Kamija, Kamija
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengolahan Data Multibeam Echosounder Menggunakan Perangkat Lunak PDS 2000 (Studi Kasus Perairan Selat Sunda) Wiyono, Arum; S. Mulyadi, Dikdik; Kamija, Kamija; Kusuma Negara, Adhi
Jurnal Hidropilar Vol. 1 No. 2 (2015): JURNAL HIDROPILAR
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1291.236 KB) | DOI: 10.37875/hidropilar.v1i2.32

Abstract

Survei batimetri bertujuan untuk memetakan topografi dasar perairan. Teknologi survei kelautan khususnya survei batimetri mengalami perkembangan yang pesat. Salah satu instrumen yang digunakan untuk akuisisi data kedalaman adalah multibeam echosounder dengan memanfaatkan teknologi gelombang akustik. Multibeam echosounder mengukur kedalaman tidak hanya yang tepat dibawah transduser, namun juga kedalaman pada sisi-sisinya (tegak lurus halu kapal). Volume data yang besar hasil survei multibeam menjadikan pengolahan data secara manual menjadi tidak efisien. Oleh karena itu diperlukan perangkat lunak dan perangkat keras komputer yang khusus ditujukan untuk mengolah data multibeam. Pengolahan data multibeam echosounder menggunakan perangkat lunak PDS (Product Data Sheet) 2000 dapat mengolah data dalam jumlah besar, memiliki tingkat ketelitian yang baik dan menghasilkan data kedalaman yang cukup representatif.
Pembangunan Model Informasi Pelabuhan Indonesia Dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) (Studi Kasus Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta) Setiyo, Marman; Prahasta, Eddy; Kamija, Kamija; Setiyadi, Johar
Jurnal Hidropilar Vol. 2 No. 1 (2016): JURNAL HIDROPILAR
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.311 KB) | DOI: 10.37875/hidropilar.v2i1.37

Abstract

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas perpindahan intra dan antar moda transportasi. Informasi pelabuhan dibutuhkan oleh para pengguna laut, memuat letak pelabuhan, keadaan hidrografi, morfologi daerah, keadaan iklim, identifikasi pelabuhan, area lego jangkar, daerah karantina, sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP), stasiun radio pantai, bahaya navigasi, fasilitas pelabuhan, kepanduan, fasilitas umum, fasilitas pendukung, pelayanan umum, keagenan kapal, pejabat pelabuhan dan perhubungan. Sebagai wajah negara maritim pelabuhan harus menjadi prioritas, termasuk masalah teknologi informasinya. Model informasi pelabuhan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) dibangun dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.2, meliputi langkah penyiapan peta dasar dengan digitasi peta laut setempat. Pengisian detail area, dengan referensi dari Peta Laut No. 85, Peta Laut No. 86, Buku Informasi Pelabuhan, Buku Daftar Suar Indonesia, serta Publikasi dari Pelabuhan Tanjungpriok. Detail area dan objek selanjutnya diberikan atribut identifikasi objek, penambahan atribut khas (unique), penambahan atribut kapasitas, selanjutnya disusun dalam bentuk geodatabase. Hasil model informasi pelabuhan berbasis SIG dalam bentuk geodatabase ini, memuat informasi mengenai letak pelabuhan, identifikasi pelabuhan, area pelabuhan, area lego jangkar, daerah karantina, SBNP, fasilitas umum, fasilitas pendukung, pelayanan umum, dan keagenan kapal. Model informasi pelabuhan dalam format geodatabase ini cocok digunakan bagi kantor hidrografi dan otoritas pengelola pelabuhan. Pemanfaatan langsung bagi para pelaut dalam bentuk terapan di kapal, masih memerlukan langkah pekerjaan selanjutnya dengan mengadopsi geodatabase tersebut kedalam peta navigasi elektronik (electronic navigational chart/ENC).
Pengolahan Sedimen Layang dan Sedimen Terendap Survei Hidro-Oseanografi Banjarmasin 2015 Ardani, Ngavif; Saroso, Saroso; Kamija, Kamija; Imam Fatoni, Khoirol
Jurnal Hidropilar Vol. 2 No. 1 (2016): JURNAL HIDROPILAR
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1274.548 KB) | DOI: 10.37875/hidropilar.v2i1.44

