Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pembayaran Iuran JKN pada Peserta Mandiri di Kota Depok Tahun 2019 Adani, Jihan; Permatasari, Putri; Pulungan, Rafiah Maharani; Setiawati, Marina Ery
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 4 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 4, November 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.268 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i4.41

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu sumber pembiayan untuk keberlangsungan suatu program JKN. Salah satu peserta program JKN adalah Peserta Mandiri. Peserta mandiri atau peserta pekerja informal memiliki potensi yang lebih besar untuk tidak patuh untuk membayar iuran JKN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan pembayaran iuran JKN pada peserta mandiri di Kota Depok. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Peserta Mandiri di Kota Depok dengan sampel 110 responden. Penarikan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan α = 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan pengetahuan (p value=0,019), mutu pelayanan kesehatan (p value= 0,033), tarif iuran (p value=0,040), cara pembayaran (p value=0,022), dan dukungan keluarga (p value=0,035) dengan kepatuhan pembayaran iuran JKN. Sedangkan tidak ada hubungan umur (p value=0,348), jenis kelamin (p value=0,708), pendidikan (p value=0,733), dan kemudahan informasi (p value=0,1489) dengan kepatuhan pembayaran iuran JKN. Kesimpulan: Untuk meningkatkan kepatuhan pembayaran iuran JKN maka dibutuhkan peningkatan sosialisasi terkait program JKN oleh BPJS Kesehatan. Kata Kunci: Kepatuhan, Iuran JKN, Peserta Mandiri Factors Related to Compliance with NHI Contribution Payments to Independent Participants in Depok City in 2019 Abstract Background: National Health Insurance (NHI) contributions are a source of funding for the continuation of a National Health Insurance program. One of its participants is an Independent Participant. Independent participants or informal worker participants have a greater potential not to comply to pay National Health Insurance contributions. The purpose of this study is to find out what factors are related to National Health Insurance contribution payments to independent participants in Depok City. Methods: The method that was used on this study was quantitative with cross sectional research. The population in this study was independent participant in Depok City with a sample of 110 respondents. Sampling is done by accidental sampling. The instrument used was a questionnaire. Data analysis using chi-square test with α = 0.05. Result: The results showed a correlation between knowledge (p value = 0.019), health service quality (p value = 0.033), contribution rate (p value = 0.040), method of payment (p value = 0.022), and family support (p value = 0.035) with the approval of National Health Insurance contribution payments. Whereas there is no age relationship (p value = 0.348), gender (p value = 0.708), education (p value = 0.733), and ease of information (p value = 0.1489) with the benefits of National Health Insurance contribution payments. Conclusion: To increase the payment of National Health Insurance contribution payments, an increase in the National Health Insurance program is needed by "BPJS Kesehatan". Keyword : Compliance, NHI Contributions, Independent Participants
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN CINERE MEMANFAATKAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI BARANG KERAJINAN YANG BERNILAI EKONOMI Setiyawati, Marina Ery; Hardy, Fathinah Ranggauni; Permatasari, Putri
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.445 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i1.4336

