Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Hubungan Aktivitas Merokok Dengan Penuaan Dini Kulit Pada Kelompok Masyarakat Usia 20-40 Tahun Di Universitas Udayana Sanusi, Fedisa Ergarizkia; Sawitri, Anak Agung Sagung; Putri, Wayan Citra Wulan Sucipta
JURNAL BIOS LOGOS Vol 10, No 1 (2020): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.10.1.2020.27318

Abstract

Hubungan Aktivitas Merokok Dengan Penuaan Dini Kulit Pada Kelompok Masyarakat Usia 20-40 Tahun Di Universitas Udayana  (The Relationship Of Smoking Activities With The Early Aging Of The Skin In The Age Of 20-40 Years In Udayana University) Fedisa E. Sanusi*), Anak Agung Sagung Sawitri **), Wayan Citra Wulan Sucipta Putri Program Studi Sarjana Kedokteran Dan Profesi DokterFakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar*Email:  fedisa190201@icloud.com**Email: sawitri56@hotmail.com  (Article History: Received 17-01-2020; Revised 04-03-2020; Accepted 06-03-2020)  ABSTRAKMerokok dipercaya dapat menyebabkan berbagai kondisi pada kulit. Smoker’s face merupakan temuan yang khas pada kulit wajah perokok yang ditandai dengan garis atau kerutan pada wajah seperti ujung kanan bibir atas dan bawah atau sudut mata, atau pada beberapa bagian wajah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan aktivitas merokok dengan timbulnya tanda penuaan dini kulit wajah pada masyarakat di wilayah Kampus Sudirman Universitas Udayana kelompok usia 20-40 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah masyarakat di wilayah Kampus Sudirman Universitas Udayana kelompok dengan usia 20-40 tahun berjumlah 133 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data primer melalui pengisian kuesioner dan foto responden. Hasil penelitian ditemukan bahwa dari 133 responden, didapatkan 60.90% merokok dan 39.10% tidak merokok. Berdasarkan tanda penuaan dini, responden dikategorikan sesuai skor yang didapat dari klasifikasi Smoker Face. Kategori 0 sebesar 42.11%, kategori 1 sebesar 35.34%, kategori 2 yaitu 21.8% dan kategori 3 sebesar 0.75%.  Hsil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas merokok dengan penuaan dini kulit wajah pada masyarakat di wilayah Kampus Sudirman Universitas Udayana kelompok usia 20-40 tahun. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,731. Pada penelitian ini, faktor eksternal seperti aktivitas outdoor serta perawatan kulit tidak mempunyai hubungan yang kuat dengan penuaan dini.
HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN LUAR BIASA SUSPEK CHIKUNGUNYA DI DESA JASRI, WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGASEM I, KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2017 David Budi Lukito; Soraya Juventia Primadanti; Rania Ayu Permata; wayan citra wulan
Saintika Medika Vol. 14 No. 2 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.Vol14.SMUMM2.7288

Abstract

Latarbelakang. Chikungunya merupakan salahsatu penyakit infeksi dengan gejala demam, nyeri sendi, dan ruam yangdisebabkan oleh virus chikungunya (CHIKV) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Pada tahun 2017, terjadi kejadianluarbiasa (KLB) dengan 61 kasus suspek chikungunya di Desa Jasri Kabupaten Karangasem.Tujuan. Untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan KLB chikungunya Desa Jasri Kabupaten Karangasempada tahun 2017.Metode. Rancangan analitik dengan desain kasus control menggunakan data primer dari hasil wawancara dan observasi.Sampel kasus dikumpulkan dengan criteria kasus adalah yang tercatat sebagai chikungunya didalam catatan medic danbertempat tinggal di Desa Jasri dan sampel control dikumpulkan dengan kriteria yang bertempat tinggal di sekitar penderita.Sampel berjumlah 38 kasus dan 38 kontrol menggunakan teknik purposive consecutive sampling.Hasil. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan secara statistic bermakna dengan kejadian chikungunyaadalah variable anggota keluarga yang menderita chikungunya (OR 23.619, p=0.000), pencahayaan rumah (OR 4.3, p=0.009),keadaan TPA alamiah(OR 3.9, p=0.024) dan status tidak bekerja sebagai factor protektif(OR 0.3, p=0.000).Simpulan. Kepada Puskesmas Karangasem I agar mempertahankan upaya promotif dan preventif tentang PemberantasanSarang Nyamuk (PSN), meningkatkan pencatatan dan pemantauan penderita chikungunya, dan kepada masyarakat untukterus membudayakan PSN, menjaga kebiasaan 3M plus, meningkatkan penerangan rumah dan lingkungan sekitar rumah.Kata kunci: chikungunya, kejadian luarbiasa, perilaku, lingkungan
Periode Waktu Inisiasi Anti-Retroviral Terapi (ART) Berhubungan dengan Perbedaan Outcome dan Tingkat Kadar CD4 pada Kasus HIV Positif Wayan Citra Wulan Sucipta Putri; Anak Agung Sagung Sawitri; Komang Ayu Kartika Sari
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 14 No. 3: SEPTEMBER 2018
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.936 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v14i3.4123

