Putu Cintya Denny Yuliyatni
Departemen Kesehatan Masyarakat Dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pendukung Waktu Kunjungan Dini Wanita Pekerja Seks ke Klinik Infeksi Menular Seksual di Denpasar Putu Cintya Denny Yuliyatni; Komang Ayu Kartika Sari
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 16 No. 3: SEPTEMBER 2020
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.314 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v16i3.9591

Abstract

Female sex workers (FSW) are recommended routine to do a screening of Sexually Transmitted Infection (STI) clinics because they are the risk group. The Integrated Biological and Behavioral Survey of Indonesia showed a low number of FSW return visits to STI services in the last 3 months. The study aimed to determine the factors of the early visits of FSW to the STI clinic. This research was a cross-sectional of 102 FSW samples taken consecutively. Data analysis using the chi-square test and multiple logistic regression. The results were obtained that: of the total sample, the majority (69.6%) were direct FSW, secondary education (56.9%), and had no health insurance (72.5%). Only 23.5% of FSWs returned screening in 3 months. Multivariate analysis results showed direct FSW (aOR=9.11;CI95%=1,835-45,283), who rarely/never use condoms with customers (aOR=4.69;CI95%=1,631-13,535) and who had no insurance (aOR=3.18;CI95%=1,017-9,940) returned to STI clinic more earlier (≤3 months) than other groups. The low return of FSW and its determinants need attention. Outreach strategies by field staff based on the type of FSW and the adjusted outreach materials are needed to increase the return of FSW to STI services.
INISIASI POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR UTARA BALI I.B. Wirakusuma; P.C.D. Yuliyatni; K.A.K Sari; N.L.P Ariastuti
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 2 (2016): Jurnal Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Non communicable diseases (NCDs) are a burden for health problem in Indonesia and also in Bali. TheIndonesian Ministry of Health responded by developing integrating health service (Posbindu) program forNCDs in 2013. Posbindu are expected run independently by community for NCDs screening at communityhealth centre (CHC). The community service conducted to initiate Posbindu at CHC II North Denpasar byworkshop for 70 new cadres targeted but only 36 cadres has come. The increasing of knowledge was showedby the increased of mean score from pretest to posttest (8.08 to 9.19); and proportion score ? 8 increasedfrom 71.4% to 93.8%. This community service continued with risk factors screening for NCDs at PosbinduKerta Sari for 100 people targeted. From 89 participants who came voluntary to Posbindu, less than 50%participants had exercise habits, salt, fatty and sweet food consumption. Based on examination, 41%participant had hypertension, 59.5% had overweight and obese, 8% had hyperglycemia and 19.1% had hypercholesterolemia. Cadre workshop is needed to be conducted routinely by Health Office. Confirmationtest and treatment is needed for participants who had abnormal result in this screening.
EVALUASI PROGRAM KLINIK BERHENTI MEROKOK (KBM) DI PUSKESMAS BANJARANGKAN 2 Gede Agus Indra Pramana; Putu Aryani; Putu Cintya Denny Yuliyatni; Luh Seri Ani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i3.P10

Abstract

ABSTRAK Perilaku merokok merupakan salah satu kebiasaan yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Dampaknya selain merugikan dari sisi kesehatan, juga untuk orang di sekelilingnya. Maka untuk menurunkan jumlah perilaku merokok sebagai salah satu faktor resiko terjadinya Penyakit Tidak Menular (PTM), pemerintah menggalakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang penerapannya melalui program Klinik Berhenti Merokok (KBM) di beberapa puskesmas. Peran dari program KBM sangatlah penting maka evaluasi program perlu untuk dilaksanakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mengevaluasi aspek input, proses maupun output dari program KBM di Puskesmas Banjarangkan 2. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan informan secara purposive sampling yang berjumlah 6 orang. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan pada aspek input terdapat fasilitas ruangan konseling terintergrasi dengan program pelayanan lainnya dan belum menetapkan sasaran target layanan KBM. Pada aspek proses terdapat 1 petugas yang rangkap jabatan, adanya hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan konseling seperti ada klien tidak bersedia diarahkan berhenti merokok karena motivasi yang rendah untuk berhenti merokok. Pada aspek output dari program ini belum dapat ditentukan karena konselor kurang lengkap dalam mencatat dan melaporkan data perkembangan pelaksanaan kegiatan maupun kunjungan klien yang konseling. Dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan dari program KBM di Puskesmas Banjarangkan 2 sudah berjalan dengan baik namun perlu peningkatan fasilitas serta kelengkapan dalam mencatat dan melaporkan data. Kata kunci: Perilaku merokok, KBM, Evaluasi
TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA DENPASAR, BALI, INDONESIA I Gusti Ayu Agung Diah Harini; Putu Aryani; Putu Cintya Denny Yuliyatni; Wayan Citra Wulan Sucipta Putri
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.v11.i02.p03

