sungai Citarik Hilir memiliki debit air 33 m3/detik, denganklasifikasi Sungai Kelas 2 (dua) artinya cocok untuk rekreasi, sehinggaSungai Citarik Hilir layak untuk kegiatan wisata minat khususrafting. Selain itu, akses menuju Sungai Citarik Hilir Desa Pasirsuren sebagian sudah memadai, di mana pembangunan jalan mendapatkan bantuan dana dari anggaran Alokasi Dana Desa (ADD),sehingga dapatmendukung  Daerah Tujuan Wisata (DTW). Sedangkan manfaat dari kegiatan wisata minat khusus yaitu pembelajaran bagi wisatawan atas kegiatan rafting; memandang keindahan alam sekitarnya, memberikan pengetahuan dan pengkayaan antara wisatawan dan masyarakat, serta memberikan nuansapetualangan.
DESIGNING RURAL TOUR PROGRAM IN CONNECTING TOURISM VILLAGE TO RESORT TOURISTS, TANJUNG LESUNG, BANTEN INDONESIA Agoes, Adrian; Edison, Emron; Kemala, Zia
ASEAN Journal on Hospitality and Tourism Vol 17, No 1 (2019)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One model in developing a tourism village is to institute a connection with other more established attractions. This research is to find out whether this strategy can be applied to develop tourism in Cikadu hamlet by initiating a connection with a more established resort nearby. The method used in this research is a qualitative approach. The data were collected through observations and interviews with key informants. General Manager of the resorts, tourism activists of the hamlet, and government staffs in the village were interviewed to look into the problems. Historically, there were a number of tourists already directed by Tanjung Lesung Resorts to have a trip to Cikadu hamlet. The model of connecting a more established resort to help develop tourism in a nearby hamlet has shown some results. Tourists who stayed at the resort had come to the hamlet for certain periods to make an alternative trip in enriching their holiday. However, it appeared that the hamlet wasn?t ready enough to host tourists from the resorts for the lack of tourism competencies of human resources. Most of the tourism executors in the hamlet were farmers, so the experience design was not optimal. The handling of the tour programs was considered un-proficient for the resort?s guests. The model of establishing connection to resort tourists in developing tourism in Cikadu can actually be achieved. Albeit, designing a more appropriate tour program is essential to keep the tourists visit continually.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DI DESA KERTAWANGI, CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT Edison, Emron; Kartika, Titing; Dewi, Nurul
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 2, No 2 (2019): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v2i2.20980

Abstract

ABSTRAK Pada dasarnya pengembangan pariwisata tidak terlepas dari peran masyarakat di sekitarnya. Dukungan dan peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk sebuah pengembangan suatu kawasan wisata dan daya tarik wisata. Penelitian ini dilakukan di kawasan wisata Desa Kertawangi, Cisarua Kabupaten bandung Barat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengembangan kawasan wisata di Desa Kertawangi dan persepsi masyarakat terhadap pengembangan suatu kawasan wisata. Berdasarkan hal tersebut,  kawasan wisata yang menawarkan daya tarik wisata tentu membutuhkan aspek-aspek dalam pengembangannya. Aspek-aspek tersebut adalah dengan pengembangan aktivitas dan daya tarik wistanya, trasportasi, akomodasi, elemen kelembagaan, insfrastuktur, dan pelayanan fasilitas wisata. Selain pengembangan, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat menjadi penentu sebuah persepsi baik dari masyarakat. Peneliti menggunakan metode kombinasi melalui metode kualitatif sebagai metode primer dan metode kuantitatif sebagai metode sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kawasan wisata di Desa Kertawangi sudah berjalan dengan baik, hal tersebut dilihat dari berbagai aspek yang telah dikaji melalui observasi dan wawancara. Persepsi masyarakat mengenai kawasan wisata yang ada di sekitar daerah tempat tinggal mereka juga sudah baik, dilihat dari adanya peningkatan pendapatan masyarakat dan peluang usaha bagi masyarakat serta menambah lapangan pekerjaan namun belum signifikan. Kata Kunci   : Pengembangan, Kawasan Wisata, Persepsi Masyarakat  COMMUNITY PERCEPTION TOWARDS TOURISM DEVELOPMENT AREA IN KERTAWANGI VILLAGE, CISARUA. WEST BANDUNG DISTRICT ABSTRACTBasically tourism development is inseparable from the role of the local community. The community support and participation are needed for the development of a tourist area and tourist attraction. This research was conducted in the tourist area of Kertawangi Village, Cisarua, West Bandung Regency. The purpose of this study was to determine the development of tourist areas in Kertawangi Village and community perceptions of the development of a tourist area. That development, tourist areas that offer tourist attraction certainly need aspects in its development. These aspects are by developing activities and attractiveness of time, transportation, accommodation, institutional elements, infrastructure, and tourism facilities. In addition to development, progress and welfare of the community is a determinant of a good perception of the community. The researcher used a mix method through qualitative methods as primary methods and quantitative methods as secondary methods. The results of the study show that the development of tourist areas in Kertawangi Village has been going well, it is seen from various aspects that have been studied through observation and interviews. Community perceptions of tourist areas around their area of residence have also been good, seen from the increasing the community income and business opportunities for the community and increasing employment opportunities.       Keywords: Development, Tourism Area, Community Perception
Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat Di Desa Lamajang Kabupaten Bandung Titing kartika; emron edison
HOSPITALITI DAN PARIWISATA Vol 4 No 2 (2021): JURNAL HOSPITALITI DAN PARIWISATA
Publisher : PolimdoSains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35729/jhp.v4i2.68