Abstract

Sampah rumah tangga khususnya sampah anorganik merupakan masalah tersendiri karena sampah jenis inisulit didegradasi. Peran serta ibu rumah tangga dalam mengelola sampah rumah tangga, terutama sampahanorganik, akan sangat bermanfaat bagi lingkungan. Permasalahannya adalah bagaimanakah caramengumpulkan dan mengelola sampah anorganik yang berasal dari aktivitas rumah tangga danbagaimanakah cara memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu rumah tangga untuk meminimalisasi limbahanorganik dengan cara memanfaatkannya menjadi barang-barang kerajinan yang bernilai ekonomi. Metodeyang dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan pelatihan dan praktek langsung kepada ibu-ibu rumahtangga di lokasi kegiatan, yaitu di Kelurahan Cinere. Materi pelatihan meliputi seluk-beluk sampahanorganik rumah tangga, serta cara pengelolaan dan pengolahannya menjadi barang kerajinan yang bernilaiekonomi. Jenis sampah yang dimanfaatkan terbatas pada sampah sedotan bekas, karton bekas, dan anekaplastik bekas kemasan. Kegiatan kemitraan masyarakat dilakukan pada Jumat, 14 September 2018 di KantorLurah Kel. Cinere Kec. Cinere Kota Depok. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi.Metode ceramah untuk menjelaskan tentang pengolahan sampah anorganik yang akan dijadikan kerajinantangan yang bernilai ekonomi. Hasil kegiatan pelatihan diadakan dapat memberikan bekal keterampilankepada peserta untuk mengelola sampah anorganik, terutama sampah plastik, menjadi barang-barangkerajinan yang mempunyai nilai jual, seperti produk tas daur ulang dari sampah plastik bekas kemasan.
Dukungan Sosial Terhadap Pemanfaatan Posbindu pada Lansia di Mekarsari, Cimanggis Tahun 2019 Mawaddah Elbaking; A. Heri Iswanto; Marina Ery Setyawati; Rahmah Hida Nurrizka
Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2020): Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/kjkm.v2i1.147

Abstract

Elderly’s posbindu is a community-based health that provides health services for the elderly. The increasing of elderly population in Indonesia indicates that posbindu should have a certain quality service. But in its utilization, some elderly did not use it well. This study aims to examine the differences in social support for the posbindu utilization between case and control group of the elderly in Mekarsari, Cimanggis. This study was used a case control design. The population in this study are elderly who visited posbindu in Mekarsari at least 1x during January-April 2019. The sample size was 34 people with a case:control rasio of 1:1. The sampling technique used is simple random sampling by giving random numbers to each individual who included the inclusion criteria. Data collection by interview method using questionnaire instrument. The result showed that there was no difference social support between case and control group. This is due to the Sig. of informational support (0,576), emotional support (0,080), appraisal support (0,641), and instrumental support (0,698) greater than alpha (0,05) so that Ho failed to be rejected. Some things that are suspected of influencing the lack of differences in social support include ease of accessing health information, there was motivation from health workers, lack of praises from family, and accessibility of elderly’s posbindu. There was no relation between social support with elderly’s posbindu utilization.
OPTIMALISASI MANAJEMEN PHBS PADA SANTRI DI SMP IT AL-HIDAYAH BOGOR TAHUN 2019 Setiawati, Marina Ery; Karima, Ulya Qoulan
Jurnal Bisnis Indonesia 2020: Jurnal Bisnis Indonesia Edisi Khusus Pengabdian Masyarakat
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Scabies remains one of the most common of skin diseases seen in developing countries. The prevalence of scabies in Islamic boarding schools is still high because it allows the students to live together in one place which is a factor in the consideration of the vulnerability of this population to scabies transmission. Prevention of scabies can be done through improvement of Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) which has the various aspects about personal hygiene, environmental hygiene, and healthy behaviour. This counseling aimed to provide information knowledge about PHBS especially in the prevention of scabies in SMP IT Al-Hidayah Bogor 2019. Counseling was carried out for 40 minutes using power point media. We assessed the increasing of knowledge before and after counseling with the quetionnaire of pre-test and post-test consisted of 10 questions. Total number of 82 students were included but only 62 students completed the questionnaire. There is a significant difference between knowledge before and after counseling (p value: 0,000), with the mean score of pre-test was 58.41, and the mean score of post-test was 79.86. There is need to increase health promotion regarding PHBS in other densely populated such as orphanages, use different method of counseling to assess which method is more effective in increasing the knowledge, and pay more attention of how to get complete questionnaire. Key words: Counseling, PHBS, scabies, SMP IT Al-Hidayah Bogor Abstrak Kudis tetap menjadi salah satu penyakit kulit yang paling umum terlihat di negara-negara berkembang. Prevalensi skabies di pesantren masih tinggi karena memungkinkan siswa untuk hidup bersama di satu tempat yang merupakan faktor dalam pertimbangan kerentanan populasi ini terhadap penularan skabies. Pencegahan skabies dapat dilakukan melalui peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang memiliki berbagai aspek tentang kebersihan pribadi, kebersihan lingkungan, dan perilaku sehat. Konseling ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang PHBS terutama dalam pencegahan skabies di Al-Hidayah Bogor IT Middle 2019. Konseling dilakukan selama 40 menit menggunakan media power point. Kami menilai peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah konseling dengan kuesioner pre-test dan post-test yang terdiri dari 10 pertanyaan. Jumlah total 82 siswa dimasukkan tetapi hanya 62 siswa yang mengisi kuesioner. Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah konseling (nilai p: 0,000), dengan skor rata-rata pre-test adalah 58,41, dan skor rata-rata post-test adalah 79,86. Ada kebutuhan untuk meningkatkan promosi kesehatan tentang PHBS di populasi padat lainnya seperti panti asuhan, menggunakan metode konseling yang berbeda untuk menilai metode mana yang lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan, dan lebih memperhatikan cara mendapatkan kuesioner lengkap. Kata kunci: Konseling, PHBS, scabies, Sekolah Menengah IT Al-Hidayah Bogor                                    
Sistem Perencanaan Logistik Obat Di Puskesmas Permatasari, Putri; Pulungan, Rafiah Maharani; Setiawati, Marina Ery
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol. 3 No. 3 (Juli, 2020)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33368/woh.v0i0.262

