Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERANCANGAN JOBSHEET MATA PELAJARAN PENGOLAHAN DIVERSIFIKASI HASIL PERIKANAN UNTUK MENINGKATKAN HARD SKILL SISWA Rahayu, Dwi Lestari; Maharani, Eka; Achdiani, Yani
EDUFORTECH Vol 3, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v3i2.13587

Abstract

Program Keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan SMKN 1 Mundu Cirebon telah menerapkan pembelajaran berbasis teaching factory, namun belum secara optimum dilaksanakan secara terstruktur karena tidak didukung oleh dokumen resmi yang menjadi acuan bagi guru maupun siswa dalam pembelajaran. Dalam kegiatan praktik guru masih mengarahkan setiap kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, padahal kemampuan siswa dapat dilatih dengan lebih baik pada kegiatan praktik bila dibantu oleh panduan khusus sebagai penunjang kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu,jobsheet perlu dirancang untuk memudahkan siswa dan guru dalam kegiatan praktikum menggunakan model pembelajaranteaching factory. Penelitian ini bertujuan untuk (1) merancang jobsheet pembelajaran mata pelajaran Pengolahan Diversifikasi Hasil Perikanan dan (2) menilai kebermanfaatan jobsheet dalam pelaksanaan praktik melalui pengukuran kemampuan hard skill siswa. Jobsheet dirancang menggunakan metode penelitian dan pengembangan yang mengacu pada model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Hasil validasi jobsheet oleh ahli media, ahli materi menunjukkan kategori sangat layak sedangkan berdasarkan ahli bahasa adalah layak. Pada tahap implementasi, jobsheet diujicobakan pada siswa kelas XI TPHPi 2 dan dinilai termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dan dinyatakan “Layak”. Hasil analisis tingkat kebermanfaatan jobsheet dalam kegiatan praktik menunjukkan bahwa dengan menggunakan jobsheet: (1) ketercapaian KKM pada aspek kognitif sebesar 84,17% pada uji coba skala terbatas dan 93,94% pada uji coba skala luas, (2) nilai psikomotorik siswa secara keseluruhan ketika uji skala terbatas maupun uji skala luas, berada pada kategori “Sangat Baik”.
PENGGUNAAN ESTER SUKROSA UNTUK MEMPERBAIKI KARAKTERISTIK FISIK DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM SAWO MENTEGA Al Hajar, Maulana Noor Fajri; Rahayu, Dwi Lestari
EDUFORTECH Vol 4, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v4i2.19425

Abstract

Penggunaan ester sukrosa dapat memperbaiki karakteristik es krim tepung buah sawo mentega. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan ester sukrosa terhadap karakteristik fisik dan organoleptik es krim tepung sawo mentega. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dan dua kali ulangan. Faktor pertama adalah penambahan ester sukrosa dengan taraf 0,1%, 0,3%, dan 0,5%, faktor kedua adalah penambahan tepung sawo mentega dengan taraf 10% dan 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ester sukrosa 0,1%, 0,3%, dan 0,5% pada es krim dengan tepung buah sawo mentega 10% memiliki nilai overrun masing-masing sebesar 71,43%, 74,10%, dan 93,57%; pemisahan krim pada stabilitas emulsi sebesar 0,250 cm, 0,225 cm, dan 0,175 cm; waktu leleh selama 24,31 menit, 26,16 menit, dan 31,00 menit; viskositas sebesar 14680 cP, 18620 cP, dan 12730 cP serta total padatan terlarut sebesar 33,47%, 33,62%, dan 36,47%. Penambahan ester sukrosa 0,1%, 0,3% dan 0,5% pada ek skrim dengan tepung buah sawo mentega 15% memiliki nilai overrun masing-masing sebesar 50,00%, 57,14%, dan 64,28%; pemisahan krim pada stabilitas emulsi sebesar 0,250 cm, 0,150 cm, dan 0,150 cm; waktu leleh selama 30,02 menit, 33,33 menit, dan 36,13 menit waktu leleh; viskositas sebesar 16560 cP, 17020 cP, dan 17380 cP viskositas; serta total padatan terlarut sebesar 33,62%, 34,47%, dan 39,98%. Penambahan ester sukrosa pada es krim dengan tepung sawo mentega 10% menghasilkan penerimaan hedonik antara biasa dan suka terhadap warna; suka terhadap tekstur dan rasa, serta biasa terhadap aroma. Penambahan ester sukrosa pada es krim dengan tepung sawo mentega 15% menghasilkan penerimaan hedonik antara suka hingga sangat suka terhadap warna, biasa terhadap tekstur dan rasa, serta antara biasa hingga suka terhadap aroma.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS GAME PADA KOMPETENSI DASAR TEKNIK PENGGUNAAN SUHU RENDAH Sari, Gita Puspita; Rahayu, Dwi Lestari
EDUFORTECH Vol 4, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v4i1.16352