Abstract

Lamajang Village, Bandung Regency has 5.5 ha of agricultural land and Animal Husbandry which is managed directly by the community. These farms include fruits, vegetables, medicinal plants, others, having sheep, chicken, fish and pigeon farms. This research was conducted to find out what agrotourism activities could be carried out, to what extent agrotourism had been developed, and to know the role of the community in agrotourism activities. The research method used is a qualitative research method. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews, and documentation studies, primary data sources were obtained from people who work in agriculture and secondary data sources were directly collected by researchers as support from the first source. The results showed that the Oldjang Village agrotourism has a fairly good agricultural potential. However, there is no mapping, understanding of the concept of agrotourism and the absence of facilities that support Agro-tourism Development in Lamajang Village.
BUDAYA ORGANISASI DALAM ASPEK PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Di Hotel Perdana Wisata, Bandung) Emron Edison; Anti Anti Riyanti; Deni Yustiana
Tourism Scientific Journal Vol. 1 No. 2 (2016): Vol. 1 No. 2
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v1i2.8

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa suatu negara, dan Indonesia memiliki potensi luar biasa dengan keragaman budaya, alam yang indah dan nilai-nilai sejarah, baik sejarah dilihat secara historis, maupun secara fisik, hal ini dapat dilihat dari gedung-gedung yang memiliki nilai artistik tinggi, khususnya yang ada di Kota Bandung. Pariwisata tidak terlepas dari peranan hotel sebagai sarana penunjang pariwisata itu sendiri, sehingga hotel harus siap dan berbenah diri, apalagi dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Oleh karena itu penelitian ini dilakukan di hotel. Locus penelitian adalah Hotel Perdana Wisata, Bandung yang bertujuan untuk menganalisis peranan budaya organisasi dalam aspek peningkatan kinerja karyawan dengan metode kualitatif. Selanjutnya peneliti melihat dan mengujinya dengan metode kuantitatif untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Ukuran sampel menggunakan sebanyak 62, dengan metode regresi linier sederhana.Hasil dari penelitian dapat disimpulkan, secara kualitatif menunjukkan bahwa, budaya organisasi merupakan elemen penting dalam mengelola hotel, di mana budaya dapat memengaruhi perilaku karyawan. Sedangkan hasil dari metode kuantitatif, dari analisis deskriptif menunjukkan bahwa, budaya organisasi rata-rata 3,55 ini menunjukkan kriteria baik, sedangkan kinerja karyawan dengan rata-rata 3,49 ini menunjukkan kriteria baik. Sedangkan analisis kuantitatif verifikatif terdapat pengaruh positif dan signifkan antara variabel budaya organisasi sebagai variabel independen terhadap kinerja karyawan sebagai variabel dependen, dengan nilai koefesien determinasi (R2) sebesar 0,687.  Artinya ini menunjukkan bahwa, semakin kuat budaya organisasi maka akan semakin meningkat kinerja karyawan.Kata kunci: budaya organisasi, kinerja karyawan
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HOTEL GRAND ROYAL PANGHEGAR BANDUNG Anti Riyanti; Emron Edison
Tourism Scientific Journal Vol. 2 No. 1 (2016): Vol. 2 No. 1
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v2i1.17