Abstract

During the coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic, changes in income, employment, and social interactions have affected the psychological condition of all groups of people, including pregnant women. In pregnant women, anxiety during the pandemic is related to the threat of COVID-19 to the lives of mothers and babies as well as concerns about unmet prenatal care needs, relationship tensions, and social isolation during the COVID-19 pandemic. Unfortunately, data on the prevalence of anxiety levels of pregnant women during the COVID-19 pandemic are still quite limited. The purpose of this study is to find out the level of anxiety of pregnant women during the COVID-19 pandemic, especially in Denpasar City, Bali, Indonesia. This research is a descriptive research with cross sectional approach conducted on 140 pregnant women who examined their pregnancy at several health centers in Denpasar during February - November 2020 by using a google form containing questions about maternal characteristics and hamilton rating scale for anxiety (HRS-A) questionnaire to measure maternal anxiety levels. The data is analyzed using SPSS 22 program and presented in the form of frequency and percentage tables and graphs. The results showed that 55% of mothers did not experience anxiety, 28.6% of mothers experienced mild anxiety, 12.9% of mothers experienced moderate anxiety and 3.6% of mothers experienced severe anxiety. In general, anxiety in pregnant women can be influenced by the pregnant mother’s characteristics such as age, recent education, occupation, income, pregnancy trimester and maternal gravida status whose prevalence will be further explained in this study. The results of this study present data on the prevalence of anxiety levels in pregnant women during the COVID-19 pandemic that may have differences with the prevalence of anxiety of pregnant women before the COVID-19 pandemic. Keywords : Anxiety, Pregnancy, Pandemic, COVID-19
KEJADIAN DAN KARAKTERISTIK DEPRESI PADA USILA (USIA LANJUT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGGIS II TAHUN 2017 Chika Christianne Moreen Nababan; Luh Seri Ani; Putu Cintya Denny Yuliyatni
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.759 KB)

Abstract

Depresi merupakan gangguan mental yang umum terjadi pada usila. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kejadian dan karakteristik depresi pada usila di Wilayah KerjaPuskesmas Manggis II tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif crosssectional. Sampel dalam penelitian ini adalah usila berusia 60-90 tahun sebanyak 51 orangyang dipilih dengan multistage random sampling. Data diperoleh dengan wawancara padausila yang sebelumnya diberikan informed consent. Status depresi diukur dengan GDS-15,status fungsional diukur dengan Katz ADL dan status kognitif diukur dengan MMSE. Datahasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsikejadian depresi sebesar 60,8%. Kejadian depresi cenderung dialami oleh usila yang berusia?75 tahun (66,7%), berjenis kelamin perempuan (62,1%), tinggal sendiri (100%), duda/janda(70,6%), tingkat pendidikan rendah (63,8), tidak bekerja (66,7%), berpenghasilan ? UMK(63,8%), mengalami gangguan fungsional (100%), mengalami gangguan kognitif (65,9%),tidak bisa membaca (70%), memiliki pengalaman stres (62,5%), memiliki riwayat penyakitkronis (69%), merokok (61,5%) dan tidak pernah mengonsumsi alkohol (61,8%). Kesimpulanpenelitian adalah kejadian depresi pada usila di Wilayah Kerja Puskesmas Manggis II dalamkategori tinggi, sehingga disarankan kepada Puskesmas Manggis II untuk melaksanakandeteksi dini serta meningkatkan program posyandu usila. Kata kunci: Depresi, usila, program puskesmas, deskriptif, cross-sectional
KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) LAKI-LAKI SEKS DENGAN LAKI-LAKI (LSL) DI KLINIK BALI MEDIKA Gde Arisetyawan Dharmaputra; Putu Cintya Denny Yuliyatni; Luh Seri Ani; Made Yogi Oktavian Prasetya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P04

