Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Prototype Sistem Multi-Telemetri Wireless Untuk Mengukur Suhu Udara Berbasis Mikrokontroler ESP8266 Pada Greenhouse Hanum Shirotu Nida; Mahar Faiqurahman; Zamah Sari
Kinetik: Game Technology, Information System, Computer Network, Computing, Electronics, and Control Vol 2, No 3, August-2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.049 KB) | DOI: 10.22219/kinetik.v2i3.89

Abstract

Telemetri wireless adalah proses pengukuran parameter suatu obyek yang hasil pengukurannya dikirimkan ke tempat lain melalui proses pengiriman data tanpa menggunakan kabel (wireless), sedangkan multi telemetri adalah gabungan dari beberapa telemeteri itu sendiri. Penelitian ini merancang prototype sistem multi-telemetri wireless untuk mengukur suhu udara dan kelembaban udara pada greenhouse dengan menggunakan sensor DHT11 dan data hasil dari pembacaan sensor dikirim dengan menggunakan modul WiFi ESP8266 ke server dengan menggunakan protokol HTTP. Dalam penelitian ini diuji nilai sensor DHT11, heap memory ESP8266, jarak atau jangkauan ESP8266, uji coba data missing handling dan kestabilan jaringan. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa sensor DHT11 memiliki rata-rata kesalahan ukur suhu 0.92 oC dan kelembaban 3.1%. Modul WiFi ESP8266 mampu menyimpan dan mengirim buffer hingga 100 data dan dapat melakukan pengiriman dalam jangkauan 50 meter. Data missing handling memanfaatkan buffer untuk menyimpan data selama server sedang tidak dapat diakses oleh sensor node agar data tidak hillang. Kestabilan pengiriman data atau koneksi sensor node dengan server dipengaruhi oleh jumlah access point yang sedang berkomunikasi disekitar access point server dengan menggunakan channel yang sama.
Implementasi Push Message Dengan Menggunakan Restful Web Service Pada Komunikasi Wireless Sensor Rino Nugroho; Mahar Faiqurahman; Zamah Sari
Jurnal Repositor Vol 2 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/repositor.v2i1.207

Abstract

Wireless Sensor Network (WSN) adalah sebuah jaringan nirkabel yang terdiri dari satu atau lebih node bahkan berjumlah ribuan. Node dalam wireless sensor network (WSN) terdiri dari sensor node dan sink node. Penggunaan wireless sensor pada jaringan dapat membentuk sebuah node yang dapat saling berkomunikasi. Proses komunikasi pada umumnya menggunakan mekanisme pull yang didahului proses permintaan data dari sink node ke sensor node yang menyediakan data hasil sensing. Pada beberapa arsitektur wireless sensor node, mekanisme pull ini dinilai kurang efektif karena sink node harus melakukan permintaan data terlebih dahulu ke sensor node. Sebagai alternatif, mekanisme push message dapat digunakan untuk mengirimkan data hasil sensing dalam interval waktu yang sudah pasti atau ditentukan. Dalam penelitian ini diimplementasikan mekanisme push message dengan menggunakan restful web service pada komunikasi wireless sensor. Hasil pengujian pada pengiriman data secara push didapatkan pengiriman data ke sink node secara bergantian sesuai dengan urutan alamat tujuan yang terdaftar atau tersimpan di memory sensor node. Serta dalam melakukan pengiriman data menjadi efisien tanpa adanya dilakukan permintaan data setiap saat.
Implementasi High Availability Cloud Storage Dengan Metode Replikasi dan Failover Pada Laboratorium Teknik Informatika Miftakhudin Kusuma Wijaya; Zamah Sari; Mahar Faiqurahman
Jurnal Repositor Vol 2 No 2 (2020): Februari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/repositor.v2i2.245

