Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Model of Empowerment to Improve Autonomy Directly Observed Treatment (DOT) Tuberculosis Patients Syamilatul Khariroh; Oedojo Soedirham; Hamidah Hamidah; Endang Abdullah
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 5, No 2: June 2016
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.259 KB) | DOI: 10.11591/ijphs.v5i2.4781

Abstract

Empowerment as not yet optimal health promotion efforts done to enhance the autonomy of Directly Observed Treatment (DOT), which affect the success of the recovery of patients with pulmonary tuberculosis. The purpose of research was to develop a model empowerment based on Health Promotion and Health Literacy with approach to nursing intervention in an effort  enhance the autonomy of the DOT - pulmonary TB patients. The method was an observational analytic with cross sectional approach. Multistage random sampling was DOT-pulmonary TB patients to decide the district and simple random sampling was assigned to choose the participants, a total of 253 DOT- pulmonary TB patients new case with acid resistant bacilli positive on the advanced phase in this study. The study conducted in five districts in Surabaya City (center, north, south, east and west). Data were collected by questionnaire on variables namely personal, cognitive and affective, nursing intervention, commitment, family supports, health literacy and DOT- autonomy. Structural Equation Modeling (SEM) with LISREL is used for constructing predictive model. Result : This study found a new model which was developed based on combination of Health Promotion Model (HPM) and Health Literacy (HL). Statistical result confirm that personal, cognitive and affective, health literacy and family support considered as important factors in improving DOT-autonomy. Conclusion : DOT- autonomy will improve by considering four main factors, personal, cognitive and affective, health literacy, family support. This model can be adapted by District Health Office Surabaya City as the main actor regional health development. In addition, this model may become a reference for other district in improving their nursing intervention in community setting.
Peningkatan Pengetahuan tentang Aromaterapi untuk Penanganan Nyeri Menstruasi pada Remaja Wasis - Pujiati; Syamilatul Khariroh; Ernawati Ernawati; Hotmaria Julia Dolok Saribu; Umu Fadhilah
DIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2022): DIMAS EDISI JANUARI 2022
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/dmk.v4i1.425

Abstract

Increasing knowledge about aromatherapy for menstrual pain management in adolescents. Aromatherapy is one of the non-pharmacological methods used to reduce the occurrence of menstrual pain, because long-term use of drugs can cause disturbances, especially body organs. Menstrual pain is a stabbing pain that is felt in the abdomen and this will interfere with the activities of some teenagers who are menstruating. This service activity is carried out as an effort to increase knowledge about the use of aromatherapy. Before counseling and after counseling, a questionnaire was given about knowledge of aromatherapy. The results of this activity showed 24 students (88.89%) with high knowledge after providing counseling and understanding about the benefits of aromatherapy in helping to reduce menstrual pain. The conclusion in this activity is that female students know and understand the use of aromatherapy as a non-pharmacological pain treatment.
Penurunan Tingkat Kecemasan Anak Melalui Terapi Bermain di RumKital Dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang: Penurunan Tingkat Kecemasan Anak Melalui Terapi Bermain di RumKital Dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang Wasis Pujiati; Hotmaria Julia Dolok Saribu; Zakiah Rahman; Syamilatul Khariroh
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 1 No 6 (2021): JPMI - Desember 2021
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.73

Abstract

Kecemasan merupakan suatu keadaan emosional yang tidak menyenangkan yang ditandai oleh rasa ketakutan dan gejala fisik yang menegangkan dan tidak diinginkan oleh anak, sehingga akan berpengaruh pada kesehatannya. Beberapa tindakan yang dilakukan untuk untuk menurunkan kecemasan pada anak yang sedang di rawat di RS adalah kegiatan terapi bermain. Salah satu terapi bermain yang dilakukan oleh TIM pengabdian untuk menurunkan kecemasan adalah terapi bermain mewarnai. Terapi bermain merupakan salah satu asuhan keperawatan pada anak untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan. Berdasarkan data yang didapatkan di Rumkital Dr Midiyato Suratani Tanjungpinang, Berdasarkan hasil study pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2019 dan hasil data rekaman medik di Rumkital Dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang, didapatkan jumlah kunjungan pada anak usia 3-5 tahun dari bulan Juli- September 2019 sebanyak 120 orang anak. Pada saat diberikan terapi bermain ini anak yang dilakukan perawatan sebanyak 10 orang dengan kriteria anak prasekolah, media yang digunakan adalah dengan mewarnai atau terapi mewarnai. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan bahwa di RSAL sudah memiliki ruang bermain. Dari pengamatan, beberapa orang tua membawa mainan ketempat tidur anaknya agar anak merasa lebih nyaman. Terapi bermain di Ruang Anak ini memang harus sering diberikan supaya anak yang dirawat mampu mengatasi kecemasan dan ketakutan yang dialami selama masa hospitalisasi.
PENGARUH POLA ASUH (DEMOKRATIS, PERMISIF, OTORITER DAN CUEK) TERHADAP SIBLING RIVALRY PADA ANAK PRASEKOLAH Ernawati Ernawati; Syamilatul Khariroh
Menara Medika Vol 4, No 1 (2021): VOL 4 NO 1 SEPTEMBER 2021
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v4i1.2802