Abstract

Early ART (Anti Retroviral Therapy) treatment at higher CD4 levels is believed to provide better outcomes.This study aims to determine the differences in outcomes and levels of CD4 levels based on the initiation periodof ART in HIV positive patients. This is a retrospective study, using secondary data to see differences in outcomes(CD4, morbidity, morbidity, lost to follow-up) of patients based on time-span status of ART initiation. The studypopulation was all HIV-positive patients who were or had undergone antiretroviral therapy in Denpasar City. Atotal of 312 patients were included in the study according to the criteria. The results showed that the proportionof subjects who had a CD4 cell rise of only 0-99sel/mm3 tended to be greater in the group who started ART morethan 12 weeks compared to those who started ART 12 weeks down (44.7% vs 36.7%). Vice versa, the proportionof subjects who had a CD4 increase ≥100 cells/mm3 was greater in the ART initiation group ≤12 weeks (73.3% vs55.3%) p=0.046. The proportion of subjects who died and lost to follow up was greater in the subjects who startedART over 12 weeks than the opposite (respectively 11% and 24.2% vs 5% and 12.7%, p=0.003). Significant differenceswere also seen, the proportion of subjects who were still on HAART was greater in the group of subjects whoinitiated HAART ≤12 weeks (64.8% vs 82.4%, p=0.003).
Digital Surveillance of Health and Safety Hazards at Tourist Attractions in Bali: First Preliminary Evidence I Md Ady Wirawan; Wayan Citra Wulan Sucipta Putri; Ngurah Agus Sanjaya ER; Made Agus Hendrayana; Ni Made Dian Kurniasari; Ketut Hari Mulyawan
E-Journal of Tourism Volume 7 Number 1 (March 2020)
Publisher : Centre of Excellence in Tourism Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.442 KB) | DOI: 10.24922/eot.v7i1.59123

Abstract

This study examined the feasibility of conducting digital surveillance of health and safety hazards through a system that can be accessed by travelers using their mobile phones. A progressive mobile website and a mobile application were developed employing a research database which consists of hazards, risks and health facilities that have been geo-tagged and mapped based on their respective geographical positions in 197 tourist attractions in Bali. The system was launched in 80 strategic tourist attractions in Bali at the end of August 2019. Trends in some specific diseases, hazards, and risks were observed monthly using a keyword analysis. Serial data for the first four months were analyzed and presented descriptively. The result shows that in total there were 19,869 visits to the website, or an average of 163 visits per day. There has been a nearly three-fold increase in total website traffic from 85.2 in September to 245.8 in December 2019. Safety hazard is the most frequently visited pages by tourists and there were 45 valid keywords found in the website panelboard. This study is the first to examine the possibility of developing a digital surveillance system using mobile phones directly involving travelers at destinations.
PENGETAHUAN AYAH SEBAGAI BREASTFEEDING FATHER TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMPAKSIRING I GIANYAR BALI 2014 I Made Andika Adiguna; Wayan Citra Wulan Sucipta Dewi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.323 KB)

Abstract

KNOWLEDGE OF THE FATHER AS BREASTFEEDING FATHER IN EXCLUSIVE BREASTFEEDING PRACTICE IN PUSKESMAS TAMPAKSIRING I GIANYAR BALI 2014   Rate of exclusive breastfeeding in Indonesia is very low (42%), this rate is far from national target of 80%. The rate of exclusive breastfeeding rate in Puskesmas Tampaksiring I is not achieve national target. Many factor is affecting this result including knowledge of father as breast feeding father. Objective is to identify knowledge of the father as breastfeeding father in exclusive breastfeeding practice. This study was cross sectional. Conducted at the Puskesmas Tampaksiring I in August 2014. The subject was 59  father who had children aged 6 -12 months. Data collected with structured interview, the variables were knowledge of the father and practice of exclusive breastfeeding. The knowledge converted to a scoring system, than categorized into knowledge level. The result is proportion of exclusive breastfeeding is 61%. Knowledge of the respondent about: (1) breastmilk compare to other food (100%), (2) other food added at age 6 months (94,9%), (3) definition of exclusive breastfeeding (84,7%), (4) importance of it (84,7%), (5) breastmilk can protect baby from disease (66,1%), (6) long of exclusive breastfeeding is 6 months (64,7%), (7) breastmilk cannot be replaced by other food (55,9%), (8) understand colostrum (44,1%), and (9) its function (42,4%). Respondents with good knowledge level is 45,8%.    
PREVALENSI DYSMENORRHEA DAN KARAKTERISTIKNYA PADA REMAJA PUTRI DI DENPASAR Rebecca Mutia Agustina Silaen; Luh Seri Ani; Wayan Citra Wulan Sucipta Putri
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.076 KB)