Abstract

Cloud storage merupakan salah satu bentuk dari cloud computing yang terpusat pada media penyimpanan data. Dalam cloud storage ada kemungkinan yang di alami seperti kehilangan data dengan sekala kecil maupun besar, ataupun tidak dapat di akses sama sekali. Kesalahan yang terjadi akibat bencana alam, kesalahan manusia, ataupun alat yang cukup usang. Dari permasalahan tersebut di lakukan backup dan sinkronisasi data untuk menanggulangi permasalahan yang ada. Replikasi adalah proses yang di gunakan untuk menyalin atau mendistribusikan data dari penyedia layanan ke perangkat backup. Replikasi yang di gunakan ada dua yaitu replikasi database MySql dan replikasi data Rsync, dan untuk menjaga agar cloud storage tetap menyediakan sumber daya untuk pengguna dengan menambahkan metode failover. Failover adalah peralihan dari sebuah perangkat penyedia layanan ke perangkat backup ketika mengalami permasalahan yang tidak di inginkan. Pada penelitian ini akan menjelaskan bagaimana cara membangun dan mengimplementasi infrastruktur cloud storage dengan replikasi untuk backup juga sinkronisasi data dan failover untuk memberikan ketersediaan sumber daya layanan untuk pengguna secara realtime.
Rancang Bangun Gateway Komunikasi Pada Perangkat Iot Dengan Memanfaatkan Protokol XMPP Muhammad Malik Madani; Mahar Faiqurahman; Denar Regata akbi
Jurnal Repositor Vol 2 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/repositor.v2i1.370

Abstract

IOT sebagai infrastruktur yang dirancang untuk memungkinkan benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi satu sama lain, berfikir, bertindak, dan mengambil keputusan hanya dengan menggunakan perantara internet. Benda-benda tersebut tidak secara langsung dapat saling berkomunikasi dan dikendalikan, dibutuhkan suatu mekanisme yang dapat menangani jalur komunikasi serta dibangun khusus sebagai Gateway bagi lalu lintas komunikasi data. XMPP (Extensible Messaging and Presence Protocol) sebagai media komunikasi yang mendukung infrastruktur IOT dimana Protokol ini berbasis XML open-source dan mendukung banyak ekstensi yang telah di definisikan serta komunikasi real-time antar perangkat yang terdaftar pada jaringan protokol XMPP. Dalam penelitian ini dirancang sebuah gateway dengan memanfaatkan protokol XMPP agar perangkat IOT dapat saling berkomunikasi. Berdasarkan pengujian perangkat dapat berkomunikasi menggunakan gateway protokol XMPP dan melakukan proses request-response. Pada pengujian performansi saat transmisi diketahui bahwa pada kondisi transfer rate yang konstan dan ukuran data yang bervariasi memiliki rata-rata delay 9.322 ms, jitter 0.00178 ms, dan throughput 161.376 Kbps sedangkan pada kondisi transfer rate yang bervariasi dan ukuran data yang konstan memiliki rata-rata delay 25.432 ms, jitter 0.06885 ms, dan throughput 122.520 Kbps. Load server menunjukkan rata-rata penggunaan CPU 0.3% dan memory 8.0% saat perangkat dalam kondisi standby dan rata-rata penggunaan CPU 12.3% dan memory 8.0% saat transmisi data antar perangkat berlangsung. Kestabilan transmisi data dipengaruhi oleh kecepatan link antara perangkat menuju server sebagai gateway komunikasi pada protokol XMPP.
Rancang Bangun Control dan Monitoring Sensor Node WSN Menggunakan Protokol Message Queue Telemetry Transport (MQTT) Inung Bagus Prasetyo; Mahar Faiqurahman; Zamah Sari
Jurnal Repositor Vol 2 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/repositor.v2i1.476