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung.vTujuan penelitian untuk menganalisis Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam proses menuju hotel bintang 5. Teknik pengumpulan data melalui observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hotel Grand Royal Panghegar Bandung telahmenyusun Rencana Bisnis (business plan) 2010—2015 salah satu tujuannya adalah menaikkan peringkat bintang. Namun dalam implementasinya, pada saat penilaian di 2015 Hotel Grand Royal Panghegar Bandung tidak berhasil meraih predikat bintang 5 tersebut.Dari hasil penelitian dan pembahasan yang mendalam menunjukkan bahwa, proses pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan belum optimal, dimana strategi pengembangan sumber daya manusia hanya sebatas on job training dan penilaian kinerja dilakukan hanya pada saat masa kontrak kerja karyawan akan berakhir. Karyawan yang memiliki sertifikasi kompetensi masih dibawah 50%. Pengembangan sumber daya mansusia melalui career planning belum terkonsep dengan baik. Kebijakan dan peraturan mengenai pemegang jabatan lebih memprioritaskan kepada pengalaman bekerja. Supervisor melakukan coaching terhadap karyawan melalui diskusi tentang aktivitas keseharian karyawan, namun tidak ada konsep umpan balik (feedback), sehingga karyawan tidak mengetahui kelemahan-kelemahan yang seharusnya perlu diperbaiki. Dari sisi pengembangan sumber daya manusia yang ada ini menunjukkan bahwa penyusunan rencana strategi belum dianalisis dan disusun dengan strategi yang matang.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESTINASI WISATA TEBING KERATON KAMPUNG CIHAREGEM PUNCAK DESA CIBURIAL KABUPATEN BANDUNG Andhika Chandra Lesmana; Emron Edison; Antika Dara
Tourism Scientific Journal Vol. 2 No. 2 (2017): Vol. 2 No. 2
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v2i2.27

Abstract

Tebing Keraton merupakan destinasi wisata baru di Jawa Barat, yang terletak di Kabupaten Bandung. Namun kurangnya pemberdayaan masyarakat yang berbentuk aktifitas di sekitar kawasan wisata, yaitu di kampung ciharegem puncak, dapat terlihat dari kurangnya pengetahuan warga tentang kepariwisataan. Masyarakat yang telah terlibat dalam kegiatan pariwisata di sekitar Tebing Keraton pun terlihat kurang mengetahui tentang kepariwisataan. Sehingga masih sedikit masyarakat yang merasakan manfaat adanya tempat wisata di daerah mereka. Dengan melihat potensi sumber daya alam, dan kondisi sektor usaha yang ada,  maka kawasan ini dapat menjadi destinasi wisata yang menarik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Dengan digunakan metode penelitian ini dapat diperoleh gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti, yaitu tentang potensi-potensi dan sektor usaha yang ada di sekitar kawasan wisata Tebing Keraton khususnya di Kampung Ciharegem Puncak, yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah Pemerintah Setempat dan masyarakat di sekitar Kampung Ciharegem Puncak. Dari hasil penelitian ini didapatkan suatu kesimpulan berupa kegiatan atau aktifitas masyarakat sebagai implementasi pemberdayaan yang terdiri darienabling, empowering, Protecting, supporting, dan foresting. Kata Kunci:   Pemberdayaan Masyarakat, Destinasi Wisata Tebing Keraton, Kampung Ciharegem Puncak.