Abstract

Dysmenorrhea atau nyeri haid adalah masalah umum yang terjadi pada hampir seluruh wanita usia reproduksi di dunia, termasuk di Indonesia. Prevalensi penderita dysmenorrhea di Indonesia adalah sebesar 64,5% dengan kasus terbanyak ditemukan pada usia remaja, yaitu usia 17-24 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kejadian dysmenorrhea dan karakteristiknya pada remaja putri di Denpasar. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode observasional potong lintang. Data yang diambil merupakan data primer dengan menggunakan kuesioner pada 43 remaja putri. Diagnosis dysmenorrhea ditegakkan berdasarkan data riwayat klinis pasien yang diambil melalui wawancara, mencakup informasi bagaimana nyeri yang dialami, bagian-bagian yang merasakan nyeri, dampak nyeri dalam aktivitas sehari-hari, dan kestabilan munculnya nyeri saat menstruasi. Sebanyak 74,42% remaja putri mengalami dysmenorrhea. Proporsi dysmenorrhea paling tinggi ditemukan pada remaja dengan umur 14-16 tahun, tidak memiliki riwayat keluarga dengan dysmenorrhea, rentang umur menarche 11-12 tahun, dan siklus menstruasi selama 7 hari atau lebih. Selain itu proporsi dysmenorrhea tertinggi di penelitian ini juga ditemukan pada kelompok remaja dengan status gizi normal dan kelompok yang jarang berolahraga. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi dysmenorrhea pada remaja putri perlu diselanggarakan. Kata kunci: dysmenorrhea, nyeri haid, remaja putri, prevalensi, potong lintang.
TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA DENPASAR, BALI, INDONESIA I Gusti Ayu Agung Diah Harini; Putu Aryani; Putu Cintya Denny Yuliyatni; Wayan Citra Wulan Sucipta Putri
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.v11.i02.p03

Abstract

During the coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic, changes in income, employment, and social interactions have affected the psychological condition of all groups of people, including pregnant women. In pregnant women, anxiety during the pandemic is related to the threat of COVID-19 to the lives of mothers and babies as well as concerns about unmet prenatal care needs, relationship tensions, and social isolation during the COVID-19 pandemic. Unfortunately, data on the prevalence of anxiety levels of pregnant women during the COVID-19 pandemic are still quite limited. The purpose of this study is to find out the level of anxiety of pregnant women during the COVID-19 pandemic, especially in Denpasar City, Bali, Indonesia. This research is a descriptive research with cross sectional approach conducted on 140 pregnant women who examined their pregnancy at several health centers in Denpasar during February - November 2020 by using a google form containing questions about maternal characteristics and hamilton rating scale for anxiety (HRS-A) questionnaire to measure maternal anxiety levels. The data is analyzed using SPSS 22 program and presented in the form of frequency and percentage tables and graphs. The results showed that 55% of mothers did not experience anxiety, 28.6% of mothers experienced mild anxiety, 12.9% of mothers experienced moderate anxiety and 3.6% of mothers experienced severe anxiety. In general, anxiety in pregnant women can be influenced by the pregnant mother’s characteristics such as age, recent education, occupation, income, pregnancy trimester and maternal gravida status whose prevalence will be further explained in this study. The results of this study present data on the prevalence of anxiety levels in pregnant women during the COVID-19 pandemic that may have differences with the prevalence of anxiety of pregnant women before the COVID-19 pandemic. Keywords : Anxiety, Pregnancy, Pandemic, COVID-19
HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DAN STATUS SOSIOEKONOMI KELUARGA TERHADAP SEKS PRANIKAH PADA REMAJA SMA/SEDERAJAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI I PADA TAHUN 2014 Anak Agung Putu Agung Raditya Wisesa Wedananta; Ni Wayan Citra Wulan Sucipta Putri
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya angka penyakit menular seksual dan HIV merupakan dampak dari perilaku seks pranikah pada remaja. Adapaun beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku seks pranikah para remaja adalah status sosioekonomi dan jenis kelamin. Penelitian ini merupakan penelitian quantitatif dengan menggunakan rancangan analitik cross sectional. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan angket/kuesioner dengan jumlah sampel 136. Data yang terkumpul dianalisis dengan perangkat lunak komputer dengan uji Chi Square. Hasi penelitian ini menunjukkan 19,1% responden telah melakukan perilaku seks pranikah. Pada analisis bivariat, status sosioekonomi (p=0,918) tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap perilaku seks pranikah. Sedangkan jenis kelamin (p=0,011;PR= 3,631; 95% IK =1,277-10,321) berhubungan secara signifikan terhadap perilaku seks pranikah dan jenis kelamin laki-laki berperan sebagai faktor risiko.    
DEPRESI, CEMAS DAN KONSUMSI KOPI BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA PSPD FK UNUD ANGKATAN 2016 Ni Made Suartiningsih; Wayan Citra Wulan Sucipta Putri; Luh Seri Ani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.377 KB)