Abstract

Jaringan WSN semakin mendapat perhatian karena potensi solusi baru dan menarik dibidang otomasi industri, pengolahan asset, pemantauan lingkungan dan lain-lain. Namun ada beberapa masalah dalam membangun jaringan WSN. Sensor node harus berukuran kecil, hemat biaya, sumber daya rendah, sensor node harus dikelola dengan baik serta jaringan WSN memerlukan protokol komunikasi tambahan. Mengelola jaringan WSN, dapat dilakukan dengan mengontrol sensor node seperti memberikan perintah pada aktifitas pengiriman data serta melakukan monitoring untuk mengetahui kondisi sensor node. Protokol MQTT dengan jenis komunikasi publish/subscribe didesain dengan karakteristik yang hampir mirip dengan karakteristik jaringan WSN yaitu sederhana, ringan, hemat energi dan mudah untuk diimplementasikan. Pada penelitian ini akan diimplementasikan sebuah server yang dapat melakukan proses control dan monitoring sensor node jaringan WSN menggunakan protokol MQTT. Kemudian digunakan parameter RTT, parameter QoS meliputi Delay, Jitter, Throughput, Packet Loss dan parameter kondisi memori sensor node saat menggunakan protokol MQTT. Skenario RTT dan QoS menggunakan variasi ukuran data 16,32,48,64,80 dan 96 byte. Monitoring kondisi memori sensor node, dilakukan selama 1 menit dengan total 30 pengiriman data. Hasil pengujian parameter RTT cukup stabil. Pengujian QoS sangat baik dengan delay, jitter yang stabil, throughput yang terus meningkat, dan 0% data hilang pada pengujian packet loss. Pengujian kondisi memori sensor node, menunjukan hasil yang tidak menentu.
Analisis Distance Vector Protocol Routing dan Link State Routing Protocol Pada Jaringan Software Defined Network Dwi Nurmasari Pratiwi; Mahar Faiqurahman; Denar Regata Akbi
Jurnal Repositor Vol 2 No 3 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/repositor.v2i3.477

Abstract

Dengan semakin berkembangnya jaringan computer, skalabilitas, dan kompleksitas jaringan pun semakin tinggi. Hal ini menimbulkan permasalahan pada jaringan konvensional yang salah satunya adalah konfigurasi yang dilakukan semakin kompleks. Teknologi SDN dengan memberikan solusi dalam mengelola, merancangan, serta membangun jaringan dengan memisahkan controlplane dan dataplane. Hal ini membuat perangkat jaringan seperti switch atau router dapat meneruskan data sesuai apa yang diperintahkan oleh controller. Beberapa teknologi protokol yang ada di jaringan konvensional juga dapat diterapkan dalam jaringan SDN, diantaranya adalah teknologi/protokol routing. Pada penelitian ini dilakukan simulasi analisis membandingkan routing protocol OSPF dan RIPv2 pada jaringan SDN menggunakan mininet dan controller RouteFlow. Kemudian dalam penelitian ini menggunakan parameter Round Trip Time (RTT), Delay, Packet Loss, dan Convergence Time. Skenario RTT dan Convergence Time dilakukan dengan pemberian bandwidth 25 Mbps – 200 Mbps, dengan batasan delay 10ms. Sedangkan pada Delay dan Packet Loss diberi background traffic bervariasi sebesar 25 Mbps – 200 Mbps. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada jaringan SDN, routing protocol OSPF tidak sepenuhnya lebih baik dibandingkan dengan RIPv2. Sedangkan pada packet loss didapatkan presentase sebesar 0% pada routing OSPF dan RIPv2.
Impelementasi High Availability Mailbox Server dengan Mail Zimbra Multi Cluster Virtual Menggunakan Hypervisor Proxmox VE pada PT. LV Logistics Indonesia Sudirman Sudirman; Mahar Faiqurahman; Denar Regata Akbi
Jurnal Repositor Vol 2 No 5 (2020): Mei 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/repositor.v2i5.649

