Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Penurunan Tingkat Kecemasan Anak Melalui Terapi Bermain di RumKital Dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang: Penurunan Tingkat Kecemasan Anak Melalui Terapi Bermain di RumKital Dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang Wasis Pujiati; Hotmaria Julia Dolok Saribu; Zakiah Rahman; Syamilatul Khariroh
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 1 No 6 (2021): JPMI - Desember 2021
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.73

Abstract

Kecemasan merupakan suatu keadaan emosional yang tidak menyenangkan yang ditandai oleh rasa ketakutan dan gejala fisik yang menegangkan dan tidak diinginkan oleh anak, sehingga akan berpengaruh pada kesehatannya. Beberapa tindakan yang dilakukan untuk untuk menurunkan kecemasan pada anak yang sedang di rawat di RS adalah kegiatan terapi bermain. Salah satu terapi bermain yang dilakukan oleh TIM pengabdian untuk menurunkan kecemasan adalah terapi bermain mewarnai. Terapi bermain merupakan salah satu asuhan keperawatan pada anak untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan. Berdasarkan data yang didapatkan di Rumkital Dr Midiyato Suratani Tanjungpinang, Berdasarkan hasil study pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2019 dan hasil data rekaman medik di Rumkital Dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang, didapatkan jumlah kunjungan pada anak usia 3-5 tahun dari bulan Juli- September 2019 sebanyak 120 orang anak. Pada saat diberikan terapi bermain ini anak yang dilakukan perawatan sebanyak 10 orang dengan kriteria anak prasekolah, media yang digunakan adalah dengan mewarnai atau terapi mewarnai. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan bahwa di RSAL sudah memiliki ruang bermain. Dari pengamatan, beberapa orang tua membawa mainan ketempat tidur anaknya agar anak merasa lebih nyaman. Terapi bermain di Ruang Anak ini memang harus sering diberikan supaya anak yang dirawat mampu mengatasi kecemasan dan ketakutan yang dialami selama masa hospitalisasi.
PENGARUH TEHNIK BENSON RELAKSASI TERHADAP INTENSITAS NYERI INSERSI AV FISTULA PASIEN HEMODIALISA DI RS-BLUD KOTA TANJUNGPINANG Zakiah Rahman; Wasis Pujiati; Hotmaria Julia Dolok Saribu
Menara Medika Vol 2, No 2 (2020): Vol 2 No 2 Maret 2020
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v2i2.2190

Abstract

Nyeri insersi AV fistula adalah masalah yang nyata bagi pasien hemodialisa. salah satu intervensi yang dapat diterapkan perawat untuk mengatasi masalah nyeri penusukan arteriovenous adalah dengan tehnik benson relaksasi pada relaksasi Benson ada penambahan unsur keyakinan dalam bentuk kata-kata. Kelebihan dari latihan teknik relaksasi dibandingkan teknik lainnnya adalah lebih mudah dilakukan dan tidak ada efek samping. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tehhnik benson relaksasi terhadap nyeri insersi AV fistula pasien hemodialisa. Jenis penelitian adalah quasi eksperiment dengan cara pre test and post test. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani hemodialisa diruangan hemodialisa RS-BLUD Kota Tanjungpinang. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar isian penelitian dan lembar observasi. Analisis univariat dilakukan menggunakan analisa deskriptif melalui distribusi frekuensi dan persentase. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri pertemuan pertama tanpa perlakuan (pretest) dan kedua dengan teknik relaksasi benson (posttest), ui ji normalitas data yang digunakan pada penelitian ini dengan shapiro wilk. Hasil penelitian menemukan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 17 orang (51,5%) dengan lama hemodialisa sebagian besar antara 3-28 bulan sebanyak 14 orang (42,4%), semua responden sebelum terapi benson relaksasi mengalami nyeri sedang (4-6) saat insersi. hasil analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test ada perbedaan intensitas nyeri insersi AV fistula sebelum terapi benson relaksasi nilai rata-rata 5,60 dengan standar deviasi 0,653, nilai min-max 4-6 sedangkan sesudah terapi tehnik benson relaksas nilai rata-rat 3,15, standar deviasi 0,619 dengan min-max 2-4 dengan nilai pvalue=0,000. Kesimpulan penelitian ini adalah secara signifikan ada pengaruh tehnik benson relaksasi terhadap intensitas nyeri insersi AV fistula pada pasien yang menjalani hemodialisa.
PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI RUMAH BAHAGIA BINTAN Hotmaria Julia Dolok Saribu; Zakiah Rahman; Desi Wulandari
Menara Medika Vol 4, No 1 (2021): VOL 4 NO 1 SEPTEMBER 2021
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v4i1.2806