Abstract

Planning is the most important stage in meeting the needs of medicines in health services. In the Cikulur health center, there were vacancies and excess drugs for certain drug items. Good drug needs planning at the puskesmas consists of the stage of drug selection, compilation of drug use, calculation of drug needs, and projection of drug needs. Poor drug planning causes the advantages and disadvantages of the drug. The purpose of this research is to know the drug logistics planning system in the Health Center in Cikulur in 2019. The type of research is a descriptive evaluation study with qualitative methods carried out in the Health Center in Cikulur. Research subjects were the head of the puskesmas, the person in charge of the drug warehouse, the pharmacy officer, and the doctor. Data collection by in-depth interviews, document searches and observations. Data analysis with the process of content analysis and data triangulation. The results showed that the selection of drugs in the Cikulur health center in Lebak district was based on data from the Use Report and Drug Request Sheet (LPLPO), prescription drug recipe, drugs used most, and disease patterns. Compilation of drug use can be seen from the LPLPO data, drug reports, drug stocks, daily prescription papers from this data can be known how much the remaining stock, the amount of usage, and the amount of expenditure. The method of calculating the need for drugs used is a method of consumption. Projection of drug needs is not accurate because there are still empty and excess drugs. It is hoped that it can improve the drug needs planning process so that it can evaluate the problem of division of labor in drug selection, improve teamwork, as little as possible complete the data needed for projection activities and make a drug report that is lacking, by setting a policy or Standard Operating Procedures, so that it is easy in determining the right drug type and amount in accordance with needs.
Evaluasi Pelaksanaan Sistem Rujukan Berjenjang dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional Rahmah Hida Nurrizka; Marina Ery Setiawati
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Center for Health Policy and Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.04 KB) | DOI: 10.22146/jkki.43843

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi pelaksanaan sistem rujukan berjenjang dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tujuan penelitian adalah mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan sistem rujukan berjenjang dan mengukur tingkat kepuasaan pasien terhadap pelayanan sistem rujukan berjenjang di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Penelitian ini menggunakan pendekatan survey terhadap pasien dan in-depth interview terhadap petugas pelayanan kesehatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketepatan dalam sistem rujukan sudah baik. Semua responden (100%) mendapatkan rujukan sesuai dengan prosedur sistem rujukan berjenjang. Namun kelengkapan surat rujukan masih bermasalah. Data dan informasi penting dalam surat rujukan seperti hasil diagnosa, pemeriksaan fisik, anamnesa, dan terapi yang sudah diberikan banyak tidak diisi oleh petugas kesehatan. Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rujukan juga masih rendah. Ada 34,9% responden yang memiliki tingkat kepuasan rendah. Penyebabnya adalah tidak seimbangnya antara jumlah pasien yang dilayani dan petugas dan infrastruktur pelayanan kesehatan.