Abstract

Mahasiswa sangat rentan untuk mengalami insomnia, angka kejadian insomnia pada mahasiswa relatif tinggi dibandingkan populasi umum. Faktor risiko insomnia seperti depresi, cemas, merokok, konsumsi kopi, jenis kelamin dan alkohol. Insomnia berdampak pada penurunan konsentrasi belajar, gangguan proses berpikir, peningkatan tekanan darah, risiko perilaku seksual dan konstipasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara depresi, cemas dan konsumsi kopi dengan kejadian insomnia pada mahasiswa PSPD Fakultas Kedokteran Universitas Udyana angkatan 2016. Penelitian bersifat analitik observasional cross-sectional, dilakukan dengan membagikan angket kepada 95 orang responden yang dilaksanakan pada bulan September 2017. Insomnia diukur dengan insomnia severity index (ISI), depresi dengan the centre for epidemiologic studies depression scale (CESD), cemas dengan hamilton rating scale for anxiety (HRSA) dan konsumsi kopi diukur dengan angket riwayat konsumsi kopi. Pemilihan sampel menggunakan teknik sampel acak sederhana. Data dianalisis menggunakan SPSS dengan uji kai kuadrat. Hasil penelitian didapatkan 56,8% mahasiswa mengalami insomnia. Kejadian insomnia lebih tinggi pada kelompok yang berisiko daripada yang tidak berisiko ; depresi (86,2% : 10,8%, P<0,001), cemas (75,4%: 7,7% ,P<0,001), konsumsi kopi (85,7% : 40%, P<0,001 ). Pada jenis kelamin antara lelaki dan perempuan tidak didapat perbedaan yang bermakna (53,3% : 58,5%, P>0,05 ). Dapat disimpulkan kejadian insomnia pada mahasiswa relatif tinggi sehingga perlu mendapat perhatian untuk mengurangi morbiditas. Kata kunci: Insomnia, depresi, cemas, konsumsi kopi, asosiasi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUP SANGLAH DENPASAR Ni Putu Windi Sukma Putri; Wayan Citra Wulan S; Putu Cintya Denny Y
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.217 KB) | DOI: 10.24843/eum.2020.v09.i01.p05

Abstract

Preeklampsia merupakan penyebab penting dari morbiditas berat, disabilitas jangka panjang dan kematian pada ibu dan bayi. WHO merekomendasikan untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencegah dan menangani masalah preeklampsia melalui deteksi dini dan pengenalan faktor risiko preeklampsia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada ibu bersalin di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian dilakukan pada bulan April – Oktober 2018. Sebanyak 104 ibu bersalin dilibatkan dalam penelitian ini yang dipilih menggunakan metode systematic random sampling. Data preeklampsia dan faktor risiko seperti usia, paritas, obesitas, riwayat hipertensi dan tingkat pendidikan dikumpulkan dari rekam medis ibu bersalin periode Januari-September 2018. Data dianalisis dengan uji Poisson Regression untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia. Hasil penelitian mendapatkan bahwa kejadian preeklampsia sebesar 54,8% dan faktor yang berhubungan adalah usia < 20 dan >35 (PR = 2,042; 95% IK 1,478-2,820; P value < 0,001) serta paritas ? 1 dan ? 4 (PR = 2,280; 95% IK 1,129-4,60; P value = 0,003). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah obesitas (PR= 1,385; 95% IK 0,987-1,943; P value = 0,088), riwayat hipertensi (PR= 0,911; 95% IK 0,225-3,682; P value = 0,890) dan tingkat pendidikan ibu (PR= 1,201; 95% IK 0,847-1,702; P value=0,320). Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor risiko usia dan paritas berhubungan dengan kejadian preeklampsia sehingga dapat disarakan untuk mengawasi lebih intens pada ibu hamil dengan usia < 20 dan >35 dan paritas ? 1 dan ? 4. Kata Kunci: preeklampsia, usia, paritas, obesitas, riwayat hipertensi, tingkat pendidikan