Abstract

Kualitas hidup merupakan tolak ukur keberhasilan terapi antiretroviral dan acuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan LSL dengan HIV secara keseluruhan. Saat ini penelitian kualitas hidup pada LSL dengan HIV masih jarang dilakukan baik di dunia atau di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas hidup LSL dengan HIV di Klinik Bali Medika. Studi ini adalah studi deskriptif menggunakan desain potong lintang. Metode pengambilan sampel memakai non-probability sampling melalui consecutive sampling. Subjek penelitian adalah 78 pasien LSL dengan HIV di Klinik Bali Medika yang sudah melalui kriteria inklusi dan ekslusi. Data penelitian dikumpulkan melalui pengisian kuisioner oleh subjek penelitian mengenai kepatuhan terapi menggunakan MMAS8 dan kualitas hidup menggunakan kuisioner WHOQOL HIV-Bref berbahasa Indonesia. Kualitas hidup dinilai berdasarkan nilai rerata dari masing-masing domain kualitas hidup. Selanjutnya dikerjakan analisis data secara deskriptif serta ditampilkan dengan tabel frekuensi dan tabel silang. Penelitian ini menemukan nilai rerata domain kualitas hidup yaitu domain fisik(15,40±1,96); domain psikologi(15,50±1,87); domain kemandirian(15,01±1,83); domain sosial(14,53±2,31); domain lingkungan (14,76±1,73); domain spiritual (14,05±2,48). Secara umum LSL dengan HIV yang menamatkan pendidikan tinggi, berstatus kawin, HIV yang tidak bergejala, melakukan tes HIV sebelum tahun 2015, dalam terapi antiretroviral lebih dari 4 tahun, dan berkepatuhan terapi tinggi memiliki nilai rerata domain kualitas hidup dengan nilai lebih tinggi di seluruh domain. Kata Kunci: HIV, Kepatuhan Terapi, Kualitas Hidup, LSL
KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) LAKI-LAKI SEKS DENGAN LAKI-LAKI (LSL) DI KLINIK BALI MEDIKA Gde Arisetyawan Dharmaputra; Putu Cintya Denny Yuliyatni; Luh Seri Ani; Made Yogi Oktavian Prasetya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i11.P03

Abstract

Kualitas hidup merupakan tolak ukur keberhasilan terapi antiretroviral dan acuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan LSL dengan HIV secara keseluruhan. Saat ini penelitian kualitas hidup pada LSL dengan HIV masih jarang dilakukan baik di dunia atau di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas hidup LSL dengan HIV di Klinik Bali Medika. Studi ini adalah studi deskriptif menggunakan desain potong lintang. Metode pengambilan sampel memakai non-probability sampling melalui consecutive sampling. Subjek penelitian adalah 78 pasien LSL dengan HIV di Klinik Bali Medika yang sudah melalui kriteria inklusi dan ekslusi. Data penelitian dikumpulkan melalui pengisian kuisioner oleh subjek penelitian mengenai kepatuhan terapi menggunakan MMAS8 dan kualitas hidup menggunakan kuisioner WHOQOL HIV-Bref berbahasa Indonesia. Kualitas hidup dinilai berdasarkan nilai rerata dari masing-masing domain kualitas hidup. Selanjutnya dikerjakan analisis data secara deskriptif serta ditampilkan dengan tabel frekuensi dan tabel silang. Penelitian ini menemukan nilai rerata domain kualitas hidup yaitu domain fisik(15,40±1,96); domain psikologi(15,50±1,87); domain kemandirian(15,01±1,83); domain sosial(14,53±2,31); domain lingkungan (14,76±1,73); domain spiritual (14,05±2,48). Secara umum LSL dengan HIV yang menamatkan pendidikan tinggi, berstatus kawin, HIV yang tidak bergejala, melakukan tes HIV sebelum tahun 2015, dalam terapi antiretroviral lebih dari 4 tahun, dan berkepatuhan terapi tinggi memiliki nilai rerata domain kualitas hidup dengan nilai lebih tinggi di seluruh domain. Kata Kunci: HIV, Kepatuhan Terapi, Kualitas Hidup, LSL
HUBUNGAN PERILAKU MAKAN DAN CITRA TUBUH DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 DENPASAR Made Priska Arya Agustini; Made Violin Weda Yani; Made Sindy Astri Pratiwi; Putu Cintya Denny Yuliyatni
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i9.P10