Abstract

Belum tersedianya sarana belajar mandiri bagi siswaSMKN 1 Cibadak, menjadi peluang peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif dalam bentuk gameuntuk menarik minat siswa dalam belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan multimedia interaktif berbasis gameyang dikembangkanpada Kompetensi Dasar teknik penggunaan suhu rendah. Pengembangan multimedia interaktif berbasis gamedilakukan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan tahap identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk ke-1, uji coba pemakaian, revisi produk ke-2 hingga dihasilkan produk akhir. Pada penelitian ini, game yang akan dibuat yaitu dengan tipe adventure dimanagame tersebut menawarkan penggunanya untuk mengeksplorasi dan memecahkan teka-teki sebagai daya tarik utama. Pada game ini terdiri dari 6 materi, masing-masing materi memiliki 4-5 soal evaluasi yang harus dijawab agar bisa melanjutkan permainan ke materi selanjutnya dan bisa menonton video tutorial teknik penggunaan suhu rendah (pendinginan dan pembekuan) dan harus menjawab beberapa soal dari video tutorial.  Kelayakan media diukur berdasarkan hasil validasi ahlimedia, ahlimateri, dan ahli bahasa, serta hasil uji coba terhadap responden (siswa SMK Negeri 1 Cibadak). Hasil penelitian menunjukkan multimedia interaktif berbasis gamedinyatakan sangat layak sebagai media pembelajaran oleh ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa, serta hasil rata-rata tanggapan responden menunjukakan bahwa 90% responden sangat setuju bahwa multimedia interaktif berbasis gamedigunakansebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian (DPPHP) pada Kompetensi Dasar teknik penggunaan suhu rendah
PENENTUAN UMUR SIMPAN DODOL KACANG MERAH MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TEST (ASLT) MODEL ARRHENIUS Anzalina, Ghina; Rahayu, Dwi Lestari
EDUFORTECH Vol 5, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v5i1.23918

Abstract

Dodol merupakan salah satu makanan kudapan tradisional yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia. Terdapat beragam jenis dodol, salah satunya yakni dodol kacang merah yang diproduksi oleh IRT Pusaka di daerah Cililin-Bandung Barat. Terdapat kekurangan dalam label produk dodol kacang merah IRT Pusaka yaitu belum dicantumkannya tanggal kadaluwarsa. Belum dilakukannya pengujian pendugaan umur simpan dodol kacang merah Cililin secara ilmiah menjadi alasan belum dicantumkannya informasi saran penyimpanan dan batas tanggal masa penyimpanan yang baik untuk dikonsumsi pada label kemasan produk. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perkiraan umur simpan dodol kacang merah IRT Pusaka menggunakan metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT) Model Arrhenius. Pengujian ASLT Model Arrhenius menggunakan dua faktor yaitu suhu penyimpanan (250C dan 350C) dan waktu penyimpanan (15 hari). Dodol kacang merah disimpan dalam inkubator dan diambil setiap 3 hari hingga hari ke 15 untuk pengujian parameter mutunya. Parameter mutu yang diamati adalah analisis jumlah kapang dan analisis kimiawi kadar gula. Hasil penelitian menunjukan berdasarkan respon jumlah kapang umur simpan dodol kacang merah yang disimpan pada suhu 25°C dan 35°C berturut-turut adalah 14.27 hari dan 16.20 hari, sedangkan berdasarkan respon kadar gula umur simpan dodol kacang merah yang disimpan pada suhu 25°C dan 35°C berturut-turut adalah 15.08 hari dan 16.68 hari.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN DASAR PENGAWETAN PADA OLAHAN SUSU SEGAR Liawati, Lia; Rahayu, Dwi Lestari
EDUFORTECH Vol 2, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v2i2.12441