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara pasrial maupun pengaruh secara bersama-sama pola asuh demokratis, permisif, otoriter dan cuek terhadap sibling rivalry pada anak usia pra sekolah TK Periwi Tanjungpinang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analisis statistik regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel demokratis secara parsial tidak berpengaruh terhadap sibling rivalry, variabel permisif secara parsial tidak berpengaruh terhadap sibling rivalry, variabel otoriter secara parsial berpengaruh terhadap sibling rivalry, variabel cuek secara parsial berpengaruh terhadap sibling rivalry. Kesimpulan penelitian ini adalah pola asuh demokratis, permisif, otoriter dan cuek secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap sibling rivalry.
Pengaruh Edukasi Kesehatan Obesitas Melalui Audio Visual Aid (AVA) terhadap Perilaku Pasien Obesitas di Wilayah Puskesmas Melayu Kota Piring Kota Tanjungpinang Nurhidayu Nurhidayu; Syamilatul Khariroh; Lili Sartika Sartika
Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 17, No 2 (2022)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.352 KB) | DOI: 10.32504/sm.v17i2.631

Abstract

Background of Study: Obesity is an excessive accumulation of fat due to an imbalance of energy intake with energy used for a long time and has an impact on health problems and decreased quality of life. Health education using audio visual aid (AVA) can improve behavior change in obese patients towards a better understanding of health. This study aims to determine the effect of health education through audio visual aid (AVA) on behavioral changes in obese patients in Puskesmas Melayu Kota Piring.Methods: This research used Pre-experimental research design with One Group Pretest Post-test design. There were 20 respondents for sampling. The instrument data used questioner to measure knowledge, attitudes and actions about behavior change. Analysis data used Wilcoxon statistical test.Results: For statistical test knowledge indicators p-value = 0.055 (˃0.05), this showed that the alternative hypothesis (Ho) was rejected. As for the attitude indicator, the statistical test value of p-value = 0.025 (˂0.05) and the indicator of statistical test action p-value = 0.004 (˂0.05), this showed that the alternative hypothesis (Ha) was accepted. Conclusion: Health education through audio visual aid (AVA) can influence the behavior of obese patients.Keywords : health education, audio visual aid (AVA), obesity
Penyuluhan Self Care Latihan Fisik, Minum Obat, dan Monitor Kadar Gula Darah di RSAL Dr. Midiyato S Tanjungpinang Zakiah Rahman; Syamilatul Khariroh; Safra Ria Kurniati
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 3 (2023): JAMSI - Mei 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.754

Abstract

Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik yang dapat disebabkan kurangnya produksi insulin oleh sel β-pankreas atau tubuh tidak dapat mengoptimalkan penggunaan insulin. Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengendalikan keseimbangan kadar gula darah. Self care yang baik dan benar pada pasien DM tipe 2 sangat diperlukan dalam mengontrol kadargula darah dan upaya pencegahan terjadinya komplikasi. Keberhasilan self care diperoleh dari partisipasi pasien, keluarga dan masyarakat melalui informasi pendidikan kesehatan/edukasi. Perubahan perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat langgeng karena didasari oleh kesadaran mereka sendiri bukan paksaan. Metode yang digunakan adalah memberikan penyuluhan kepada pasien diabetes melitus, responden sebanyak 20 orang. Sebelum dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuan responden berada pada kategori rendah 60%. Setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan responden meningkat menjadi 80%. Hasil dan Kesimpulan: Didapatkan hasil bahwa dari 20 responden pasien diabetes melitus pengetahuan mereka meningkat setelah diberikan penyuluhan tentang self care aktivitas fisik, minum obat, dan monitor kadar gula darah untuk komplikasi. Disarankan pasien selalu dimotivasi untuk meningkatkan self care pasien diabetes mellitus.
Faktor Kejadian Kelebihan Berat Badan (Overweight) pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hang Tuah Tanjungpinang Syamilatul Khariroh; M. Sulaiman; Benny Wahyudi
Jurnal Keperawatan Vol 1 No 1 (2011): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.401 KB)

