Bataragoa, Nego
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Arah dan kecepatan arus perairan sekitar Pulau Bunaken pada periode umur bulan perbani di musim pancaroba II Modalo, Robert; Rampengan, Royke; Opa, Esry; Djamaluddin, Rignolda; Manengkey, Hermanto; Bataragoa, Nego
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.1.2018.20201

Abstract

Arus merupakan proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang menyebabkan perpindahan massa air secara horizontal dan vertikal. Penelitian ini diarahkan untuk mendeskripsikan arah dan kecepatan arus permukaan di perairan sekitar Pulau Bunaken serta menganalisis data kecepatan dan arah arus permukaan secara spasial dan temporal (saat pasang dan saat surut) di perairan sekitar Pulau Bunaken. Resultan kecepatan arus saat air bergerak pasang terukur berada pada kisaran 0,05 sampai 2,50 knot, sedangkan saat air bergerak surut berada pada kisaran 0,02 sampai 1,53 knot. Saat air bergerak pasang hampir 50% frekuensi kejadian resultan arusnya berkecepatan < 0,50 knot, saat air bergerak surut sekitar 50% frekuensi kejadiannya berada pada resultan kecepatan antara 0,50 sampai 1,00 knot.  Frekuensi kejadian resultan arah arus saat air bergerak pasang terbanyak mengarah ke Timur, yaitu sebesar 27,27%. Saat air bergerak surut, resultan arah pergerakan arus terbanyak mengarah ke Tenggara, yaitu sebanyak 22,73%. Secara spasial, fluktuasi kecepatan dan arah arus perairan sekitar Pulau Bunaken yang terukur pada skala temporal yang singkat (30 detik) memperlihatkan kondisi relatif konstan. Hanya pada beberapa tempat tertentu memperlihatkan kejadian perubahan baik kecepatan dan arah arusnya.
Morphometrics and Meristics of Lemuru Fish Sardinella lemuru Bleeker, 1853 landed at TPI Aertembaga Bitung City Rustandi, Yogi; Manginsela, Fransine; Bataragoa, Nego; Lumingas, Lawrence; Mandagi, Stephanus; Lohoo, Anneke V.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 11 No. 2 (2023): ISSUE JULY-DECEMBER 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v11i2.49318

Abstract

The morphometric and meristic study of the lemuru Sardinella lemuru landed at TPI Aertembaga, Bitung City aims to examine the ratio and proportion ratio between the total length and other morphometric parameters, the correlation index of growth patterns, the correlation index of closeness and correlation, determining the caudal fin ratio and determining its meristic character. The research was conducted in February-June 2023 and used a quantitative descriptive method. Of the 100 lemuru fish observed, there were 35 males with a total length between 13,184-15,589 cm and 65 females which were longer between 12,083-16,420 cm. The growth pattern of lemuru both male and female is positively allometric dominant with the lowest correlation index r (closeness) in the relationship of eye diameter to the total length of the male fish, namely r = 0.01 (very weak) and the highest in the standard length relationship to the total length of the female fish, namely r = 0.97 (very strong). The highest percentage ratio of other size parameters and total length was for the fork length of the male fish, which was 91.1% and the lowest was for the diameter of the female's eye, 4.2%. The tail fin aspect ratio of female fish is greater than male fish with a value of 1.61 for females and 1.57 for males. The meristics of the male lemuru are D 13-18, P 13-18, V 5-8, A 15-23 and C 17-25 and the females are D 13-18, P 12-18, V 6-9, A 13- 26 and C 15-28. Keywords: total length, small pelagic, growth status Abstrak Penelitian mengenai morfometrik dan meristik ikan lemuru Sardinella lemuru yang didaratkan di TPI Aertembaga Kota Bitung bertujuan untuk mengkaji rasio serta persentase rasio antara panjang total dan paramter morfometrik lainnya, indeks korelasi pola pertumbuhan, indeks keeratan hubungan korelasi dan, menentukan ratio sirip ekor serta menentukan karakter meristiknya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2023 dan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Dari 100 individu ikan lemuru yang diamati ada 35 individu jantan dengan panjang total selang 13,184-15,589 cm dan 65 individu betina yang lebih panjang selang 12,083-16,420 cm. Pola pertumbuhan ikan lemuru baik jantan dan betina dominan allometrik positif dengan indeks korelasi r (keeratan) terendah pada hubungan diameter mata terhadap panjang total ikan jantan yakni r = 0,01 (sangat lemah) dan tertinggi pada hubungan panjang standar terhadap panjang total ikan betina yakni r = 0,97 (sangat kuat). Persentase rasio parameter ukuran lain dan panjang total tertinggi pada panjang garpu ikan jantan yakni 91,1 % dan terendah pada diameter mata betina 4,2 %. Aspek rasio sirip ekor lebih besar ikan betina daripada ikan jantan dengan nilai 1,61 pada betina dan 1,57 pada ikan jantan. Meristik ikan lemuru jantan yakni D 13-18, P 13-18, V 5-8, A 15-23 dan C 17-25 serta betina yakni D 13-18, P 12-18, V 6-9, A 13-26 dan C 15-28. Kata kunci: panjang total, pelagis kecil, status pertumbuhan  
Biometrics and Reproduction of Redbelly Yellowtail fusilier Caesio cuning (Bloch, 1791) in Guraping Bay, Halmahera Island, Indonesia Marsaoly, Rafil; Bataragoa, Nego; Rondonuwu, Ari B.; Wantasen, Adnan S.; Rembet, Unstain; Lalita, Jans
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 12 No. 1 (2024): ISSUE JANUARY-JUNE 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v12i1.49322

