Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMKN 1 KUNINGAN Sugiarti, Yatti
FamilyEdu: Jurnal Pendidikan Kesejahteraan Keluarga 2014: FamilyEdu Edisi Khusus
Publisher : Prodi PKK - Departemen PKK - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang penerapan model pembelajaran pada proses pembelajaran yaitu model pembelajaran discovery learning menggunakan media pembelajaran berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Kuningan dengan objek penelitian adalah siswa kelas X Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) yang berjumlah 25 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran discovery learning menggunakan LKSdan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning menggunakan LKS. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berdasarkan kegiatan pendidik dan kegiatan siswa, sedangkan tes yang dilakukan adalah tes tertulis berupa pemberian soal uraian sebanyak dua kali masing-masing satu kali setiap akhir pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran discovery learning menggunakan LKS berlangsung secara efektif dengan persentase nilai rata-rata pertemuan I adalah 80,5% dan persentase nilai rata-rata pertemuan II adalah 81,7%. Nilai tes siswa mengalami peningkatan dari pertemuan I ke pertemuan II yaitu dari persentase kelulusan 4% menjadi 80%.
PENGARUH HASIL BELAJAR TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN RISET Rahayu, Ayuni Damayani; Sugiarti, Yatti
EDUFORTECH Vol 2, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v2i2.12442

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Hasil belajar mata kuliah keahlian pilihan; (2) Kesiapan pelaksanaan Riset Agroindustri mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri; (3) Pengaruh hasil belajar mata kuliah keahlian pilihan terhadap kesiapan pelaksanaan Riset Agroindustri mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel Penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri yang akan atau sedang melaksanakan Riset Agroindustri dan telah mengontrak mata kuliah keahlian pilihan yaitu sebanyak 48 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dokumen dan kuesioner. Analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas, uji linieritas, analisis deskriptif data dan persamaan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil belajar mahasiswa prodi pendidikan teknologi agroindustri angkatan 2013 pada mata kuliah keahlian pilihan berada pada kategori baik (39,6%), baik sekali (29,2%), cukup baik (14,6%), hampir istimewa (8,3%), lebih dari cukup (6,3%), dan istimewa (2%); (2) Mayoritas mahasiswa prodi pendidikan teknologi agroindustri angkatan 2013 terkategori tinggi dan sangat tinggi dalam kesiapan pelaksanaan Riset Agroindustri baik dari aspek mental, emosional maupun pengetahuan; (3) Hasil belajar mata kuliah keahlian pilihan berpengaruh signifikan terhadap kesiapan mahasiswa dalam melaksanakan Riset Agroindustri dengan konstribusi sebanyak 57,4 %.
Evaluasi Kualitas Pelaksanaan Mata Kuliah Riset Agroindustri dengan Metode Focused Quality Rahayu, Hilda Putri; Sugiarti, Yatti
EDUFORTECH Vol 2, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v2i1.6173

Abstract

Agro-Industry Research course is one of the compulsory subjects which included in the category of core subjects Study Program are weighted 4 credits and as one of the requirements to obtain a Bachelor's degree. Indicator of achievement of this course is students are able to write a scientific paper with analysis based on research results conducted during the research course. Based on the preliminary survey results, it was known that there are some things that become obstacles in the implementation of agro-industry research course, so it needs to be improved. The purpose of this study was to determine implementation quality of agroindustry research course and provide recommendations in order to improve the quality. This research method was quality focused method. This method was used to determine students expectation, to improve the quality of agro-industry research course. There are six steps being taken in this method, including the preparation of key processes, the preparation of a critical success factor, the calculation of the amount of impact, performance calculation process, the performance gap calculation process, the calculation of the weighted gaps, prioritization and manufacture a priority matrix. The result showed implementation quality of agro-industry research course was fairly good quality. Improving the quality of the implementation can be done by doing the appropriate repair priorities and strategies for improvement. 
PENGARUH PELAKSANAAN TEACHING FACTORY TERHADAP UJI KOMPETENSI PRAKTIK SISWA SMKN 1 KUNINGAN Sugiarti, Yatti; Maryati, Meti; Azizah, Dewi Nur
EDUFORTECH Vol 3, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v3i2.13583