Abstract

Perubahan pada remaja dapat menimbulkan berbagai permasalahan termasuk masalah status gizi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perilaku makan yang tidak baik dan citra tubuh negatif berhubungan dengan kualitas gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara perilaku makan dan citra tubuh dengan status gizi pada remaja putri. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Denpasar dengan desain observasi cross sectional. Sampel penelitian merupakan remaja putri berusia 14-18 tahun dengan total 119 orang dan dipilih dengan simple random sampling. Perilaku makan dinilai menggunakan the adolescent food habit checklist, citra tubuh dengan kuesioner BSQ-34, dan status gizi berdasarkan IMT/U. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Terdapat 5,8% remaja putri memiliki perilaku makan yang tidak baik dan 79,8% memiliki citra tubuh positif. Sebagian besar subjek memiliki status gizi normal yaitu 75,6%, diikuti dengan status gizi gemuk (15,1%), obesitas (5,9%), dan kurus (3,4%). Terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara perilaku makan dan citra tubuh dengan status gizi remaja putri. Penelitian ini menunjukkan individu dengan perilaku makan tidak baik dan citra tubuh negatif memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan gizi. Kata kunci : perilaku makan, citra tubuh, status gizi
FAKTOR RISIKO LESI PRAKANKER LEHER RAHIM PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR YANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI PUSKESMAS PAYANGAN TAHUN 2016 Md. Candra Simbha; Putu Cintya Denny Yuliyatni; Luh Seri Ani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.324 KB)

Abstract

Kanker leher rahim masih merupakan masalah kesehatan bagi masyarakat dunia. Kanker ini menduduki peringkat utama sebagai penyebab kematian akibat kanker pada wanita di negara-negara berkembang. Tanda awal dari kanker ini adalah ditemukannya lesi prakanker leher rahim dari hasil pemeriksaan IVA. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian lesi prakanker leher rahim pada wanita pasangan usia subur yang melakukan pemeriksaan IVA di Puskesmas Payangan tahun 2016. Sampel penelitian kasus kontrol ini berjumlah 58 orang, 29 orang sebagai kasus (IVA positif) dan 29 orang sebagai kontrol (IVA negatif), yang dipilih dengan menggunakan metode sampling convenience. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan form ekstraksi data dan kuesioner. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan uji kai kuadrat dan regresi logistik. Hasil menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara umur >35 tahun (cOR= 3,23; P= 0,03), jumlah paritas >3 (cOR= 6,07; P= 0,01), umur pertama kali berhubungan seksual ?20 tahun (cOR= 3,36; P= 0,03), terpapar asap rokok (cOR= 3,14; P= 0,03) dan status ekonomi rendah (cOR= 3,90; P= 0,02) dengan kejadian lesi prakanker leher rahim. Setelah dianalisis dengan uji multipel regresi logistik, didapatkan bahwa faktor risiko lesi prakanker leher rahim berhubungan secara statistik dengan umur pertama kali berhubungan seksual ?20 tahun (aOR= 3,86; P= 0,02) dan terpapar asap rokok (aOR= 3,60; P= 0,03). Kata kunci : Lesi prakanker, kanker leher rahim, faktor risiko, wanita pasangan usia subur, kasus kontrol
PREVALENSI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI KOTA DENPASAR I Gusti Agung Ayu Sriningrat; Putu Cintya Denny Yuliyatni; Luh Seri Ani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.148 KB)

Abstract

Anemia adalah masalah kesehatan masyarakat global pada remaja putri yang dipengaruhi oleh faktor kehilangan darah, pola makan, aktivitas fisik dan kondisi sosial ekonomi. Anemia menimbulkan berbagai dampak yaitu terhadap pertumbuhan dan perkembangan, daya tahan terhadap penyakit infeksi, aktivitas, konsentrasi, dan kecerdasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi kejadian anemia dan kecenderungan anemia berdasarkan asupan nutrisi, status gizi, pola menstruasi, aktivitas fisik dan pendapatan orang tua pada remaja putri di Kota Denpasar. Jenis penelitian deskriptif cross-sectional yang dilaksanakan di SMP dan SMA Kota Denpasar. Total sampel sebanyak 74 orang dengan menggunakan teknik cluster sampling. Kadar hemoglobin diukur dengan alat easytouch GCHb, status gizi (indeks massa tubuh) diperoleh dengan pengukuran berat dan tinggi badan, sedangkan asupan nutrisi, pola menstruasi, aktivitas fisik dan pendapatan orang tua diperoleh dengan wawancara. Didapatkan hasil sebanyak 34 responden (45,9%) mengalami anemia. Kejadian anemia cenderung terjadi pada remaja putri dengan asupan energi kurang (55,6%), asupan protein kurang (66,7%), asupan zat besi kurang (50%), asupan vitamin C kurang (52,4%), status gizi kurus (100%), siklus menstruasi pendek (57,1%), durasi panjang (55,6%), aktivitas tinggi (58,3%) dan pendapatan orang tua rendah (49,2%). Remaja putri cenderung menderita anemia sehingga deteksi dini kadar hemoglobin disarankan. Kata kunci: prevalensi, anemia, remaja putri, deteksi dini, asupan nutrisi