Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kerentanan bencana yang cukup besar. Padang adalah salah satu kota di Sumatera Barat dengan disaster index tertinggi. Bencana menimbulkan permasalahan kesehatan dengan dampak lebih parah dirasakan kelompok rentan, diantaranya ibu hamil, nifas dan meyusui. Penyediaan layanan kesehatan saat bencana umumnya kurang baik, sehingga ibu hamil, nifas dan menyusui perlu diberdayakan agar dapat mengupayakan kesehatan bagi dirinya dan anaknya. Namun yang sering terjadi kurangnya kesiapsiagaan bencana. Banyak faktor mempengaruhi kesiapsiagaan menghadapi bencana diantaranya pengetahuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku kesiapsiagaan bencana pada ibu hamil, nifas dan menyusui. Jenis penelitian ini analitik dengan disain cross sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Anak Air pada bulan Agustus-Oktober 2022. Populasi adalah ibu hamil, nifas dan menyusui yang berada di wilayah kerja Puskesmas Anak Air dengan jumlah sampel 57 orang yang dipilih melalui purposive sampling technique. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data diolah dan dianalisis dengan uji chi square. Hasil menunjukkan 49,1% responden memiliki tingkat pengetahuan rendah, 63,2% memiliki tingkat kesiapsiagaan bencana kurang baik. Hasil uji statistik didapat nilai p=0,036. Kesimpulan penelitian, terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku kesiapsiagaan bencana pada ibu hamil, nifas dan menyusui di wilayah kerja Puskesmas Anak Air. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan penyuluhan mengenai kesiapsiagaan bencana khususnya bagi ibu hamil, nifas dan menyusui.