Abstract

Dark chocolate mempunyai banyak efek bagi kesehatan manusia. Kadar antioksidan yang tinggi pada dark chocolate mempunyai efek positif bagi kesehatan sistem kardiovaskular khususnya bagi pembuluh darah. Tujuan Penelitian untuk melihat pengaruh pemberian dark chocolate terhadap tekanan darah lansia penderita hipertensi di rumah bahagia bintan ini Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment dengan rancangan Pre-test and Post-test Group Without Control. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 orang dengan sampel sebanyak 24 orang lansia yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji Wilcoxon, didapatkan nilai p value sebesar 0,011 (p ≤ 0,05) dan didapatkan rerata tekanan darah sebelum memakan dark chocolate adalah 111,50 dan rerata tekanan darah sesudah memakan dark chocolate adalah 97,00. Terdapat perbedaan signifikan rerata tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan dark chocolate sebesar 14,5 mmHg. Mekanisme penurunan tekanan darah ini bisa terjadi karena dark chocolate kaya akan kandungan antioksidan yaitu fenol dan flavonoid. Kandungan dark chocolate yang kaya akan antioksidan akan membuat orang yang rutin mengkonsumsinya mempunyai sirkulasi darah arteri yang bagus dan kemampuan pembuluh darah untuk berelaksasi sangat tinggi. 
Hubungan Pengetahuan dengan Gangguan Pendengaran Akibat Penyemanan Pada Penyelam Tradisional di Kampus Bugis: Case Report Zakiah Rahman; Devy Kurniawati; Riri Apriani
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 15, No 2 (2020): October
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.519 KB) | DOI: 10.30643/jiksht.v15i2.114

Abstract

Occupation as a traditional diver has a very high risk of danger. The risk of working on a dive varies greatly depending on the type of dive being carried out. Perceived disorders include dizziness, bleeding, deafness, joint pain and excessive fatigue. The study aim to determine the relationship of knowledge with hearing loss due to diving in traditional divers in the Bugis village of Tanjung Pinang. The method used quantitative research with correlation design by means of consecutive sampling and sample size of 38 people. Data analysis using Chi Square. The results showed that there was a relationship of knowledge with hearing loss due to traditional dives with a p value of 0.046 (P <0.05), because diving activities were not equipped with knowledge about diving which had a long-term effect on the physiology of the human body such as hearing loss (Deafness) to divers. So that in the future traditional divers need to be given knowledge related to how to dive and the risks of traditional diving.Keywords: Knowledge, Divers, Hearing Loss
Aspek Sentuhan Dalam Terapi Kelompok Terapeutik Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Pada Bayi Usia 12-18 Bulan: Case Report Safra Ria Kurniati; Zakiah Rahman
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 15, No 1 (2020): March
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.589 KB) | DOI: 10.30643/jiksht.v15i1.84

Abstract

Infancy is period of early life which basic abilities will determine success in the next phase. In this phase, the aspect of psychosocial development that must be achieved is to have a sense of trust, both for oneself, other people and the world around them. This study aims to find out how the application of therapeutic group therapy in increasing trust in infants and focus on aspects of touch. The method used is the case study. The results of this study indicate that the strengthening of touch in Therapeutic Group Therapy is able to foster and increase trust in infants in accordance with their psychosocial development tasks. Nurses as therapists need to emphasize this by encouraging mothers to not only give praise when the baby is successfully carrying out the task being trained, but also accompanied by physical affection sign such as touching, stroking, kissing and hugging the baby.Keywords: Infant, Touch, Therapeutic Group Therapy
KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN KOMORBID DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI YANG MENJALANI HEMODIALISA Zakiah Rahman; Syamiyatul Khariroh; Fier Nanda Abdi
Menara Medika Vol 5, No 1 (2022): VOL 5 NO 1 SEPTEMBER 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v5i1.3541

Abstract

Pendahuluan: Penyakit diabetes melitus dan hipertensi dapat mengakibatkan gagal ginjal kronis. Terapi yang harus dijalani pasien gagal ginjal kronis salah satunya hemodialsa. Terapi hemodialisa dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup pasien gagal ginjal kronis dan dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis. Kualitas hidup merupakan kemampuan individu dalam menjalani hidup sehari-hari secara normal. Tujuan: penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan komorbid diabetes melitus dan hipertensi di ruang Hemodialisa Rumkital Dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang. Metode: Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain komparatif dengan jumlah sampel 46 orang dengan teknik consecutive sampling. Alat ukur menggunakan kuisioner Kidney Disease and Quality of Life (KDQOLSF). Analisis data menggunakan uji Mann Whitney Test. Hasil: penelitian menunjukkan ada perbedaan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan komorbid hipertensi dan diabetes melitus dengan nilai p value < 0,05 (0,007). Disarankan bagi perawat selalu memotivasi pasien yang menjalani hemodialisa agar memperbaiki kualitas hidup.
Self Care Berhubungan dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Zakiah Rahman; Wasis Pujiati; Hotmaria Julia Dolok Saribu
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.447 KB) | DOI: 10.31539/jks.v6i2.2883