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan sintak dan hasil belajar siswa dari penerapan model pembelajaran Project Based Learning pada kompetensi dasar melakukan dasar pengawetan. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Objek penelitian ini adalah peserta didik kelas X TPHP 3 jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian SMK Negeri 1 Kuningan. Hasil belajar siswa diukur menggunakan tes objektif (pre-test dan post-test), lembar observasi sikap, lembar penilaian keterampilan, lembar observasi proses pembelajaran, dan wawancara. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terlaksana dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) keterlaksanaan proses pembelajaran berjalan dengan sangat baik, (2) ketercapaian KKM pada aspek kognitif yaitu 76% pada siklus 1, 88% pada siklus II, dan 100% pada siklus III, (3) rata-rata nilai afektif pada indikator spiritual, jujur, tanggung jawab, disiplin, percaya diri, dan sopan santun mengalami peningkatan pada siklus I ke siklus II dan III, (4) rata-rata nilai psikomotorik siswa termasuk ke dalam katagori “sangat baik”.
PARAMETER ORGANOLEPTIK NORI DAUN KELOR (Moringa oleifera) DENGAN VARIASI KONSENTRASI KAPPA KARAGENAN DAN SUHU PENGERINGAN Nazwa, Intannisa; Rahayu, Dwi Lestari
EDUFORTECH Vol 5, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v5i2.28817

Abstract

Daun kelor dapat menjadi bahan substitusi nori siap makan. Pada proses pembuatannya, penggunaan konsentrasi karagenan dan suhu pengeringan yang tepat merupakan faktor yang penting. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil penilaian karakteristik organoleptik (warna, aroma, rasa dan kelenturan) nori daun kelor siap makan dengan variasi konsentrasi kappa karagenan dan suhu pengeringan. Penelitian ini menggunakan rancangan dua faktor yaitu variasi konsentrasi kappa karagenan (1.5%, 2% dan 2.5%) dan suhu pengeringan (450C, 500C dan 550C). Penilaian karakteristik organoleptik dilakukan melalui uji hedonik dan mutu hedonik pada parameter warna, aroma, rasa dan kelenturan oleh 15 panelis semi terlatih. Pada parameter rasa, nori daun kelor dengan karagenan 1.5% dan suhu pengeringan 500C dan 550C memiliki hasil uji hedonik yang lebih rendah yaitu berada pada kategori antara tidak suka dan biasa sedangkan perlakuan lainnya berada pada kategori antara biasa dan suka. Pada parameter kelenturan, nori dengan karagenan 2% dan 2.5% pada suhu pengeringan 550C berada pada kategori antara tidak suka dan biasa sedangkan pada perlakuan suhu lainnya berada pada kategori antara biasa dan suka. Hasil uji mutu hedonik parameter warna menunjukkan bahwa nori daun kelor yang dikeringkan pada suhu 450C dan 550C dinilai memiliki warna yang lebih hijau dibandingkan dengan pengeringan suhu 500C. Pada parameter aroma, nori daun kelor yang dikeringkan pada suhu 500C lebih tidak beraroma daun dibandingkan dengan penggunaan suhu lain. Pada parameter kelenturan, nori menjadi semakin tidak lentur ketika suhu pengeringan dan konsentrasi kappa karagenan yang digunakan semakin tinggi.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING BERBASIS GOOGLE CLASSROOM Mulyana, Hilma Putri; Sugiarti, Yatti; Rahayu, Dwi Lestari
EDUFORTECH Vol 6, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v6i1.33284

Abstract

Metode konvensional yang dilakukan guru selama proses pembelajaran, menyebabkan aktivitas belajar siswa terbatas hanya mencatat, mendengarkan dan kurang fokus selama proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hasil dan aktivitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran blended learning. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes objektif. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran, lembar observasi aktivitas belajar siswa dan soal tes objektif yang divalidasi. Hasil penelitian menunjukkan, penerapan model pembelajaran blended learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan nilai N-Gain disetiap siklusnya. Secara umum aktivitas belajar siswa terkategori aktif dengan penerapan model pembelajaran blended learning. Jenis aktivitas belajar yang perlu ditingkatkan adalah aktivitas lisan dan membiasakan siswa untuk melakukan aktivitas menulis karena berada dalam kategori kurang aktif.
PERSEPSI KONSUMEN REMAJA DI KOTA BANDUNG TERHADAP PRODUK PANCAKE BAYAM Andriastuti, Primasti Alya; Rahayu, Dwi Lestari
EDUFORTECH Vol 6, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v6i2.39290

Abstract

Kesehatan merupakan aspek yang penting dalam menjalani kehidupan. Salah satu usaha untuk menjalankan hidup sehat adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi. Pancake bayam dapat menjadi alternatif makanan ringan yang sehat dan merupakan produk makanan ringan yang inovatif. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap produkpancake bayam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yang melibatkan 170 responden berusia 17-21 tahun yang berdomisili di Bandung. Persepsi konsumen merujuk pada atribut-atribut yang meliputi kesehatan, kualitas, harga, ramah lingkungan, dan food safety. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki persepsi yang baik terhadap produk pancake bayam, namun jika dilihat dari 5 atribut yang digunakan, atribut food safety memiliki persepsi yang sangat baik sedangkan yang lainnya baik. Atribut kualitas memiliki skor nilai persepsi yang paling rendah dibandingkan atribut yang lain, oleh karenanya atribut ini perlu diperbaiki untuk mewujudkan persepsi yang lebih baik lagi.
Perbandingan Penambahan Ekstrak Teh pada Karakteristik Kimia Caspian Sea Yoghurt shinta maharani; Anita Rahayu; Dewi Nur Azizah; Dwi Lestari Rahayu
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v3i2.5072