Abstract

Ketersediaan suatu layanan dalam suatu perusahaan merupakan hal yang harus dipenuhi agar proses bisnis yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lancer PT. LV Logistics Indonesia saat ini masih menggunakan teknologi server mail yang selama ini masih menyesewa lisensi dari google untuk menyediakan layanan email bagi para pegawainya. Penggunaan teknologi tersebut tentu tidak dapat diandalkan apabila kita menginginkan layanan memiliki tingkat ketersediaan yang tinggi (high availability) dan untuk memotong budget pengeluaran perusahaan. Teknologi high availability mailbox server dengan mail zimbra multi cluster virtual menggunakan hypervisor proxmox ve merupakan opsi yang digunakan untuk meningkatkan layanan email di PT. LV Logistics Indonesia agar memiliki tingkat ketersediaan yang tinggi. Tingkat ketersediaan tinggi juga menjadi kelebihan yang dimiliki oleh sistem multi server mail zimbra. Jika ada server di dalam cluster yang down maka semua request akan dialihkan ke server yang masih aktif. Sehingga tidak mengganggu request yang datang ke sistem. Maka berdasarkan permasalahan diatas mendorong penulis untuk membuat dan menerapkan sistem tersebut pada PT. LV Logistics Indonesia serta membuat usulan penelitian Impelementasi High Availability Mailbox Server dengan Mail Zimbra Multi Cluster Virtual Menggunakan Hypervisor Proxmox VE pada PT. LV Logistics Indonesia dengan harapan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan memudahkan kinerja staff di PT. LV Logistics Indonesia.
Rancang Bangun Over the Air Update Firmware Pada Perangkat Iot Dengan Protokol MQTT Supriyanto Supriyanto; Mahar Faiqurahman; Wahyu Andhyka Kusuma
Jurnal Repositor Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/repositor.v2i9.745

Abstract

Perangkat IoT yang diimlementasi pada banyak tempat dapat mengalami perubahan berupa update firmware. Update firmware pada perangkat IoT biasanya dilakukan dengan mengambil perangkat IoT, lalu menghubungkan ke komputer mengunakan komunikasi serial melalui kabel usb to micro usb, selanjutnya melakukan update firmware pada perangkat IoT dan mengembalikan perangkat IoT ke tempat. Jika sistem pada perangkat IoT sudah dapat berkomunikasi melalui antar muka jaringan, tidak perlu lagi mengunakan kabel usb to micro usb, karena bisa dimanfaatkan over the air update firmware mengunaka antar muka jaringan pada perangkat IoT. Over the air update firmware adalah memuat firmware hasil build dari arduino ide pada perangkat IoT mengunakan antar muka jaringan Wi-Fi, pada penelitian ini perangkat IoT mengunakan mikrokontroler esp8266 12E. Untuk melakukan update firmware perangkat IoT digunakan protokol MQTT untuk menjembatani antara aplikasi berbasis website sebagai interface penguna untuk PUBLISH file firmware ke perangkat IoT. Hasil dari implementasi Aplikasi berbasis website untuk over the air update firmware pada perangkat IoT dengan protokol MQTT, dalam 10 kali pengujian pengiriman file firmware perangkat IoT mengunakan masing-masing QoS 0, QoS 1, dan QoS 2, didapatkan hasil QoS 2 lebih direkomendasikan untuk digunakan mengirim file firmware dengan keberhasilan update firmware QoS 0 = 50 %, QoS 1 = 70% dan QoS 2 = 80% dari 10 kali percobaan pengirman file firmware pada perangkat IoT.
Rancang Bangun Cloud Service Untuk Data Wireless Sensor Network Dengan Menerapkan Firebase Cloud Messaging Vicky Dian Pramana Putra; Mahar Faiqurahman; Diah Risqiwati
Jurnal Repositor Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/repositor.v3i1.1094