Abstract

This study aims to analyze the biometrics of yellowtail fish (length-weight relationship, growth patterns, condition factors, length-fecundity relationship) and reproductive aspects (gonadal maturity level, gonadal maturity index, and fecundity). The yellowtail fish sample used in this study was taken from fishermen's catches in April 2023. A total of 73 male individuals 17.0-29.9 cm total length, 62.00-356.00 gram, 77 female individuals 17.5-8 .1 cm total length, weight 69.88-288.00 grams. Male length-weight relationship W= 0.0140L2.9662 R2= 0.9812, isometric growth pattern. Female W= 0.0166L2.9104, R2 = 0.9633, growth pattern isometric. Condition factor 1.00 ± 0.06 for males and 1.00 ± 0.07 for females. Gonadal maturity levels I, II, III, IV and V for both males and females with the number of individuals at TKG I 65, II 26, III 25, IV 24, and V 10 individuals. The gonadal maturity index with the highest average value was 1.08 ± 0.47 at TKG IV. Fecundity ranged from 1.771-68.425 which was calculated on 28 fish samples with a mean ± SD of 20.158 ± 19.110. Biometric relationship with fecundity F = 102.67L0.1955, R² = 0.0789 shows a very weak relationship between length and fecundity. Keywords: Length-weight, condition factor, maturity, gonad index, fecundity. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biometrik  ikan ekor kuning (hubungan panjang-berat, pola pertumbuhan, faktor kondisi, hubungan panjang-fekunditas)   dan aspek reproduksi (tingkat  kematangan gonad, indeks kematangan gonad, dan fekunditas). Sampel ikan ekor kuning yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari tangkapan nelayan pada bulan April 2023. Sebanyak 73 individu jantan 17,0-29,9 cm panjang total, 62,00-356,00 gram, 77 individu betina   17,5-8,1 cm panjang total, berat  69,88-288,00 gram.   Hubungan panjang-berat jantan W= 0,0140 L 2,9662 R2= 0,9812, pola pertumbuhan isometrik. Betina W= 0,0166L2,9104, R2 = 0,9633, pola pertumbuhan isometrik. Fakotor kondisi 1,00±0,06 untuk jantan dan betina 1,00±0,07. Tingkat kematangan gonad I, II, III, IV dan V baik jantan maupun betina dengan jumlah  individu pada TKG I  65, II 26, III 25,  IV 24, dan V 10 individu.  Indeks kematangan gonad dengan nilai rata-rata tertinggi yaitu 1,08±0,47 pada TKG IV. Fekunditas berkisar pada  1.771-68.425 yang dihitung pada 28 sampel ikan dengan rata-rata ± SD  20.158 ±19.110. Hubungan biometrik  dengan fekunditas F = 102,67L0,1955, R² = 0,0789 menunjukkan hubungan yang sangat lemah antara panjang dan fekunditas. Kata Kunci: Panjang-berat, faktor kondisi, kematangan gonad indeks, fekunditas.