Abstract

Uji kompetensi praktik diperlukan untuk mengetahui kemampuan atau kompetensi siswa sesuai dengan standar profesi yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi guna memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, siswa diharuskan melaksanakanteaching factory. Program ini diharapkan dapat mendukung kompetensi siswa sesuai dengan kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa pada komponen penilaian teaching factory, mengetahui kemampuan siswa pada komponen penilaian uji kompetensi praktik dan mengetahui pengaruh pelaksanaan teaching factory terhadap uji kompetensi praktik siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII TPHP SMKN 1 Kuningan yang telah melaksanakanteaching factory dan uji kompetensi praktik paket 1. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linearsederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa pada penilaian komponen produk teaching factory, sebanyak 13 siswa termasuk kategori kompeten dan sebanyak 11 siswa termasuk kategori sangat kompeten. Pada komponen proses teaching factory, semua siswa telah mencapai kategori sangat kompeten. Kemampauan siswa pada penilaian komponen persiapan kerja uji kompetensi praktik, sebanyak 23 siswa termasuk kategori sangat kompeten dan 1 siswa termasuk kategori kompeten. Pada komponen proses uji kompetensi praktik, sebanyak 21 siswa termasuk kategori sangat kompeten dan sebanyak 3 siswa termasuk kategori kompeten. Pada komponen hasil kerja, sikap kerja dan waktu, semua siswa telah mencapai kategori sangat kompeten. Terdapat pengaruh yang positif pelaksanaan teaching factoryterhadap uji kompetensi praktik dengan persamaan regresi Y=73,977+0,211X dan hubungannya berada pada kategori “sedang”.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL PADA KOMPETENSI PENGUJIAN BAHAN HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN SECARA KIMIAWI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Handayani, Yanni; Sugiarti, Yatti
EDUFORTECH Vol 3, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v3i1.13545

Abstract

Penelitian ini berawal dari permasalahan yang terdapat di SMK Negeri 1 Kuningan yaitu belum terdapatnya media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti kompetensi pengujian bahan hasil pertanian dan perikanan secara kimiawi, dan nilai siswa pada kompetensi tersebut belum mencapai KKM. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan media pembelajaran audiovisual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan media audiovisual sebagai media pembelajaran, (2) mengetahui kelayakan media audiovisual yang dikembangkan, (3) mengetahui hasil belajar peserta didik setelah menggunakan media audiovisual yang dikembangkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pengumpulan data untuk mengetahui tanggapan siswa, hasil belajar aspek kognitif, dan hasil belajar aspek afektif masing-masing dilakukan dengan kuesioner, soal evaluasi (pretest dan posttest), dan jurnal observasi sikap. Teknik analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian berupa produk media pembelajaran audiovisual yang kemudian divalidasi oleh ahli untuk mengetahui tingkat kelayakannya. Hasil penelitian menunjukkan media dinyatakan “Layak” oleh ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa. Media audiovisual dinyatakan “Baik” sebagai media pembelajaran berdasarkan hasil tanggapan siswa. Hasil belajar aspek kognitif menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan dengan menggunakan media pembelajaran audiovisual yang dikembangkan. Hasil belajar aspek afektif menunjukkan sebanyak 51,2% siswa bersikap responsif, proaktif, disiplin, teliti, dan bertanggung jawab dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Menggunakan Media Audio Visual pada Kompetensi Dasar Pengemasan di SMKN 1 Mundu Cirebon Anggraeni, Fina Siti; Sugiarti, Yatti
EDUFORTECH Vol 1, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v1i1.3972

Abstract

Penggunaan media audio visual merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Penelitian ini bertujuan mengetahui kelayakan media audio visual yang dibuat serta mengaplikasikan media yang dibuat pada pembelajaran pengemasan kepada siswa kelas X SMK 1 Mundu, Cirebon. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Research and Development, dengan tahapan (1) identifikasi potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) perancangan media; (4) validasi media oleh ahli materi dan ahli media pembelajaran; (4) uji kelayakan media pada skala kecil dan besar;(5) penerapan media pada pembelajaran. Media audio visual pada Kompetensi Dasar Pengemasan layak digunakan untuk proses pembelajaran karena telah memenuhi syarat yaitu hasil validasi oleh ahli media sebesar 70,5% dan hasil validasi oleh ahli materi sebesar 80,6%. Media audio visual selanjutnya diterapkan pada pembelajaran menggunakan metode pre-experimental designs desain one-shoot case study (kelas X TPHPi 2). Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan media audio visual pada Kompetensi Dasar Pengemasan telah mencapai nilai di atas atau sama dengan KKM. Aspek afektif peserta didik juga meningkat berdasarkan penilaian diri dan penilaian teman. 
PENGEMBANGAN BANK SOAL DIGITAL INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS SIFAT BAHAN HASIL PERTANIAN Anjani, Bella; Sugiarti, Yatti
EDUFORTECH Vol 4, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v4i1.16346