Abstract

Teknologi Wireless Sensor Network merupakan suatu metode atau sistem untuk memantau kondisi lingkungan dengan menggunakan perangkat yang saling terhubung pada tiap titik wilayah dengan menggunakan Jaringan Wireless. Akan tetapi kelemahan dari Teknologi ini ialah Jangkau area yang didapat bersifat terbatas atau Lokal Area, oleh sebab itu kecenderungan penggunaannya akan mempengaruhi aktifitas pada pengguna. Dalam Penelitian Tugas Akhir ini dibuat suatu rancangan untuk dapat memberikan kemudahan bagi pengguna agar pengguna dapat mendapatkan informasi dan data pada Teknologi Wireless Sensor Network tanpa harus pengguna berada dilokasi tersebut. Serta agar sistem ini dapat berjalan dengan baik maka Firebase Cloud Messaging akan digunakan sebagai media komunikasi antara Perangkat Wireless Sensor Network dengan sistem yang akan dibangun. Selain itu layanan ini akan dibangun tanpa tergantung dengan layanan yang sudah ada. Wireless Sensor Network akan mengunakan perangkat NodeMCU dan DHT11 sebagai Sensor Node untuk dapat melakukan sensing suhu dan kelembaban serta media akses komunikasi ke Raspberry PI sebagai Sink Node gateway lalui lintas antara Perangkat dengan Cloud Service yaitu Komputer Server. Pengujian dari Penelitian ini yaitu Quality of Service untuk mengetahui kualitas data yang dikirim dan yang diterima. Hal ini bukan untuk membandingkan mana yang terbaik dari Sensor Node ke Sink Node maupun Sink Node ke Cloud Service.
Analisis Mekanisme Failover Controller Pada Software Defined Network Jurdan Wahyu Adi Saputra; Mahar Faiqurahman; Fauzi Dwi Setiawan Sumadi
Jurnal Repositor Vol 3 No 5 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/repositor.v3i5.1329

Abstract

Software Defined Network (SDN) merupakan konsep teknologi jaringan untuk mendesain, mengelola, dan mengimplementasikan suatu jaringan dengan melakukan pemisahan antara control plane dan forwarding plane yang kemudian dikendalikan melalui satu media aplikasi controller yang melewati satu protocol. Controller SDN bertugas untuk mengatur aliran data antara data plane dan control plane. Pada konsep SDN memungkinkan adanya kegagalan komunikasi antar jaringan yang bisa saja terjadi. Kegagalan yang bisa saja terjadi, misalnya salah satu controller dalam jaringan SDN mengalami down ataupun tidak aktif sehingga host tidak dapat terhubung dengan baik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya sistem yang menanganinya seperti High Availability Controller. High Availability Controller dapat dilakukan dengan mekanisme failover menggunakan Heartbeat dan DRBD (Distributed Replication Block Device). Tujuan dari penerapan aplikasi tersebut untuk melakukan failover ketika terjadi kegagalan ataupun down pada controller utama maka peran controller utama akan di pindahkan ke controller backup supaya controller tetap tersedia meskipun terjadi down dan DRBD melakukan sinkronisasi data pada partisi disk yang telah dibuat secara realtime, membentuk replication disk. Replication disk akan diakses secara bergantian oleh server menggunakan Heartbeat. Pengujian dalam penelitian ini yaitu dengan mengukur rata rata waktu failover Ketika server backup mengambil alih peran server utama. Berdasarkan hasil pengujian failover dari controller RYU, POX , dan OpenDayLight menunjukan hasil bahwa controller RYU memiliki rata rata waktu yang lebih singkat yaitu 1.3 sec dibandingkan dengan controller POX yang memiliki rata rata waktu lebih lama yaitu 23.3 sec dan ODL yang meimiliki rata rata waktu 1.5 sec. Perbedaan hasil tersebut bergantug jenis controller yang digunankan, dimana semakin banyak fitur yang dijalankan sebuah controller maka semakin lama waktu failover yang di hasilkan. Hal tersebut terjadi karena dibutuhkan waktu tambahan untuk menjalankan fitur fitur controller yang digunakan.