Abstract

Kelebihan berat badan (overweight) merupakan masalah global di Indonesia, Masalah tersebut mulai mendapat perhatian serius dikarenakan jumlahnya makin bertambah dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.. Penelitian ini dilakukan di Kampus STIKES Hang Tuah Tanjungpinang di mana peneliti akan menghubungkan faktor-faktor penyebab  overweight  dengan kejadian overweight pada mahasiswa dengan menggunakan metodologi deskriptif cross sectional dengan populasi mahasiswa STIKES Hang Tuah Tanjungpinang sebanyak 415 orang dengan teknik pengambilan sampel judgemental sampling. Hasil analisis pada penelitian ini didapat 12,29% mahasiswa STIKES Hang Tuah Tanjungpinang yang berumur 18-25 tahun menderita overweight  dan faktor penyebab yang paling tinggi berperan pada penelitian ini adalah pola makan  mahasiswa (88,2%) serta dari uji kemaknaan Kai Kuadrat diperoleh  adanya hubungan yang bermakna antara pola makan dengan kejadian overweight pada mahasiswa. Sehingga dapat disimpulkan pada penelitian ini hanya faktor pola makan yang berhubungan bermakna dengan kejadian overweight pada mahasiswa STIKES Hang Tuah Tanjungpinang.
Faktor Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Klien yang Dirawat di Ruang ICU Syamilatul Khariroh; Nur Meity Sulistia Ayu; Firman Akbar
Jurnal Keperawatan Vol 1 No 2 (2011): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu kelainan yang terjadi akibat penyempitan arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung dan merupakan penyebab kematian utama di dunia. Angka kematian dan kesakitan akibat PJK dapat diturunkan dengan mencegah dan mengurangi faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian PJK. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit penyakit jantung koroner pada klien yang dirawat di ruang ICU RSU Kota Tanjungpinang pada bulan Oktober-Desember 2009. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 35 orang yang diambil secara porposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis dengan analisis univariat. Penelitian ini menunjukan bahwa penderita PJK sangat umum terjadi, diantara penderita obesitas (80%), yang memiliki kebiasaan makan kurang baik (100%) dan diantara yang berpendidikan rendah (71%). Perlu penyuluhan yang lebih efektif tentang pentingnya memperhatikan dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit jantung koroner secara menyeluruh sehingga dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat PJK.
Faktor Kinerja Kader Posyandu di Kelurahan Kijang Kota Kecamatan Bintan Liza Wati; Syamilatul Khariroh; Raja Farah Indriastuti
Jurnal Keperawatan Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Posyandu sebagai sebuah wadah UKBM (upaya kesehatan bersumber daya masyarakat) mempunyai peranan yang sangat besar dan strategis didalam masyarakat secara umum dan khususnya bidang kesehatan. Kader sebagai salah satu sub sistem dalam posyandu yang bertugas untuk mengatur jalannya program dalam posyandu, kader harus lebih tahu atau lebih menguasai tentang kegiatan yang harus dijalankan atau dilaksanakan. Keaktifan dan kinerja kader dari tahun 2008 sampai dengan 2009 mengalami penurunan, dimana pada tahun 2008 kader aktif adalah 72,4% sementara pada tahun 2009 menurun menjadi 68,32% (Puskesmas Kijang Kota, 2010). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, tanggungjawab, insentif, dan dukungan petugas kesehatan dan tokoh masyarakat dengan kinerja kader posyandu. Jenis Penelitian adalah obsevasional dengan pendekatan cross sectional study. Dilakukan pada bulan Desember 2010. Populasinya sebanyak 169 responden, sampel diambil dengan teknik Simple Random sampling berjumlah 63 sampel. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil Penelitian yang diperoleh diketahui kinerja baik (66,7%), pengetahuan tinggi (57,1%), tanggungawab baik (63,5%), insentif puas (68,3%), dan dukungan petugas kesehatan dan tokoh masyarakat (60,3%). Hasil uji statistik dengan chi square di peroleh bahwa ada hubungan pengetahuan, tanggungjawab, insentif, dan dukungan petugas kesehatan dan tokoh masyarakat dengan kinerja kader posyandu di Kelurahan Kijang Kota Kecamatan Bintan Timur Tahun 2010.
Efektivitas Pemberian Kompres Hangat dan Kompres Dingin dalam Membantu Menurunkan Suhu Tubuh Pasien Anak dengan DHF Syamilatul Khariroh; Dede Satia; Apit Komar
Jurnal Keperawatan Vol 2 No 2 (2012): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan kompres hangat dan kompres dingin dalam membantu klien untuk menurunkan demam sampai saat ini masih terdapat perbedaan terutama dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di Rumah Sakit TNI AL Dr. Midiyato S Tanjungpinang. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk membuktikan efektifitas pemanfaatan kompres hangat dan kompres dingin dalam membantu menurunkansuhu tubuh klien dengan DHF yang mengalami demam. Penelitian ini bersifat eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Pemberian Kompres Hangat dan Kompres Dingin Dalam Membantu Menurunkan Suhu Tubuh Pasien Anak Dengan DHF di Ruang Rawat Inap Pulau Subi Kecil Rumkital Dr. Midiyato S Tanjungpinang tahun 2009. Pengumpulan data melalui Pre Eksperimen terhadap 30 responden masing-masing dengan dua perlakuan yaitu perlakuan pertama dengan kompres hangat dan perlakuan kedua dengan kompres dingin pada pasien yang sama dalam waktu yang berbeda. Hasil yang didapat bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (significant) suhu setelah diberikan kompres hangat dibandingkan kompres dingin. Kompres hangat lebih efektif daripada kompres dingin.