Abstract

Yoghurt merupakan susu fermentasi yang manfaat yang baik untuk tubuh. Adanya penambahan antioksidan seperti senyawa polifenol dari berbagai variasi air seduhan teh dapat memberikan dampak yang lebih baik bagi tubuh.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan karakteristik kimia Caspian Sea Yoghurt yang ditambah dengan air seduhan teh hijau, hitam dan putih. Penelitian ini dilakukan dengan 7 perlakuan terhadap variasi teh yang ditambahkan pada yoghurt yaitu 10% air seduhan teh hijau (10g teh/100ml air), 50% air seduhan teh hijau (5g teh/100ml air), 10% air seduhan teh hitam, 50% air seduhan teh hitam, 10% air seduhan teh putih, 50% air seduhan teh putih dan yoghurt tanpa penambahan teh. Fermentasi dilakukan pada suhu ± 30oC selama 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air seduhan teh dan lama waktu fermentasi berpengaruh nyata terhadap kadar asam laktat, nilai pH dan kadar polifenol pada yoghurt teh. Makin banyak penambahan air seduhan teh maka kadar asam laktat dan pH yoghurt akan semakin rendah, namun kadar polifenol akan semakin tinggi. Sedangkan untuk waktu fermentasi, makin lama waktu fermentasi maka pH yoghurt akan semakin rendah sedangkan kadar asam laktat semakin tinggi. Kadar polifenol tertinggi terdapat pada yoghurt dengan penambahan air seduhan teh hijau sedangkan kadar polifenol terendah terdapat pada yogurt dengan penambahan air seduhan teh putih.
Using technology for formative assessment in food preservation learning Nani Yuliani; Yatti - Sugiarti; Dwi Lestari Rahayu
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 13, No 2 (2020): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v13i2.32555

Abstract

Abstract The research aims to determine the cognitive and affective aspects of learning outcomes on food preservation learning that applies formative assessment using Plickers app. The study used quasi experimental method with non equivalent control group design. The research sample consisted of 22 students as an experimental class and 22 students as a control class. Measurement of learning outcomes of cognitive aspects was based on the reults of the pretest and posttest. Measurement of learning outcomes for affective aspects was based on the results of assessment of indicators of visual, verbal, listening, drawing, writing, motor, mental, and emotional activity. The results showed that the experimental group that implemented formative assessment using the Plickers app had cognitive learning outcomes better than the control class. The average score of the N-Gain experiment class was 0.486 (in the medium category), while the control class was 0,266 (in the low category). The average results of the indicators assessment of affective aspects on the experiment class was in a very good category whereas the control class was in a good category. Applying formative assessments with the Plickers app not only provides assessments but also increases student learning activities and involvement in the learning process. Penilaian formatif menggunakan teknologi pada materi pengawetan bahan panganPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar pada aspek kognitif dan afektif siswa pada pembelajaran materi pengawetan bahan pangan yang menerapkan formative assessment menggunakan aplikasi Plickers. Penelitian menggunakan quasi experimental method dengan non equivalent control group design. Sampel penelitian terdiri dari 22 siswa sebagai kelas eksperimen dan 22 siswa sebagai kelas kontrol. Pengukuran hasil belajar aspek kognitif dilakukan berdasarkan hasil pre-test dan post-test. Pengukuran hasil belajar aspek afektif didasarkan pada hasil penilaian indikator aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menggambar, menulis, motorik, mental, dan emosional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang menerapkan formative assessment menggunakan aplikasi Plickers memiliki hasil belajar pada aspek kognitif yang lebih baik dari kelas kontrol. Nilai rata-rata N-Gain kelas eksperimen adalah 0,486 (kategori sedang) sedangkan pada kelas kontrol adalah 0,266 (kategori rendah). Rata-rata penilaian indikator hasil belajar aspek afektif kelas eksperimen berada pada kategori sangat baik sedangkan kelas kontrol berada pada kategori baik. Penerapan penilaian formatif dengan aplikasi selain memberikan penilaian juga meningkatkan aktivitas belajar dan keterlibatan siswa.