Abstract

Keselamatan pelayaran adalah suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan yang menyangkut aktivitas angkutan pada alur pelayaran dan di pelabuhan. Salah satu kendala yang dihadapi untuk mendukung terlaksananya kegiatan di pelabuhan dengan aman adalah terjadinya pendangkalan kolam. Laju sedimentasi yang cepat merupakan kendala bagi kelancaran operasional pelabuhan Banjarmasin dan alur pelayarannya. Penting dilakukan kajian untuk mengetahui karakteristik proses sedimentasi yang terjadi. Karakter sedimen laut dapat diidentifikasi dengan ukuran butir sedimen, komposisi sedimen, mekanisme transportasi, dan lingkungan pengendapan. Ukuran butir adalah sifat-sifat yang sangat fundamental dari partikel sedimen, mempengaruhi pengangkatan (entrainment), transport dan pengendapan sedimen. Analisa ukuran butir sedimen memberikan kunci penting bagi asal-usul sedimen, sejarah transportasi, dan kondisi pengendapan. Analisa ukuran butir sedimen memberikan gambaran tentang sifat-sifat fisik sedimen yang berkaitan dengan kemungkinan pemanfaatannya untuk berbagai keperluan. Adapun untuk pengolahan sedimen layang dapat dilakukan dengan metode penyaringan (filtering) dan sedimen terendap dengan metode kering sampai dengan mendapatkan hasil jenis sedimen dan analisis ukuran butir (Grain Size Analysis). Hasil pengolahan sedimen tersebut didapatkan nilai rata-rata kandungan sedimen layang pada daerah survei adalah 0,0309 gram/liter dan berdasarkan ukuran rata-rata dari ukuran partikel sedimen yang mendominasi adalah fraksi pasir dengan jenis Silty Sand. Berdasarkan nilai Sortasi, terlihat bahwa partikel sedimen pada umumnya terpisah dengan buruk dengan klasifikasi Poorly Sorted. Dilihat dari nilai kurtosisnya didominasi jenis leptokurtic. Selanjutnya dari nilai Skewness dominan bernilai negatif, hal ini dapat menggambarkan bahwa kecendrungan partikel kasar.
Perencanaan Ulang Instalasi Plambing Sistem Penyediaan Air Bersih Di Gedung Mess Trikora Kobangdikal Surabaya Sujarwanta1, Sujarwanta; Djunarsjah, Eka; Pujo Wiryawan, Ainun; Kamija, Kamija
Jurnal Hidropilar Vol. 2 No. 2 (2016): JURNAL HIDROPILAR
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.71 KB) | DOI: 10.37875/hidropilar.v2i2.46

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan utama yang diperlukan oleh setiap makhluk hidup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Begitu juga untuk memenuhi kebutuhan air di Mess Trikora Kobangdikal Surabaya, diperlukan sistem plambing untuk menyediakan debit dan tekanan air bersih yang cukup agar kebutuhan dapat terpenuhi. Sistem penyediaan air bersih mempunyai tujuan yaitu melayani kebutuhan air ke tempat-tempat yang membutuhkan dengan debit dan tekanan cukup. Air dari PDAM sebelum didistribusikan oleh instalasi plambing terlebih dahulu ditampung di tangki bawah yang selanjutnya dinaikkan ke tangki atas oleh pompa. Setelah itu dari tangki atas akan didistribusikan ke tiap lantai/kamar yang memerlukan. Dalam perencanaan sistem penyediaan air bersih di gedung Mess Trikora Kobangdikal Surabaya ini dimulai dengan menaksir kebutuhan air, menentukan diameter pipa pada instalasi dengan menggunakan persamaan kontinuitas dan energi yang mana kecepatan aliran dalam pipa yang diasumsikan terlebih dahulu. Setelah itu ditentukan perencanaan volume efektif tangki air atas dan bawah yang dapat melayani kebutuhan puncak dengan seluruh peralatan plambing yang beroperasi pada waktu tertentu. Debit aliran air pada saat terjadi kebutuhan puncak tersebut akan digunakan untuk menentukan kapasitas pompa serta melayani volume efektif tangki atas dan bawah yang dapat melayani kebutuhan air tersebut. Perhitungan head instalasi pompa dan volume tangki efektif digunakan sebagai dasar dalam perhitungan pemilihan pompa yang sesuai dengan perencanaan. Dengan adanya perencanaan ulang sistem plambing di Mess Trikora Kobangdikal Surabaya diharapkan seluruh kebutuhan air bersih bisa terpenuhi, sehingga dapat menunjang kelancaran kegiatan perkuliahan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut.
The Construction of Prototype of A Tactical Oceanographic Map for Navigation of Submarine in Sunda Strait Asryanto, Asryanto; S. Pranowo, Widodo; Kamija, Kamija; Budi, Nawanto
Jurnal Chart Datum Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL CHART DATUM
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v4i1.125