Abstract

This study aims to determine the relationship between self-care and blood sugar levels in type 2 diabetes patients. This research method uses quantitative research with the analytic observational process with a cross-sectional approach. The study results showed a relationship between self-care and blood sugar levels in type 2 diabetes mellitus patients at Rumkital Dr. Midiyato Suratani, Tanjungpinang City, with the Chi-Square analysis test obtained a p-value of 0.002 (≤0.05). In conclusion, there is a relationship between self-care and blood sugar levels in type 2 diabetes mellitus patients at Rumkital Dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang. Keywords: Diabetes Mellitus Type 2, Blood Sugar Levels, Self-Care
Penyuluhan Self Care Latihan Fisik, Minum Obat, dan Monitor Kadar Gula Darah di RSAL Dr. Midiyato S Tanjungpinang Zakiah Rahman; Syamilatul Khariroh; Safra Ria Kurniati
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 3 (2023): JAMSI - Mei 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.754

Abstract

Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik yang dapat disebabkan kurangnya produksi insulin oleh sel β-pankreas atau tubuh tidak dapat mengoptimalkan penggunaan insulin. Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengendalikan keseimbangan kadar gula darah. Self care yang baik dan benar pada pasien DM tipe 2 sangat diperlukan dalam mengontrol kadargula darah dan upaya pencegahan terjadinya komplikasi. Keberhasilan self care diperoleh dari partisipasi pasien, keluarga dan masyarakat melalui informasi pendidikan kesehatan/edukasi. Perubahan perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat langgeng karena didasari oleh kesadaran mereka sendiri bukan paksaan. Metode yang digunakan adalah memberikan penyuluhan kepada pasien diabetes melitus, responden sebanyak 20 orang. Sebelum dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuan responden berada pada kategori rendah 60%. Setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan responden meningkat menjadi 80%. Hasil dan Kesimpulan: Didapatkan hasil bahwa dari 20 responden pasien diabetes melitus pengetahuan mereka meningkat setelah diberikan penyuluhan tentang self care aktivitas fisik, minum obat, dan monitor kadar gula darah untuk komplikasi. Disarankan pasien selalu dimotivasi untuk meningkatkan self care pasien diabetes mellitus.
Gambaran Kecemasan Orang Tua terhadap Dampak Hospitalisasi pada Anak di Instalasi Rawat Inap Zakiah Rahman; Dede Satia; Mariatna Dewi S; Sitio
Jurnal Keperawatan Vol 1 No 2 (2011): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel diambil dari total populasi orang tua yang anaknya dirawat di instalasi Subi Kecil RSAL Dr. Midiyato.S Tajungpinang yaitu berjumlah 50 orang. Alat ukuran yang digunakan adalah kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat yaitu dengan mendeskripsikan variable-variabel yang diteliti sesuai metode Hamilton Rating Scale For Anxiety ( HRS-A) yaitu untuk mengetahui tingkat kecemasan orang tua dan berkaitan dengan faktor-faktor penyebab kecemasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua yang anaknya dirawat inap mengalami kecemasan ringan 40% mengalami kecemasan sedang 32% mengalami kecemasan berat 12%. Kecemasan orang tua karena faktor tingkat keseriusan penyakit anak ada 42% mengalami kecemasan sedang, karena faktor pengalaman sebelumnya terhadap sakit dan di rawat di rumah sakit lebih banyak mengalami kecemasan ringan 40%, karena faktor prosedur tindakan/pengobatan lebih banyak mengalami kecemasan sedang 74%, karena faktor sistem pendukung yang tersedia lebih banyak mengalami kecemasan sedang 50%, karena faktor dukungan keluarga orang tua lebih banyak mengalami kecemasan sedang 42%, karena faktor kebudayaan dan kepercayaan lebih banyak mengalami kecemasan ringan 34%, karena faktor kemampuan dalam penggunaan koping lebih banyak mengalami kecemasan sedang 56%, karena faktor komunikasi dalam keluarga lebih banyak mengalami kecemasan sedang 44% dan karena faktor kekuatan ego individu lebih banyak mengalami kecemasan ringan sekitar 38%.
Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Kecemasan Akibat Hospitalisasi pada Anak Prasekolah Zakiah Rahman; Umu Fadhilah; Afiqah
Jurnal Keperawatan Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan anak sakit merupakan permasalahan yang kompleks di Indonesia. Anak lebih rentan sakit, sehingga tidak jarang harus dirawat diumah sakit. Hospitalisasi merupakan suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan di rawat dirumah sakit. Hospitalisasi terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit sehingga kondisi tersebut menjadi stressor baik terhadap anak maupun keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada anak pra sekolah. Penelitian ini menggunakan metode Quasy- Experiment Desain dengan menggunakan Pre test and post test without control. Teknik pengambilan sample purposive sampling. Sample sebanyak 30 pasien anak pra sekolah. Alat pengumpulan data menggunakan kuisioner kecemasan. Hasil penelitian menggunakan uji non parametric Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada anak pra sekolah untuk meminimalkan kecemasan pada pasien anak pra sekolah selama hospitalisasi.