Abstract

Latihan soal sangat dibutuhkan siswa untuk mempersiapkan dirinya menghadapi ujian. Latihan soal pada umumnya masih menggunakan metode konvensional, dimana metode ini kurang menarik bagi siswa dan memerlukan waktu dan biaya yang cukup banyak untuk memproduksi instrumen. Belum tersedianya sarana belajar mandiri bagi siswa, menjadi peluang peneliti untuk mengembangkan bank soal ke dalam bentuk digital interaktif agar membuat siswa tertarik untuk belajar dan siap menghadapi ujian berbasis komputer.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil bank soal digital interaktif dan mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan. Pengembangan bank soal digital interaktif dilakukan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Tahapan penelitian tersebut meliputi identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk ke-1, uji coba pemakaian, revisi produk ke-2 hingga dihasilkan produk akhir. Kelayakan media diukur berdasarkan hasil validasi ahli materi dan media, serta hasil uji coba terhadap responden. Responden pada penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, SMK Negeri 1 Pacet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank soal digital interaktif yang dikembangkan memiliki empat menu utama yaitu menu bank soal, pembahasan, materi, dan informasi. Bank soal digital interaktif dinyatakan sangat layak sebagai media latihan soal oleh ahli materi dan media, serta hasil rata-rata tanggapan responden menunjukkan bahwa 80% responden sangat setuju bahwa bank soal digital interaktif yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING BERBASIS GOOGLE CLASSROOM Mulyana, Hilma Putri; Sugiarti, Yatti; Rahayu, Dwi Lestari
EDUFORTECH Vol 6, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v6i1.33284

Abstract

Metode konvensional yang dilakukan guru selama proses pembelajaran, menyebabkan aktivitas belajar siswa terbatas hanya mencatat, mendengarkan dan kurang fokus selama proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hasil dan aktivitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran blended learning. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes objektif. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran, lembar observasi aktivitas belajar siswa dan soal tes objektif yang divalidasi. Hasil penelitian menunjukkan, penerapan model pembelajaran blended learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan nilai N-Gain disetiap siklusnya. Secara umum aktivitas belajar siswa terkategori aktif dengan penerapan model pembelajaran blended learning. Jenis aktivitas belajar yang perlu ditingkatkan adalah aktivitas lisan dan membiasakan siswa untuk melakukan aktivitas menulis karena berada dalam kategori kurang aktif.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Putri, Tiara Cahaya; Sugiarti, Yatti; Suryadi, Gilang Garnadi
EDUFORTECH Vol 6, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v6i2.39292

Abstract

Dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian (DPPHP) merupakan salah satu mata pelajaran produktif di SMK pada program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) yang memiliki berbagai kompetensi dasar, salah satunya melakukan pengawetan. Berdasarkan studi lapangan yang peneliti laksanakan di SMK PPN Tanjungsari, selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kegiatan praktikum menjadi terhambat, maka dari itu diperlukan media pembelajaran yang dapat membuat peserta didik lebih mudah memahami materi praktikum yang disampaikan, yaitu media pembelajaran berbasis video praktikum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan dan kelayakan, serta pengaruh media pembelajaran video praktikum pada materi melakukan pengawetan terhadap hasil belajar peserta didik. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuasi ekperimen dengan desain 4-D (Define, Design, Develop, and Disseminate). Penilaian kelayakan terhadap media video praktikum dilakukan oleh ahli materi dan ahli media yang masing-masing mendapatkan persentase 93.18% dengan kategori“Sangat Layak” dan 70.19” dengan kategori “Layak”. Sampel penelitian terdiri dari 31 orang pesertadidik kelompok kontrol dengan media pembelajaran berbasis PowerPoint dan 31 orang peserta didik kelompok eksperimen dengan media pembelajaran berbasis video praktikum. Hasil belajar kognitif peserta didik kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata dan nilai N-Gain yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol, serta hasil uji statistik menggunakan uji Wilcoxon menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen dan kelas kontrol.
Readiness of Indonesian TVET Teachers in Receiving GIS Technology Using TAM 2 Bakri, Arya; Sugiarti, Yatti; Wahyudin, Didin
INVOTEC Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Technological and Vocational Education-Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/invotec.v16i2.28477

Abstract

Since the enactment of curriculum changes in 2013, several factors have emerged that often become obstacles in geographic and geospatial technical vocational high schools in Indonesia, one of which is minimal acceptance of Geography Information System (GIS) technology. This teacher survey research is to explore the determinant factors that influence the acceptance of GIS technology, through identifying what obstacles are found when the acceptance of GIS technology is integrated in classroom learning. Using survey data from 94 teachers from 34 geographic and geospatial technical vocational schools, question assumptions were formulated using the technology acceptance model (TAM 2), with key determinants of Perceived Usefulness (PU) and User Intention (UI). The lack of knowledge, skills and experience of teachers following GIS training, has caused teachers to be slow in accepting GIS technology. These pressures prevent teachers from reflecting on their teaching, and ultimately result in substitution of teachers intellectual creativity with compliance culture and contribute to the tendency of teachers to prioritize learning experiences that they believe can be directly applied to their own classroom situations. It is clear that the benefits of implementing a classroom will not come alone if the teacher is not ready and trained for the use of GIS technology.