Abstract

Selat Sunda merupakan salah satu selat yang dilalui oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI I) yang digunakan untuk kepentingan jalur pelayaran niaga, selain itu juga digunakan sebagai jalur pelayaran militer termasuk sebagai jalur lintas kapal selam. Dalam pelaksanaan tugas operasi kapal selam dibutuhkan suatu peta yang secara khusus dibangun untuk menunjang kegiatan operasi yang dibuat dari data-data oseanografi fisik seperti temperatur, salinitas, dan sound speed yang selanjutnya diolah untuk menentukan batas lapisan termoklin dalam empat musim serta rata-rata tahunan. Selain itu, juga digunakan data dimensi kapal selam dan data draft kapal terdalam untuk menentukan pembagian kontur terminologi kapal selam. Objek-objek pada purwarupa peta diklasifikasikan kedalam AML (Additional Military Layer). Dihasilkan 2 (dua) skema purwarupa peta dimana pada skema pertama berupa penambahan kontur terminologi kapal selam sedangkan skema yang kedua berupa hasil skema pertama yang ditambahkan klasifikasi objek IWC (Integrated Water Column). Seluruh data ditampilkan sebagai informasi pada purwarupa peta yang dibuat dengan menggunakan software GIS.
Pembuatan Purwarupa Peta Contour Best Operation Depth Kapal Selam di Perairan Sangihe Talaud D. Cahyadi, Ferry; Budi Sukoco, Nawanto; S. Pranowo, Widodo; Kamija, Kamija
Jurnal Chart Datum Vol. 4 No. 2 (2018): JURNAL CHART DATUM
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v4i2.130

Abstract

Perairan Sangihe Talaud merupakan bagian dari Laut Sulawesi yang merupakan jalur yang menghubungkan Samudera Pasifik dengan Selat Makasar. Dari sudut yang lain laut Sulawesi tersebut merupakan Alur Laut yang biasa digunakan untuk kepentingan pelayaran Niaga atau Militer, Perairan Sangihe Talaud dapat dikategorikan sebagai perairan yang rawan dengan tindak kejahatan dilaut dan salah satu perairan di Indonesia yang rawan dengan masuknya kapal-kapal asing baik kapal-kapal permukaan maupun kapal-kapal bawah air. Dalam operasi Kapal Selam dibutuhkan data-data oseanografi fisik seperti temperatur, salinitas dan Kecepatan Suara, untuk menentukan dimana Kapal Selam tersebut mendapatkan posisi yang aman dari SONAR Kapal Permukaan ketika melaksanakan penyelaman. Sehingga dalam hal ini sangat dibutuhkan metode untuk membuat sebuah Peta yang dapat memudahkan Kapal Selam mendapatkan posisi aman tersebut. Dalam Pembuatan Peta ini menggunakan data model Oseanografi yang divalidasi dengan data Survei Oseanografi Pushidrosal pada bulan Januari 2017. Dalam mencari posisi kedalaman terbaik (Best Operation Depth) tersebut berdasarkan dari hasil penghitungan dari kedalaman Lapisan Tercampur (Mixed Layer Depth), dalam penghitungan Lapisan Tercampur (Mixed Layer Depth) ini menggunakan gradien suhu 0,8° C. Setelah mendapatkan nilai dari Best Operation Depth (BD) data nilai kedalaman tersebut di overlaykan ke Peta Laut Indonesia No 483 dan dibuat kontur warna untuk memudahkan pengguna membaca Peta BD tersebut. Dari hasil pembuatan Peta Contour Best Operation Depth (BD) pada Peta Nomor 483 di wilayah perairan Sangihe Talaud, didapatkan 336 titik Stasiun Data CTD dengan hasil nilai kedalaman BD dengan rentang kedalaman BD terdangkal 66,15 meter dan kedalaman terdalam 110,09 meter.
Studi Pengaruh Parameter Meteorologi Terhadap Variasi Pasang Surut di Perairan Perbatasan Sebatik Kalimantan Utara Azis, Muhammad; Kamija, Kamija; l Imam Fatoni, Khoirol
Jurnal Chart Datum Vol. 5 No. 2 (2019): JURNAL CHART DATUM
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v5i2.150

Abstract

Secara teori, variasi pasang surut utamanya disebabkan oleh gaya gravitasi bumi terhadap bulan dan bumi terhadap matahari. Namun, terdapat juga beberapa pengaruh eksternal lain selain dari faktor astronomis tersebut, salah satunya adalah pengaruh parameter meteorologi yang mengakibatkan terjadinya variasi pasang surut. Pada penelitian ini, penulis memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh parameter meteorologi terhadap variasi pasang surut di perairan Sebatik, Kalimantan Utara. Penelitian ini menggunakan data pasang surut prediksi dari Pushidrosal, data pasang surut realtime dan data meteorologi realtime dari stasiun telemetri Sebatik. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, penulis akan membandingkan data pasang surut realtime dengan pasang surut hasil prediksi di wilayah Sebatik, selanjutnya hasil perbandingan pasang surut tersebut akan dikorelasikan dengan data meteorologi realtime (angin dan curah hujan) di wilayah Sebatik. Adapun jenis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan formulasi korelasi Pearson. Melalui penelitian ini, penulis memiliki tujuan untuk menghitung besarnya nilai korelasi variasi pasang surut terhadap angin dan nilai korelasi variasi pasang surut terhadap curah hujan. Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengetahui parameter meteorologi yang dominan terhadap variasi pasang surut di perairan Sebatik.