Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembentukan dan Pelatihan Kader Kesehatan Reproduksi Remaja (Karisma) dalam Mewujudkan Generasi Sehat Bebas Stunting di Desa Galeh, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen Lestyani, Lestyani; Ningsih, Warti; Sowwam, Muhammad; Suyadi, Suyadi; Suharti, Suharti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2322

Abstract

Masa remaja adalah masa perubahan manusia dari periode kanak – kanak ke periode dewasa, yang meliputi perubahan biologis, psikologis dan sosial. Perubahan yang terjadi pada remaja tersebut akan sangat erat hubungannya dengan kesehatan reproduksi remaja. Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting terutama bagi para remaja. Masalah reproduksi yang sering muncul antara lain adalah terjadinya infeksi pada genetalia. Angka Kejadian infeksi genitalia tertinggi di dunia pada tahun 2020 adalah remaja (35-42%) dan dewasa (27-33%). Prevalensi Infeksi Sistem Reproduksi pada remaja putri di dunia yaitu kandidiasis (25-50%), vaginosis bakterial (20-40%), dan trikomoniasis (5-15%). Berdasarkan survei menunjukkan remaja terpapar informasi PIK-Remaja (Pusat Informasi Konseling Remaja) mencapai 28%. Berarti hanya 28 dari 100 remaja yang akses kegiatan tentang informasi kesehatan reproduksi berkaitan dengan hygiene genitalia. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah membentuk kader kesehatan reproduksi remaja dan memberikan pelatihan tentang kesehatan reproduksi pada remaja. Metode evaluasi dalam pengabdian ini dengan metode pre and post desain pada 35 remaja yaitu dilakukan pemberian kusesioner tentang kesehatan reproduksi dan stunting sebelum dan setelah kegiatan. Hasilnya bahwa rata-rata responden mengalami peningkatan pengetahuan sebanyak 98%. Evaluasi juga dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada para peserta, hasilnya peserta mampu menjawab pertanyaan dengan benar. Hasil yang diperoleh dalam pengabdian masyarakat ini bahwa terbentuk susunan pengurus kader kesehatan remaja dan ada pengaruh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja sebelum pelatihan tentang kesehatan reproduksi remaja dan stunting, dimana rata-rata responden mengalami peningkatan menjadi 98% setelah diberikan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan pelatihan pengukuran antopometri untuk mencegah stunting.
Pendidikan Kesehatan dan Sosialisasi GEMOI (Gemar Makan Ikan) pada Anak Anak SD Negeri Pantai Sumpang Binagae Kab. Barru Kubangun, Nur Aida; Pannyiwi, Rahmat; Ningsih, Warti; Reffita, Lea Ingne; Mainassy, Meillisa Carlen; Afrika, Eka
Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2024): Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat (September)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/sosisabdimas.v2i4.422

Abstract

The low level of fish consumption and purchasing power in society can be caused by a lack of knowledge and insight regarding the benefits of consuming fish. Apart from that, there is still limited knowledge regarding the diversification of processed fish products because the majority of people's diet consists of animal protein from chicken and beef. Therefore, Health Education and Socialization of GEMOI (Love to Eat Fish) is needed. This socialization aims to increase elementary school age children's knowledge regarding fish and its preparations so that they can increase interest in consuming fish and help improve children's nutrition through fish consumption. exploring basic knowledge, the presenter explained the definition of fish, the benefits and nutritional content found in fish, types of fish and processed fish products with the help of presentation material in the form of posters. After participating in this socialization, the children began to look enthusiastic about consuming fish and began to know several types of fish and their preparations. After the GEMOI (fond of eating fish) socialization, there was an increase in the knowledge of the children at Barru Sumpang Binangae Public Elementary School and ultimately they were more motivated to consume more fish.